Larutan penyangga menjadi salah satu materi kimia kelas XI SMA dan Madrasah Aliyah. Larutan penyangga juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, baik bagi internal ataupun eksternal tubuh manusia. Show
Larutan penyangga merupakan merupakan sistem reaksi kimia yang kadang-kadang hanya dapat berlangsung pada kondisi lingkungan yang mempunyai PH tertentu. Hal tersebut dapat ditemukan saat proses reaksi pemecahan protein dalam lambung oleh enzim peptidase yang dapat berjalan dengan baik jika cairan lambung memiliki pH = 3. Oksigen dapat dengan mudah terikat oleh butir-butir darah merah jika pH larutan tersebut berada pada kisaran angka tertentu. Baca JugaMengutipJurnal Riset Pendidikan Universitas Negeri Jakarta yang berjudul Analisis Miskonsepsi pada Materi Larutan Penyangga menggunakan Two-Tier Diagnostic Test, ada sejumlah manfaat larutan penyangga bagi kehidupan. Antara lain: 1. Fungsi Larutan Penyangga dalam Darah a. Penyangga Hemoglobin b. Penyangga Karbonat c. Penyangga fosfat 2. Fungsi Larutan Penyangga dalam Obat Dalam sehari-hari kita cukup akrab dengan obat suntik atau obat tetes mata. Obat-obatan tersebut pH-nya harus disesuaikan dengan pH cairan tubuh. Obat tetes mata harus memiliki pH yang sama dengan pH air mata agar tidak menimbulkan iritasi yang mengakibatkan rasa perih pada mata. Begitu pula obat suntik harus disesuaikan dengan pH darah. 3. Fungsi Larutan Penyangga dalam Industri Dalam praktik industri, larutan penyangga ditambahkan pada limbah untuk mempertahankan pH 5-7,5. Hal itu untuk memisahkan materi organik pada limbah sehingga layak di buang ke perairan. Baca JugaLarutan penyangga dapat mempertahankan pH yang hasilnya berupa dua hal yaitu larutan penyangga basa dan asam. Antara asam dan basa juga masih memiliki dua sub pembahasan di setiap masing masing. Larutan penyangga asam mengandung asam lemah dan basa konjugasi. Adapun larutan penyangga basa mengandung asam konjugasi dan basa lemah. Larutan Penyangga AsamLarutan penyangga asam merupakan larutan yang mengandung asam lemah dan basa konjugasinya. Larutan ini dapat mempertahankan pH pada kondisi asam atau pH kurang dari 7 (pH<7). Untuk mendapatkan larutan ini bisa didapat dengan mencampurkan asam lemah dan garamnya atau asam lemah berlebih dengan basa kuat. Larutan penyangga asam dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya. Misalkan dalam larutan penyangga asam yang mengandung asam asetat (CH3COOH) dan ion asetat (CH3COO–) terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut : CH3COOH (aq) ↔CH3COO– (aq) + H+ (aq), Maka harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan harga dari (H+) adalah: Larutan Penyangga BasaLarutan penyangga basa adalah larutan yang berisi atas basa lemah dan asam konjugasinya. Fungsi dari larutan ini adalah untuk mempertahankan pH pada kondisi basa yang mempunyai pH lebih besar dari 7 (pH>7). Larutan penyangga basa dapat diperoleh dengan mencampur basa lemah dengan garamnya atau basa lemah berlebih dengan asam kuat. Larutan penyangga basa dapat dibuat dari basa lemah dan garamnya. Misalkan dalam larutan penyangga basa yang mengandung ammonia (NH3) dan ion ammonium (NH4+), terdapat reaksi kesetimbangan sebagai berikut : NH3 (aq) + H2O (I) ↔NH4+ (aq) + OH– (aq), maka harga tetapan kesetimbangan asam (Ka) dan harga dari (H+). Cara Kerja Larutan PenyanggaLarutan penyangga memuat komponen asam dan basa dengan asam dan basa konjugasinya, sehingga mampu mengikat adun ion H+ maupun ion OH-. Sehingga penambahan sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan. Berikut ini cara kerja larutan penyangga: Larutan penyangga asam Pada penambahan asam CH3COO-(aq) + H+(aq) → CH3COOH(aq)Pada penambahan basa Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH- dari basa itu akan bereaksi dengan ion H+ membentuk cairan. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan sehingga konsentrasi ion H+ mampu dipertahankan. Jadi, penambahan basa menyebabkan susutnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO- dan cairan. CH3COOH(aq) + OH-(aq) → CH3COO-(aq) + H2O(l) Larutan penyangga basa Adapun cara kerjanya mampu dilihat pada larutan penyangga yang memuat NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan anggota sebagai berikut: Pada penambahan asam NH3 (aq) + H+(aq) → NH4+ (aq) Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri, sehingga konsentrasi ion OH- mampu dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan cairan. NH4+ (aq) + OH-(aq) → NH3 (aq) + H2O(l) Larutan penyangga asam dapat menggunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut: [H+] = Ka x a/valxgatau pH = p Ka - log a/g Ka = tetapan ionisasi asam lemaha = banyak mol asam lemah g = banyak mol basa konjugasi Larutan penyangga basa dapat menggunakan tetapan ionisasi dalam menentukan konsentrasi ion H+ dalam suatu larutan dengan rumus berikut: [OH-] = Kb x b/valxgataupOH = p Kb - log b/g pH = 14 - pOH Kb = tetapan ionisasi basa lemahb = konsentrasi basa lemah g = konsentrasi asam konjugasi
Larutan Penyangga Ekstrasel dan Intrasel – Dalam ilmu kimia, terdapat jenis campuran yang disebut dengan larutan. Larutan dibagi menjadi beberapa bagian yang memiliki fungsi berbeda-beda dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kondisi tertentu, kadang-kadang PH Larutan dapat berubah. Saat PH larutan berubah, maka sifatnya juga akan berubah, padahal fungsi larutan hanya dapat bekerja secara optimal dengan PH biasa. Karena itu, ada jenis larutan yang disebut Larutan Penyangga. Untuk lebih jelasnya, IPA akan memberikan ulasan lengkap tentang Larutan Penyangga Ekstrasel dan Intrasel. Berdasarkan tingkat keasaman atau PH, larutan dibagi menjadi 3, yaitu larutan asam, basa, dan garam. Larutan basa adalah larutan yang mempunyai PH antara 7 sampai 14, larutan asam memiliki PH antara 1 sampai 7, dan larutan garam merupakan larutan netral dengan PH 7. Agar sifat PH tidak berubah dalam kondisi tertentu, dibutuhkan larutan penyangga agar fungsi larutan dapat bekerja optimal.
Pengertian Larutan Penyangga Ekstrasel dan IntraselLarutan Penyangga disebut juga dengan Larutan Buffer. Larutan penyangga adalah larutan yang menahan atau buffer perubahaan PH ketika sejumlah kecil asam, basa atau kondisi lain masuk kedalam larutan asam atau basa. Larutan penyangga akan membuat campuran zat tidak berubah PH dan sifatnya. Dalam kehidupan sehari-hari, larutan peyangga banyak terdapat dalam tubuh manusia, ditambah lagi dengan berbagai kegiatan manusia. Larutan yang digunakan dalam tubuh manusia berkaitan dengan fungsi tubuh yang dapat berubah jika keasaman tubuh berubah. Larutan penyangga banyak digunakan dalam cairan sel. Larutan Intrasel adalah larutan yang berada dalam cairan sel. Sedangkan Larutan ekstrasel adalah larutan penyangga yang terdapat dalam tubuh manusia namun berasal dari luar cairan sel.
Cara Kerja Larutan PenyanggaLarutan Penyangga AsamLarutan penyangga Asam adalah larutan yang mempertahankan sifat keasaman dengan PH kurang dari 7. Larutan penyangga asam ditambahkan pada larutan asam lemah dan garam sehingga akan mengubah rasio asam terhadap garam. Fungsinya :
Larutan Penyangga BasaLarutan penyangga Basa adalah larutan yang mempertahankan sifat keasaman dengan PH lebih dari 7, yang berarti mempertahankan kondisi basa. Larutan penyangga Basa ditambahkan pada basa lemah dan garamnya, fungsinya:
Fungsi Larutan PenyanggaBerikut ini , fungsi larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari, antara lain:
Contoh Larutan Penyangga Ekstrasel dan IntraselLarutan Penyangga Ekstrasel1. Larutan Penyangga Karbonat dalam Darah 2. Larutan Penyangga pada Asam Amino 3. Larutan Penyangga pada Mulut 4. Larutan Penyangga pada Ginjal Larutan Penyangga IntraselLarutan penyangga intrasel tidak sebanyak dalam cairan ekstrasel, contohnya adalah penyangga posfat dalam cairan sel darah merah atau hempglobin. Dengan jumlah yang lebih banyak ,dibandingkan penyangga pada ginjal dan urin. Fungsinya untuk menjaga PH darah selalu pada Reaksi kimia larutan penyangga posfat intrasel ini adalah :
Tanpa adanya buffer atau larutan penyangga, organ dan fungsi tubuh dapat berbahaya dan mengalami kelumpuhan.
Demikian artikel mengenai Larutan Penyangga Ekstrasel dan Intrasel . Semoga artikel ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan anda mengenai pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. |