Tidur sangatlah esensial bagi manusia, terutama bagi Si Kecil. Dengan laju pertumbuhan dan perkembangan yang sedang pesat-pesatnya, Si Kecil butuh cukup waktu untuk beristirahat agar ia dapat tumbuh optimal. Menurut National Health Service (NHS), anak berusia 4-12 bulan setidaknya perlu tidur selama 12-16 jam sehari, termasuk tidur siang.
Namun, tak jarang tidur siang menjadi sebuah tantangan tersendiri, ya. Akan tetapi, jangan sampai hal ini menghambat tumbuh kembang Si Kecil, Moms. Berikut ini beberapa masalah umum tidur siang pada bayi dan solusinya, seperti dilansir dari laman Parents.
1. Tidak bisa diprediksi
Anda tidak pernah tahu kapan Si Kecil akan tidur siang setiap harinya, jadi Anda juga tak yakin kapan waktu yang tepat untuk menelepon teman atau pergi berbelanja.
Solusinya: Buat jadwal. Normal bagi bayi baru lahir untuk bangun dan tidur seharian, tetapi pada usia 3-4 bulan, waktu tidurnya akan mulai teratur, biasanya menjadi 2-3 kali dengan durasi yang cukup panjang. Rutinitas ini membuat hari-hari Anda jadi lebih mudah diprediksi dan membantu Si Kecil memahami kebiasaannya.
Moms bisa coba jadwal ini: tidur siang selama 2 jam setelah ia terbangun di pagi hari, dan tidur siang selama 2-3 jam setelah makan.
2. Bayi rewel
Anda ingin bayi tidur siang cukup lama, jadi Anda menunggu Si Kecil kelelahan. Namun, kini ia hanya berteriak dan menangis di kasurnya.
Solusinya: Moms perlu cermati tanda-tanda Si Kecil ingin tidur, seperti mengucek mata, gerakan tubuh yang bergetar, atau bengong. Dengan begini, bayi Anda tidak akan terlalu lelah untuk tidur. Jika Si Kecil terlalu lelah, tubuhnya akan memproduksi hormon kortisol yang membuatnya malah terus terjaga.
Ketika mendapati tanda Si Kecil ingin tidur, Moms bisa menggendongnya di ruangan dengan minim cahaya.
3. Tidak lekas tidur
Si Kecil sulit tidur di siang hari.
Solusinya: Buat rutinitas sebelum tidur. Moms bisa praktikkan ritual tidur yang biasa Anda lakukan, seperti menutup tirai, membacakan buku cerita, atau menyanyikan lagu pengantar tidur. Cara ini akan membuatnya merasa rileks dan tenang, sehingga ia pun akan siap tidur.
4. Tidur siang hanya sebentar
Si Kecil hanya tidur siang selama 15 menit.
Solusinya: Moms bisa atur suasana tidur agar mendukung dan membuat rutinitas yang tegas. Untuk mencapai tidur REM (rapid eye movement) yang nyenyak dan berkualitas, bayi perlu tidur setidaknya selama 45 menit. Agar hal tersebut terjadi, suasana yang gelap dan tenang sangat mendukung Si Kecil agar tidur nyenyak. Begitu pula dengan rutinitas.
5. Bayi tidak mau tidur siang
Si Kecil baru saja belajar berdiri, sekarang ia lebih suka berdiri selama satu jam daripada tidur siang.
Solusinya: Moms bisa berikan banyak waktu baginya untuk berlatih atau bermain. Sebabnya, milestones apa pun akan mengganggu rutinitas tidur Si Kecil. Ia menjadi sangat bersemangat untuk melatih dan melakukan keahlian barunya tersebut. Jika ia sedang belajar berdiri, jangan lupa ajarkan ia untuk duduk juga ya, Moms.
6. Bayi kolik
Mungkin Si Kecil sudah sembuh dari kolik, namun ia masih kesulitan untuk tidur siang.
Solusinya: Bereksperimenlah! Soalnya, bayi yang sempat mengalami kolik butuh waktu lebih lama untuk memiliki rutinitas tidur siang, dan biasanya durasinya pun pendek. Selain itu, setelah kolik beberapa minggu, ia akan kesulitan untuk belajar cara menenangkan diri sendiri.
7. Bayi hanya mau tidur siang di mobil
Setelah tidur sebentar selama 20 menit di mobil, Si Kecil merasa bahwa tidur siangnya sudah selesai.
Solusinya: Atur jadwal Anda agar tidak bepergian selama 30 menit di jadwal tidur siangnya dan batasi perjalanan Anda agar tidak lebih dari 15 menit. Jika hal tersebut sulit untuk dilakukan, maka Moms perlu menjaga Si Kecil agar tidak tertidur selama perjalanan. (M&B/Gabriela Agmassini/SW/Foto: Freepik)
Pola tidur bayi yang sebentar-sebentar terbangun, sukses membuat saya lelah sepanjang hari. Coba kiat di bawah ini agar bayi nggak gampang terbangun.
Saya ingat, 3 hari setelah saya melahirkan dan siap pulang ke rumah, dimulailah hari-hari saya dengan jadwal tidur yang tidak jelas. Bagaimana bisa jelas, kalau si bayi tidur hanya sebentar-sebentar dan di saat malam bahkan cenderung aktif dan malas tidur. Sebagai working mother, jelas saja kondisi ini membuat saya letih luar biasa. Pulang kantor harus begadang dan pagi sudah harus siap lagi berangkat kerja. Dan, di sisi lain, saya juga khawatir kalau si kecil tidur hanya sebentar-sebentar, maka kualitas tidurnya jadi tidak maksimal.
*Gambar dari sini
Padahal dari yang saya baca di buku “Beauty Sleep,” selama bayi tidur, proses tumbuh kembangnya sedang berlangsung. Perkembangan otak, serta pembentukan sistem kekebalan tubuhnya juga sedang terjadi. Inilah alasan mengapa saya khawatir kalau si kecil tidak mendapatkan tidur yang berkualitas. Kalau berdasarkan usia bayi, berikut adalah kebutuhan tidur tidur bayi:
Jadilah saya dulu ribet berhitung jumlah jam tidur yang dimiliki si kecil.
Tapi daripada ngedumel terus tanpa bertindak, saya mencoba beberapa cara yang ternyata cukup efektif membuat anak saya (dua-duanya) tidak mudah terbangun di saat tidur. Apa sajakah itu?
Normal di sini berarti saya ajarkan kepada mereka bahwa malam ya memang waktunya mereka untuk tidur. Biasanya saya mencari jam yang sama setiap harinya. Misalnya, kalau hari Senin mereka saya ajak tidur jam 7 malam, ya untuk seterusnya saya tetap berusaha agar mereka tidur jam 7 malam. Bagaimana kalau saat Anda pulang kantor, kangen, eh si kecil sudah lelap tertidur? Jangan paksa mereka untuk bangun karena ini membuat mereka mengira bahwa mereka boleh bangun dan bermain.
Biasanya, saat tidur siang saya membiarkan suasana kamar masih ada sedikit penerangan. Buka gorden sedikit agar sinar matahari masih bisa masuk ke dalam kamar. Begitu masuk waktu tidur malam, saya biasanya akan mematikan lampu kamar. Setidaknya ini membuat si kecil menyadari perbedaan antara tidur siang dan tidur malam.
Awalnya saya memang sempat membiarkan anak-anak tetatp tidur di dalam gendongan. Tapi kemudian mereka jadi terbiasa digendong dan malah menangis saat diletakkan. Akhirnya, saya coba pelan-pelan untuk konsisten menidurkan mereka di tempat tidur. Walaupun awalnya sulit, tapi setelah berjalan satu minggu, usaha ini berhasil. Mereka tak harus digendong setiap kali tidur dan mulai merasa nyaman tidur ‘sendiri’ di tempat tidur.
Setelah sempat berjuang dengan pola tidur yang cukup ‘ajaib’, akhirnya saya sukses membuat anak-anak tidur dengan teratur dan dengan rentang waktu tidur yang cukup lama. Kalau mommies yang lain bagaimana?