Mengapa minyak jarak lebih unggul jika dibandingkan bahan bakar solar?

Oleh:


wikimedia

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Bidang Teknologi Informasi Energi dan Material Unggul Priyanto mengatakan penggunaan bahan bakar nabati (BBN) jauh lebih hemat dibandingkan dengan bahan bakar minyak (BBM).

"Dibandingkan solar, biodiesel bisa menghemat sebanyak Rp1.360 per liter," ujar Unggul di Jakarta, Senin (16/9/2013).

Selain lebih hemat, penggunaan biodiesel yang merupakan BBN bisa dijadikan solusi mengurangi impor BBM. Biodiesel yang dimaksud adalah bahan bakar yang berasal dari crude palm oil (CPO).

"Apalagi produksi CPO kita sudah berlebih yakni sekitar 25juta ton per tahun, sehingga tidak mengganggu kebutuhan pangan," ujarnya.

Penggunaan BBN juga mengurangi emisi gas buang di udara. Unggul menyebutnya setara dengan nol emisi. "CO2 yang keluar kemudian dihisap kembali tumbuhan dan tumbuhan menghasilkan oksigen dan bahan bakar. Jadi emisinya, setara dengan nol."

Penggunaan BBN itu efektif untuk mengganti penggunaan solar dan premium. Untuk itu, perlu adanya kebijakan pemerintah untuk menggiatkan penggunaan biodiesel.

Berdasarkan Permen ESDM 25/2013, persentasi pemakaian BBMn (biodiesel, bioethanol dan minyak nabati murni) sebanyak 10%.

"Produksi biodiesel pada 2012 hanya 2,2 juta kilo liter, dari kapasitas terpasang sekitar 4,5 juta kilo liter. Jadi, masih ada peluang meningkatkan produksi."

Unggul berpendapat Indonesia perlu memanfaatkan potensi yang ada tersebut daripada harus impor BBM.

Berbagai cara yang bisa dilakukan yakni dengan membuat perkebunan energi dan pembangunan industri yang berintegrasi dengan bahan baku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak Video Pilihan di Bawah Ini :

Source: Newswire

Editor: Fatkhul Maskur

Diperlukan komitmen pemerintah untuk menggunakan BBN sebagai alternatif pengganti BBM

Dok Balittas.

Tanaman dan buah jarak pagar.

Red: EH Ismail

Beberapa dekade terakhir ini, masalah keterbatasan cadangan energi fosil sebagai bahan bakar minyak (BBM) dan kepedulian terhadap lingkungan hidup mulai menjadi perhatian di seluruh dunia. Hal ini karena BBM berasal dari sumber daya alam yang tidak bisa diperbaharui. Ketersediaannya semakin berkurang dan harga minyak dunia yang semakin meningkat, sedangkan kebutuhan masyarakat terhadap BBM justru semakin meningkat.

Salah satu tanaman yang bisa dijadikan sebagai sumber energi alternatif terbarukan (bahan bakar nabati) adalah jarak pagar dengan memanfaatkan kandungan minyak dari biji. Biji jarak pagar mengandung rendemen minyak nabati sebesar 35 sampai 45 persen. Minyak tersebut dapat diproses menjadi minyak biodiesel (pengganti solar) dan minyak bakar (pengganti minyak tanah).

Jarak pagar (Jatropha curcas L) banyak tumbuh di daerah tropis, meskipun sebenarnya merupakan tanaman asli dari Amerika Tengah.  Di Indonesia, tanaman ini sudah sejak lama dikenal sebagai obat herbal, bahan bakar (obor), dan pagar hidup di pekarangan atau pembatas lahan.

Pada jaman penjajahan Jepang di Indonesia, ketika mereka kehabisan BBM, orang kita disuruh untuk membuat minyak diesel dari jarak pagar. Kemudian, minyak tersebut digunakan untuk menggerakkan mesin-mesin perang mereka.

Pemilihan jarak pagar sebagai penghasil biodiesel lantaran jarak tidak bersaing dengan tanaman penghasil tanaman untuk lahan penanaman. Selain itu, daya adaptasi jarak di lapang juga bagus. Dengan menjadikan jarak sebagai biodiesel, maka dapat mengurangi polusi pada lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan pada BBM (Krisnamurthi, 2006; Prastowo, 2007; Effendi dan Karmawati, 2009).

Beberapa kelebihan dari biodiesel antara lain, biodiesel memiliki bilangan kualitas pembakaran yang lebih tinggi dibandingkan dengan solar yang ada di pasaran; biodiesel merupakan bahan bakar beroksigen sehingga penggunaannya akan mengurangi emisi CO dan jelaga hitam pada gas buang atau lebih ramah lingkungan; memiliki titik kilat tinggi yang pada temperatur tertinggi dapat menyebabkan uap biodiesel dapat menyala sehingga biodiesel ini lebih aman dari bahaya kebakaran; tidak mengandung belerang dan benzena yang bersifat karsinogen serta dapat diuraikan secara alami sehingga ramah lingkungan; dilihat dari segi pelumasan mesin, biodiesel lebih baik daripada solar sehingga pemakaian biodiesel dapat memperpanjang umur pakai mesin.

Untuk mendukung pengembangan jarak pagar sebagai sumber bahan bakar nabati, peneliti dari Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat telah merakit varietas unggul baru jarak pagar dan sudah dilepas pada 2017, yaitu Jet 1 Agribun dan Jet 2 Agribun beserta teknologi pendukungnya. Varietas Jet 1 Agribun memiliki potensi hasil 1,09 ton sampai maksimum 2,33 ton per hektare dengan kadar minyak 37,44 persen dan moderat terhadap cekaman kekeringan. Sedangkan varietas Jet 2 Agribun memiliki potensi hasil 1,08 ton sampai maksimum 2,64 per hektare dengan kadar minyak 35,80 persen dan moderat terhadap cekaman kekeringan.

Kedua varietas tersebut diharapkan dapat dimanfaatkan untuk program pengembangan di daerah Indonesia Timur yang beriklim kering terutama di daerah yang belum terjangkau listrik. Dengan produktivitas yang tinggi akan mempercepat tersedianya biji jarak pagar sebagai bahan baku biofuel secara berkelanjutan untuk mesin pembangkit listrik.

Pengembangan kedua varietas tersebut bisa didorong dengan melakukan diseminasi berupa demplot, terutama di daerah pengembangan jarak pagar. Sosialiasi bahwa jarak pagar bisa ditumpangsari dengan tanaman lain maupun pemanfaatan jarak pagar untuk produk selain bahan bakar nabati akan menjadi penghasilan tambahan bagi petani yang mengembangkan jarak pagar.

Di samping itu, perlu dukungan dari pemerintah guna menentukan harga yang ekonomis untuk nilai jual biji jarak pagar bagi petani dan minyak biji jarak pagar sebagai sumber bahan bakar nabati bagi pengusaha. Selain itu, diperlukan komitmen dari pemerintah untuk menggunakan bahan bakar nabati sebagai alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM). (Aprilia Ridhawati/Balittas)

  • balitbangtan
  • kementan
  • tanaman jarak

Mengapa minyak jarak lebih unggul jika dibandingkan bahan bakar solar?

Grace Eirin Senin, 30 Agustus 2021 | 11:14 WIB

Mengapa minyak jarak lebih unggul jika dibandingkan bahan bakar solar?

Minyak jarak dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. (Photo by Pixabay from Pexels)

Bobo.id - Pada pelajaran kelas 4 SD tema 2, teman-teman akan belajar mengenai minyak jarak sebagai energi alternatif. 

Minyak jarak merupakan minyak yang berasal dari biji tanaman jarak yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. 

Minyak jarak juga sudah digunakan sebagai energi alternatif yang disebut biodiesel. 

Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah minyak atau bahan bakar yang berasal dari hewan dan tumbuhan.

Biodiesel biasanya dimanfaatkan untuk bahan bakar solar atau bahan bakar mesin-mesin diesel. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Apa yang Dimaksud dengan Energi Alternatif?

Namun, tahukah teman-teman apa manfaat lain dari minyak jarak? 

Sesuai buku tematik kelas 4 SD tema 2 revisi 2017, kamu akan menemukan pertanyaan yang berbunyi "Tuliskan pendapatmu tentang pemanfaatan tanaman jarak" pada halaman 100. 

Untuk menemukan kunci jawaban pertanyaan tersebut, mari kita simak penjelasan berikut ini dengan seksama. 

Manfaat Tanaman Jarak

1. Biodiesel 

Biji tanaman jarak yang diolah untuk diambil minyaknya, dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. 

Minyak jarak tersebut bisa digunakan sebagai pengganti minyak bumi atau bahan bakar fosil yang semakin menipis ketersediaannya. 


Page 2


Page 3

Mengapa minyak jarak lebih unggul jika dibandingkan bahan bakar solar?

Photo by Pixabay from Pexels

Minyak jarak dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif.

Bobo.id - Pada pelajaran kelas 4 SD tema 2, teman-teman akan belajar mengenai minyak jarak sebagai energi alternatif. 

Minyak jarak merupakan minyak yang berasal dari biji tanaman jarak yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal. 

Minyak jarak juga sudah digunakan sebagai energi alternatif yang disebut biodiesel. 

Apa itu biodiesel? Biodiesel adalah minyak atau bahan bakar yang berasal dari hewan dan tumbuhan.

Biodiesel biasanya dimanfaatkan untuk bahan bakar solar atau bahan bakar mesin-mesin diesel. 

Baca Juga: Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 2, Apa yang Dimaksud dengan Energi Alternatif?

Namun, tahukah teman-teman apa manfaat lain dari minyak jarak? 

Sesuai buku tematik kelas 4 SD tema 2 revisi 2017, kamu akan menemukan pertanyaan yang berbunyi "Tuliskan pendapatmu tentang pemanfaatan tanaman jarak" pada halaman 100. 

Untuk menemukan kunci jawaban pertanyaan tersebut, mari kita simak penjelasan berikut ini dengan seksama. 

Manfaat Tanaman Jarak

1. Biodiesel 

Biji tanaman jarak yang diolah untuk diambil minyaknya, dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif. 

Minyak jarak tersebut bisa digunakan sebagai pengganti minyak bumi atau bahan bakar fosil yang semakin menipis ketersediaannya.