Mengapa orang yang rajin shalat masih suka berbohong jelaskan

Shalat pada hakikatnya mencegah dari keji dan mungkar.

Selasa , 15 Oct 2019, 22:08 WIB

EPA/Ben Hajan

Ilustrasi jamaah shalat wanita

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, *Khusrur Rony Al Djufry 

Baca Juga

Rasulullah SAW pernah bersabda, ''Akan datang pada manusia (umat Muhammad) suatu zaman, banyak orang yang merasakan dirinya shalat, padahal mereka sebenarnya tidak shalat.'' (HR Ahmad). Perintah shalat adalah untuk mengingat Allah SWT (Thaaha: 14). Dikatakan dalam surah an-Nisa' 43: ''Sehingga kamu mengetahui akan apa yang kamu ucapkan.'' 

Karena itu, dalam mengerjakan shalat tidak boleh lalai. Yang dimaksud lalai adalah tidak mengetahui maksud apa yang dibaca dan apa yang dikerjakan, apalagi jika kurang memperhatikan syarat rukun dan ketentuan-ketentuan shalat lainnya. Maka, yang diperoleh hanyalah payah dan letih. Rasulullah menyatakan, ''Berapa banyak orang yang shalat (malam), keuntungan yang diperoleh hanyalah payah dan letih.'' (HR Ibnu Majah).

Jadi, meskipun merasa dirinya shalat, tapi hakikatnya tidak shalat. Dan, ia tidak akan mendapatkan hikmah shalat. Shalatnya pun tidak menambah dekat kepada Allah, tapi justru sebaliknya. Rasulullah menegaskan, ''Barang siapa yang shalatnya tidak dapat mencegah perbuatan keji dan munkar, maka tiada bertambah baginya kecuali semakin jauh dari Allah.'' (HR Ali Ibnu Ma'bad).

Nah, zaman yang diprediksikan Rasulullah tadi tampaknya sudah terjadi kini. Isyaratnya, meskipun bangsa Indonesia mayoritas Muslim dan tentu saja banyak yang shalat, tapi tak sedikit pula di antara mereka yang masih tetap melakukan perbuatan keji dan munkar. Ironisnya, dari hari ke hari frekuensinya tidak semakin menurun, bahkan dari segi kuantitas maupun kualitasnya semakin meningkat, seperti tindak KKN, perzinahan, dan kejahatan lainnya.

Padahal, jika shalat bisa dikerjakan dengan baik dan benar, dengan memperhatikan syarat rukunnya, sah batalnya, dan kesunahannya, maka hikmahnya sangat besar, baik dalam kehidupan individu maupun masyarakat. 

Misalnya saja, manifestasi dari rukun qauli (bacaan dalam shalat) akan menjadikan orang tidak mudah berkata bohong, memfitnah, dan berkata kotor lainnya. Manifestasi dari rukun fi'li (gerakan dalam shalat), tangan tidak akan digunakan untuk menjamah sesuatu yang dilarang agama, dan kaki pun tidak melangkah kecuali yang diridhai Allah. Demikian juga anggota tubuh lainnya. Sedangkan manifestasi dari rukun qalbi (kekhusukan hati), maka jiwanya tidak akan mudah dihinggapi penyakit rohani, seperti hasut, iri, dengki, dendam, dan sombong.

Misal lainnya adalah sujud. Sujud merupakan simbol penghambaan (ketaatan) tertinggi seorang Muslim. Karena posisi sujud adalah meletakkan kepala di lantai (tanah). Orang yang bersujud berarti telah rela meletakkan kepalanya yang terhormat ke lantai yang diinjak oleh kaki.

Ini artinya orang yang sujud itu telah bersedia mematuhi ketetapan-ketetapan hukum (syariat Islam) secara totalitas dalam semua aspek kehidupan. Dengan begitu, secara kontekstual ia pun harus bersujud dalam segala bentuk aktivitas kehidupannya sehari-hari.

Misalnya, jika berbisnis harus jujur, tidak menipu, dan tidak mencuri takaran atau timbangan. Jika berpolitik harus mengedepankan moral dengan tujuan memperjuangkan kaum lemah. Dan, jika menjadi pemimpin ia berusaha mengemban amanah. Rasulullah mengumpamakan orang yang mengerjakan shalat lima kali sehari semalam itu seperti orang yang mandi untuk membersihkan kotoran yang ada di badan.

Kata Rasulullah, ''Bagaimana pendapatmu jika ada sungai di depan rumahmu, lantas kamu mandi di situ sehari lima kali, apa masih kotor badanmu?'' Para sahabat menjawab, tidak ada kotorannya sama sekali. Kemudian beliau bersabda, ''Maka, seperti itu juga shalat lima waktu, maka Allah akan menghapus dosa-dosa dengan shalat.'' (Bukhari-Muslim). 

  • shalat
  • keutamaan shalat
  • shalat khusyu
  • cara shalat khusyu'
  • rasulullah saw

sumber : Harian Republika

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

ILUSTRASI: Inilah 5 Golongan Manusia yang Rajin Shalat Tetapi Masuk Neraka, Salah Satunya Orang Suka Berdusta /LoggaWiggler/.*/Pixabay/LoggaWiggler

MANTRA SUKABUMI -Amalan muslim yang pertama kali akan dihisab di hari penghakiman adalah shalat. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah yang dilakukan 5 kali dalam sehari itu. Di dalam Alquran, ada banyak ayat yang memerintahkan kita untuk selalu mendirikan shalat.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya. Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan ana stara bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya," [HR. Tirmidzi).

Namun seperti kita lihat, di zaman yang serba modern ini tampaknya perkara shalat sering disepelekan. Mereka dengan mudah meninggalkan shalat. 

Baca Juga: Tips Handal Membuat PIN ShopeePay yang Aman untuk Menjaga Keamanan Akun

>

Baca Juga: Komentari Kopassus yang Datangi Markas HRS, Jubir FPI: Setahu Saya Tugas Khusus TNI dari Presiden

Sebagaimana mantrasukabumi.com dari kanal Youtube @Doa Pedia pada Sabtu, 21 November 2020, berikut ini ada beberapa golongan orang yang rajin shalat tetapi masuk neraka antara lain:

1.Shalat tapi percaya dukun 

Orang yang shalat tetapi ia percaya dengan dukun maka ia akan masuk neraka. Seperti kita ketahui, dukun adalah orang yang mengaku bahwa dirinya mengetahui perkara-perkara ghaib dan tersembunyi.

5 Ciri-ciri Ini Bikin Orang Islam yang Rajin Sholat, Tapi Masuk Neraka, Nomor 1 Sering Dilakukan

5 Ciri-ciri Ini Bikin Orang Islam yang Rajin Sholat, Tapi Masuk Neraka, Nomor 1 Sering Dilakukan

TRIBUNJAMBI.COM - Shalat memang wajib dilakukan bagi agama islam.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya pertama kali yang dihisab (ditanya dan diminta pertanggungjawaban) dari segenap amalan seorang hamba di hari kiamat kelak adalah shalatnya.

Bila shalatnya baik maka beruntunglah ia dan bilamana shalatnya rusak, sungguh kerugian menimpanya.” [HR. Tirmidzi]

Untuk itu, sangat penting bagi kita untuk selalu mendirikan shalat.

Namun, dizaman yang sudah modern seperti sekarang ini tampaknya banyak orang yang sudah mulai memandang remeh shalat.

Bahkan hanya karena suatu alasan yang sepele saja, seseorang dapat dengan mudah meninggalkan shalat.

Saat ini juga banyak orang yang menganggap bahwa shalat itu hanya sebagai rutinitas ibadah semata.

Ada juga seseorang yang melaksanakan shalat karena terpaksa dan lain sebagainya.

Hal-hal seperti inilah penyebab seseorang yang rajin shalat tetapi masuk neraka, karena dalam melaksanakan ibadah tersebut mereka tidak secara ikhlas melakukannya.

Halaman selanjutnya arrow_forward

Tags:

pembahasan bersama untuk mengambil keputusan bersama atas suatu masalah disebut​

Bukan soal, atau apapun, mau nanya, kalau kita anak yatim terus berbuat dosa/pernah berbuat dosa, pas do'a, do'a nya tetap terkabulkan gak?? ​

sebutkan lima al-asma'ul al-husna beserta artinya yang terdapat pada surah al-hasyr [59] ayat 24Nt : Butkon ._. !!!​

Sebutkan manfaat sifat ikhlas! Manfaat sikap bersyukur Ciri ciri orang ikhlas Mukjizat nabi ibrahim

JHDHSJAJKFHDJJSJDKDJVDBDBDHS​

ن المبذرين كانوا إخوان الشيطين 13. Ayat di atas merupakan Qur'an surah ... ayat .... C. at-Tin ayat 5 A. Al-Isra, ayat 27 B. Al-Ma'un ayat 2 D. al-Baq … arah ayat 10 8​

bagaimanakah sikap kaum ninawa terhadap nikmat allah

tuliskan 3 syarat wajib salat jumat

tuliskan 3 keutamaan salat berjamaah

كمل الحوار الآتي بمناسبة الصورة الآتية! عثمان : ماذا يعمل المسلمون بمكة المكرمة؟ عزيز : ​

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA