Sitokinin (bahasa Inggris: cytokinins, CK) adalah sekelompok hormon tumbuhan dan zat pengatur tumbuh yang mendorong terjadinya pembelahan sel (sitokinesis) di jaringan meristematik. Selain peran utamanya sebagai pengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sitokinin juga mempengaruhi dominansi pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan penuaan (senescense) daun. Peran sitokinin pertama kali ditemukan oleh Folke Skoog dalam percobaannya yang memakai santan pada tahun 1940-an sewaktu ia bekerja di Universitas Wisconsin, Madison.
Terdapat dua tipe sitokinin: tipe adenin dan tipe fenilurea. Tipe adenin diwakili oleh kinetin, zeatin, dan BA. Tipe fenilurea, misalnya adalah difenilurea dan tidiazuron (TDZ), tidak dibentuk oleh tumbuhan. Hampir semua sitokinin tipe adenin dibentuk di bagian perakaran. Jaringan kambium dan bagian-bagian yang sel-selnya masih aktif membelah juga membentuk sitokinin.[1][2][3][4][5][6][7][8] Sitokinin dapat bekerja lokal ataupun jarak jauh. Biasanya, sitokinin ditransportasi lewat pembuluh kayu. Dalam menjalankan fungsi fisiologinya, sitokinin kerap kali bekerja bersama-sama dengan auksin.
TRENDING | 22 Juni 2021 09:35 Reporter : Khulafa Pinta Winastya Merdeka.com - Fungsi sitokinin sangatlah penting pada pertumbuhan dan keberlangsungan hidup tanaman. Sitokinin sendiri adalah sejenis hormon tumbuhan yang mendorong terjadinya pembelahan sel (sitokinesis) di jaringan meristematik. Selain peran utamanya sebagai pengatur pertumbuhan dan diferensiasi sel, sitokinin juga mempengaruhi dominansi pucuk, pertumbuhan kuncup tepi, dan penuaan (senescense) daun. Sitokinin dibedakan menjadi dua tipe, yakni adenin dan fenilurea. Untuk tipe adenin diwakili oleh kinetin, zeatin, dan BA. Sedangkan tipe fenilurea termasuk difenilurea dan tidiazuron (TDZ) yang tidak dibentuk oleh tumbuhan. Hampir semua sitokinin tipe adenin dibentuk di bagian perakaran. Jaringan kambium dan bagian-bagian yang sel-selnya masih aktif membelah membentuk sitokinin. Biasanya, sitokinin ditransportasi lewat pembuluh kayu. Dalam menjalankan fungsi fisiologinya, sitokinin kerap kali bekerja sama dengan hormon auksin. Lantas, apa sajakah fungsi dari hormon sitokinin? Berikut informasi selengkapnya dilansir dari berbagai sumber, Selasa (22/6/2021): 2 dari 5 halaman
©Unsplash/Axel Vazquez Hormon sitokinin ditemukan pertama kali pada tahun 1950 ketika Skoog dan Miller dalam percobaannya memakai santan. Menghasilkan sel kultur yang mampu membelah diri. Mereka kemudian mengisolasi zat yang menyebabkan pembelahan sel tersebut. Setelah itu, mereka menyebutnya dengan zat kinetin. Inilah yang mengawali penyebutan sitokinin yang mana mampu merangsang pembelahan sel. Hormon ini sebenarnya bersifat alami, tetapi harus menambahkan sintetik seperti penambahan DNA dari kelapa. Letak hormon sitokinin sendiri berada pada bagian akar dan nantinya akan melakukan transportasi ke seluruh tubuh tanaman melalui xylem dan floem. 3 dari 5 halaman
1. Pembelahan Sel Fungsi hormon sitokinin yang pertama ialah sebagai pembelahan sel tanaman. Sitokinin mampu meningkatkan pembelahan, pertumbuhan, dan perkembangan kultur sel tanaman. Dengan begitu, tanaman akan cepat tumbuh dan berkembang. 2. Menunda Penuaan Tumbuhan yang memiliki hormon sitokinin akan lebih lama hidup. Sebab, hormon satu ini mampu membantu menunda penuaan pada bunga, daun, dan buah. Hormon sitokinin mampu mengontrol kemunduran yang menyebabkan kematian sel tanaman.3. Kultur Jaringan Bersama Auksin Seperti yang sudah disebutkan di atas bahwa sitokinin biasanya dalam fungsinya bekerja sama dengan hormon auksin. Pemberian hormon sitokinin pada tanaman akan menyebabkan perbesaran ukuran sel dengan pembelahan.Fungsi hormon sitokinin yang bercampur dengan auksin akan menumbuhkan sel baru dengan pembelahan. Pemberian hormon sitokinin yang lebih banyak dari jumlah auksin akan memicu kalus berkembang dari pucuk dan daun. Apabila kadar auksin lebih banyak, kalus akan berkembang menjadi akar. 4. Pengaturan Dominansi ApikalHormon sitokinin juga berfungsi sebagai kontrol dominansi apikal. Hal ini dimaksudkan kemampuan tunas terminal untuk menekan perkembangan tunas aksilar. Fungsi hormon sitokinin adalah memberikan syarat tunas aksilar untuk mulai tumbuh. Inilah fungsi auksin dan sitokinin dalam mengontrol penghambatan tunas aksilar. 4 dari 5 halaman
Selain sitokinin, ada beberapa hormon lain yang bisa memicu pertumbuhan tanaman, diantaranya: 1. Auksin Auksin atau Asam Indol Asetat adalah hormon yang berada di ujung-ujung tanaman dan daun yang masih muda. Dilansir dari laman Encyclopedia Britannica, auksin berfungsi untuk mendorong pertumbuhan tanaman dengan cara pemanjangan sel pada akar dan batang. Auksin juga berfungsi dalam perkembangan bunga dan buah. Kelemahannya, hormon auksin dapat menghambat pertumbuhan jika terkena cahaya matahari.2. Giberelin Giberelin adalah homon yang dapat membuat tanaman tumbuh dengan cepat karena mendorong pembentukan biji, buah, dan bunga, juga mendorong pemanjangan pada batang.3. Etilen Etilen adalah hormon pertumbuhan berbentuk gas yang dapat mempercepat pematangan pada buah. Hormon etilen berada pada buah juga daun yang mengalami penuaan.4. Kalin Kemudian ada hormon Kalin. Kalin adalah hormon yang memengaruhi pembentukan organ tanaman seperti akar, batang, daun, dan bunga.5. Asam Traumalin Asam traumalin merupakan hormon yang berfungsi untuk membangun jaringan yang rusak dikarenakan luka. Jika tumbuhan terluka karena lingkungan luar, asam traumalin akan bertugas memperbaiki bagian yang rusak tersebut. 5 dari 5 halaman
Selain faktor internal yakni hormon, ada beberapa faktor eksternal yang juga mempengaruhi pertumbuhan suatu tanaman, seperti: Nutrisi Yang pertama ialah nutrisi. Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan yang penting agar tanaman bisa berkembang dengan baik.Cahaya Matahari Hampir semua tanaman membutuhkan cahaya matahari untuk berkembang. Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis.Namun, tak jarang keberadaan cahaya juga bisa merusak beberapa tanaman. Untuk itu, penting menegtahui jenis tanaman dan kekuatannya terhadap cahaya.Air dan Kelembaban Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup termasuk tanaman. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel. Selain itu, suhu juga memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman.Tanah Yang terakhir adalah tanah. Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau pH. (mdk/khu) |