Jelaskan akibat yang terjadi jika busi panas digunakan pada mesin yang bertipe panas

Kendaraan yang dilengkapi mesin dengan bahan bakar bensin membutuhkan busi sebagai salah satu komponen untuk melakukan proses pembakaran. Busi digunakan untuk membakar campuran bahan bakar dan udara di dalam ruang bakar dengan cara memercikan aliran listrik. Sehingga mesin dapat menghasilkan tenaga di setiap langkah usahanya.

Di mesin, busi dipasang di area kepala silinder dengan elektroda menghadap ke bawah atau ke ruang bakar. Selain untuk memercik aliran listrik, busi juga digunakan untuk menghantarkan atau memindahkan panas dari ruang bakar ke area sekitarnya, seperti ke bodi mesin.

Dalam memilih busi, ada istilah busi panas dan dingin. Apa maksudnya? Salah satu spesifikasi busi adalah rentang panas (heat range). Nilai panas busi ini adalah kemampuan busi untuk menghantarkan panas.

Sebelum menjawab itu, perlu diketahui busi berada di ruang bakar yang memiliki tekanan yang tinggi dan perubahan temperatur yang berubah-ubah dengan cepat dan drastis ketika mesin beroperasi. Makanya busi harus mampu menahan tingginya tekanan dan perubahan temperatur itu dalam waktu yang lama.

Nah, antara busi panas dan dingin ini dibedakan berdasarkan kemampuannya untuk memindahkan panas, menghadapi tekanan dan perubahan temperatur mesin itu. Selain itu, konstruksinya juga berbeda. Seperti panjang insulator sebagai penentu sebuah busi cepat atau tidaknya dalam melepaskan panas.

Busi dingin

Busi dingin memiliki insulator lebih pendek sehingga lebih cepat memindahkan panas atau lebih cepat menjadi dingin. Jenis busi ini umumnya digunakan pada kendaraan yang memiliki temperatur kerja mesin yang tinggi atau memiliki tekanan kompresi yang tinggi. Bila digunakan pada mesin yang memiliki temperatur ruang bakar rendah, maka mesin akan menjadi lebih sulit untuk dihidupkan. Biasanya, busi jenis ini digunakan untuk mesin yang sudah dimodifikasi dan temperatur ruang bakar lebih tinggi dari kondisi standar.

Busi panas

Tipe busi panas memiliki konstruksi insulator yang lebih panjang.  dan dapat menyimpan panas dalam waktu lebih lama. Jenis busi ini dapat memindahkan panas lebih sedikit atau daya hantar panas yang lebih kecil dibanding busi dingin, dan lebih cepat panas. Suhu busi pun relatif lebih panas ketika bekerja.

Busi panas ini umumnya digunakan pada kendaraan yang memiliki temperatur kerja mesin yang rendah seperti mesin standar pabrikan, atau mesin yang memiliki tekanan kompresi yang rendah. Jika menggunakan busi panas untuk mesin yang sudah dimodifkasi atau memiliki temperatur kerja dan kompresi yang lebih tinggi, maka akan mudah mengalami panas berlebih (overheat).

Untuk membedakan antara busi tipe dingin dan tipe panas dapat dilihat dari angka heat range pada spesifikasi teknisnya atau kode busi. Semakin besar angka pada spesifikasi heat range itu, maka menunjukkan busi dingin. Sebaliknya angka heat range semakin kecil berarti busi panas.

EDITORIAL///

Elektroda busi harus dipertahankan pada suhu kerja yang tepat, yaitu antara 400°C sampai 800°C. Bila suhu elektroda tengah kurang dari 400°C, maka tidak akan cukup untuk membakar endapan karbon yang dihasilkan oleh pembakaran  sehingga karbon tersebut akan melekat pada permukaan insulator, sehingga akan menurunkan tahanan dengan rumah-nya. Akibatnya, tegangan tinggi yang diberikan ke elektroda tengah akan menuju ke massa tanpa meloncat dalam bentuk bunga api pada celah elektroda, sehingga mengakibatkan tarjadinya kesalahan pembakaran (misfiring).

Bila suhu elektroda tengah melebihi 800°C, maka akan terjadi peningkatan kotoran oksida dan terbakarnya elektroda tersebut. Pada suhu 950°C elektroda busi akan menjadi sumber panas yang dapat membakar campuran bahan bakar tanpa adanya bunga api, hal ini disebut dengan istilah pre-ignition  yaitu campuan bahan bakar dan udara akan terbakar lebih awal karena panas elektroda tersebut sebelum busi bekerja memercikkan bunga api (busi terlalu panas sehingga dapat membakar campuran dengan sendirinya). Jika terjadi pre-ignition, maka daya mesin akan turun, karena waktu pengapian tidak tepat dan elektroda busi atau bahkan piston dapat retak, leleh sebagian atau bahkan lumer.

Busi yang ideal adalah busi yang mempunyai karakteristik yang dapat beradaptasi terhadap semua kondisi operasional mesin mulai dari kecepatan rendah sampai kecepatan tinggi.  Seperti disebutkan di atas busi dapat bekerja dengan baik  bila suhu elektroda tengahnya sekitar 400°C sampai  800°C. Pada suhu tersebut karbon pada insulator akan terbakar habis. Batas suhu operasional terendah dari busi disebut dengan self-cleaning temperature (busi mencapai suhu membersihkan dengan sendirinya), sedangkan batas suhu tertinggi disebut dengan istilah pre-ignition.

Tingkat Panas Busi Sepeda Motor

Tingkat panas busi adalah jumlah panas yang dapat disalurkan/dibuang oleh busi. Busi yang dapat menyalur-kan/membuang panas lebih banyak dan lebih cepat disebut busi dingin (cold type), karena busi itu selalu dingin, sedangkan busi yang lebih sedikit/susah menyalurkan panas disebut busi panas (hot type), karena busi itu sendiri tetap panas.

Pada busi terdapat kode abjad dan angka yang menerangkan struktur busi, karakter busi dan lain-lain. Kode-kode tersebut berbeda-beda tergantung pada pabrik pembuatnya, tetapi biasanya semakin besar nomomya menunjukkan semakin besar tingkat penyebaran panas (tingkat panas busi) ; artinya busi makin  dingin. Semakin kecil nomornya, busi semakin panas.

Panjang insulator bagian bawah busi dingin dan busi panas berbeda seperti ditunjukkan gambar di atas. Busi dingin mempunyai insulator yang lebih pendek seperti pada gambar 4 bagian (a), karena permukaan penampang yang berhubungan dengan api sangat kecil dan rute penyebaran panasnya lebih pendek, jadi penyebaran panasnya sangat baik dan suhu elektroda tengah tidak naik terlalu tinggi, oleh sebab itu jika dipakai busi dingin pre ignition lebih sulit terjadi.

Sebaliknya karena busi panas mempunyai insulator bagian bawah yang lebih panjang, maka luas permukaan yang berhubungan dengan api lebih besar, rute penyebaran panas lebih panjang, akibatnya temperatur elektroda tengah naik cukup tinggi dan self-cleaning temperature dapat dicapai lebih cepat, meskipun pada kecepatan yang rendah dibandingkan dengan busi dingin.

Pada mesin-mesin yang selalu beroperasi pada kecepatan tinggi, biasanya kondisi mesin berada pada suhu yang cenderung panas. Oleh karena itu diperlukan busi yang mempunyai tingkat pembuangan panas dari elektroda lebih cepat. Dalam hal ini perlu dipilih tipe busi dingin. Sebaliknya bila mesin cenderung beroperasi pada kecepatan rendah, maka panas harus dipertahankan dalam elektroda busi lebih lama. Dalam hal ini perlu dipilih busi panas.

Dari uraian diatas diketahui bahwa tingkat panas busi akan mempengaruhi kinerja mesin sehingga perlu dipilih busi yang tepat untuk mesin tersebut.

Sumber : http://totalotomotif.com/tingkat-panas-busi/

Jelaskan akibat yang terjadi jika busi panas digunakan pada mesin yang bertipe panas

Jelaskan akibat yang terjadi jika busi panas digunakan pada mesin yang bertipe panas
Lihat Foto

zona435412

Busi motor Injeksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Busi memiliki dua tipe, biasa disebut busi panas dan busi dingin. Perbedaan keduanya terletak pada heat range atau kemampuan masing-masing busi bekerja dalam temperatur ruang bakar.

Disebut busi panas karena busi sulit untuk melepas panas dan juga mudah menjadi panas. Sedangkan busi dingin memiliki sifat sebaliknya, yakni mudah melepas panas dan cepat menjadi dingin.

Baca juga: Tips Merawat Busi pada Motor

Cara membedakan busi panas dan busi dingin cukup mudah. Ujung isolator busi panas biasanya lebih panjang, sedangkan busi dingin lebih pendek, yang mana alasan jadi lebih mudah melepas panas.

Jelaskan akibat yang terjadi jika busi panas digunakan pada mesin yang bertipe panas

Jelaskan akibat yang terjadi jika busi panas digunakan pada mesin yang bertipe panas
Lihat Foto

Foto: NGK

Busi Motor

Tehnical Support PT NGK Busi Indonesia Diko Oktaviano, mengatakan, selain bentuk ulir, perbedaan antara busi panas dan dingin juga dapat dilihat dari angka yang tertulis di setiap kode part busi.

Baca juga: Kenali Tiga Ciri Busi Palsu

"Semakin tinggi angkanya semakin cepat dia melepas panas ( busi dingin) dan semakin kecil angkanya semakin lambat dia buang panas (busi panas)," kata Diko kepada Kompas.com, Selasa (10/12/2019).

Penggunaan busi panas atau dingin sebaiknya disesuaikan dengan kompresi motor. Busi panas biasanya digunakan pada motor standar pabrik. Sedangkan busi dingin untuk motor yang memiliki kompresi tinggi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya