Untuk memahami menganai Pemasaran Kepariwisataan (Tourism Marketing), alangkah baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu pengertian pariwisata dan kepariwisataan itu sendiri. Dan untuk memahami mengenai kepariwisataan saya akan menjelaskan terlebih dahulu mengenai pengertian kegiatan wisata, dan pengertian pariwisata, karena berbicara mengenai kepariwisataan, kita tidak akan lepas dari pembahasan mengenai ke-dua hal tersebut.
Pengertian Kegiatan Wisata (Tour)
Kegiatan wisata merupakan suatu kegiatan perjalanan baik individu maupun grup dari tempat tinggal menuju suatu tempat tertentu untuk mendapatkan pengalaman diluar aktivitas kesehariannya (seperti: bekerja, sekolah, mengurus rumah tangga dll) dalam waktu yang sementara. Dari pengertian mengenai kegiatan wisata tersebut terlihat beberapa komponen penting yang menjadikan proses tersebut terjadi. Komponen-komponen tersebut adalah: tempat tinggal, perjalanan, pelaku perjalanan wisata, dan tempat tujuan. Gambar berikut merupakan suatu model yang dapat memperlihatkan keterkaitan antar komponen tersebut.
Gambar: Model Kegiatan Wisata
Sumber: Nurdin Hidayah (2019)Dari gambar tersebut dapat diartikan bahwa kegiatan wisata dilakukan bukan di rumah atau di kediaman si pelaku kegiatan melainkan di suatu tempat tujuan tertentu, sehingga kegiatan tersebut memerlukan proses perjalanan, baik menggunakan media (transportasi darat/laut/udara) maupun tidak. Oleh karena itu terdapat keterkaitan antara kegiatan wisata dengan kegiatan perjalanan (travel). Keterkaitannya adalah bahwa kegiatan wisata termasuk dalam kegiatan perjalanan, tetapi tidak semua kegiatan perjalanan merupakan kegiatan wisata. Kalau dilihat dari sisi ekonomi, kegiatan wisata merupakan kegiatan proses konsumsi terhadap suatu produk yang dilakukan oleh pelaku wisata dimulai dari tempat tinggalnya, diperjalanan dan ditempat tujuannya. Produk yang dikonsumsi tersebut merupakan suatu pengalaman total (total experiences) yang diperoleh oleh pelaku perjalanan wisata dalam proses konsumsinya tersebut. Sementara itu, pengalaman berwisata dapat dibagi menjadi dua yaitu pengalaman yang bersifat explisit dan dan pengalaman yang bersifat implisit.
- Pengalaman eksplisit yaitu pengalaman yang diperoleh oleh pelaku wisata dari sensoriknya atau dari proses penginderaannya seperti yang terlihat oleh mata, yang terdengar oleh telinga, yang tercium oleh hidung, yang terasa oleh lidah dan badan.
- Pengalaman implisit yaitu pengalaman yang diperoleh oleh pelaku wisata dari psikisnya, seperti yang terekam oleh otaknya (kognitif), yang terasa oleh perasaannya (afektif) atau hasil dari proses keduanya, yaitu yang dapat mengakibatkan kecenderungan bertindak atau berperilaku (psikomotor).
Sementara itu, terdapat tiga komponen penting yang membuat proses konsumsi terhadap suatu pengalaman berwisata itu terjadi, yaitu:
- Daya tarik wisata: segala sesuatu yang menarik dan menghasilkan pengalaman kepada pelaku perjalanan wisata, baik secara pasif maupun aktif, contoh: keindahan pantai, suasana pegunungan, gerhana, pentas seni, event olahraga, karnaval, menunggangi kuda, mendaki gunung, berselancar, bercengkrama dengan masyarakat, dll.
- Sarana penunjang wisata: segala sesuatu yang dapat memfasilitasi kegiatan wisata baik yang dapat diindera (tangible) maupun yang tidak dapat diindera (intangible), contoh: jasa transportasi, akomodasi, makan/minum, toilet, pramuwisata (guide), informasi dll.
- Infrastruktur/prasarana: segala sesuatu yang merupakan penunjang utama terselenggaranya proses kegiatan wisata dan kegiatan non wisata, contoh: jaringan jalan, bandara, terminal, pelabuhan, air bersih, listrik, telekomunikasi, dll.
Pengertian Pariwisata (Tours)
Pengertian pariwisata adalah perjalanan wisata yang dilakukan secara berkali-kali atau berkeliling-keliling, baik secara terencana maupun tidak terencana yang dapat menghasilkan pengalaman total bagi pelakunya. Dari pengertian tersebut terlihat bahwa kegiatan wisata merupakan bagian dari kegiatan pariwisata, karena kegiatan pariwisata merupakan kegiatan jamak dari kegiatan wisata itu sendiri. Gambar berikut merupakan suatu model yang dapat memperlihatkan salah satu contoh kegiatan pariwisata.
Gambar: Contoh Model Kegiatan Pariwisata
Sumber: Nurdin Hidayah (2019)Pengertian Kepariwisataan (Tourism)
Pengertian kepariwisataan menurut saya adalah segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan pariwisata beserta dampaknya yang terjadi karena adanya kontak/interaksi antara pelaku perjalanan wisata dengan daya tarik wisata, sarana penunjang wisata, dan infrastruktur/prasarana yang disediakan oleh masyarakat, swasta, dan pemerintah, dimulai dari tempat tinggal, pada saat di perjalanan, di tempat tujuan, sampai kembali lagi ke tempat tinggalnya.
Pada intinya kepariwisataan adalah suatu gejala yang terjadi karena diakibatkan oleh pergerakan manusia dari tempat tinggalnya untuk melakukan suatu kegiatan wisata baik liburan atau bisnis sampai ia kembali ke tempat tinggalnya semula. Gejala tersebut membentuk suatu sistem yang kompleks yang didalamnya terdapat komponen-komponen serta elemen-elemen yang saling terkait seperti tempat tinggal, tempat tujuan, perjalanan, sarana/prasarana, dll., dan sistem tersebut biasanya disebut dengan sistem kepariwisataan (tourism system).
Baca Juga: Sistem Kepariwisataan (tourism system)
Oke, sampai disini dulu penjelasan mengenai pengertian wisata, pengertian pariwisata dan pengertian kepariwisataan yang dapat saya share. Tulisan ini juga dapat dibaca dalam buku saya yang berjudul Pemasaran Destinasi Pariwisata.
Wallahu A’lam Bishawab.
Referensi:
Hidayah, Nurdin (2019). Pemasaran Destinasi Pariwisata. Bandung: Alfabeta
Perjalanan wisata atau lazim disebut tour tatap merupakan suatu perjalanan yang memiliki ciri-ciri suatu perjalanan, tetapi perjalanan wisata mempunyai ciri-ciri khas yang memperlihatkan warna kegiatan wisata. Pengertian perjalanan wisata dapat didefinisikan dari dua sudut pandang, yaitu sebagai berikut :
- Tour sebagai suatu Produk adalah suatu rencana perjalanan menuju satu atau beberapa tempat persinggahan dan kembali ke tempat asal dengan merangkai beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam perjalanan tersebut.
- Tour sebagai suatu perjalanan adalah suatu kegiatan perjalanan yang memunyai cirri-ciri tersendiri yang memberikan warna wisata yang bersifat santai, gembira, dan untuk bersenang-senang. Hal inilah yang membedakan dengan perjalanan lainnya.
Undang-undang RI No. 9 th. 1990 tentang Kepariwisataan memberikan beberapa pengertian yang dapat membantu memperjelas istilah perjalanan wisata. Di dalam UU ini pada Bab.I pasal 1 terdapat beberapa pengertian tentang segala sesuatu
yang berhubungan dengan perjalanan wisata, yaitu sebagai berikut;
- Wisata adalah perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati obyek dan daya tarik wisata.
- Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata
- Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan obyek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait di bidang tersebut.
- Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata
- perjalanannya merupakan suatu perjalanan keliling dan kembali ke tempat asal
- perjalanannya diadakan dalam keadaan santai
- mempunyai tujuan untuk memberikan kepuasan kepada peserta perjalanan
- perjalanannya dirangkai dari beberapa komponen perjalanan yang diperlukan dalam pencapaian tujuan dari perjalanan
- perjalanannya dilengkapi dengan mengunjungi obyek/atraksi wisata
- perjalanannya tidak mempunyai tujuan untuk mencari nafkah bagi peserta perjalanan
- belanja orang yang mengadakan perjalanan berasal dari uang yang diperoleh di tempat asal peserta perjalanan
- peserta perjalanan tinggal untuk sementara ditempat tujuan perjalanan
- perjalanannya dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan
Dalam bisnis perjalanan dikenal bebarapa istilah yang mempunyai arti yang sama dengan tour yaitu:
- Sightseeing yaitu perjalanan keliling yang dilakukan secara singkat (3-4 jam)
- Excursion yaitu perjalanan yang dilaksanakan kurang dari 24 jam
- Paket wisata yaitu perjalanan yang dilaksanakan lebih dari 24 jam sehingga peserta perjalanan memerlukan jasa akomodasi.
Perjalanan wisata yang dilakukan oleh wisatawan di pengaruhi oleh motivasi, profil wisatawan dan kebutuhan wisatawan akan perjalanan wisata. Motivasi wisatawan dalam melakukan perjalanan biasanya di latar belakangi oleh : 1. Motivasi fisik 2. Motivasi budaya 3. Motivasi interpersonal 4. Motivasi status dan prestige Profil wisatawan yang mempengaruhi dalam pilihan perjalanan wisata adalah: 1. Fisik/kuantitatif : demografi, ekonomi, sosial 2. Phsycographic : a. Confident atau devident b. Berkumpul atau menyendiri c. Tegang atau relaks d. Petualangan atau tidak petualangan 3. Sikap atau pandangan
4. consistency lawan complexity