This Paper Show A short summary of this paper 31 Full PDFs related to this paper
Kalau kamu ingin belajar Angka Penting dalam fisika secara lebih mendalam, coba simak penjelasan yang ada di sini. Setelah menerima materi, kamu bisa langsung mempraktikkannya dengan mengerjakan latihan soal yang telah kami sediakan. Lewat pembahasan ini, kamu bisa belajar mengenai Angka Penting. Kamu akan diajak untuk memahami materi dan tentang metode menyelesaikan soal. Kamu juga akan memperoleh latihan soal interaktif yang tersedia dalam tiga tingkat kesulitan, yaitu mudah, sedang, dan sukar. Tertarik untuk mempelajarinya? Sekarang, kamu bisa mulai mempelajari materi lewat uraian berikut. Apabila materi ini berguna, bagikan ke teman-teman kamu supaya mereka juga mendapatkan manfaatnya. Kamu dapat download modul & kumpulan soal dalam bentuk pdf pada link dibawah ini:
DefinisiPengertian AP atau angka penting [significant figures] adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti [eksak] dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari penghitungan skala alat ukur, sedangkan angka taksiran diperoleh dari setengah skala terkecil. Aturan Angka PentingDalam penulisan hasil pengukuran, aturan-aturan yang harus diperhatikan. Berikut ini adalah aturan penulisan angka penting dalam fisika.
Analisis hasil pengukuran selalu melibatkan perhitungan matematika atau operasi hitung. Ada beberapa hal yang diperhatikan saat melakukan operasi hitung dengan significant figures. Pada bagian ini akan dibahas beberapa aturan dalam perhitungan angka penting. Operasi Hitung Significant FiguresA. PembulatanAturan dalam pembulatan angka penting adalah sebagai berikut.
B. Penjumlahan & PenguranganOperasi pengurangan & penjumlahan angka penting mengikuti aturan sebagai berikut: Penulisan hasil operasi penjumlahan & pengurangan hanya boleh memiliki satu angka ragu-ragu / taksiran / angka tak pasti. Contohnya : 12 cm [2 adalah angka tak pasti] + 2,85 cm [5 angka tak pasti] = 14,85 [ 4 dan 5 adalah Angka tak pasti] kemudian, dibulatkan agar hanya ada 1 angka tak pasti, menjadi 15. C. Perkalian & PembagianOperasi perkalian dan pembagian mengikuti aturan sebagai berikut.
Contohnya : 125 cm [3 AP] dikalikan 10 [1 AP] = 1250, karena masih ada 3 AP, maka harus dijadikan 1 AP saja. Sehingga hasilnya menjadi 1000 [1 angka penting]. Contoh Soal & PembahasanBerikut contoh soal angka penting yang melibatkan perhitungan.
Jawaban: A dan D Sehingga bilangan 3,0 teridiri dari 2 angka penting. Azizah Dewi Novitaningsih Student •X IPA 10Terjawab Jawaban [1] Muhammad Fauzan Isnanda Rockstar Teacher •GURU SMA 0© 2020 Pahamify. All rights reserved. Video yang berhubunganIlustrasi aturan angka penting. Foto: pixabayDalam ilmu fisika mengenal perhitungan yang disebut angka penting. Angka penting (significant figures) adalah angka hasil pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Angka pasti diperoleh dari perhitungan skala alat ukur. Sedangkan angka taksiran diperoleh dari satuan skala terkecil. Ada aturan yang berlaku dalam menuliskan hasil pengukuran angka penting. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut. Berikut beberapa aturan yang harus diperhatikan dalam menuliskan angka penting:
Operasi Hitung Angka PentingOperasi hitung angka penting dibagi menjadi tiga, yaitu pembulatan, penjumlahan dan pengurangan, serta pembagian dan perkalian. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut. Untuk operasi pembulatan, angka yang lebih dari 5 dibulatkan ke atas, sedangkan angka yang kurang dari 5 dihilangkan. 552,64 dibulatkan menjadi 552,6 354,79 dapat dibulatkan menjadi 354,8 Jika angka taksiran tepat angka 5 dan angka sebelumnya adalah ganjil, maka angka dibulatkan ke atas. Namun jika angka taksiran tepat angka lima dan angka sebelumnya genap, maka angka dihilangkan. 445,45 dapat dibulatkan menjadi 445,4 771,35 dapat dibulatkan menjadi 771,4 2. Penjumlahan dan Pengurangan Dalam operasi hitung ini, hasil dari penjumlahan dan pengurangan hanya boleh memiliki satu angka taksiran/angka tak pasti. 115,7 + 12,31 + 0,813 = 128, 823 Hasil penjumlahan tersebut memiliki tiga angka taksiran (8, 2, dan 3). Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 128, 8. Cara ini berlaku juga pada operasi pengurangan. 3. Perkalian dan Pembagian Aturan operasi penjumlahan dan pengurangan berlaku juga di operasi perkalian dan pembagian. Hasil operasi harus menyisakan satu angka taksiran. Hasil perkalian tersebut memiliki empat angka taksiran, yaitu 1, 5, 8, dan 1. Kita harus membulatkannya menjadi satu angka taksiran. Maka hasil akhirnya adalah 0,1. Cara ini berlaku juga pada operasi pembagian. |