Hewan langka di indonesia yang hidup di air

Indonesia memiliki kekayaan alam yang luar biasa, termasuk jenis flora dan faunanya. Bahkan, beberapa spesies hewan yang hampir punah dan langka hanya ada di hutan-hutan di Indonesia. Sampai-sampai, World Wildlife Fund (WWF) juga turut membantu melindungi hewan-hewan ini.

Di sisi lain, hal ini banyak mencuri perhatian turis asing. Untuk sekedar melihat hewan-hewan langka yang terancam punah dan dilindungi ini, mereka harus jauh-jauh ke Indonesia dan menuju ke daerah-daerah terpencil.

Berikut beberapa hewan langka yang terancam punah di Indonesia, apa sajakah itu? Simak daftarnya berikut ini

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
travelfoodfashion.com

Orangutan merupakan salah satu bangsa kera yang sangat mirip dengan manusia. Di seluruh dunia, jumlah orangutan terus berkurang. Hingga saat ini, hanya tersisa sekitar 55 ribu individu saja. Banyak di antaranya yang hidup di pulau Kalimantan dan 200 lainnya di Sumatera.

Jumlah orangutan yang terus menurun diakibatkan populasi mereka yang membutuhkan hutan lebat. Tak hanya itu, habitat mereka direbut oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab untuk pembukaan lahan paksa. Hal ini menarik perhatian WWF dan banyak volunteer dari belahan dunia untuk membantu penangkaran orangutan di Indonesia.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
pixabay.com/skeeze

Pada tahun 2017, jumlah spesies kadal raksasa ini hanya sekitar 3.012 ekor saja. Angka ini sudah termasuk peningkatan dari jumlah di tahun-tahun sebelumnya. Karena kelangkaannya, pemerintah menjadikan pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur menjadi taman nasional dan habitat asli komodo.

Salah satu yang membuat komodo sulit berkembang biak adalah proses perkawinan mereka. Komodo jantan harus bertarung terlebih dahulu untuk mengawini seekor betina. Tidak hanya itu, komodo yang baru menetas dari telur sangat rentan dimangsa predator lain atau komodo yang lebih besar.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
gotravelindonesia.com

Karena banyaknya spesies penyu yang berhasil hidup di Indonesia, pemerintah juga melindungi hewan ini dengan membuatkan penangkaran di berbagai daerah. Di antaranya adalah di pulau Tanjung Benoa-Bali, Kepulauan Seribu, dan Lombok. 

Untungnya, masyarakat di Indonesia percaya bahwa penyu merupakan hewan pembawa keberuntungan. Sehingga, mereka juga banyak membantu dalam pemeliharaan penyu.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
nationalgeographic.org

Primata ini memiliki ciri bertubuh kecil berwarna cokelat dengan mata besar, dan senang bergelantungan di ranting pohon mirip seperti koala. Tarsius tidak bisa menjejakkan kakinya di tanah, karena dia terus melompat dari satu pohon ke pohon yang lain.

Aksi pembukaan lahan hutan secara ilegal membuat populasi hewan ini makin berkurang. Alhasil, pemerintah menjadikan hewan kecil ini dilindungi. Tarsius dapat dijumpai di hutan-hutan yang ada di Sulawesi.

Baca juga: Ngeri tapi Indah, Inilah 14 Potret Unik Letusan Gunung Sinabung

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
pixabay.com/skeeze

Paling mengkhawatirkan karena terancam punah, jumlah sub spesies harimau Sumatera hanya sekitar 300-400 saja yang hidup di alam bebas. Banyaknya pembukaan lahan kelapa sawit secara ilegal membuat habitat harimau terganggu. Bahkan, populasinya diperkirakan akan musnah pada 2050 jika dibiarkan.

Nah, kalau tidak ingin anak cucu kita kelak hanya mendengar cerita mengenai Harimau tanpa melihatnya, kita juga bertanggung jawab menjaga hutan. Salah satunya dengan tidak mencemari lingkungan dan menghemat sumber daya, seperti kertas yang bahan bakunya berupa kayu atau pohon.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
pexels.com/Frans Van Heerden

Badak bercula satu merupakan satu dari lima spesies badak yang masih hidup di dunia. Di pulau Jawa, hewan ini hanya dapat ditemui di Taman Nasional Badak daerah Ujung Kulon, Banten. Karena dulunya banyak yang memburu culanya, jumlah spesies badak ini terus menurun. Kini hanya tersisa 50-60 ekor saja.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
idtempatwisata.com

Meski telah banyak dikirim ke berbagai negara, keempat jenis burung cendrawasih hanya dapat ditemukan di Papua. Wisata pemantauan burung cendrawasih dapat dikunjungi pada Isio, Jalan Korea, dan Gantebang yang berada di distrik Nimbokrang, Kabupaten Jayapura.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
pinterest.com/Lin Kerns

Anoa juga memiliki nama julukan yang diberikan masyarakat sekitar, yakni sapiutan. Artinya sapi yang hidup di hutan. Karena masih satu family dengan banteng, kecepatan berlarinya mencapai 10 km/jam.

Anoa memiliki sepasang tanduk yang menyerupai banteng. Hanya saja, ukuran anoa jauh lebih kecil dibandingkan banteng pada umumnya. Sayangnya, banyak pihak yang tak bertanggung jawab memburu hewan ini untuk dikonsumsi.

KIni, populasi anoa di Sulawesi hanya tersisa sekitar 2.469 ekor saja. Hal ini membuat anoa menjadi salah satu satwa yang dilindingi pemerintah Indonesia. Ada pun habitat hidupnya di hutan yang masih perawan, yakni di daerah Gunung Ambang.

Hewan langka di indonesia yang hidup di air
weirdnewsfiles.com

Maleo senkawor masih sering dijumpai di daerah Gorontalo. Namun, jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 10.000 ekor saja. Menurunnya populasi maleo dikarenakan ukuran telurnya yang sangat besar, yakni 5 kalinya dibanding telur ayam.

Hal ini membuat banyak yang tertarik untuk mengambilnya. Untungnya, setelah dinobatkan menjadi satwa yang dilindungi, populasi burung ini mulai meningkat secara perlahan.

Baca juga: Serasa Main di Maze Runner, Inilah 5 Taman Labirin Terbaik di Indonesia

Baca Artikel Selengkapnya

Hewan langka di indonesia yang hidup di air

Berang-Berang Sumatera dideskripsikan pertama kali pada tahun 1822 oleh Raffles dan merupakan salah satu spesies berang-berang terlangka di dunia dan merupakan satwa endemik Asia Tenggara. Hingga tahun 1998 spesies Berang-Berang Sumatera atau dalam bahas latin Lutra sumatrana dinyatakan punah di alam namun hal ini terbantahkan hingga beberapa kelompok kecil berang-berang ini ditemukan kembali di beberapa tempat oleh beberapa peneliti. Berang-Berang ini merupakan hewan asli Asia Tenggara yang bisa dijumpai Vietnam Selatan, Myanmar, Thailand Selatan, Kamboja, Malaysia, termasuk Sumatera dan Kalimantan (Indonesia). Berang-Berang Sumatera merupakan satwa semi akuatik yang hampir sebagian besar hidupnya berada didalam sungai -sungai besar maupun perairan dekat pantai. Berang-berang sumatera masuk dalam dalam daftar merah spesies TERANCAM PUNAH oleh lembaga internasional IUCN . Hewan ini merupakan hewan yang sangat pemalu bahkan hampir tidak pernah terlihat aktivitas keberadaanya di alam. Mereka merupakan satwa yang memiliki tubuh berukuran medium dengan panjang total kurang lebih 1 meter dengan berat mencapai 5 kilogram. Makanan utama satwa ini adalah ikan dan berbagai jenis krustasea atau moluska yang hidup di perairan.

Kami menemukan hal yang mengejutkan bahwa keberadaan Lutra sumatrana sering terlihat di Sungai Lakitan, Kecamatan Selangit, Musi Rawas Sumatera Selatan dan dimungkinkan hidup dibeberapa daerah diwilayah Sumatera Selatan. Sungai ini merupakan sungai besar yang bermuara ke Sungai Musi yang keberadaanya sangat penting bagi kehidupan masyarakat di wilayah Sumatera Selatan. Keberadaan berang-berang Sumatera memang telah lama diketahui oleh masyarakat tetapi laporan dan dokumentasi terbaru akan keberadaan spesies berang-berang ini masih sangat jarang dan hal ini merupakan kesempatan baik bagi para peneliti maupun lembaga konservasi untuk mengkaji dan mempelajari kehidupan species terancam punah ini. Pada akhir dekade ini perdagangan hewan illegal sering memperjual belikan beberapa jenis berang-berang termasuk spesies ini sebagai hewan peliharaan dan hal ini berdampak pada penurunan jumlah populasi satwa ini di alam. Konservasi spesies ini harus segera dilakukan sebelum berang berang asli Sumatera ini benar-benar punah di alamnya karena hal ini merupakan tugas bagi kita bersama untuk terus menjaga kelestarianya sehingga kelak anak cucu masih bisa melihatnya dan bukan mengetahui hanya dari cerita.

Komentar

Login terlebih dahulu bila ingin memberikan komentar.

Login

Belum terdapat komentar pada berita ini