Jelaskan mengapa komoditas impor telah membanjiri indonesia dewasa ini?

Tech - Roy Franedya, CNBC Indonesia

25 January 2018 13:18

Jakarta, CNBC Indonesia — Banjir barang impor yang ditawarkan oleh toko online (e-commerce) ternyata tak lepas dari tingginya permintaan konsumen. Konsumen Indonesia menyukai barang yang menawarkan harga murah.

Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan saat ini penduduk Indonesia didominasi kelas menengah. Kelompok masyarakat ini lebih mementingkan barang murah ketimbang kualitas. Barang-barang impor memberikan harga lebih murah ketimbang barang lokal.“Soal harga jelas barang impor lebih murah. Apalagi sekarang Alibaba sudah masuk dan jualan di Lazada dari segi harga bisa dicek barang mereka lebih menarik dan lebih murah,” ujar Bhima, Kamis (25/1/2018).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Selain itu, banyak barang impor yang diperdagangkan di toko online belum dikenakan biaya masuk sesuai. Hal ini membuat harga yang ditawarkan bisa lebih murah ditambah lagi ada diskon besar dari e-commerce untuk produk impor.Mahalnya produk dalam negeri juga tak lepas dari tingginya biaya bahan baku dan biaya logistik. “Pemerintah terlalu takut dengan kebijakan World Trade Organization (WTO) sehingga tak berani buat aturan bea masuk yang tegas padahal produk lokal harus dilindungi,” tambah Bhima.

Sebelumnya pemerintah berencana untuk menerapkan aturan pembatasan produk impor yang ditawarkan toko  online. Pemerintah akan membatasi penjualan produk impor maksimal 20% dan sisanya 80% produk lokal.


(roy/roy)

Terpopuler

Jelaskan mengapa komoditas impor telah membanjiri indonesia dewasa ini?

Jelaskan mengapa komoditas impor telah membanjiri indonesia dewasa ini?
Lihat Foto

KOMPAS.com/Gischa Prameswari

Ilustrasi komoditas impor Indonesia

KOMPAS.com - Setiap negara di dunia tentunya pernah melakukan kegiatan impor. Karena tidak semua kebutuhan penduduk suatu negara dapat terpenuhi hanya dengan memanfaatkan sumber daya yang ada.

Maka dari itu, kegiatan impor sangat penting dan cukup sering dilakukan berbagai negara, termasuk Indonesia.

Menurut Mey Risa dalam buku Ekspor dan Impor (2018), impor merupakan kegiatan mendatangkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Impor juga bisa diartikan sebagai aktivitas perdagangan yang dilakukan dengan membeli barang dari luar negeri dan dikirim ke dalam negeri.

Barang yang dibeli tersebut diistilahkan sebagai komoditas impor. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), komoditas berarti barang dagangan atau barang yang diperdagangkan.

Baca juga: Contoh Komoditas Migas Indonesia yang Diekspor

Maka komoditas impor adalah barang yang diperdangkan di luar negeri lalu dikirim ke dalam negeri, atau barang yang dibeli di luar negeri.

Komoditas impor bisa dalam berbagai bentuk atau wujud. Misalnya bahan mentah untuk produksi atau barang yang sudah jadi dan bisa langsung digunakan.

Komoditas impor Indonesia yang merupakan bahan baku penolong adalah bahan kimia dan obat-obatan, pupuk, semen, bahan bangunan, dan alat-alat listrik.

Komoditas impor Indonesia

Dilansir dari situs Portal Statistik Perdagangan - Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, berikut dua macam komoditas impor Indonesia:

Komoditas impor Indonesia berupa barang konsumsi adalah jenis barang yang dapat digunakan langsung atau melewati serangkaian proses pengolahan.

Merdeka.com - Sebanyak 90 persen lebih produk yang dijual di e-commerce yang terdapat di Indonesia bukan produksi dalam negeri, melainkan produk impor. Hal ini sangat kontras dengan upaya pemerintah dalam mendorong gerakan Bangga Buatan Indonesia.

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menyatakan, banjirnya produk impor tersebut dikarenakan tidak ada kebijakan kongkrit dalam menurunkan ketergantungan impor khususnya dari platform e-commerce. Pemerintah seperti khawatir digugat oleh China jika terlalu keras menghambat produk impor di marketplace.

"Padahal banyak cara misalnya dengan naikan hambatan non tarif dengan sertifikasi dan pengawasan ketat barang impor China masuk ke jalur merah bea cukai," kata Bima saat dihubungi merdeka.com, Minggu (6/6).

Di sisi lain, Bima berpandangan bahwa pemerintah seperti takut dihadapan raksasa ecommerce asing, sehingga terlambat lakukan pengawasan dan pengaturan terhadap banjir barang impor. Persoalan lain yang menyebabkan UMKM Indonesia belum banyak masuk di e-commerce dan kalah saing dengan produk impor karena bantuan dan pengembangan kualitas produk didalam negeri masih belum optimal.

Misalnya saja soal program peningkatan skala produksi dan kualitas UMKM cenderung terfragmentasi, tersebar dibanyak kementerian atau lembaga tidak fokus. "Seperti ada bantuan tunai untuk umkm selama pandemi, tapi setelah ditransfer uangnya tidak ada pendampingan," jelasnya.

Sementra itu, terkait dengan gerakan bangga buatan Indonesia itu bukan hal baru. Sebab gerakan itu sudah dari dulu sejak zaman Soeharto yang pada saat itu namanya Aku Cinta Produk Indonesia, bahkan jadi stiker di transportasi publik.

"Jadi gerakan itu mudah gagal karena beberapa faktor," jelasnya.

Sebelumnya, Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA), Jahja Setiaatmadja mengatakan, 90 persen lebih produk yang dijual di e-commerce yang terdapat di Indonesia bukan produksi dalam negeri, melainkan produk impor.

Menurut dia, UMKM di luar negeri, seperti China, lebih siap dalam memasuki ekosistem ekonomi digital yang sudah merambah pasar global. Sementara UMKM di Indonesia, kata Jahja, masih perlu banyak edukasi dan peningkatan kapasitas dalam produksi, SDM, maupun kualitas produk.

"E-commerce di Indonesia ini sudah banyak, ada Tokopedia, Bukalapak, Shopee, dan lain-lain. Kalau kita lihat 90 persen lebih produk dari mana? Bukan UMKM kita, ini yang menyedihkan. Itu import goods," kata Jahja Setiaatmadja seperti dikutip dari Antara dalam webinar digitalisasi UMKM dan sistem pembayaran 2025 yang dipantau di Jakarta, Rabu (2/6). (mdk/azz)

Baca juga:
4 Kunci Penting Raup Cuan dari Bisnis Online
Blibli: Penjual Asing Kurang dari 1 Persen, 90 Persen Lokal
Dukung Produk Lokal, Tokopedia Hanya Terima Penjual Online Asal Indonesia
Respon Bukalapak Atas Maraknya Produk Asing di E-Commerce
Bos BCA: Menyedihkan, 90 Persen Produk di e-Commerce Indonesia dari Impor

Jelaskan mengapa komoditas impor telah membanjiri indonesia dewasa ini?

Dhafi Jawab

Cari Jawaban dari Soal Pertanyaan mu, Dengan Mudah di jwb34.dhafi.link Dengan Sangat Akurat. >>



Klik Disini Untuk Melihat Jawaban


#Jawaban di bawah ini, bisa saja salah karena si penjawab bisa saja bukan ahli dalam pertanyaan tersebut. Pastikan mencari jawaban dari berbagai sumber terpercaya, sebelum mengklaim jawaban tersebut adalah benar. Selamat Belajar..#


Answered by ### on Mon, 08 Aug 2022 06:05:44 +0700 with category IPS

Jawaban:

alasan suatu negara melakukan impor ada yaitu:ketersediaan barang yang diinformasikan tidak ada atau tidak di negara sendiri

Penjelasan:

maaf kalo salah ya kak

Baca Juga: jelaskan proses aklimatisasi pada ikan bandeng dan mengapa proses aklimatisasinya tidak sama dengan hewan lain?


jwb34.dhafi.link Merupakan Website Kesimpulan dari forum tanya jawab online dengan pembahasan seputar pendidikan di indonesia secara umum. website ini gratis 100% tidak dipungut biaya sepeserpun untuk para pelajar di seluruh indonesia. saya harap pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi para pelajar yang sedang mencari jawaban dari segala soal di sekolah. Terima Kasih Telah Berkunjung, Semoga sehat selalu.

TOLONG JAWAB BARI INI DI KUMPULIN ​

bagaimana memenuhi persyaratan tersebut?​

bantu kak pliss nanti dikumpulkan ​

bantu Jawa ka nanti pagi dikumpulkan ​

jarak antara kota Juwana dengan kota Pati tertera dalam peta skala 1 : 1000.000 adalah 1,2 cm coba kalian hitung berapakah jarak sebenarnya antara ked … ua kota tersebut​

Mohon maaf kalau kurang jelas

jangan ngasal ya...aws ngsal!!​

setiap 1 cm setiap di peta mewakili 30 km lapangan ubahlah ke sekala angkan dan garis ​

Tolong bantuannyaSemoga kita diberi kemudahan dari Allah SWT.

daerah utama kegiatan industri di negara malaysia,yaitu...​