Teka Teki Sejarah 5 Ideologi jadi 1 ideologi yaitu ideologi?
sebutkan 10 penemuan dan nama orang nya dan tuliskan cerita awal penemuan nya
Sejarah Kebudayaan Islam V||| cari Kondisi masa kini negara Syam, Mesir,Hijaz
idghom yang hurufnya serupa atau sejenis merupakan pengertian dari...
sebutkan dampak positif dan negatif teknologi informasi dan komunikasi pada bidang:A. bidang pendidikanB.bidang bisnisC.bidang pemerintahanD.bidqng so … sialE.bidang pariwisata
Nabi Muhammad SAW. sangat menaruh kasih sayang terhadap sesama. Mengapa antar manusia harus saling menyayangi? Tolong di jawab ya
jangan ngasal!!! yang no 1 pakai carayang jawab benar nanti ku follow1. tentukan hasil dari [tex] \frac{ {6a}^{5} {b}^{4} }{ {3a}^{3} {b}^{2} } [/te … x]2. 1.800,000.000.000 = .... × 103. 0,0000000000135 = .... × 10
Apa makna akhlak Nabi Muhammad SAW. adalah akhlak Al Quran? Langsung jawabannya aja
Bantuin ya kak makasihh
uwas al-qarni kematian di tunggu oleh pakek bahasa Indonesia saja ya
Kompas/JB Suratno
Bung Hatta (berdiri) ketika menjelaskan lagi pendapatnya tentang saat-saat menjelang Proklamasi Kemerdekaan di rumah bekas penculiknya, Singgih (baju batik hitam). Tampak dari kiri kekanan: GPH Djatikusumo, D. Matullesy SH, Singgih, Mayjen (Purn) Sungkono, Bung Hatta, dan bekas tamtama PETA Hamdhani, yang membantu Singgih dalam penculikan Soekarno Hatta ke Rengasdengklok.
KOMPAS.com - Peristiwa Rengasdengklok merupakan peristiwa penculikan terhadap Soekarno dan Hatta pada tanggal 16 Agustus 1945.
Peristiwa Rengasdengklok terjadi karena adanya perbedaan pendapat mengenai pandangan waktu pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di antara golongan tua dan golongan muda.
Soekarno dan Hatta sengaja dibawa ke Rengasdengklok di Karawang, Jawa Barat, oleh para tokoh golongan muda agar terhindar dari pengaruh Jepang, sehingga bisa segera mengumumkan kemerdekaan Indonesia.
Berikut ini tokoh-tokoh yang terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok beserta perannya.
Baca juga: Peristiwa Rengasdengklok: Latar Belakang, Tokoh, Kronologi, dan Hasil
Golongan Muda
Tokoh-tokoh yang terlibat dalam Peristiwa Rengasdengklok terdiri dari dua golongan yang berbeda, yaitu golongan tua dan golongan muda.
Para tokoh golongan muda, seperti Chaerul Saleh, Wikana, dan Sukarni, memelopori Peristiwa Rengasdengklok.
Berikut ini para tokoh Peristiwa Rengasdengklok yang berasal dari Golongan Muda beserta perannya.
Chaerul SalehSehari sebelum Peristiwa Rengasdengklok, Chaerul Saleh memimpin rapat di Pegangsaan Timur, Jakarta, terkait kapan pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia dilakukan.
Chaerul Saleh kemudian mendesak Soekarno untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Wikana dan DarwisWikana dan Darwis dikirim oleh para anggota golongan muda lainnya untuk bertemu dengan Soekarno dan Hatta.
Wikana menuntut Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 16 Agustus 1945.
Baca juga: Penyebab Peristiwa Rengasdengklok
Suroto dan SubadioSuroto, Subadio, bersama dengan para anggota golongan muda lainnya ikut menyusun perencanaan penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
Yusuf Kunto, Shodanco Singgih, dan Dr. MuwardiSetelah rencana penculikan dibuat, pada 16 Agustus 1945 pukul 06.00, Yusuf Kunto, Dr. Muwardi, dan Shodanco Singgih, menjemput Soekarno-Hatta untuk dibawa ke Rengasdengklok.
Sukarni dan KusnandarSukarni dan Kusnandar adalah tokoh yang membawa Soekarno ke Rengasdengklok bersama Bung Hatta.
Djohar NurSebelum Peristiwa Rengasdengklok, Djohar Nur mengadakan rapat di Gedung Bakteriologi pada 15 Agustus 1945 pukul 20.00, terkait pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia
Setelah itu, ia mengadakan rapat di Jalan Cikini 71 pada 16 Agustus 1945 pukul 01.30 WIB dan ikut menyusun rencana penculikan Soekarno-Hatta ke Rengasdengklok.
Selain itu, Djohar Nur juga menghubungi kantor berita Domei dan Radio Hosokioku.
Baca juga: Mengapa Rengasdengklok Dipilih sebagai Tempat Pengungsian?
Subianto dan MargonoSubianto turut mengadakan rapat di Gedung Bakteriologi pada 15 Agustus 1945 pukul 20.00 terkait pengumuman proklamasi kemerdekaan Indonesia.
Sayuti MelikSayuti Melik berperan dalam mendesak Soekarno-Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan dan mengetik teks proklamasi yang disusun tidak lama setelahnya.
SudiroSudiro berperan dalam mendesak Soekarno agar segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Selain selesai, ia yang membawa Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
Baca juga: Peran Sayuti Melik dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Golongan Tua
SoekarnoKetika diasingkan ke Rengasdengklok, Soekarno didesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia oleh para golongan muda.
Dalam peristiwa itu, ia berhasil diyakinkan dan lantas menyusun naskah proklamasi, menandatanganinya, dan memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Mohammad HattaBersama dengan Soekarno, Mohammad Hatta juga ikut dibawa ke Rengasdengklok untuk diyakinkan oleh para golongan muda.
Sekembalinya ke Jakarta, Mohammad Hatta ikut menyusun naskah proklamasi dan menandatanganinya atas nama bangsa Indonesia.
Baca juga: Peran Mohammad Hatta dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Achmad SoebardjoTokoh yang memediasi antara golongan tua dan golongan muda dalam Peristiwa Rengasdengklok adalah Achmad Soebardjo.
Hasil kesepakatan pada Peristiwa Rengasdengklok adalah proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan di Jakarta pada 17 Agustus 1945.
Oleh karena itu, Achmad Soebardjo berusaha meyakinkan para golongan muda untuk mengizinkan Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta.
Achmad Soebardjo kemudian membawa Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta dan ikut menyusun naskah proklamasi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia terwujud dengan dorongan para pemuda yang didukung oleh golongan tua. Sempat berbeda pendapat hingga terjadi Peristiwa Rengasdengklok, dua golongan tersebut lantas membulatkan tekad memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Oleh Vincentius Gitiyarko
Jumat, 14 Agustus 2020 07:00:34 WIBRabu, 18 Agustus 2021 15:08:03 WIB
error: Content is protected !!