Mengapa kita harus memiliki harga diri yang tinggi

Semua orang akan merasa berkewajiban untuk mempertahankan harga diri dan rasa malu. Dengan maksud untuk mempertahankan harga diri dan rasa malu itu, biasanya siapapun akan sanggup melakukan apa saja. Bahkan sebenarnya, orang bersemangat mencari harta sebanyak-banyaknya, pangkat setinggi-tingginya, relasi sebanyak-banyaknya, dan lain-lain, adalah dimaksudkan untuk menjaga harga diri. Bermodalkan kekayaan, pangkat, dan relasi, dan lain-lainnya itu, seseorang akan merasa bahwa harga diri atau harkat dan martabatnya semakin tinggi, dan tidak malu di hadapan orang.

Harga diri akan dirasakan jatuh manakala ada sesuatu yang mengganggu, misalnya ketahuan berbuat salah, kalah bersaing dengan orang lain, dianggap rendah, dan semacamnya. Orang yang mengalami keadaan seperti itu akan merasa, bahwa harga dirinya jatuh dan menanggung rasa malu. Oleh karena itu, setiap orang selalu berjuang, agar kalaupun berbuat salah, tidak ketahuan orang, atau tidak pernah kalah dalam bersaing dan juga selalu dihargai orang. Orang yang tidak peduli terhadap harga dirinya atau tidak pernah merasa malu, biasanya dianggap tidak beres.

Islam sendiri juga mengingatkan tentang keharusan mempertahankan harga diri dan rasa malu. Harga diri harus dipertahankan. Orang tidak boleh segera menyerah kepada siapapun, kecuali kepada Allah. Dalam ajaran Islam, bahwa berbagai hal, yaitu : agama, jiwa, harta, keturunan, dan akal, harus selalu dijaga. Bahkan untuk mempertahankan harga diri atau jiwa, termasuk rasa malu, disebut sebagai bagian dari iman. Dikatakan dalam hadits nabi bahwa, malu adalah bagian dari iman.

Harga diri dan rasa malu, dalam kehidupan sehari-hari, menjadi sedemikian penting, sehingga dikatakan bahwa, : 'manakala tidak punya rasa malu maka berbuatlah sekehendak hatimu'. Memang, harga diri dan malu menjadi kekuatan untuk menahan atau sebaliknya, mendorong seseorang melakukan sesuatu perbuatan tertentu. Seseorang akan melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu atas dasar pertimbangan rasa malu atau harga diri. Oleh karena itu, harga diri dan rasa malu selalu menjadi sangat penting untuk selalu dimiliki oleh siapapun.

Namun menjaga harga diri dan rasa malu ternyata bukan perkara mudah. Tidak semua orang mampu menjalaninya. Seseorang yang sudah tergila-gila dengan harta, jabatan, dan bahkan juga berbagai syahwat yang tidak bisa ditahan, maka berakibat harga diri dan rasa malu yang seharusnya dijaganya baik-baik menjadi hilang dengan sendirinya. Lihat saja, tatkala seseorang sedang mengejar harta, jabatan, dan bahkan wanita, maka seolah-olah harga diri dan rasa malu tidak diperlukan. Apapun dilakukan demi memenuhi syahwat atau nafsunya itu. Anehnya, nafsu atau syahwat itu bisa merasuki siapapun, tanpa pandang bulu. Oleh karen itu, dalam kehidupan sehari-hari, bisa saja seorang pejabat tinggi atau rakyat biasa, orang tua, setengah tua, muda, dan atau siapapun, suatu saat mengalami hal yang sama.

Islam sebagaimana dikemukakan di muka, mengajarkan kepada umatnya agar di dalam menjalani hidup ini meraih derajat atau martabat yang tinggi. Konsep-konsep tentang orang yang berderajat tinggi diajarkan dalam Islam, misalnya muttaqien, mukminin, ulul albab, dan seterusnya. Orang-orang yang meraih gelar terhormat tersebut adalah biasanya lantaran sukses di dalam menjaga harga diri dan rasa malu.

Sebaliknya, seseorang yang sudah tidak memiliki harga diri dan rasa malu, sebetulnya sudah kehilangan segala-galanya. Tanpa memiliki harga diri dan rasa malu, maka seseorang akan dengan enaknya melakukan sesuatu, apakah sesuatu itu pantas atau tidak pantas, baik atau tidak baik, lazim atau tidak lazim. Celakanya, terkait dengan ukuran itu, tidak setiap orang mampu memahami. Namun, bagi orang yang memiliki hati yang jernih, lembut, dan bersih, -------sekalipun hal itu sulit, biasanya masih bisa mengenali. Semogalah kita semua, masih mampu menjaga harga diri dan rasa malu, agar tetap dihargai orang dan bermartabat. Wallahu a'lam.

Dalam percakapan personal, maupun yang sering didengar di berbagai tempat, Anda mungkin sering mendengar istilah harga diri. Bahwa, harga diri adalah salah satu hal yang sangat patut untuk diperjuangkan.Anda berusaha menunjukkan pada orang lain, bahwa Anda memiliki harga diri yang tak boleh direndahkan.

Harga diri dalam pengertian awam mungkin sedikit berbeda dengan harga diri dalam keilmuan psikologi. Berbagai sumber di Indonesia menyebutkan, harga diri sepadan dengan self-esteem. Sebenarnya, apa itu harga diri atau self-esteem? Apakah sama harga diri dalam hal kepercayaan diri?

Apa itu harga diri atau self-esteem?

Dalam ilmu psikologi, self-esteem atau harga diri adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan nilai personal seorang individu, terhadap dirinya sendiri. Dalam arti kata, self-esteem merujuk pada cara Anda menghargai, mengapresiasi, dan menyukai diri sendiri.

Anda mungkin jadi mengasumsikan, harga diri sama dengan kepercayaan diri. Sama pentingnya, konsep harga diri (self-esteem) sebenarnya memiliki pengertian yang berbeda dari kepercayaan diri (self-confidence).

Apabila harga diri adalah cara menyukai diri sendiri secara keseluruhan, kepercayaan diri merupakan cara Anda melihat kemampuan yang dimiliki. Self-esteem atau harga diri dapat terbentuk dari pengalaman yang sudah ada. Sementara itu, kepercayaan diri bisa berbeda, tergantung kondisi yang dihadapi.

Sebagai contoh, ada seseorang yang memiliki self-esteem atau harga diri yang sehat atau positif, namun tidak percaya diri apabila diminta untuk memimpin suatu proyek.

Walau begitu, self-esteem yang tinggi juga dapat berpengaruh terhadap kepercayaan diri, pada sebagian orang.

Faktor yang memengaruhi harga diri atau self-esteem

Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi harga diri. Faktor genetik dapat berperan dalam cara Anda menyukai diri sendiri. Namun, pengalaman di masa lalu membentuk dasar harga diri keseluruhan yang Anda miliki.

Apabila seorang individu kerap menerima kata-kata negatif, baik dari anggota keluarga atau teman, maka ia lebih berisiko untuk memiliki harga diri yang rendah. Sebaliknya, hubungan positif dengan lingkungan terdekat, dapat membentuk harga diri atau self-esteem Anda yang sehat.

Selain itu, beberapa faktor lain yang memengaruhi self-esteem yakni:

  • Alam bawah sadar, persepsi, dan pikiran diri
  • Pekerjaan
  • Usia
  • Penyakit yang diderita
  • Keterbatasan fisik
  • Opini yang diciptakan media massa.

Fluktuasi harga diri atau self-esteem

Harga diri cenderung berubah-ubah seiring berjalannya waktu. Tentunya, hal ini normal jika pada saat-saat tertentu, Anda memiliki self-esteem yang rendah, dan di lain waktu sangat menghargai diri sendiri.

Sebenarnya, harga diri atau self-esteem berada dalam suatu rentangan, dengan titik rendah dan titik tinggi yang tidak terlalu jauh. Rentangan harga diri tersebut merefleksikan cara Anda menyukai diri secara keseluruhan, dan seharusnya dapat meningkat seiring pertambahan usia.

  • Harga diri atau self-esteem rendah

Apabila memiliki self-esteem yang rendah atau negatif, Anda cenderung merendahkan nilai opini dan ide yang dimiliki. Anda fokus pada kelemahan dan kesalahan yang diperbuat, dan bersikap tidak adil pada keahlian serta aset yang dimiliki.

Saat memiliki harga diri yang negatif, Anda percaya bahwa orang lain lebih cerdas dan lebih baik, daripada diri sendiri. Anda juga mungkin kesulitan dalam menerima kritikan dan saran yang positif, dari orang lain. Anda juga takut gagal, yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pengalaman masa lalu.

Bahkan, individu dengan harga diri atau self-esteem rendah, memiliki perasaan malu berlebihan, hingga kecemasan dan kondisi depresi.

  • Harga diri atau self-esteem sehat

Bertolak belakang dengan harga diri rendah, self-esteem sehat, membuat percaya diri dengan setiap hal yang Anda lakukan. Anda juga memiliki kemampuan untuk memandang diri sendiri dengan takaran yang akurat, termasuk menyadari kekurangan dan kelebihan diri sendiri.

Saat bisa menghargai diri sendiri, Anda juga bisa mengatakan tidak pada permintaan orang, jika penolakan tersebut memang harus dilakukan. Pengalaman buruk yang menimpa, juga tak memengaruhi perspektif dan cara pandang Anda.

Catatan dari SehatQ

Harga diri atau self-esteem adalah cara Anda menghargai, menyukai, atau menyayangi diri sendiri. Harga diri dapat terbentuk setelah beberapa lama dengan faktor pemicu, berbeda dari kepercayaan diri yang bersifat situasional. Harga diri atau self-esteem dapat berubah-ubah, ada kalanya rendah atau negatif, tapi juga bisa sehat atau positif.

Mengapa kita harus menjunjung tinggi harga diri?

Dengan harga diri yang tinggi justru akan meningkatkan kebijaksanaan dan rasa hormat terhadap orang lain, mereka akan memperlakukan orang lain dengan penuh hormat, karena menganggap orang lain bukan sebagai ancaman bagi dirinya.

Mengapa semua manusia membutuhkan harga diri?

Harga diri merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi manusia yang dapat memberi perasaan bahwa dirinya berhasil, mampu dan berguna sekalipun ia memiliki kelemahan dan pernah mengalami kegagalan. Kebutuhan akan harga diri tidak akan pernah berhenti sehingga mendominasi perilaku individu.

Apakah setiap orang harus memiliki harga diri?

Parapuan.co - Semua orang itu wajib memiliki harga diri. Pasalnya hal ini memengaruhi berbagai bidang dalam kehidupan manusia. Mulai dari memengaruhi motivasi, kesejahteraan mental, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Apa yang dimaksud dengan harga diri yang tinggi?

Harga diri yang tinggi berarti seorang individu menyukai dirinya sendiri, evaluasi positif ini sebagian berdasarkan opini orang lain dan sebagian berdasarkan dari pengalaman spesifik.