Mengapa perlu mengembangkan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan

Contoh Pengembangan Sikap Empati kepada Seniman dan Budayawan. B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan. Pentingnya sikap empati.

Top 1: Bagaimana cara mengembangkan sikap empati kepada profesi ...

Pengarang: brainly.co.id - Peringkat 95

Ringkasan: . tlg jwb 2 soal ini mksih10. Pengolahan limbah lunak memerlukan pengetahuan yang memadai agar dalam pemanfaatannya tidak menghasilkan limbah baru yang. … justru semakin menambah permasalahan dalam kehidapan. Adapun prinsip-prinsip pengolahan limbah antara lain A. mengurangi, membakar, dan menggunakan kembali B. membakar, menggunakan kembali, dan mendaur ulang C. mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang D. menimbun, menggunakan kembali, dan mendaur ulang​ Dibawah

Hasil pencarian yang cocok: Bagaimana cara mengembangkan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan. 1. Lihat jawaban. Lencana tidak terkunci yang menunjukkan sepatu bot ... ...

Top 2: Contoh Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan ...

Pengarang: m.kumparan.com - Peringkat 184

Ringkasan: Contoh pengembangan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan. Foto: UnsplashSeniman merupakan profesi yang merujuk pada seseorang yang memiliki pemikiran kreatif, inovatif, dan mahir dalam bidang seni.Biasanya, seniman bisa menghasilkan karya-karya yang menjadi ciri khasnya. Misalnya seperti film, lukisan, patung, lagu, dan lainnya. Karya-karya tersebut yang nantinya akan mendapatkan apresiasi oleh masyarakat luas.Berbicara tentang apresiasi, seorang seniman sering kali tidak mendapatka

Hasil pencarian yang cocok: 11 Okt 2021 — Berkembangnya perasaan empati kepada seorang seniman dan juga budayawan jadi salah satu cara untuk memberikan apresiasi. Contoh Pengembangan ... ...

Top 3: Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan

Pengarang: senibudayacenter.blogspot.com - Peringkat 149

Ringkasan: . Pengembangan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apresiasi terhadap seni budaya, termasuk seni rupa, merupakan bagian dari estetika yang dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas dari kemampuan untuk mengapresiasi keindahan serta harmoni yang mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual hingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan bermasyarakat hingga mampu menciptakan kebersamaan

Hasil pencarian yang cocok: Pengembangan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apresiasi terhadap seni budaya, ... ...

Top 4: Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan ...

Pengarang: text-id.123dok.com - Peringkat 247

Ringkasan: . Kelas XI SMAMASMKMAK 4. Semester 1. B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan. Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan. mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu. menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan. yang harmonis. Pengenalan akan tok

Hasil pencarian yang cocok: Kelas XI SMAMASMKMAK 4 Semester 1 B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, ... ...

Top 5: Bagaimana cara menumbuhkan rasa empati terhadap seniman dan ...

Pengarang: apayangkamu.com - Peringkat 160

Ringkasan: . 1. Pengertian Apresiasi Apresiasi Seni ialah menikmati, menghayati dan merasakan suatu objek atau karya seni lebih tepat lagi dengan mencermati karya seni dengan mengerti dan peka terhadap segi-segi estetiknya, sehingga mampu menikmati dan memaknai karya-karya tersebut dengan semestinya.Apresiasi seni ialah suatu proses penghayatan karya seni yang diamati dan penghargaan pada karya seni itu sendiri serta penghargaan pada penciptanya.Apresiasi seni rupa adalah aktivitas mengindra karya seni ru

Hasil pencarian yang cocok: Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan. Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk ... ...

Top 6: BERAPRESIASI SENI RUPA by - Prezi

Pengarang: prezi.com - Peringkat 87

Hasil pencarian yang cocok: B. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan. Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk ... ...

Top 7: Seni Budaya SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI - Kurikulum 2013

Pengarang: epaper.myedisi.com - Peringkat 99

Hasil pencarian yang cocok: ... dan pembentukan sikap apresiasi terhadap seni budaya sebagai hasil akhir dari studi ... Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan . ...

Top 8: Bisa Dikembangkan Sejak Dini, Ini 6 Cara Menumbuhkan Sikap Empati

Pengarang: sehatq.com - Peringkat 174

Ringkasan: Sikap empati adalah kemampuan seseorang untuk mengenali, memahami, dan berbagi rasa dengan makhluk lain. Tak hanya manusia, namun juga binatang hingga karakter fiksi sekalipun. Contoh sikap empati adalah ketika seseorang mampu bersikap seakan berada di posisi orang lain sehingga terasa ketulusannya.04 Sep 2020|Azelia TrifianaDitinjau olehdr. Anandika PawitriBergaul dengan orang lain adalah cara menggembangkan sikap empatiCara mengembangkan sikap empatiSikap empati adalah kemampuan seseorang untu

Hasil pencarian yang cocok: 4 Sep 2020 — Cara Mengembangkan Sikap Empati yang Baik Bagi Diri Sendiri dan Orang Lain ... sebagai bentuk solidaritas dan empati terhadap orang berkulit ... ...

Top 9: Minggu, 28 September 2014 - KUMPULAN MAKALAH TUGAS ...

Pengarang: makalahaccomputindo.blogspot.com - Peringkat 135

Ringkasan: MAKALAH . BERAPRESIASI. SENI RUPA . . Disusun Oleh. : nama nama nama nama . SMK INDONESIA . 2014 KATA PENGANTAR . Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan. Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka saya bisa. menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu. Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah. dengan judul "Berapresiasi Seni Rupa",. yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari. kebudayaa

Hasil pencarian yang cocok: 28 Sep 2014 — C. Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan. D. Mengamalkan Prilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat. ...

Top 10: Apresoatof Seni Rupa | PDF - Scribd

Pengarang: id.scribd.com - Peringkat 96

Hasil pencarian yang cocok: Pengembangan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan harus kita terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Apresiasi terhadap seni budaya, ... ...


MAKALAH

BERAPRESIASI SENI RUPA

Mengapa perlu mengembangkan sikap empati kepada profesi seniman dan budayawan

Disusun Oleh :

nama

nama

nama

nama

SMK INDONESIA

2014

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan limpahan rahmatnya maka saya bisa menyelesaikan sebuah karya tulis dengan tepat waktu.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul "Berapresiasi Seni Rupa", yang menurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari kebudayaan seni rupa.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon maklum bilamana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat kurang tepat atau menyinggung perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan semoga allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI..........................................................................................................

BAB    I           PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang..........................................................................

B.     Tujuan.......................................................................................

BAB    II         PEMBAHASAN

A.    Pengertian Apresiasi Seni Rupa ...............................................

B.     Pengembangan Sikap Apresiasi Seni Rupa...............................

C.     Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan

D.    Mengamalkan Prilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat   

BAB    III        PENUTUP

A.    Kesimpulan...............................................................................

B.     Saran.........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Mengapresiasi karya seni merupakan landasan pokok dalam mempelajari wawasan seni budaya. Selain untuk memperluas pengetahuanmu tentang seni, hal ini juga untuk mendekatkanmu dengan seni. Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terdapat pandangan yang keliru terhadap pengertian seni. Hal ini bisa terjadi akibat terbatasnya informasi tentang pengertian seni. Sebuah karya yang tercipta akan membuat efek lain pada diri penciptanya dan orang lain.

Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa Pada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut “sense of beauty”, rasa keindahan. Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap manusia sadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

B.     Tujuan

1.      Mengetahui Arti Apresiasi Seni Rupa

2.      Mengetahui Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa

3.      Mengetahui Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan

4.      Mengetahui Mengamalkan Prilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian Apresiasi Seni Rupa

Mengapresiasi karya seni merupakan landasan pokok dalam mempelajari wawasan seni budaya. Selain untuk memperluas pengetahuanmu tentang seni, hal ini juga untuk mendekatkanmu dengan seni.

Kata apresiasi secara etimologi berasal dari bahasa Latin, yaitu appretiatus yang artinya “memberi putusan dengan rasa hormat sebagai cara untuk menghargai suatu keindahan karya seni”. Adapun dalam kamus umum Inggris-Indonesia to apreciate artinya “menghargai“ dan appreciation artinya “penghargaan”. Dengan demikian, mengapresiasi seni artinya berusaha mengerti tentang seni dan menjadi peka terhadap unsur di dalamnya sehingga secara sadar mampu menikmati dan pada akhirnya dapat menilai karya seni dengan baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, seringkali terdapat pandangan yang keliru terhadap pengertian seni. Hal ini bisa terjadi akibat terbatasnya informasi tentang pengertian seni. Dampaknya adalah adanya kesenjangan antara seni dengan lingkungan sosial dan lemahnya kadar apresiasi seni di kalangan pelajar dan masyarakat pada umumnya.

Sebuah karya yang tercipta akan membuat efek lain pada diri penciptanya dan orang lain. Suka atau tidak suka, indah atau tidak indah, menyenangkan atau tidak menyenangkan, serta berbagai perasaan lain akan dirasakan oleh orang yang melihat karya seni tersebut.

Banyak orang yang mengatakan bahwa seni merupakan sesuatu yang mengandung nilai indah. Pandangan tersebut tidak sepenuhnya benar karena di samping indah, ada seni yang tidak indah, namun tetap mengandung kata seni. Indah atau tidak indahnya suatu karya seni bergantung pada seniman yang membuatnya dan juga para penikmat seni.

Sepanjang sejarahnya, manusia tidak terlepas dari seni. Seni merupakan bagian dari kehidupan manusia yang universal. Hal itu karena seni merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang mengandung nilai indah (estetis). Seni tidak mempunyai definisi tersendiri mengingat kompleksitas dan kedalamannya.

Pengertian seni lebih terarah pada konsep yang muncul secara variatif sesuai dengan pemahaman, penghayatan, dan pandangan seseorang terhadap seni yang dijadikan acuan atau batasan.

B.     Pengembangan Sikap Apresiasi Seni Rupa

Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa Pada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut “sense of beauty”, rasa keindahan. Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap manusia sadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya ketika kita memantas diri dalam berpakaian, memilih dasi, memilih sepatu, dan berdandan (sekedar contoh). Senantiasa rasa keindahan berperan memandu prilaku kita untuk memilih apa yang kita anggap menampilkan citra harmonis, yang pada umumnya kita sebut tampan, gagah, cantik, ayu, rapi dalam bahasa sehari-hari, yaitu penggunaan kata “lain” menyebut fenomena keindahan. Demikian pula dalam melengkapi kebutuhan hidup, kita selalu dipandu oleh rasa keindahan.

Katakanlah dalam menata arsi­ek­ur rumah tinggal, memilih perabotan rumah tangga, televisi, kulkas, otomotif, sampai kepada pembelian pi­ring, sendok, garpu, dan segala macam barang yang kita gunakan di kota. Demikian pula pada kehidupan di desa, hampir semua benda yang dibutuhkan memiliki kaitan dengan rasa keindahan dan seni, seperti kain tenun, keris, batik, ornamen, busana, keramik, perhiasan, alat musik, dan banyak lagi.

Hal yang sama terdapat pula di daerah pedalaman, betapapun sederhana tingkat kehidupan manusia, dalam perlengkapan dan peralatan hidupnya, seperti busana, tata rias, motif ornamen, tari-tarian, musik, dan banyak sekali karya-karya seni etnik yang sangat indah dan mengagumkan. Dengan uraian ini, menjadi jelas pula, bahwa seni terdapat di mana-mana. Itulah sebabnya kesenian secara antropologis ditempatkan sebagai unsur kebudayaan yang universal, sama seperti rasa keindahan yang juga bersifat universal.

Tingkat kepekaan perasaan keindahan akan berkembang lewat kegiatan menerima (sikap terbuka) kepada semua manifestasi seni rupa, mengapresiasi aspek keindahan dan maknanya (seni lukis, seni patung, seni grafis, desain, dan kria) menghargai aspek keindahan dan kegunaannya (desain produk atau industri, desain interior, desain komunikasi visual, desain tekstil, dan berbagai karya kria (kria keramik, tekstil, kulit, kayu, logam dan lain-lain). Melalui proses penginderaan, kita mendapatkan pengalaman estetis. Dari proses penghayatan yang intens, kita akan mengamalkan rasa keindahan yang dianugerahkan Tuhan itu dalam kehidupan keseharian.

Kemampuan mengamati karya seni rupa murni dan seni rupa terapan, dalam arti praksis adalah kemampuan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan makna karya seni. Aktivitas ini dapat dilatihkan sebagai kemampuan apresiatif secara lisan maupun tulisan.

Aktivitas pendukung, seperti membaca teori seni, termasuk sejarah seni dan reputasi seniman, dialog dengan tokoh seniman serta budayawan, merupakan pelengkap kemampuan berapresiasi, sehingga para siswa dapat menyertakan argumentasi yang logis dalam meyimpulkan makna seni.

Secara psikologis pengalaman pengindraan karya seni itu berurutan dari sensasi (reaksi panca indra kita mengamati seni), emosi (rasa keindahan), impresi (kesan pencerapan), interpretasi (penafsiran makna seni), apresiasi (menerima dan menghargai makna seni, dan evaluasi (menyimpulkan nilai seni). Aktivitas ini berlangsung ketika seseorang mengindra karya seni, biasanya sensasi tersebut diikuti dengan aktivitas berasosiasi, melakukan komparasi, analogi, diferensiasi, dan sintesis. Pada umumnya karya seni yang dinilai baik akan memberikan kepuasan spiritual dan intelektual bagi pengamatnya.

C.    Pengembangan Sikap Empati kepada Profesi Seniman dan Budayawan

Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya dan reputasinya, kontribusi mereka bagi masyarakat dan bangsa, atau bagi kemanusiaan pada umumnya, adalah upaya nyata mengembangkan perasaan simpati, yang jika dilakukan berulang- ulang akan meningkat menjadi perasaan empati. Sehingga peserta didik menjadi kagum akan prestasi dan jasa-jasa para seniman atau budayawan berdasarkan kualitas karya seni dan pengakuan serta penghargaan yang diperolehnya, baik dalam tingkat lokal, nasional, dan internasional.

Setiap manusia dianugerahi oleh Tuhan perasaan keindahan, sadar atau tidak manusia menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aktivitas kesenirupaan, baik dalam proses penciptaan, pengkajian, dan penyajiannya senantiasa dipandu oleh rasa keindahan yang sifatnya esensial dalam seni. Pada hakikatnya pengalaman menikmati rasa keindahan itu memberikan kebahagiaan spiritual bagi manusia. Oleh sebab itu sudah selayaknya manusia mensyukuri anugerah Tuhan itu, dan memuliakan Nama-Nya.

D.    Mengamalkan Prilaku Manusia Berbudaya dalam Kehidupan Bermasyarakat

Sebelum membahas prilaku manusia berbudaya dalam kehidupan bermasyarakat, perlu dipahami terlebih dahulu hakikat dan pengertian kebudayaan. Kata budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddayah bentuk jamak dari kata budhi yang berarti akal dan nalar. Jadi kata kebudayaan dapat diartikan hal- hal yang berhubungan dengan budi, akal, dan nalar. Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan berarti keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar, beserta keseluruhan dari hasil budi dan karyanya itu. Kebudayaan memiliki tiga wujud, (1) kebudayaan sebagai konsep, (2) kebudayaan sebagai aktivitas, dan (3) kebudayaan sebagai artefak. Dengan klasifikasi seperti ini seluruh aktivitas interaksi manusia dengan Tuhan, interaksi dengan masyarakat, dan interaksi dengan alam, semuanya adalah kebudayaan.

Kata budaya sering juga dipadankan dengan kata adab, yang menunjukkan unsur-unsur budi luhur dan indah, misalnya kesenian, sopan santun, dan ilmu pengetahuan, adalah peradaban atau kebudayaan. Namun menurut Van Peursen dewasa ini, filsafat kebudayaan modern akan meninjau kebudayaan terutama dari sudut policy tertentu, sebagai satu strategi atau masterplan bagi hari depan. Kebudayaan diartikan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang dan setiap kelompok orang-orang; berlainan dengan hewan-hewan maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah- tengah alam, melainkan selalu mengubah alam itu.

Dengan mengenal, memahami, dan menghargai budayanya sendiri, para siswa dapat mengembangkan potensi prilaku yang baik bergaul dengan masyarakat seni dan lingkungan sosial sebagai insan yang berbudaya. Mengembangkan sikap ramah, dan rendah hati dalam berinteraksi secara efektif dengan para seniman dan budayawan, lingkungan sosial serta dalam menempatkan dirinya sebagai cerminan bangsa yang berbudaya dalam pergaulan dunia.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

Mengapresiasi karya seni merupakan landasan pokok dalam mempelajari wawasan seni budaya. Pengembangan Sikap Apresiatif Seni Rupa Pada hakikatnya semua manusia dianugerahi oleh Tuhan apa yang disebut “sense of beauty”, rasa keindahan. Meskipun ukurannya tidak sama pada setiap orang, jelas setiap manusia sadar atau tidak menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari.

Apresiasi seni budaya, termasuk seni rupa, sebagai bagian dari estetika dimaksudkan untuk meningkatkan sensitivitas kemampuan mengapresiasi keindahan serta harmoni mencakup apresiasi dan ekspresi, baik dalam kehidupan individual sehingga mampu menikmati dan mensyukuri hidup, maupun dalam kehidupan kemasyarakatan sehingga mampu menciptakan kebersamaan yang harmonis.

B.     Saran

Setiap manusia dianugerahi oleh Tuhan perasaan keindahan, sadar atau tidak manusia menerapkan rasa keindahan ini dalam kehidupan sehari-hari. Dalam aktivitas kesenirupaan, baik dalam proses penciptaan, pengkajian, dan penyajiannya senantiasa dipandu oleh rasa keindahan yang sifatnya esensial dalam seni. Pada hakikatnya pengalaman menikmati rasa keindahan itu memberikan kebahagiaan spiritual bagi manusia. Oleh sebab itu sudah selayaknya manusia mensyukuri anugerah Tuhan itu, dan memuliakan Nama-Nya.

DAFTAR PUSTAKA

http://sma-senibudaya.blogspot.com/2014/08/mengamalkan-prilaku-manusia-berbudaya.html

https://www.google.co.id/search?newwindow=1&client=firefox-a&rls=org.mozilla:en-US:official&biw=1024&bih=622&q=Mengamalkan+perilaku+manusia+berbudaya+dalam+kehidupan+bermasyarakat&spell=1&sa=X&ei=0dwoVIK7LIXJuAT8gIGgCw&ved=0CB0QvwUoAA

http://walpaperhd99.blogspot.com/2013/11/pengertian-apresiasi-seni-rupa.html

http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=2&cad=rja&uact=8&ved=0CCcQFjAB&url=http%3A%2F%2Fwalpaperhd99.blogspot.com%2F2013%2F11%2Fpengertian-apresiasi-seni-rupa.html&ei=29YoVLSgCMqfugSX7IK4DA&usg=AFQjCNGtUJoJ9T4tJl3wYWqNETyTab0FMA

http://carakata.blogspot.com/2012/05/contoh-kata-pengantar-makalah-yang.html


Page 2