Mengapa Allah memerintahkan Yunus untuk menyampaikan berita dari Allah kepada orang yang?

Kisah Nabi Yunus juga mengungkapkan pembelajaran yang tidak terkira bagi pada pendakwah atau da’i. Yaitu pelajaran untuk bersabar dalam berdakwah dan juga percaya bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.

Table of Contents Show

  • Apa yang diajarkan oleh Nabi Yunus kepada penduduk nirwana?
  • Bagaimanakah ajaran yang dibawa Nabi Yunus kepada penduduk Ninawa?
  • Azab apakah yang akan diberikan Allah kepada kaumnya Nabi Yunus?

Apa yang diajarkan oleh Nabi Yunus kepada penduduk nirwana?

Jawaban: Nabi Yunus mengajak mereka menyembah Allah swt. Dia menjelaskan bahwa penyembahan berhala tidak memberikan manfaat. Ajaran-ajaran Nabi Yunus merupakan hal yang baru bagi para penduduk Ninawa.

Mengapa Allah mengutus Yunus ke Niniwe?

Jawaban: Disebutkan bahwa Allah memerintahkan Yunus untuk pergi ke kota Niniwe atau Ninawa (Irak) untuk menyeru penduduknya yang senang berbuat jahat. Lantaran pembangkangan mereka, Yunus memberi ancaman bahwa mereka akan ditimpa azab. Setelah Yunus keluar, barulah para penduduk sadar dan bertobat.

Kemanakah Nabi Yunus melarikan diri?

Bagaimana Respon Yunus Atas Panggilan Untuk Menjadi Saksi Tuhan Di Kota Niniwe : Yunus Lari Dari Panggilan Tuhan. “Tetapi Yunus bersiap untuk melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan TUHAN, Ia pergi ke Yafo dan mendapat di sana sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis.

Bagaimanakah ajaran yang dibawa Nabi Yunus kepada penduduk Ninawa?

Azab apakah yang akan diberikan Allah kepada kaumnya Nabi Yunus?

Jawaban. azab/peringatan berupa banjir yg besar sehingga menenggelamkan kapal mereka, dan nAllah mewahyukan ikan nun (paus) agar menelan nabi Yunus, sehingga nabi Yunus tidak meninggal ditelan ikan tersebut.

Azab apa yang diberikan kepada kaum Nabi Yunus?

Azab hampir menimpa kaum Nabi Yunus. Awan tebal menutup langit dan matahari selama beberapa hari. Guntur menggelegar bersama kilatan petir yang tidak ada hentinya. Seketika, penduduk mengingat ucapan Yunus beberapa hari sebelumnya, tentang azab besar bagi mereka yang tidak mau menuruti perintah Allah.

https://www.youtube.com/watch?v=w0N30bLPMAc

Penentuan dan restu dari orang berotoritas, yang mampu mengontrol semua proses yang harus dilalui, agar dapat mencapai target semestinya – menjadi  bagian penting dari pekerjaan manajerial, pekerjaan team untuk mewujudkan karya sebuah proyek besar yang melibatkan banyak orang dan banyak ahli di bidangnya masing-masing.

Namun, tak kurang fakta, orang-orang berotoritas dan berkompetensi tersebut—dapat gagal karena gagal mengendalikan situasi, fakta dan faktor X yang muncul di luar dugaannya.

Itulah keterbatasan otoritas dan kompetensi manusia hebat berhadapan dengan situasi  lingkungan yang tak terduga dan gangguan faktor X. Belum lagi, otoritas dan kompetensi dirinya memang sedang melemah dan merosot.

Tetapi, bagaimana dengan penentuan Tuhan?

Dalam Yunus 1: 17 disebutkan, Maka atas penentuan [Manah = penetapan/perhitungan /kalkulasi] Tuhan [mempersiapkan] [datanglah] seekor ikan [DA’AG=bergerak dengan kibasan ekor] besar menelan Yunus [BALA=menelan, melanda] dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu tiga hari tiga malam lamanya.

Firman ini ditulis dengan latar belakang peristiwa: Nabi Yunus diutus Tuhan ke Niniwe, untuk menyampaikan undangan pertobatan bagi penduduk di sana. Niniwe adalah kota besar berpenduduk lebih dari 120.000 ribu orang, yang kejahatannya telah melampaui batas. Jika tidak bertobat akan di hukum oleh Allah (4;11)

Nabi Yunus melarikan diri dari pangutusan Tuhan—dia pergi naik kapal ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan (1:3). Tuhan mendatangkan: angin ribut ke laut dari Yafo menuju Tarsis – terjadilah badai besar, sehingga kapal hampir terpukul hancur (1:4)

Ketakutan dahsyat di kapal, terjadi. Segala upaya mengatasi badai besar ditempuh, sampai pada perintah untuk “memanggil Allah, memohon perolonganNya" dan cara-cara rohani/ mistik ditempuh, dengan membuang undi (1:6-7)

Yunus mengakui dosa ketidak taatannya  pada Tuhan... badai besar di laut itu terjadi karena dirinya...Yunus minta dibuang ke laut saja (1:10-17)

Atas penentuan Tuhan, Turunlah angin ribut ke laut dan menjadi badai besar yang nyaris menenggelamkan kapal (1:4). Atas penentuan Tuhan dan perkenanan Tuhan, waktu Yunus sudah terbuang ke laut—laut pun berhenti mengamuk (1:15)

Bagaimana dengan Yunus yang dilempar kan ke dalam laut? 

Atas penentuan Tuhan: Dalam laut yang bergelora, Yunus dilemparkan, awak kapal tak tahu bagaimana nasib Yunus—itulah yang menjadi rasa bersalah awak kapal memutuskan hal  itu—dan memang laut menjadi tenang.

Tuhan Allah telah mempersiapkan dan menentukan [Manah] hadirnya ikan besar itu pada tempat yang tepat, dan pada saat yang tepat, memberikan ruang/tempat yang tepat bagi Yunus, “mulut ikan dan perut ikan”

Penentuan Tuhan ini menyatakan otoritas dan kompetensi Allah yang Mahakuasa, Mahatahu, berkarya dengan cara-Nya, punya maksud dan tujuan-Nya yang mengherankan:

Dia berkuasa atas angin dan ombak. Dia berkuasa atas ikan dan binatang dalam laut. Dia berkuasa atas tempat/ topos dan waktu baik chronos dan kairos. Ikan besar itu dipakai oleh Tuhan menjadi kendaraan penyelamatan bagi Yunus (seperti kapal selam penyelamat—di bawah laut)

Yunus, layaknya mati tenggelam di laut... jika Tuhan tidak mengutus ikan besar itu. Yunus, layaknya mati dalam perut ikan walaupun ada ruang yang luas cukup menampung dirinya: dia bisa keracunan, dia kurang oksigen bersih, jika kelamaan di dalam perut ikan itu, tentu Yunus akan mati lemas.

Yunus, di tempatkan dalam kondisi harus merima penghukuman Tuhan atas segala dosa dan kesalahannya pada Tuhan. Penghukuman Tuhan yang menjadi proses pembelajaran; Tuhan mendidik Yunus agar dia menjadi lebih dewasa dalam iman dan kerohanian.

Dalam perut ikan tersebut, Yunus tidak bisa bebas menuruti kemauannya sendiri. Yunus hanya bisa berefleksi, mengingat kebaikan Tuhan dan berkomitmen pada apa yang akan dilakukannya bagi Tuhan.

Yunus menjadi sadar akan segala dosanya. Dia menyesal dan bertobat. Semangatnya diperbaharui lewat selamat dan alami sengsara berat di dalam perut ikan itu.

Setelah tiga hari tiga malam dalam perut ikan itu—atas penetapan Tuhan, ikan itu memuntahkan/ menyemburkan Yunus ke darat. Dalam Yunus 2:10 dijelaskan, Lalu berfirmanlah Tuhan kepada ikan itu, dan ikan itupun memuntahkan [Qayah=semburkan] Yunus ke darat.

Penentuan dan perkenanan Tuhan sering menjadi alasan penting, terjadinya karya penyelamatan Tuhan yang mengherankan dan menakjubkan.

Kok bisa, ombak lautan yang bergelora itu menjadi tenang ketika Yunus dilemparkan ke laut dan tercebur ke dalam lauta bergelora itu? Kok bisa, pada saat yang tepat itu lewatlah ikan besar yang mampu menelan Yunus, dan memasukkannya ke dalam perut nya yang lebar dan besar daya tampungnya, dan tetap ada sirkulasi oksigen yang dibutuhkan oleh Yunus. Sehingga, Yunus bisa tetap hidup dan bisa berfikir, dan otaknya masih dapat mengingat dan tahu, di mana dirinya sekarang ini.

Penghukuman Tuhan sebagai  Pendisiplinan Tuhan atas pelanggaran dan dosanya pada Tuhan telah membawanya pada pembaharuan sikap dan komitmen dirinya pada Tuhan.

Setelah cukup waktunya penghukuman Tuhan, tiga hari tiga malam dalam perut ikan yang pengap dan tak bebas itu, akhirnya Tuhan memerintahkan ikan itu untuk memuntahkan/ menyemburkan Yunus di daratan.

Atas penentuan Tuhan, Yunus mau taat menggenapi panggilan dan pengutusan Tuhan: menyampaikan berita penghukuman Tuhan yang akan menimpa Niniwe dalam waktu jeda, 40 hari mendatang, yaitu jika Niniwe tak mau bertobat dari kejahatan mereka dan dari kekerasan mereka (3:4, 8 – 9)

Dalam seharian perjalanannya di Niniwe, Yunus menyampaikan khotbahnya (3:4). Mendengar khotbah Yunus itu, Penduduk Niniwe bertobat, minta ampun kepada Tuhan. Raja mengumumkan masa perkabungan, puasa massal dan puasa total untuk memohon belas kasihan Tuhan. Sebab mereka bertekad bertobat (3:5-8). Allah membatalkan rencanaNya (3:10)

Yunus dipakai oleh Tuhan secara luar biasa untuk membawa penduduk Niniwe pada pertobatan besar dan pertobatan masal.– Buah pelayanannya dalam 1 – 3 hari itu telah menobatkan penduduk sebuah kota besar saat itu. Sehingga Allah membatalkan penghukumanNya. Amin

Editor: Tim Mimbar Kristen

  • Pasal 1 (Yun 1:1-17)

    Yunus dipanggil Allah, untuk menjadi hamba-Nya

    Menurut pasal 1 (Yun 1:1-17) ini menceritakan bagaimana Nabi Yunus dipanggil untuk pergi ke kota Niniwe menyampaikan khotbah karena kehidupan orang-orang di sana penuh dengan kejahatan. Panggilan ini tidak dituruti oleh Yunus dan dia melarikan diri ke Tarsis karena dia ingin supaya Niniwe tidak bertobat dan orang-orang Niniwe akan menerima hukuman. Dalam perjalanan di atas kapal angin ribut menyerang mereka. Setelah diundi, ternyata Yunuslah yang berdosa, maka Yunus dibuang ke dalam laut.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Yun 1:1-3. Apakah tanggapan Yunus terhadap panggilan Allah atas dirinya?
    2. Bacalah pasal Yun 1:4-17. Apakah hukuman yang diterima oleh orang yang melarikan diri dari tugas suci ini?
    3. Apakah saudara pernah merasakan panggilan Allah untuk menjadi pemberita Firman-Nya? Kalau pernah apakah yang saudara berikan sekarang?
  • Pasal 2 (Yun 2:1-10).
  • Yunus menyesali ketidaktaatannya

    Setelah Nabi Yunus dibuang ke laut, Tuhan menolong dia dengan menyuruh ikan besar menelannya. Di dalam perut ikan besar itu Yunus berdoa. Doanya ucapan syukur, pujian, penyesalan, dan penyerahan diri kembali kepada Tuhan. Akhirnya ikan itu memuntahkan Yunus ke daratan.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Yun 2:1-6. Apakah yang Yunus perbuat di dalam perut ikan?
    2. Bacalah pasal Yun 2:9. Apakah ikrar Yunus, setelah ia menyesal/bertobat, dan diampuni?
    3. Bacalah pasal Yun 2:10. Setelah Yunus bertobat, Allah mendengar permohonannya dan pernyataannya bahwa ia mau melaksanakan panggilannya.

      Maka Allah membebaskan Yunus dari perut ikan.

  • Pasal 3 (Yun 3:1-10).
  • Yunus dipanggil untuk kedua kali

    Dalam pasal 3; Yun 3:1-10 diterangkan bahwa Yunus disuruh oleh Tuhan untuk kedua kalinya pergi ke kota Niniwe yang jahat untuk menyampaikan berita bahwa empat puluh hari lagi Tuhan akan memberikan hukuman kepada seluruh kota Niniwe. Setelah Yunus melaksanakan perintah Tuhan dan menyampaikan berita itu, maka semua penduduk Niniwe beserta raja mengadakan suatu puasa besar dan bertobat dari dosanya. Oleh karena itu Allah tidak menghukum mereka.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Yun 3:1-5. Apakah tanggapan Yunus pada panggilan yang kedua ini? Dan apakah yang ia lakukan di kota Niniwe?
    2. Bacalah pasal Yun 3:6-10.
      Apakah akibat dari khotbah Yunus?
  • Pasal 4 (Yun 4:1-11).
  • Allah mendidik Yunus untuk menginsyafi bahwa Allah juga mengasihi bangsa-bangsa lain

    Pertobatan yang terjadi di kota Niniwe membuat Yunus merasa tidak puas dan menjadi sangat marah bahkan mau mati. Tuhan datang dan berbicara kepadanya dengan menggunakan pohon jarak, seekor ulat dan angin kencang. Dari ketiga hal ini Yunus mendapat pelajaran yang penting dengan kesimpulan bahwa jikalau Yunus sayang akan pohon jarak itu yang bukan Yunus buat, maka terlebih pula Tuhan mengasihi orang-orang Niniwe (bangsa bukan Yahudi), ciptaan-Nya.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Yun 4:1-5. Apakah tanggapan Yunus, ketika melihat orang-orang Niniwe bertobat?
    2. Bacalah pasal Yun 4:6-11. Apakah yang dipakai Allah, untuk mendidik Yunus tentang kasih Allah yang mencakup segala bangsa di dunia ini?
    3. Bagaimana dengan kita, apakah kita senang kalau orang-orang yang belum mendapat jaminan keselamatan ini dihukum?
      Atau kita akan senang kalau orang-orang ini dapat diselamatkan juga?

    II. Kesimpulan/penerapan

    Dari uraian seluruh Kitab Yunus, dapatlah diambil beberapa penerapan:

    1. Tuhan ingin menyelamatkan orang-orang jahat kalau mereka mau bertobat.
    2. Riwayat Nabi Yunus dalam Kitab ini menegur orang yang hanya mementingkan suku atau bangsanya sendiri dan tidak memperdulikan suku atau bangsa lain.
    3. Manusia tidak dapat lari dari Tuhan apabila Tuhan memberi tugas, maka lebih baik melaksanakannya daripada menolaknya.
    4. Kitab Yunus menunjukkan secara jelas bahwa Tuhan itu Mahakuasa.

    Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

    1. Ke manakah Yunus disuruh Allah untuk menyampaikan Firman-Nya?
    2. Ke manakah Yunus melarikan diri dari tugas yang diberikan Allah?
    3. Apakah hukuman yang Allah berikan kepada Yunus?
    4. Mengapakah Yunus merasa kecewa kepada Allah?
    5. Bagaimanakah cara Allah mendidik Yunus untuk bisa mengerti bahwa kasih karunia-Nya itu disediakan untuk semua orang?
    6. Pelajaran rohani apakah yang saudara terima setelah mempelajari Kitab Yunus?

    Page 2

    Tweet

    KEPERCAYAAN DAN KEHIDUPAN KRISTEN
    Buku "Kepercayaan dan Kehidupan Kristen" ini berisi topik-topik pelajaran Kristen yang dapat menolong hamba-hamba Tuhan dalam pelayanan mereka. Setiap pelajaran penting dilengkapi dengan ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar dari pelajaran tersebut. Di dalam versi elektronik, Indeks buku ini dibagi menjadi "Indeks Bab" di mana kita bisa melihat secara utuh setiap Bab yang akan dipilih. Sistem pengindeksan semacam ini merupakan standar kami untuk materi yang berbentuk buku. Anda akan menemukannya dalam buku-buku yang lain. - YLSA -

    Cetak halaman ini | Facebook | Twitter

    Info:

    KEPERCAYAAN DAN KEHIDUPAN KRISTEN

    Buku "Kepercayaan dan Kehidupan Kristen" ini berisi topik-topik pelajaran Kristen yang dapat menolong hamba-hamba Tuhan dalam pelayanan mereka. Setiap pelajaran penting dilengkapi dengan ayat-ayat Alkitab yang menjadi dasar dari pelajaran tersebut.

    Di dalam versi elektronik, Indeks buku ini dibagi menjadi "Indeks Bab" di mana kita bisa melihat secara utuh setiap Bab yang akan dipilih. Sistem pengindeksan semacam ini merupakan standar kami untuk materi yang berbentuk buku. Anda akan menemukannya dalam buku-buku yang lain.

    - YLSA -

    AJARAN-AJARAN UTAMA KITAB-KITAB DALAM PERJANJIAN BARU

    23. KITAB I YOHANES

    Tujuan

    Supaya dengan mengetahui isi Kitab I Yohanes, orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama yang ada di dalam Kitab I Yohanes, dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.

    Pendahuluan

    Penulis  : Rasul Yohanes.

    Tahun  : Sekitar tahun 90, dari kota Efesus.

    Penerima: Orang-orang Kristen yang sedang berhadapan dengan ajaran-ajaran sesat. Ajaran sesat ini mengajarkan bahwa tidak mungkin Allah menjadi manusia. Selanjutnya ajaran sesat ini juga mengajarkan bahwa tingkah laku yang baik itu tidak perlu. Kitab ini ditujukan juga kepada semua orang percaya di seluruh dunia).

    Isi Kitab: Kitab I Yohanes terbagi atas 5 pasal. Di dalam Kitab ini diuraikan dengan jelas bagaimana seorang Kristen mengetahui ajaran sesat agar tidak termakan oleh ajaran sesat tersebut. Dan juga diuraikan tanda- tanda bahwa seseorang memiliki hidup kekal.

    I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab I Yohanes

    1. Pasal 1 (1Yoh 1:1-4).
    2. Pendahuluan

      Pada pendahuluan dari surat Rasul Yohanes yang pertama kali, ia menjelaskan apa yang dimaksudkan dengan persekutuan. Persekutuan terjadi, menurut Rasul Yohanes, kalau tujuan hidup kita sesuai dengan rencana Allah bagi hidup orang Kristen.

    3. Pasal 1-2 (1Yoh 1:5-2:28).
    4. Pengajaran tentang bersekutu dengan Allah yang terang

      Bagian ini menjelaskan dasar dari persekutuan dengan Allah ialah Yesus Kristus. Karena itu kalau kita berbuat dosa, maka kita harus mengakuinya di hadapan Allah. Kita juga harus hidup dalam terang Firman Allah, yaitu dengan melakukan perintah-Nya, dan patuh kepada kehendak-Nya. Buah dari hidup dalam terang adalah mengasihi saudara-saudara kita.

      Pendalaman

      1. Apakah dasar dari persekutuan saudara dengan Allah? (perbuatan baik?).
      2. Apakah kita perlu mengakui dosa secara khusus? (baca 1Yoh 1:8-10).
      3. Apakah bukti bahwa seseorang bersekutu dengan Allah yang terang?
    5. Pasal 2-4 (1Yoh 2:29-4:6).
    6. Pengajaran tentang bersekutu dengan Allah yang benar

      Bagian ini menjelaskan bahwa karena Allah adalah benar, maka kita adalah anak-anak kebenaran. Karena itu kita akan mendapat perlawanan dari ketidakbenaran. Dan berarti bahwa anak-anak Allah tidak boleh terus menerus berada dalam perbuatan dosa, karena jika demikian menunjukkan bahwa kita bukan anak-anak kebenaran.

      Pendalaman

      1. Apakah bukti bahwa orang Kristen memiliki hidup yang kekal?
      2. Apakah kita boleh hidup terus menerus dalam dosa?
    7. Pasal 4-5 (1Yoh 4:7-5:5).
    8. Pengajaran tentang bersekutu dengan Allah yang kasih

      Bagian ini menjelaskan bahwa setiap orang Kristen yang mengasihi berarti mengenal dan berasal dari Allah, karena Allah telah lebih dahulu mengasihi kita melalui Tuhan Yesus. Dan jika kita tetap mengasihi, maka Allah tetap berada di dalam kita. Tetapi jika kita mengatakan kita memiliki hidup kekal dan membenci saudara-saudara kita, maka kita adalah pembohong, karena kasih Allah itu dilihat dalam kehidupan anak-anak-Nya.

      Pendalaman

      1. Siapakah yang lebih dahulu mengasihi kita?
      2. Apakah tanda bahwa seseorang memiliki hidup kekal?
      3. Melalui perbuatan siapakah kasih Allah dapat dilihat?
    9. Pasal 5 (1Yoh 5:6-5:20).
    10. Pengajaran tentang kepastian-kepastian

      Bagian ini menjelaskan bahwa kalau seseorang memiliki Anak Allah, ia memiliki hidup kekal. Dan Allah akan menjawab doa-doanya. Tetapi harus diketahui bahwa setiap orang yang mengaku bahwa ia adalah anak-anak Allah dan tetap berbuat kejahatan maka ia bukanlah anak-anak Allah.

      Pendalaman

      1. Apakah hidup kekal yang diterima orang Kristen itu pasti?
      2. Apakah yang membedakan anak-anak Allah dari anak-anak kejahatan?
    11. Pasal 5 (1Yoh 5:21).
    12. Penutup

      Dalam bagian akhir surat (Kitab) ini, Rasul Yohanes memperingatkan agar anak-anak Allah berhati-hati terhadap segala berhala. Atau dengan kata lain, seorang yang memiliki persekutuan dengan Allah tidak boleh menyembah berhala. Jika ia tetap menyembah berhala, maka sebenarnya ia tidak memiliki persekutuan dengan Allah, dan ia seorang pembohong.

      Pendalaman

      1. Apakah yang dipertimbangkan oleh Rasul Yohanes mengenai setiap orang percaya?
      2. Apakah berhala itu hanya terbatas pada patung-patung saja?

      II. Kesimpulan

      Kitab I Yohanes mengajarkan agar sukacita orang Kristen menjadi sempurna (1Yoh 1:4), orang Kristen tidak hidup dalam dosa (1Yoh 2:1), dapat menolak ajaran sesat (1Yoh 2:26), dan mengetahui bahwa mereka memiliki hidup yang kekal (1Yoh 5:13).

      Mengapa Allah memerintahkan Yunus untuk menyampaikan berita dari Allah kepada orang Niniwe?

      Disebutkan bahwa Allah memerintahkan Yunus untuk pergi ke kota Niniwe atau Ninawa (Irak) untuk menyeru penduduknya yang senang berbuat jahat.

      Mengapa Nabi Yunus melarikan diri dari Allah?

      Nas : Yun 1:3 Yunus melarikan diri dari panggilan Allah, menolak untuk memberitakan amanat Allah kepada orang Niniwe karena takut mereka akan berto... (lih.

      Pelajaran apa yang hendak disampaikan Allah kepada Nabi Yunus sehubungan dengan panggilan tersebut?

      Kisah Nabi Yunus juga mengungkapkan pembelajaran yang tidak terkira bagi pada pendakwah atau da'i. Yaitu pelajaran untuk bersabar dalam berdakwah dan juga percaya bahwa bersama kesulitan ada kemudahan.

      Kemanakah Allah memerintahkan Yunus pergi?

      Jawaban: Disebutkan bahwa Allah memerintahkan Yunus untuk pergi ke kota Niniwe atau Ninawa (Irak) untuk menyeru penduduknya yang senang berbuat jahat. ... Lantaran pembangkangan mereka, Yunus memberi ancaman bahwa mereka akan ditimpa azab.