Hasil pertambangan yang banyak digunakan perempuan untuk berhias adalah

Tambang merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Bahan tambang beragam dari bahan mineral dan logam yang dapat bermanfaat untuk digunakan sehari-hari. Contoh bahan tambang dan kegunaannya adalah sebagai berikut:

  • Emas dan Perak digunakan sebagai bahan perhiasan.
  • Tembaga, digunakan sebagai bahan kabel dan industri barang-barang perunggu dan kuningan.
  • Intan digunakan sebagai bahan perhiasan dan pemotong kaca.
  • Marmer digunakan sebagai bahan  bangunan (dinding/lantai).
  • Besi digunakan sebagai bahan-bahan konstruksi dan bangunan.

Dari penjelasan tersebut, maka bahan tambang yang dapat digunakan sebagai perhiasan serta pisau pemotong kaca adalah intan. 

Jadi, jawaban yang tepat adalah D. 

Seperti yang Anda ketahui bahwa hasil tambang untuk perhiasan akan menciptakan cincin, kalung, giwang, ataupun gelang. Perhiasan ini merupakan hal yang lumrah pada laki-laki dan perempuan saat ini. Bahan utamanya pun beragam, mulai dari emas, perak, perunggu, hingga berlian. Namun kemudian apakah Anda mengetahui bagaimana sebenarnya proses pengolahan hasil tambang untuk perhiasan?

Semua perhiasan yang Anda temui saat ini merupakan salah satu hasil dari olahan tambang. Ternyata pertambangan bukan hanya mengenai pengolahan batu bara dan minyak bumi, melainkan di dalamnya terdapat juga pengolahan batu alam menjadi perhiasan. Lalu bagaimana proses pengolahan ini dilakukan? Simak artikel ini untuk mengetahui selengkapnya.

Baca Juga: Manfaat Sumber Daya Tambang Yang Perlu Diketahui

Cara Mengolah Hasil Tambang untuk Perhiasan

Tidak semua hasil tambang dapat diolah menjadi perhiasan. Dan masing-masing jenis perhiasan pun membutuhkan cara pengolahan yang berbeda. Berikut penjelasan mengenai hasil tambang apa saja yang umumnya dijasikan perhiasan, dan bagaimana cara pengolahannya. Berikut penjelasannya,

Pengolahan Emas

Batu alam yang satu ini sepertinya menjadi yang paling lumrah untuk dijadikan perhiasan di Indonesia. Hadir dengan karat yang beragam, emas menjadi salah satu hasil tambang yang memiliki nilai tukar tinggi. Bahkan jika dibandingkan dengan perak ataupun perunggu sekalipun. Dalam pengolahannya sebagai perhiasan emas harus melewati beberapa tahapan, yang dimulai dengan pencampuran emas berkadar kemurnian 90%, dengan emas yang kemurniannya lebih rendah.

Setelah itu emas akan masuk dalam proses pencucian dan pelelehan. Tahapan ini sekaligus berfungsi memisahkan emas dengan batuan lainnya yang tak diperlukan. Hasil akhir dari lelehan ini adalah bijih emas murni, yang sudah bisa dijadikan sebagai bahan baku perhiasan. Tahapan akhirnya tinggal dibentuk sesuai pesanan dan keinginan pelanggan.

Pengolahan Perak

Perak merupakan bahan logam yang kerap dijadikan bahan alternatif bagi perhiasan, namun dengan harga tukar yang lebih rendah dari emas. Perak memiliki warna putih dengan kadar karat yang beragam. Perhiasan perak dengan karat yang baik tidak akan mudah berubah warna, dan tidak mudah terkena goresan.

Proses pembuatannya kurang lebih sama dengan emas, dengan menggunakan bongkahan perak terlebih dahulu, yang kemudian dicampur dengan perak berkadar kemurnian lebih rendah. Setelahnya akan dilelehkan dan dimasukkan sesuai cetakan. Biasanya banyak penyedia perhiasan perak yang menyediakan jasa coating, yaitu upaya untuk membuat perhiasan perak terlihat seperti baru dengaan cara memberikan lapisan perak, guna menutupi bagian lama yang mulai usang.

Pengolahan Perunggu

Sebenarnya hasil tambang yang satu ini lebih lumrah untuk dijadikan bahan medali dan dekorasi rumah, dibandingkan dengan perhiasan. Tahapan pembuatannya dilakukan dengan dua teknik, yaitu teknik setangkup dan teknik lilin.

Teknik setangkup merupakan cara membentuk perunggu menggunakan alat yang berbentuk penjepit, dengan lubang kecil di bagian atas. Selanjutnya adalah teknik lilin, yang menggunakan cetakan berbahan dasar lilin dengan berbagai model sebagai wadah perunggu yang telah dilelehkan.

Pengolahan Berlian

Hasil tambang untuk perhiasan selanjutnya adalah berlian. Pengolahan berlian agaknya yang paling lama dibandingkan dengan yang lainnya. Pembuatan berlian sebagai hasil tambang untuk perhiasan dimulai dari proses marking atau pengambilan foto dari bentuk mentah berlian. Pengambilan foto ini merupakan hal yang wajib, sebab pantang jika berlian langsung dipotong tanpa dianalisa polanya terlebih dulu. Akibatnya berlian bisa rusak atau banyak bagian yang justru terbuang sia-sia.

Tahapan kemudian dilanjutkan dengan pembuatan sketsa yang bersifat 3 dimensi, demi menentukan bentuk dan pola apa yang cocok dengan ukuran berlian. Barulah dilanjutkan dengan pemotongan menggunakan laser khusus, untuk memastikan bentuk yang didapatkan presisi dan sesuai dengan sketsa awal.

Pemotongan ini bukan dilakukan secara manual, melainkan menggunakan mesin cetak khusus. Setelah selesai dilaser berlian akan masuk dalam proses pengecekan kembali, memastikan apakah masih ada bagian yang pelru dipoles atau yang bentuknya kurang sempurna. Setelah semuanya pas, maka berlian siap masuk dalam proses pengilapan, dan dipasangkan ke perhiasan pesanan pelanggan.

Baca Juga: Protokol New Normal Perusahaan Tambang Emas

Masing-masing hasil tambang memiliki karakter yang berbeda, karena itu pengolahannya pun membutuhkan proses yang tidak sama. Itulah bahasan mengenai proses pembuatan hasil tambang untuk perhiasan berupa emas, perak, perunggu dan berlian.

Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.

Semala menggunakan cinci maupun gelang, pernahkah Anda berpikir untuk mengetahui cara mengelola hasil tambang untuk perhiasan? Sebab, hampir semua orang baik itu lelaki maupun perempuan menyukai perhiasan dan menggunakannya tanpa tahu bagaimana perhiasan itu terbentuk.

Perhiasan terbentu melalui insdustri pertambangan. Jadi industi ini tidak hanya dijadikan sebagai kebutuhan bahan bakar seperti batu bara, hasil dari industri pertambangan juga digunakan sebagai bahan baku perhiasan. Lalu apa saja hasil tambang untuk perhiasan? Dan bagaimana cara mengelola hasil-hasil tambang itu sehingga bisa menjadi perhiasan yang bisa meningkatkan nilai aestetik kita? Temukan jawabannya dalam ulasan di bawah ini!

Baca Juga: 5 Daerah Penghasil Tambang Emas di Indonesia

Hasil Tambang untuk Perhiasan

Selain dikategorikan menjadi 3 golongan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1967 (Golongan A, Golongan B, dan Golongan C), barang tambang yang ada di bumi sudah diidentifikasi sesuai dengan sifat khas dan kegunaanya. Berikut ini beberapa sumber daya tambang yang lazim yang digunakan untuk perhiasan.

Emas

Jika membahan logam mulia, hal ini pasti sudah tidak asing lagi digunakan sebagai perhiasan. Apalagi, Indonesia memiliki tambang emas besar di Papua yang bernama PT. Freeport, yang baru-baru ini kepemilikan sahamnya sudah dimiliki oleh negara kita sebesar 51%.

Perak

Masih satu keluarga dengan emas sebagai logam mulia, perak memiliki ciri khas kilau yang berwarna putih. Namun memang harga jual dari perak masih lebih rendah dari pada emas.

Perunggu

Meskipun tidak sepopuler emas dan perak, sekarang terdapat beberapa jenis perhiasan yang terbuat dari perunggu. Contoh lain dari penggunaan perunggu adalah pembuatan medali kemenangan.

Intan

Hasil tambang ini diperoleh dengan menggali tanah liat. Teksturnya keras, dan nilai jualnya sangat tinggi. Selain diolah sebagai perhiasan, intan juga umum diolah menjadi mata bor mesin karena sifat keras yang dimilikinya.

Berlian

Hasil tambang yang berkilau ini seringkali ditemukan dalam bentuk perhiasan. Nilai jualnya juga sangat tinggi, mengingat beberapa jenis berlian memiliki corak yang khas. Hal ini membuat berlian sering juga menjadi barang favorit para kolektor perhiasan.

Cara Mengelola Hasil Tambang untuk Perhiasan

Untuk mendapatan keindahan yang sempurna, proses mengelola hasil tambang untuk perhiasan memerlukan proses khusus dan tenaga ahli di bidangnya. Masing-masing bahan tambang biasanya membutuhkan perlakuan khusus, sesuai dengan sifatnya. Untuk mengetahui lebih jelas, simak ulasan mengenai cara mengelola hasil tambang untuk perhiasan berikut ini.

Mengelola Emas Menjadi Perhiasan

Persiapkan bahan baku, biasanya terdiri dari campuran emas mentah hasil bongkahan emas mentah yang memiliki kadar kemurnian 90% dan serpihan emas sisa dengan kadar kemurnian lebih rendah. Selanjutnya, emas-emas ini mengalami proses pencucian dan pencairan yang berfungsi untuk memurnikan emas dari bahan-bahan yang tidak dibutuhkan. Proses ini akan menghasilkan emas murni yang berbentuk biji (grain) yang siap untuk dicetak sesuai kebutuhan.

Mengelola Berlian Menjadi Perhiasan

Proses untuk berlian ini sedikit lebih rumit daripada proses pengelolaan emas. Setelah diambil sketsa 3 dimensi, pola yang diinginkan akan digambar untuk meminimalisir penggunaan berlian yang tidak terpakai. Selanjutnya, berlian dipotong menggunakan mesin laser. Setelah itu, mulailah berlian dibentuk dan digosok untuk menghasilkan kilap yang indah. Setelah dirapikan dengan sistem komputerisasi, maka berlian siap dipasang di perhiasan yang diinginkan seperti kalung, gelang, cincin dan sebagainya.

Baca Juga: Perlu Tahu, Inilah Cara Investasi Emas yang Benar

Jika dilihat, ternyata mengelola hasil tambang untuk perhiasan cukup rumit. Maka, tidak heran jika perhiasan-perhiasan dipasaran memiliki harga yang tinggi. Hal ini tentu sepadan dengan nilai bahan dan kerumitan prosesnya.

Jika Anda tertarik dengan informasi-informasi mengenai emas atau pertambangan emas, Anda bisa membaca artikel-artikel dari PT. Agincourt Resource di sini.