Merdeka.com - Komunis lahir dari pemikiran Karl Marx, seorang filsuf sekaligus pakar ekonomi dan politik. Komunis sempat tumbuh menjadi poros kekuatan dunia. Berdiri menentang kapitalis dan para pemilik modal. Pada masa Orde Lama, Partai Komunis Indonesia (PKI) sempat menjadi salah satu partai terbesar di dunia. Di bawah Uni Soviet dan China. PKI juga menempati posisi nomor empat pada Pemilu 1955. Di bawah PNI, Masyumi dan NU. Peristiwa G30 September menghancurkan PKI ke titik nol. Mereka dituding jadi dalang kudeta dan pembunuhan tujuh jenderal. Imbasnya ratusan ribu orang yang dicap komunis dibantai. Soeharto membubarkan PKI. Marxisme dan Komunis jadi ajaran terlarang di Indonesia. Imbasnya terasa hingga kini. Walau cap eks tahanan politik (ET) sudah dihapus dari Kartu Tanda Penduduk (KTP), namun fobia Komunis tetap terasa. Salah seorang bapak revolusi Indonesia, Tan Malaka, bahkan hingga kini sulit diterima sebagian besar rakyat Indonesia. Jasa-jasa Tan yang luar biasa seolah dihapuskan karena dia seorang komunis. Beberapa hari lalu diskusi-diskusi buku Tan dibubarkan FPI dan ormas-ormas pemuda. FPI juga menggerebek rumah pertemuan para eks Tapol PKI di Semarang. Komunisme dianggap paham tak bertuhan. Hal ini didasarkan pada kritik Marx terhadap agama yakni 'agama adalah candu bagi masyarakat.' Kritikan itu dikeluarkan Marx terhadap agama Kristen yang saat itu mendoktrin umatnya pada etika ketertundukan. Padahal, sikap tunduk pasrah tersebut sangat menguntungkan kaum kapitalis yang menguasai sendi-sendi perekonomian kala itu. Karena itu, Marx menilai agama digunakan oleh kelas kapitalis untuk kepentingan mereka. Menurut Guru Besar FISIP Universitas Negeri Solo, Totok Sarsito, rentannya paham komunisme di Indonesia memang dilandasi oleh kepentingan agama. Terlebih, hal ini sulit dipahami bagi kaum yang religius. "Dalam pemikiran komunisme ada nilai yang pertentangan dengan masyarakat pada umumnya. Karena komunisme mengatakan bahwa agama adalah racun. Itu yang menjadi penyebab itu (komunis) sensitif. Juga tidak dipercaya kaum religius," kata Totok kepada merdeka.com, Jumat (21/2). Totok menambahkan, walaupun selalu disebut negatif, nyatanya paham ini mempunyai nilai positif. Komunisme disebutnya mampu sebagai alat perjuangan. "Sebagai ideologi perjuangan cukup ampuh, karena ada perlawanan pertentangan kelas. Tetapi buat (diterapkan) kehidupan agak sulit," terangnya. Sebagai seorang pengajar, dirinya pun sering berdiskusi di kelas tentang paham komunisme ini kepada para mahasiswanya. Sebab, hal ini dinilainya sebagai salah satu cara menganalisis kehidupan manusia. Diakuinya, saat ini di Indonesia penganut paham komunisme memang tidak begitu kelihatan. Mereka hanya muncul bila terdapat hal yang berbau kekirian. Terutama mereka yang benci dengan kapitalisme dan liberalisme. "Kalau secara nyata memang tidak kelihatan, kalau ada pemilihan-pemilihan berbau kiri itu ada. Anti kapitalisme, anti liberalisme ini juga sedikit dari ajaran Marx," pungkasnya. (mdk/ian) Baca juga: Dicap komunis, orang-orang berjasa ini lenyap dari buku sejarah Komunisme, apa kabar kini? Penggalian kuburan massal korban perang Rezim Stalin anti-Nazi Kisah Ahok, komunis dan perebutan lahan Hasyim Muzadi: Hati-hati pilih pemimpin disusupi paham komunis Pak Suhaimi adalah seorang guru yang baru saja diterima di SD Sukamaju. Beliau diberi tanggungjawab untuk menjadi wali kelas 4. Selain itu, Pak Suhaim … Apa dasar demokrasi di Indonesia? Buatlah analisa perbandingan bagaimana demokrasi yang ideal VS demokrasi yang di-implementasikan di Indonesia saat i … Apa konstitusi yang dianut di Indonesia? Berikan salah satu contoh kasus di Indonesia yang menunjukkan penting atau tidaknya konstitusi bagi suatu neg … Insiden masuknya coast guard Tiongkok di Perairan Natuna tak hanya terjadi pada tahun 2020 saja, namun tahun 2016 sebelumnya juga sempat terjadi. Inte … Sebagaimana dilansir dari CNN (2021) Menkopolhukam RI, Mahfud MD menyatakan bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua saat ini dikategorikan s … 1. Pemerintah sering menggunakan perjanjian dalam memenuhi berbagai keperluan pemerintahannya, seperti perjanjian pengadaan barang dan jasa sebagaiman … Pak Abrizam ingin mengetahui dan mengukur sejauh mana materi atau bahan pelajaran yang akan dipelajari sudah dikuasai oleh siswa. Beliau akan mempergu … Perhatikan beberapa komponen berikut:1 Menyusun alur tujuan pembelajaran2 Memahami Capaian Pembelajaran3 Merumuskan tujuan pembelajaran4 merancang pem … Kasus di sebuah PT XYZ Seorang pimpinan di perusahaan ”XYZ” memutuskan ingin memproduksi dan mengembangkan satu produk yang baru ke pasar tanpa menung … 1. Pemerintah dapat melakukan berbagai tindakan baik tindakan faktual yang tidak berakibat hukum maupun tindakan-tindakan yang berakibat hukum atau me … |