Mengapa pipet yang berisi cairan harus selalu dalam posisi tegak

Pipet adalah alat genggam yang umum digunakan dalam laboratorium akademis, bioteknologi, farmasi, dan lainnya untuk memindahkan jumlah cairan yang tepat dari satu wadah ke wadah lain. Bentuk pipet beragam, dari tabung kaca ukur standar hingga alat presisi canggih yang mampu mengembuskan dan menyalurkan cairan secara bertahap dengan ukuran hingga satu mikroliter. Pipet paling umum yang digunakan di lab ilmu hayati di seluruh dunia adalah pipet pemindahan udara saluran tunggal.

Saat ini sebagian besar pipet adalah pipet piston. Pipet ini menciptakan ruang vakum parsial di atas cairan untuk menghembuskan cairan, yang dengan demikian akan mencegah kontak dengan mekanisme. Pipet piston biasanya digunakan dalam bidang kimia, biologi, klinis, dan medis tempat sampel cair diambil dan harus  sering dipindahkan dalam jumlah kecil dan akurat untuk tugas pengenceran, penelitian , dan analisis lebih lanjut.

Beberapa tekhnik pemipetan dan kesalahan umum untuk pipet piston serta cara menghindarinya:

Kesalahan kedalaman pencelupan ujung

Kedalaman pencelupan ujung yang benar dapat meningkatkan keakuratan hingga sebesar 5%. Ujung harus dicelupkan antara 1-2 mm untuk pipet mikrovolume dan hingga 3-6 mm untuk pipet normal, tergantung pada ukuran ujungnya. Jika ujung dicelupkan terlalu jauh, volume gas dalam ujung akan dikompresi, sehingga menyebabkan terlalu banyak cairan yang diembuskan.

Kesalahan sudut pemipetan
Sudut pencelupan ujung pipet dalam sampel harus berada sedekat mungkin ke posisi vertikal dan tidak boleh menyimpang lebih dari 20 derajat dari posisi vertikal. Sudut yang lebih horizontal akan menyebabkan terlalu banyak cairan ditarik ke dalam ujung, sehingga mengakibatkan pengembusan menjadi tidak akurat. Misalnya, pada sudut 30 derajat ke posisi vertikal, hingga 0,7% terlalu banyak cairan dapat diembuskan.

Penyaluran yang tidak konsisten
Keakuratan lebih tinggi dan kemampuan produksi ulang sampel ke sampel dapat dicapai dengan memastikan droplet terakhir yang tersisa disalurkan sepenuhnya dan tidak sesuai dengan tepi ujung pipet. Untuk sebagian besar aplikasi, sebaiknya lakukan penyaluran dengan tepi ujung bersandar pada dinding bejana karena hal tersebut akan mengurangi atau menghilangkan sisa sampel pada ujung. Teknik ini dapat meningkatkan keakuratan sebesar 1% atau lebih.

Tidak melakukan pembilasan awal
Penyaluran cairan dari pipet akan meninggalkan lapisan cairan di bagian ujung, sehingga membuat volume yang dikeluarkan sedikit berkurang dari yang seharusnya. Membilas di awal ujung pipet baru setidaknya dua kali dengan cairan yang akan digunakan akan mengondisikan bagian dalam ujung tersebut.

Ritme pemipetan tidak konsisten
Gunakan ritme pemipetan yang konsisten dari sampel ke sampel. Hindari pengoperasian cepat atau tergesa-gesa dan sesuaikan dengan ritme untuk setiap langkah dalam siklus pemipetan.

Suatu alat ukur semestinya dapat mengukur sesuai kebenaran hasil yang diukur. Untuk mendapatkan kebenaran / penjaminan mutu ( quality assurance ) dari alat ukur sesuai persyaratan teknis sistem manajemen mutu laboratorium, setiap alat ukur memerlukan kalibrasi salah satunya adalah pipet.

Laboratorium Kalibrasi PT Almega Sejahtera menyediakan layanan kalibrasi untuk Mikro pipet yang sudah terakreditasi KAN dengan ruang lingkup kalibrasi : 10 µl – 20ml

Cara menggunakan pipet volume – Pipet adalah perlengkapan lab yang digunakan untuk memindahkan cairan dari satu wadah ke wadah yang lain.

Selain untuk memindahkan pipet juga dipakai untuk mengukur volume cairan dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi. Salah satu jenis pipet yang memiliki tingkat akurasi tinggi adalah pipet volume.

Yang mana bentuk pipet ini panjang dengan kedua sisi ujung yang tipis dan kurus. Sedangkan di bagian tengahnya mengembung sebagai wadah cairan yang akan diukur volumenya.

Berbeda dengan jenis pipet yang lain, pipet volume digunakan untuk mengukur cairan dengan ukuran volume tertentu. Hal ini karena satu alat hanya bisa digunakan untuk mengukur satu ukuran volume.

Misalnya jika Anda ingin mendapatkan cairan dengan volume 10 ml maka gunakan pipet volume dengan kapasitas ukuran 10 ml, dan seterusnya. Pada dasarnya cara menggunakan pipet volume tidak jauh berbeda dibandingkan dengan pipet pada umumnya.

Cara yang Benar

Tapi agar pembacaannya bisa lebih akurat, berikut adalah informasi cara menggunakan yang benar.

  1. Mulailah dengan membilas pipet volume menggunakan cairan yang akan dipindahkan. Caranya adalah dengan memasukkan sedikit cairan yang akan dipindahkan ke dalam tabung kemudian posisikan pipet secara horizontal. Lalu putar sedemikian rupa agar cairan menyentuh semua permukaan dalam pipet. Buang cairan tersebut ke tempat pembuangan.
  2. Pasang bulb atau penyedot karet pada bagian ujung atas pipet, jangan terlalu kencang memasangnya karena nanti akan sulit untuk dilepas.
  3. Tekan bulb kemudian masukkan ujung bawah pipet volume di bawah permukaan cairan yang akan dimasukkan lalu perlahan lepaskan tekanan bulb hingga cairan masuk di atas batas garis
  4. Cara menggunakan pipet volume selanjutnya adalah copot bulb dengan cepat kemudian segera tutup ujung atas pipet menggunakan jari Anda agar cairan yang sudah masuk tidak keluar lagi
  5. Dengan perlahan, buang kelebihan cairan dengan cara membuka jari hingga cairan keluar sedikit-sedikit sampai mencapai garis batas volume-nya.
  6. Jika ada sisa cairan yang menempel pada bagian luar pipet, sentuhkan pada wadah cairannya. Lalu masukkan cairan di dalam pipet ke dalam wadah lain dengan cara membuka jari Anda sepenuhnya. Kebanyakan pipet volume didesain sudah memperhitungkan sisa sedikit cairan yang tertinggal di bagian bawah ujung pipet. Jadi jangan khawatir volume cairan di wadah baru berkurang.
  7. Setelah menggunakan pipet volume segera bersihkan dengan pencuci dan bilas dengan air.

Cara menggunakan pipet volume tampak mudah tapi seringkali pengguna melakukan kesalahan-kesalahan kecil yang bisa mengurangi akurasi dari ukuran volume cairan yang seharusnya didapatkan.

Kesalahan yang Dilakukan

Berikut adalah kesalahan umum penggunaan pipet volume yang sebaiknya Anda hindari:

  1. Tidak membasahi bagian dalam pipet volume sehingga cairan yang masuk ke tabung beresiko menguap dan menyebabkan pengurangan volume.
  2. Tidak memperhatikan suhu ruangan ketika mengukur volume cairan yang bisa menyebabkan volume sampel berkurang karena menguap, bahkan memegang pipet dengan tangan terlalu lama pun bisa beresiko karena kena suhu tubuh.
  3. Menghilangkan sisa cairan pada ujung pipet menggunakan bahan yang menyerap seperti tisu atau lap. Jika ada kelebihan cairan cukup tempelkan bagian ujung ke sisi wadah cairan.
  4. Menyedot cairan dengan sudut yang miring, hal ini bisa menyebabkan volume cairan keluar dari pipet dan mengganggu akurasi terutama jika sedang bekerja dengan volume yang kecil.

Jenis, Pemakaian, Perawatan dan Kalibrasi Pipet di Laboratorium Klinik. Pipet  adalah salah satu alat Laboratorium yang umum digunakan. Pipet mempunyai ukuran yang kecil dan biasanya terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil. Terkadang pada proses penelitian kita diharuskan memindahkan cairan yang volumenya tidaklah terlalu besar, disaat itu lah kita membutuhkan pipet yang dapat memindahkan cairan yang tidak besar volumenya dari satu wadah ke wadah lainnya.


Pipet Volumetrik

Foto : //www.indotrading.com

Pipet Volumetrik adalah contoh pipet transfer yang dirancang untuk memindahkan volume tertentu. Bagian tengah pipet menggelembung silindir dan besarnya volume tertera dibagian atas. Pipet bagian bawah dibuat berangsur-angsur kecil sedemikian rupa agar cairan yang tersisa di ujung pipet tidak akan mengaibatkan kesalahan pipet. Pipet ini cocok untuk cairan kental seperti darah atau serum.

Pipet Serologik

Foto : //inkuiri.com

Pipet serologik adlaah contoh pipet ukur yang umum digunakan, dimana skala ukuran tertera sampai ke bagian ujung pipet. Apabila skala ukuran terhenti sebelum ujung pipet berakhir disebut pipet Mohr. Pipet ini digunakan untuk larutan reagen dan tidak duanjurkan untuk mengukur standar atau sampel.

Pipet Semiotomatik (Fixed, adjustable)

Foto : //www.fishersci.com

Pipet semiotomatik umumnya tersedia dalam volume 5-1000 mL. Untuk volume yang besar, selain dalam bentuk pipet tersedia juga bentuk dispenser yang dipasang pada mulut penampung. Prinsip kerja menggunakan piston yang menghisap berdasarkan tekanan positif. Sedangkan bagian ujung pipet plastik sekali pakai. Untuk pipet jenis ini perlu diperhatikan cara menekan penghisap yang benar. 

Tidak boleh memipet langsung dengan mulut. Menggunakan pipet kaca harus menggunakan alat bantu karet penghisap atau bola karet (bulb). Pada saat menyesuaikan volume dengan skala ukur dan mengalirkan cairan, posisi pipet harus tegak lurus. Pengukuran permukaan cairan dengan skala ukur harus dilakukan pada bidang pandang sejajar mata. Untuk penggunaan pipet volumetrik, aliran tidak boleh terhalang dan saat mengalirkan cairan, ujung pipet harus menyentuk dinding wadah penampung sampai 2 detik setelah aliran terhenti. Cairan sisa tidak boleh ditiup. Sebaliknya pada penggunaan pipet ukur jenis serologik cairan sisa ditiup setelah aliran terhenti (blow out). 

Cara menggunakan pipet semiotomatik untuk mengisap adalah dengan memegang pipet tegak lurus, kemudian memegang pipet tegak lurus, kemudian menekan sampai posisi 1 dan melepaskannya kembali secara perlahan. Untuk mengeluarkan cairan, pipet pegang tegak lurus kemudian menekan penghisap sampai posisi 2 dan melepaskannya kembali secara perlahan. 

Perawatan pipet kaca harus dilakukan dengan baik. Sisa larutan terutama yang bersifat kental seperti serum, plasma atau darah harus dibersihkan dengan menggunakan deterjenn dan secara berkala direndam dalam cairan pelarut protein Extran. Apabila pipet tersumbat bekuan darah dapat direndam dalam laruta KOH 10% selama semalam. Untuk pipet semiotomatik, perawatan harian cukup dibersihkan menggunakan lap basah dan mengeringkan kembali, meletakkannya pada rak pipet yang tersedia. Pengeringan sebaiknya dengan cara dianginkan pada suhu kamar atau inkubator (35C-37C) dan jangan dalam suhu panas karena volume dapat berubah. Namun untuk perawatan berkala sistem piston yang terdapat dalam pipet sebaiknya diserahkan kepada teknisi dari masing-masing pabrik pembuat. Tip digunakan sekali pakai, tidak diperbolehkan mencuci dan menggunakan kembali. 

Sebelum menggunakan pipet sebaiknya dilakukan kalibrasi untuk mengetahui besar penyimpangan yang mungkin terjadi. Batas penyimpangan yang masih diperbolehkan untuk pemeriksaan rutin di laboratorium adalah 0,1 %. Apabila kesalahan lebih dari 0,1% maka pipet tersebut tidak dapat digunakan atau diperlakukan nilai konversi sesuai besar penyimpangan. Kalibrasi pipet mikro termasuk pipet semiotomatik sedikit berbeda dengan pipet serologik atau volumeterik. Kesalahan yang masi diperkenankan apabila koefisiensi variasi (CV) kurang dari 5%.  

Sumber :

  1. Kepmenkes No. 1792/Menkes/SK/XII/2010 tentang Pedoman Pemeriksaan Kimia Klinik. 

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA