Fargoxin dan digoxin 0 25 mg obat apa

Fargoxin tablet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah pada jantung, seperti aritmia dan gagal jantung. Obat ini mengandung zat aktif digoxin.

Zat aktif digoxin mampu memengaruhi beberapa mineral yang berperan penting dalam kerja jantung, misalnya kalium dan natrium. Hal tersebut akan membantu membuat irama jantung menjadi normal dan stabil, serta memperkuat kerja jantung.

Obat ini merupakan obat keras. Itu sebabnya, penggunaan obat ini harus di bawah pengawasan tenaga kesehatan, seperti dokter atau apoteker untuk menghindari efek samping yang tidak diharapkan. Selain itu, untuk mendapatkannya pun harus menggunakan resep dokter.

Beli obat online di Toko SehatQ - Pasti asli!

Nikmati promo GRATIS Ongkir ke seluruh Indonesia. Temukan kode promonya di https://toko.sehatq.com/voucher

Fargoxin Tablet 0,25 mg (10 Strip @ 10 Tablet)

Informasi Tambahan

obat resep

Klasifikasi

Kardiovaskular

Kemasan

1 box isi 10 strip @ 10 tablet (0,25 mg)

Digoxin merupakan obat kardiovaskular atau obat untuk jantung dan pembuluh darah tertua. Obat ini termasuk dalam kelas obat glikosida jantung yang bekerja dengan cara memengaruhi sejumlah mineral pada sel jantung untuk mengurangi ketegangan jantung.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, digoxin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Penyerapan dari saluran cerna bervariasi
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan, serta melintasi plasenta dan memasuki ASI
  • Metabolisme: Dimetabolisme menjadi metabolit aktif dan tidak aktif
  • Ekskresi: Melalui urine sekitar 50-70% sebagai obat tidak berubah

Manfaat obat Fargoxin, antara lain:

  • Mengatasi aritmia, yaitu irama detak jantung tidak normal
  • Mengatasi penyakit gagal jantung, sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan ketahanan Anda untuk berjalan dan berolahraga

Zat aktif digoxin yang terkandung di dalam obat ini dapat mengontrol detak jantung serta membantu jantung bekerja lebih baik. Mengobati detak jantung yang tidak teratur dapat menurunkan risiko penggumpalan darah, sehingga risiko terkena stroke dan serangan jantung pun turut menurun.

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk dokter.

Gagal jantung dan aritmia

  • Dewasa: 0,75-1,5 mg sebagai dosis awal, diberikan dalam 24 jam sebagai dosis tunggal atau dalam dosis terbagi tiap 6 jam
    • Dosis pemeliharaan: 0,125-0,250 mg
  • Bayi dengan berat badan hingga 1,5 kg: 25 mcg/kg BB/hari sebagai dosis awal
  • Bayi dengan berat badan 1,5-2,5 kg: 30 mcg/kgBB/hari sebagai dosis awal
  • Bayi dengan berat badan di atas 2,5 kg dan balita berusia 1-24 bulan: 45 mcg/kgBB/hari sebagai dosis awal
  • Anak-anak berusia 2-5 tahun: 25 mcg/kgBB/hari sebagai dosis awal
  • Anak-anak berusia 5-10 tahun: 35 mcg/kgBB/hari sebagai dosis awal

Dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.

  • MualKetika Anda merasa mual, sebaiknya hindari mengonsumsi makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.

    Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.

  • Muntah
    Minumlah banyak cairan, seperti air untuk menghindari terjadinya kekurangan cairan atau dehidrasi. Minumlah sedikit demi sedikit. Jangan minum obat lain untuk mengobati muntah tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit kepalaPastikan Anda beristirahat. Minumlah banyak cairan dan sebaiknya jangan mengonsumsi alkohol karena akan menimbulkan efek samping mengantuk. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit.

    Sakit kepala biasanya akan hilang setelah seminggu pertama. Hubungi dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari satu minggu atau bertambah parah.

  • Pusing
    Berbaringlah hingga pusing hilang, lalu bangun secara perlahan. Bergeraklah dengan hati-hati. Beristirahatlah yang banyak. Minumlah banyak cairan terutama air, serta hindari kopi, rokok, alkohol, dan obat-obatan.
  • Kehilangan nafsu makan
  • Diare

Simpan pada suhu 20-25°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung.

  • Pasien dengan riwayat penyakit ginjal
  • Pasien dengan penyakit sinus
  • Pasien dengan gangguan saluran cerna
  • Pasien dengan penyakit pernapasan parah
  • Pasien dengan penyakit tiroid
  • Ibu hamil dan menyusui
  • Pasien lanjut usia, yaitu di atas 65 tahun
  • Anak-anak

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Fargoxin tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

  • Pasien dengan kondisi takikardia
  • Pasien dengan kondisi amiloidosis jantung
  • Pasien yang hipersensitif (memiliki reaksi imun berlebihan) terhadap digoxin

  • Acarbose
    Penggunaan bersama digoxin dapat menurunkan efektivitas digoxin.
  • Acetaminophen
    Penggunaan bersama digoxin dapat menurunkan laju pembuangan digoxin, sehingga kadarnya dalam tubuh menjadi lebih tinggi

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter.
  • Sering lupa mengonsumsi obat
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami:

  • Kelemahan
  • Perubahan mental atau mood
  • Perubahan penglihatan, seperti penglihatan kabur
  • Payudara membesar atau melunak pada pria
  • Reaksi alergi serius, seperti ruam, gatal, dan bengkak terutama pada wajah, lidah, atau tenggorokkan
  • Pusing parah
  • Kesulitan bernapas