Pada KTT ini juga akan dibahas pentingnya perkembangan penanganan masalah laut China Selatan yang mulai menunjukkan kemajuan pada Pedoman Perilaku (Code of Conduct) di perairan tersebut.
Isu penting lainnya yang akan dibahas pada KTT kali ini adalah masalah demokratisasi Myanmar. Negara-negara ASEAN akan menyatukan suara dalam mendesak Amerika Serikat dan Uni Eropa menghapuskan sanksi ekonomi terhadap Myanmar.Sebelum pembukaan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa mengatakan seusai pembukaan KTT ASEAN, diselenggarakan pertemuan pemimpin negara anggota ASEAN dalam format pleno. Selanjutnya pemimpin ASEAN itu bertemu dengan perwakilan antar parlemen se-ASEAN dalam acara Inter Parlimamentary Assembly (AIPA).Natalegawa mengatakan, ASEAN juga akan membahas keamanan di Semenanjung Korea. Negara ASEAN menyampaikan keprihatinannya apabila ada langkah yang merusak stabilitas Korea, terkait rencana peluncuran roket oleh Korea Utara bulan ini.
"Kami berharap, Korut mematuhi ketentuan Resolusi Dewan Keamanan Nomor 1874, melarang peluncuran roket seperti yang direncanakan oleh Korut," kata Natalegawa. (ren)
Sumber: //dunia.vivanews.com/news/read/301472-ktt-asean-bahas-implementasi-tiga-pilar
IBM, perusahaan teknologi global, bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) untuk meningkatkan keterampilan Selengkapnya
Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) memperkuat keberadaan titik akses internet di Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Selengkapnya
Portal untuk mengadukan Aparatur Sipil Negara (ASN) hasil kerjasama 11 Kementerian dan Lembaga, aduanasn.id yang diluncurkan dua pekan lalu, Selengkapnya
Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan membangun pusat data berskala nasi Selengkapnya
Channel News Asia
Mengenal upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN.
TRIBUNNEWS.COM - Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015.
Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan, dkk, tiga pilar yang dimaksud yaitu kerja sama dalam bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain kekompakan, konsistensi, keterbukaan, rasa “ke-kekita-an” (we feeling), saling menghormati dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama.
Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor).
Dalam pilar sosial budaya, masyarakat ASEAN akan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Hubungan Kerja Sama Negara-negara ASEAN: Faktor Pendorong & Penghambat Kerja Sama
Baca juga: Mengenal Gedung Cyber, Gedung yang Alami Kebakaran hingga Sebabkan Dua Orang Tewas
Dikutip dari kemlu.go.id, salah satu upaya untuk mewujudkan terbentuknya Masyarakat Sosial Budaya, telah disusun Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASCC Blueprint).
Tujuannya sebagai pedoman bagi negara anggota ASEAN dalam melaksanakan langkah aksi menuju terbentuknya Masyarakat ASEAN tahun 2015.
Selain itu, Cetak Biru memuat enam elemen utama (Core Element) dan 339 Rencana Aksi (Action-lines).
ASEAN berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup.
ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta lingkungan hidup.
Upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN
Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015 terus ditingkatkan. Tiga pilar tersebut yakni kerja sama dalam bidang politik, keamanan, ekonomi, & sosial budaya.
Dalam bidang politik & keamanan, ASEAN terus berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik melalui peningkatan kemampuan pemerintahan & pelibatan masyarakat madani (civil society) dalam pengambilan keputusan. Masyarakat ASEAN dapat lebih mengenali keragaman budaya negara anggota, saling menghargai identitas nasional masing-masing, serta mewariskan sebuah kawasan Asia Tenggara yang aman, damai, & makmur kepada generasi penerus.
Pertemuan ke-1 ASEAN Ministerial Meeting on Women di Vientiane, Laos, 16-19 Oktober 2012 telah mengadopsi Vientiane Declaration on Enhancing Gender Perspective and ASEAN Women’s Partnership for Environmental Sustainability.
Deklarasi tersebut merupakan komitmen ASEAN untuk meningkatkan:- Pengetahuan & keterampilan perempuan dalam bidang lingkungan;
- Akses, kepemilikan, & kontrol terhadap sumber daya;
- Pembuatan kebijakan, strategi, & program mengenai lingkungan berkelanjutan untuk perempuan terutama yang berasal dari kelompok rentan. Selanjutnya, AMMW menugaskan ASEAN Commission on Women (ACW) untuk mengimplementasikan deklarasi tersebut melalui kolaborasi & koordinasi dengan badan sektoral terkait, seperti ASEAN Senior Officials Meeting on Environment (ASOEN) & ASEAN Committee on Disaster Management (ACDM).
a. Bidang Politik & Keamanan
Berbagai macam perkembangan situasi kawasan negara-negara Asia Tenggara, akhirnya melibatkan kerja sama politik & keamanan. Kerja sama bidang politik & keamanan ASEAN dimulai sejak pertemuan para menteri luar negeri negara anggota ASEAN di Kuala Lumpur, pada 27 November 1971. Saat itu perang Vietnam sedang berkecamuk. Di samping itu, negara-negara adikuasa (Amerika, RRT, & Uni Soviet) ikut ambil bagian di balik pertikaian itu. Dalam pertemuan di Kuala Lumpur, ditandatangani Deklarasi Kuala Lumpur. Deklarasi itu berisi kesempatan untuk menjadikan Asia Tenggara sebagai kawasan yang damai, bebas, & netral, atau umumnya dikenal dengan ZOPFAN (Zone of Peace, Freedom, and Neutrally). Kerja sama bidang politik & keamanan ASEAN lebih ditegaskan lagi dalam pertama di Bali, 23-25 Febuari 1976. Dalam KTT itu akhirnya menghasilkan “Declaration of ASEAN Concord” yang salah satu isinya antara lain berupa penegasan tentang keterikatan para negara anggota ASEAN untuk membina perdamaian, di samping kemajuan & kesejahteraan. Contoh hasil kerja sama negara-negara Asia Tenggara di bidang politik & keamanan, antara lain;- Mengadakan perjanjian ekstradisi (penyerahan pelarian yang tertangkap kepada negara asal) antarnegara anggota.
- Penandatanganan kesepakatan tentang Asia Tenggara sebagai kawasan yang bebas senjata nuklir.
- Penyelenggaraan kerja sama guna menjaga stabilitas keamanan kawasan wilayah Asia Tenggara. Pelepasan tuntutan kepemilikan atas wilayah Sabah oleh Filipina kepada Malaysia, sebaliknya, malaysia tidak boleh membantu para gerilyawan Moro.
b. Bidang Ekonomi Kerja sama di bidang ekonomi negara-negara kawasan Asia Tenggara mencakup perdagangan ekspor-impor barang-barang mentah serta jadi, pengelolaan tanaman pangan & hutan, pendirian pabrik bersama, juga pengiriman tenaga kerja, dll. Proyek industri bersama juga telah diselenggarakan;
- Pendirian parbrik pupuk Urea di Indonesia
- Pendirian pabrik tembaga di Filipina
- Pendirian pabrik pupuk Urea di Malaysia
- Proyek Vaksin di Singapura
- Proyek abu soda di Thailand
c. Bidang Sosial Budaya Kerja sama negara-negara ASEAN di bidang sosial & budaya dilaksanakan COSD (Committe on Social Devolepment). Kerja sama sosial budaya antar negara Asia Tenggara di antaranya meliputi; Program peningkatan kesehatan (makanan & obat-obatan). Pertukaran budaya & seni, juga festival film ASEAN Tourism Agreement (ATA) serta penyelenggaraan pesta olahraga dua tahun sekali SEA GAMES. Sudah di Revisi
Mengenal upaya-upaya Meningkatkan Kerja Sama di Antara Negara-Negara ASEAN.
TRIBUNNEWS.COM - Upaya meningkatkan kerja sama antarnegara-negara ASEAN yang telah terbangun melalui Tiga Pilar ASEAN dalam rangka pembentukan Masyarakat ASEAN tahun 2015.
Dikutip dari Buku SMP/MTS IPS Kelas VIII (2017) Oleh Mukminan, dkk, tiga pilar yang dimaksud yaitu kerja sama dalam bidang politik-keamanan, ekonomi, dan sosial budaya.
Peningkatkan kerja sama tersebut memerlukan dorongan antara lain kekompakan, konsistensi, keterbukaan, rasa “ke-kekita-an” (we feeling), saling menghormati dan kesetiakawanan sosial (a caring and sharing community), serta dinamis dalam menjalani kerja sama.
Kerja sama yang dibangun harus berfokus pada masyarakat (people-centered approach) dalam berbagai sektor (multisektor).
Dalam pilar sosial budaya, masyarakat ASEAN akan bersama-sama mengatasi berbagai tantangan di bidang kependudukan, kemiskinan, ketenagakerjaan, dan kesejahteraan masyarakat.
Baca juga: Hubungan Kerja Sama Negara-negara ASEAN: Faktor Pendorong & Penghambat Kerja Sama
Baca juga: Mengenal Gedung Cyber, Gedung yang Alami Kebakaran hingga Sebabkan Dua Orang Tewas
Dikutip dari kemlu.go.id, salah satu upaya untuk mewujudkan terbentuknya Masyarakat Sosial Budaya, telah disusun Cetak Biru Masyarakat Sosial Budaya ASEAN (ASCC Blueprint).
Tujuannya sebagai pedoman bagi negara anggota ASEAN dalam melaksanakan langkah aksi menuju terbentuknya Masyarakat ASEAN tahun 2015.
Selain itu, Cetak Biru memuat enam elemen utama (Core Element) dan 339 Rencana Aksi (Action-lines).
ASEAN berkomitmen meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kualitas lingkungan hidup.
ASEAN membuka akses yang seluas-luasnya bagi seluruh penduduk di negara-negara anggotanya di berbagai bidang, seperti di bidang pendidikan, kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesehatan, serta lingkungan hidup.