Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

Tayang 01 Feb 2021 - Dibaca 8 mnt

Untuk bisa melakukan investasi saham dengan baik dan benar, moving average adalah konsep atau hitungan yang wajib kamu pahami terlebih dahulu.

Tak perlu bingung kalau saat ini kamu belum mengerti tentang moving average.

Di artikel berikut ini, Glints akan menjelaskan mulai dari apa itu moving average hingga bagaimana aplikasinya dalam saham untukmu.

Jadi, pastikan baca sampai akhir agar benar-benar paham, ya.

Apa Itu Moving Average?

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

© Midwestcollegiateconference.com

Sebetulnya, moving average adalah perhitungan dalam statistik.

Melansir Investopedia, moving average digunakan untuk menganalisis data point dengan membuat rata-rata dari beberapa subset yang berbeda.

Subset ini diperoleh dari full data set yang sudah ada.

Nah, perhitungan ini pun digunakan dalam dunia finansial, khususnya untuk saham.

Moving average sering digunakan oleh para investor sebagai indikator saat melakukan analisis teknikal.

Investor maupun trader mempertimbangkan moving average suatu saham untuk mengetahui harga rata-ratanya.

Selain itu, dengan melihat moving average, kita bisa melihat arah tren saham.

Kurva moving average akan bergerak ke atas jika harganya naik atau uptrend.

Sebaliknya, kurva moving average akan bergerak ke bawah saat harga saham downtrend.

Menurut Corporate Finance Institute, indikator ini disebut moving average (rata-rata bergerak) karena perhitungannya terus dilakukan berdasarkan data harga terbaru yang selalu berubah-ubah.

Saat ini, moving average merupakan indikator analisis teknikal yang paling populer digunakan dan wajib dikuasai investor pemula sekalipun.

Baca Juga: Ingin Terjun ke Dunia Saham? Pahami 5 Risiko Menabung Saham Ini

Jenis-Jenis Moving Average

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

© Personal-financial.com

Secara umum, moving average dibagi ke dalam dua jenis, yaitu simple moving average (SMA) dan exponential moving average (EMA).

1. Simple moving average

Simple moving average adalah bentuk paling sederhana dari moving average.

SMA dihitung dengan rumus sebagai berikut:

SMA = (A1 + A2 + ……….An) / n

A adalah nilai rata-rata di n.

Sementara, n sendiri adalah jumlah periode waktu.

2. Exponential moving average

Exponential moving average adalah indikator yang lebih responsif terhadap informasi atau perubahan baru. 

Untuk menghitung exponential moving average, ada 3 tahap yang harus kamu lakukan.

Pertama, hitung SMA untuk satu periode.

Lalu, hitung multiplier atau pengali untuk perhitungan exponential moving average dengan rumus:

Multiplier = [2/(Periode waktu + 1)]

Sebagai contoh, jika periode waktunya adalah 10, rumusnya akan menjadi:

Multiplier = [2/(10+1)] = 0.1818

Setelah itu, tahap terakhir yang harus kamu lakukan adalah melakukan perhitungan dengan rumus EMA sebagai berikut:

EMA sekarang = [Harga Closing – EMA Periode Waktu Sebelumnya] x Multiplier + EMA Periode Waktu Sebelumnya

Simple Moving Average vs Exponential Moving Average

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

© Thecapitalist.com

Manakah yang lebih baik digunakan untuk analisis saham antara simple moving average dan exponential moving average?

Jawabannya adalah sama saja.

Tidak ada yang lebih baik maupun lebih buruk.

Hanya saja, keduanya memiliki sensitivitas terhadap perubahan harga yang sedikit berbeda.

Exponential moving average adalah indikator yang cenderung lebih sensitif jika terjadi perubahan harga, sehingga ia lebih responsif.

Akan tetapi, perhitungannya lebih rumit dibanding simple moving average.

Sebagai investor atau trader yang baik, disarankan untuk mempertimbangkan keduanya sebelum mengambil keputusan.

Kekurangan Moving Average

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

© Toptenreviews.com

Meskipun secara umum moving average merupakan indikator yang baik untuk analisis teknikal, ada beberapa kekurangan yang perlu diketahui.

Moving average dihitung berdasarkan data historis.

Ini berarti, perhitungannya hanya menyimpulkan tren berdasarkan informasi harga di masa yang sudah lalu.

Selain itu, kekurangan lainnya dari moving average adalah tidak dipertimbangkannya faktor lain yang bisa memengaruhi performa saham di waktu mendatang.

Kompetitor baru, permintaan dan persediaan barang di industrinya, dan perubahan struktur manajerial perusahaan hanya akan dipertimbangkan dalam analisis fundamental.

Baca Juga: Mudahkan Analisis Investasimu, Apa Itu Indeks Saham?

Para investor dan trader perlu mengingat bahwa moving average bukanlah satu-satunya indikator yang bisa digunakan untuk analisis.

Jadi, penting untuk tahu indikator analisis lainnya yang bisa melengkapi proses pertimbangan sebelum berinvestasi.

Nah, kalau ingin berdiskusi lebih lanjut soal moving average dengan para pengguna Glints yang berpengalaman dalam bidang saham, kamu bisa cek Glints Komunitas.

Di sana, ada kanal personal finance di mana kamu bisa bebas mengobrol soal berbagai aspek saham secara gratis.

Yuk, klik di sini untuk mulai obrolannya hari ini!

  • Moving Average
  • Moving Average

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

Metode Moving Average – Bermain trading adalah salah satu upaya untuk mengejar cuan atau keuntungan tanpa menguras terlalu banyak energi dan waktu. Hal yang dibutuhkan adalah kemampuan membaca kondisi pasar, menganalisis tren saham, dan tentunya modal. Penerapannya di lapangan bisa jadi lebih sulit dari yang dibayangkan, tetapi bukan berarti tidak bisa ditaklukkan.

Moving Average hadir untuk membantu menganalisis pergerakan harga aset. Indikator saham ini kerap digunakan pemula hingga tingkat mahir di dunia trading. Karakteristiknya diibaratkan sebagai filter bagi fluktuasi harga jangka pendek yang bermunculan secara acak.

Mengidentifikasi tren hanyalah satu dari beberapa kegunaan metode Moving Average. Praktiknya cukup sederhana, dengan skema penghitungan level mudah hingga rumit sekalipun.

Pengertian Moving Average

Moving Average adalah indikator yang menghitung harga rata-rata suatu aset dalam periode waktu tertentu, kemudian menghubungkannya dalam bentuk garis. Nilai rata-rata bisa berasal dari harga pembukaan (open), penutupan (close), tertinggi (high), terendah (low), ataupun pertengahan (median). 

Moving Average adalah bagian dari indikator lagging. Artinya, metode ini berlandaskan peristiwa sebelumnya dan menerangkan informasi mengenai data riwayat pasar. Kegunaannya bukan sebagai alat prediksi, melainkan memberi konfirmasi.

Sementara itu, pilihan kerangka waktu bisa disesuaikan dengan kebutuhan trader. Misalnya, periode 5 (1 minggu), 20 (1 bulan), 60 (3 bulan), ataupun 120 (6 bulan). Makin panjang periode yang dipakai, makin lambat pula pergerakan garis (lagging) dibandingkan harga.

Adapun Moving Average terbagi menjadi:

  • Simple Moving Average
  • Weighted Moving Average
  • Exponential Moving Average

Di antara ketiganya, Simple Moving Average (SMA) memiliki pola penghitungan yang paling sederhana dan kerap digunakan oleh para trader. Biasanya, SMA dimanfaatkan untuk trading jangka panjang. 

Contoh Penghitungan Simple Moving Average

Simple Moving Average dihitung dengan cara menambahkan deretan harga terkini pada suatu rentang waktu, lalu membaginya sejumlah periode tersebut. Maka, nilai rata-rata pun bisa didapat.

Inilah rumus Moving Average paling dasar.

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

Anda tidak harus terlalu terpaku pada simbol-simbol yang ada di rumus. Contoh soal di bawah ini bisa membantu Anda lebih cepat memahaminya.

Anggaplah SMA berperiode 5, sedangkan penghitungan dimulai dari harga penutupan pada timeframe daily, maka:

Harga penutupan harian: 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18

SMA-5 day I : (12+13+14+15+16) / 5 = 14

SMA-5 day II : (13+14+15+16+17) / 5 = 15

SMA-5 day III : (14+15+16+17+18) / 5 = 16

Anda juga bisa langsung menyusun nilai rata-rata ke dalam tabel berikut ini:

Hari Closing SMA-5
1 12
2 13
3 14
4 15
5 16 14
6 17 15
7 18 16

Fungsi Moving Average

Metode Moving Average memiliki sejumlah fungsi, antara lain:

Grafik harga beserta garis Moving Average dapat membantu trader mengenali tren nilai saham yang sedang berlaku. Jika harga saat ini menempati area di bawah garis Moving Average, berarti harga cenderung turun atau bearish. Sebaliknya, harga yang berada di atas Moving Average menandakan tren bullish atau cenderung naik.

Baca juga: Pengertian Saham dan Perannya Bagi Kita

Kapan tren bearish berbalik arah menjadi bullish? Garis Moving Average dapat menjawabnya. Polanya bisa dilihat dari perpotongan MA20 dan MA50.

Support dan Resistence adalah titik ketika harga dipantulkan kembali dan meneruskan tren, baik bearish maupun bullish. Peran Moving Average yakni menentukan letak kedua titik tersebut. Caranya ialah dengan menggabungkan dua macam Moving Average, umumnya MA20 dan MA50.

Sekilas Tentang WMA dan EMA

Pada dasarnya, Weight Moving Average (WMA) agak mirip dengan SMA. Harga penutupan yang terdahulu dibuang, tetapi kemudian ditambahkan harga terbaru. Perbedaannya terletak pada bobot data terbaru, yang diperoleh dari mengalikan faktor.

Rumus WMA:

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

Sementara itu, Exponential Moving Average (EMA) tidak membuang data-data terdahulu, melainkan hanya mengurangi bobotnya secara eksponensial. Sebagaimana WMA, EMA juga lebih sensitif dengan pergerakan nilai saham.

Rumus EMA: 

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

EMA jamak diterapkan bersama indikator lain untuk mengonfirmasi pergerakan pasar secara signifikan serta mengukur validitasnya.  

Kesimpulannya, penguasaan terhadap metode Moving Average selayaknya menjadi bekal dasar sebelum berkecimpung di dunia trading. Mulailah dengan penghitungan sederhana, lalu berlanjut ke penghitungan yang lebih rumit. 

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Akseleran menawarkan kesempatan pengembangan dana yang optimal dengan bunga rata-rata 10,5%-12% per tahun dan menggunakan proteksi asuransi 99% dari pokok pinjaman. Tentunya, semua itu dapat kamu mulai hanya dengan Rp100 ribu saja.

Kelebihan dan kekurangan metode Moving average
Kelebihan dan kekurangan metode Moving average

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected]