Kenapa harga saham unilever turun terus

com-Grha Unilever BSD Foto: Dok. Unilever Indonesia

Saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) terus menurun dari waktu ke waktu. Pada 2018, saham produsen barang kebutuhan sehari-sehari ini pernah tercatat mencapai rekor tertinggi yaitu di harga Rp 10.056. Sayangnya, hari ini saham UNVR cuma ada di posisi Rp 3.820.

Berdasarkan laporan keuangan Unilever Indonesia yang dikutip dari analisis Nilzon Capital, sejak Januari 2018 hingga Februari 2022, saham UNVR tercatat anjlok 66 persen. Nilzon pun menyebut sudah saatnya emiten tertua di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini go private atau menjadi perusahaan tertutup.

Dengan menjadi perusahaan tertutup, artinya UNVR tak lagi menjadi emiten yang masuk daftar di BEI. Dalam analisis 42 halaman, Nilzon Capital menyebut beberapa alasan yang melatarbelakangi saran untuk Unilever go private. Mulai dari pendapatan yang terus turun hingga isu lingkungan dari plastik yang digunakan produknya.

Pada 2017, pendapatan bersih UNVR tercatat tumbuh 9,16 persen dan 2018 melonjak 29,65 persen. Sayangnya, pada 2019, pendapatan bersih merosot 18,59 persen, pada 2020 turun 3,10 persen, dan 2021 anjlok 19,62 persen.

Faktor lain yang membuat penjualan Unilever lesu adalah munculnya sentimen konsumen di Indonesia untuk menggunakan merek lokal. Sementara induk usaha Unilever Indonesia merupakan perusahaan asing yaitu Unilever Plc.

Unilever juga diterpa isu rasis pada sejumlah produk kecantikan dan perawatan tubuh seperti menampilkan imej perempuan cantik harus yang berkulit putih. Imej itu tertera pada sejumlah produknya.

Sedang memuat...

0 01 April 2020

Karena itu, Nilzon melihat ada dua opsi yang bisa diambil manajemen dalam situasi ini. Perusahaan membeli kembali saham publik (buyback) atau menjadi perusahaan tertutup alias go private.

"Mungkin ini saat yang tepat bagi Unilever PLC untuk mempertimbangkan menjadikan UNVR go private dengan cara tender saham publik atau menukar saham UNVR menjadi saham Unilever PLC," demikian analisis Nilzon dikutip kumparan, Rabu (23/2).

Menurut Nilzon, jika UNVR diputuskan menjadi perusahaan tertutup, manajemen akan memiliki waktu untuk mengkonsolidasikan kembali kinerja bisnisnya dan meningkatkan efisiensi internal.

Pasta gigi Pepsodent Kids salah satu produk Unilever Indonesia. Foto: kumparan

Investor Diminta Tunggu Keputusan Resmi Unilever

Dalam diskusi virtual Mandiri Sekuritas hari ini, Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer mengatakan sebenarnya Unilever merupakan emiten yang prospektif di masa pemulihan ekonomi saat ini, sebab bergerak di sektor consumer good. Karena itu, menurutnya, valuasi Unilever sudah atraktif.

Kepada investor Unilever, Adrian menyarankan untuk melihat dulu sikap manajemen Unilever terhadap kondisi ini. Menurutnya, dengan lini bisnis Unilever masih cukup kuat saat ini.

"Jadi saham Unilever ini memang akan berbenah, sepertinya akan banyak strategi di 2022. Rekomendasi kami, masih withdrawn. Kami juga menunggu sinyal tersebut datang, jadi kalau terjadi sinyal turn around kita akan lebih optimistis," ujar dia.

Warga melihat layar pergerakan saham di Jakarta, Harga saham barang konsumen primer masih tertekan meski perekonomian telah menunjukkan tren pemulihan. Kondisi tersebut tercermin dari kinerja saham beberapa emiten seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hingga PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/rwa.

Saham UNVR tercatat tertekan hingga 61,6 persen dan MYOR melemah 38,9 persen

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harga saham barang konsumen primer masih tertekan meski perekonomian telah menunjukkan tren pemulihan. Kondisi tersebut tercermin dari kinerja saham beberapa emiten seperti PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) hingga PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Pergerakan sejumlah saham tersebut cenderung menurun dalam lima tahun terakhir. Selama periode tersebut, UNVR tercatat telah jatuh sebesar 61,6 persen dan INDF terpangkas 29,12 persen. Hanya MYOR yang masih membukukan pertumbuhan sebesar 5,26 persen. Namun dalam tiga tahun terakhir, saham MYOR melemah 38,9 persen.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Martha Christina mengatakan harga saham barang konsumen primer sampai saat ini masih melemah karena tertekan sentimen kenaikan harga bahan baku. Kondisi ini membuat margin emiten tergerus.

"Kenaikan harga CPO sejak tahun lalu semakin menekan margin UNVR," kata Martha, Kamis (10/3). 

Tren kenaikan harga CPO diperkirakan masih akan berlanjut terutama setelah diumumkannya kenaikan kewajiban untuk memasok kebutuhan dalam negeri (DMO) menjadi 30 persen. Dengan harga CPO yang belum akan kembali normal, margin emiten diperkirakan semakin menipis sehingga saham barang konsumen primer masih berpotensi tertekan. 

Menurut Martha, hal ini diperparah dengan kondisi data beli masyarakat. "Belum lagi ada pelemahan daya beli masyarakat, ini akan semakin menekan saham barang konsumen primer," kata Martha. 

Selain itu, adanya konflik Rusia dan Ukraina membuat harga gandum melonjak ke level tertingginya. Mayoritas perusahaan barang konsumen terutama yang bergerak dibidang makanan dan minuman akan sangat terdampak karena penggunaan gandung dan tepung terigu sebagai bahan utama. 

Meski diperkirakan akan ada kenaikan permintaan pada saat momentum Ramadhan, menurut Martha, perusahaan barang konsumen akan tetap tertekan karena tinggunya biaya. Kondisi ini juga akan menekan kinerja margin perusahaan.

Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, menambahkan saham barang konsumen masih terjun bebas hingga saat ini karena disebabkan anjloknya kinerja emiten sejak 2018. Sebagai contoh, laba bersih UNVR pada 2018 tercatat sebesar Rp 9 triliun. 

Lalu pada 2019 laba UNVR kembali turun menjadi Rp 7,4 triliun dan berlanjut hingga 2020 yang turun menjadi Rp 7,1 triliun dan terakhir pada 2021 turun menjadi Rp 5,7 triliun. "Jadi empat tahun terakhir ini kinerja UNVR memang mengalami penurunan," kata Roger. 

Menurut Roger, alasan lainnya UNVR tidak banyak menarik minat manajer investasi karena pemberlakuan kebijakan free float. Roger mengatakan kebijakan ini berdampak terhadap penurunan pembobotan. Oleh sebab itu, tren saham UNVR masih cenderung turun dalam setahun terakhir.

Kenapa saham Unilever turun terus?

JAKARTA, Investor.id - Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) bergerak melemah hingga mentok auto reject bawah (ARB). Penurunan tajam ini dipengaruhi oleh kekecewaan investor terhadap kinerja keuangan perseroan hingga kuartal III-2022.

Kapan Unilever Bagi dividen 2022?

Pembayaran dividen final kepada pemegang saham yang berhak akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 13 Juli 2022.

Berapa dividen UNVR 2022?

JAKARTA, investor.id – PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) membagikan dividen final senilai total Rp 3,2 triliun atau Rp 84 per saham. Hal itu diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan pada 15 Juni 2022.

Berapa laba Unilever?

Sejalan dengan itu, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 12,6 persen yoy menjadi Rp 3,4 triliun hingga Juni 2022. Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk, Ira Noviarti mengatakan, kinerja positif ini didorong oleh beberapa hal.

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA