A. Memancang
1. Persiapan
- Pemancangan dilakukan setelah selesai pembukaan lahan
- Norma kebutuhan tenaga : 6 HK/ha
- Pedoman arah barisan adalah U- S
Pemancangan dilakukan sesuai dengan jarak tanamnya (sistim segi tiga samasisi) . Jarak antar barisan tanaman dan jumlah populasi per ha dilihat
Jarak Antar Barisan Dan Populasi
Jarak Tanam
( m )
Jarak Antar Barisan
( m )
Jumlah Pohon/ ha
Keterangan ( Untuk Menanam Bahan Tanaman )
9,0
7,80
143
Berpelepah pendek9,4
8,14
130
Batang besar, pelepah panjang9,5
8,22
128
Batang besar, pelepah panjang- Jarak antar barisan = 0,86 x jarak tanam.
Bahan / alat pancang : pancang tanaman dibuat dari bambu kecil panjang 1 meter, pancang kepala panjang 2,5 m di cat bagian atasnya.
Kawat diameter 2 – 3 mm sebanyak 2 utas masing – masing sepanjang 100 M Tiap – tiap kawat diberi tanda sebagai berikut.
- Kawat I : Diberi tanda tiap jarak tanam ( cnth 9 m ); ujung ditambah 4,5 meter untuk mengukur jarak pancang hidup & mati.
- Kawat II : Diberi tanda jarak baris yaitu tiap 7,8 m.
a. Pada Areal Datar
- Dimulai dari luasan 1 ha terlebih dahulu ( pancang hektaran ) ukuran 100 x 100 m. Contoh : Jarak tanam 9,0 segitiga samasisi ( 9 x 7,80 m )
- Tentukan titik awal A berjarak 1.95 M (1/4 X7.80 M ) dan 2.25 m (1/4 x9.0 m ) dari pinggir areal dengan pancang kepala. Titik A sebagai awal pancang hidup.
- Kawat I ; direntangkan U – S secara lurus dari titik A. Pada tiap titik 9 m ditancapkan pancang kepala. Perentangan dibantu dengan kompas.
- Kawat II ; direntangkan arah Barat – Timur. Pada tiap jarak antar baris 7,8 m ditancapkan pancang kepala No ganjil pancang hidup , no genap pancangan mati.
- Kemudian kawat I digeser sejauh 7,8 m sejajar dengan barisan ke arah Barat / Timur . Tancapkan pancang pada 4,5 ( pancang mati ) dari B 1 kemudian tiap 9 meter.
- Kawat I digeser lagi pada posisi B2 pada tanda pancangan hidup 9 meter. Buat seterusnya sampai 10 barisan.
- Pada saat menanamkan pancang harus selalu dilihat lurus kesemua jurusan ( mata lima).
- Bila pemancangan pada areal 1 ha ini sudah selesai maka dapat dilanjutkan untuk memancang seluruh areal
- Tim pemancang ; 1 tim terdiri dari atas 5 orang :
- Peneropong 1 orang
- Penarik tali 2 orang
- Pemancang 1 orang .
- Pembawa pancang 1 orang
- Jarak kontur; seperti telah disampaikan pada "Pembukaan Areal"
- Titik tanam dalam barisan kontur diusahakan sama dengan jarak tanam sistim segi tiga sama sisi.
Tanaman penutup tanah adalah tumbuhan atau tanaman yang khusus ditanam untuk melindungi tanah dari ancaman kerusakan oleh erosi dan / atau untuk memperbaiki sifat kimia dan sifat fisik tanah.
Tanaman penutup tanah berperan:
- menahan atau mengurangi daya perusak butir-butir hujan yang jatuh dan aliran air di atas permukaan tanah,
- menambah bahan organik tanah melalui batang, ranting dan daun mati yang jatuh.
- melakukan transpirasi, yang mengurangi kandungan air tanah. Peranan tanaman penutup tanah tersebut menyebabkan berkurangnya kekuatan dispersi air hujan, mengurangi jumlah serta kecepatan aliran permukaan dan memperbesar infiltrasi air ke dalam tanah, sehingga mengurangi erosi.
Tumbuhan atau tanaman yang sesuai untuk digunakan sebagai penutup tanah dan digunakan dalam sistem pergiliran tanaman harus memenuhi syarat-syarat (Osche et al, 1961):
- mudah diperbanyak, sebaiknya dengan biji,
- mempunyai sistem perakaran yang tidak menimbulkan kompetisi berat bagi tanaman pokok, tetapi mempunyai sifat pengikat tanah yang baik dan tidak mensyaratkan tingkat kesuburan tanah yang tinggi,
- tumbuh cepat dan banyak menghasilkan daun,
- toleransi terhadap pemangkasan,
- resisten terhadap gulma, penyakit dan kekeringan,
- mampu menekan pertumbuhan gulma,
- mudah diberantas jika tanah akan digunakan untuk penanaman tanaman semusim atau tanaman pokok lainnya,
- sesuai dengan kegunaan untuk reklamasi tanah, dan
- tidak mempunyai sifat-sifat yang tidak menyenangkan seperti duri dan sulur-sulur yang membelit.
- Pueraria javanica ( PJ )
- Centrocema pubescens ( CP )
- Calopogonium mucunoides ( CM )
- Calopogonium caeruleum ( CC )
- Peuraria phaseoloides ( PP )
Umumnya digunakan secara campuran ; perbandingan campuran untuk kebutuhan per ha sbb :
- 3 kg PJ + 5 kg CM = 8 kg
- 3 kg PJ + 3 kg CM + 4 kg CP = 10 kg
- 3 kg PJ +5 kg CM stek CC 1250 polibag
- 1 kg CC + 3 kg PJ = 4 kg
- 3 kg PJ + 8 kg CP =11 kg
- 1 kg CC + 8 kg CP = 9 kg
- 2 kg PJ + 1 kg CP + 2 kg CM = 5 kg
- Benih kacangan dionokulasi dengan Rhyzobium. Tiap 10 – 15 kg benih + air 250 cc + 1 bungkus rhyzobium, diaduk rata di tempat teduh dan dikering anginkan. Norma kerja 4 – 6 hk/ha.
- Kacangan ditanam pada jalur / larikan yaitu didalam gawangan. Arah sejajar dengan baris U – S. Waktu menanam kacangan dicampur pupuk RP 10-15 kg/ha.
- Penanaman dengan cara campuran atau tiap larikan hanya terdiri dari 1 jenis kacangan saja. Larikan dibuat paliran ataupun ditugal tiap jarak 15 cm.
- Pemupukan larikan 125 kg RP/ha.
- Secara normal diperlukan waktu 4-6 bln agar kacangan 100 % menutup areal.
//www.ziddu.com/download/19118221/KACANGANLCC.pdf.html
- Dibuat ± 1 minggu sebelum tanam.
- Ukuran lubang 60 x 40 x 60 cm (lebar atas,bawah dan kedalaman )
- Prestasi kerja 20 – 30 st/HK.
- Cara membuat lubang :
- Dibuat garis dengan cangkul 60 x 60 cm (bujur sangkar) pada permukaan tanah titik pusatnya pancang yang sudah ada.
- Kemudian tanah digali ukuran 60 x 40 x 60 cm
- Untuk memperoleh ukuran yang tepat dibantu dengan mal/pola dari kayu dan papan
- Lapisan atas tanah galian dipisahkan dengan lapisan yang bawah.
- Selesai membuat lubang pancang dikembalikan ke tempat semula.
- umur bibit adalah 9 – 12 bulan di pembibitan utama.
- 1 – 2 minggu sebelum tanaman bibit diputar terlebih dahulu untuk melepaskan akar yang sudah masuk ke tanah. Kebutuhan norma 100 bbt/HK
- Lakukan seleksi tahap akhir sesuai dengan pedoman/standar. Kebutuhan norma 100 bbt/HK
- Kumpulkan bibit sehat dan normal tiap 100 – 200 bibit.
- Untuk bibit tua daunnya dipangkas dengan ketinggian 1 – 1,5 m dari pangkal pelepah, bentuk kerucut dengan kemiringan 30 – 45º
- Untuk seluruh perluasan, konversi dan peremajaan hanya dibenarkan menanam bibit minimal berumur 6-8bulan dalam kantong plastik besar atau 10-12 bulan terhitung dari sejak ditanam baby bags.
- Untuk sisipan hanya dibenarkan pemakaian bibit yang berumur lebih tua, yakni minimum berumur 12 bulan dalam kantong besar atau 16-17 bulan sejak ditanam dalam babybags.
- Pada pagi hari sebelum diangkat kelapangan, bibit harus disiram berat dengan air dan diberi dan diberi Temik 10 gr per polybag.
- Selama pengangkutan, baik dari bibitan ke alat transport maupun dan yang terakhir ini kelapangan, bibitan jangan sekali-kali dipegang pada lehernya melainnkan harus diangkat pada dasar kantong.
Persiapan penanaman dilapangan perlu dilakukan dengan membentuk beberapa tim yang terpisah untuk melakuakan pekerjaan-pekerjaan sebagai berikut :