Efek minum obat tidur 2 butir

VIVAnews - Kematian Desia Azira, siswi SMP 230, Cipayung, Jakarta Timur, akibat over dosis obat tidur. Korban dipaska menelan 25 butir obat tidur dan minum minuman keras oleh temannya sendiri.

Kisah tragis yang dialami oleh Desia berawal saat 18 anak baru gede itu berkumpul untuk pesta minuman keras pada Rabu 29 April 2009. Mereka bahkan sengaja membeli 40 butir obat tidur untuk pesta itu.

Mereka kemudian melakukan pesta minuman keras itu di tempat pemakan umum Pondok Rangon, Ciracas, Jakarta Timur.

Salah satu dari mereka kemudian membagikan obat tidur. Masing-masing dari mereka diberi lima butir obat tidur agar mereka bisa cepat teler tanpa mengeluarkan banyak uang.

Namun, Desia dipaksa untuk menenggak 20 butir, bahkan korban juga dipaksa untuk menelan lima butir obat tidur lagi. Jadi Desia menenggak 25 butir obat tidur.

Dalam hitungan menit Desia langsung mabuk dan tidak sadarkan diri. Karena panik melihat kondisi Desia, mereka membopong korban ke salah satu rumah temannya.

Tapi oleh orang tuan temannya itu, mereka tidak diterima bahkan diusir untuk membawa Desya pergi.

Masih dalam keadaan tidak sadar, Desia kemudian dibawa lagi ke TPU Pondok Rangon. Setelah berunding mereka akhirnya memutuskan untuk memindahkan korban ke rumah kos milik Jos.

Di sana korban sempat dirawat dan diberi makan, sementara kondisi Desia masih belum sadar hingga akhirnya secara paksa mereka menyuapi korban dengan mi instan.

Karena takut kondisinya Desia tidak membaik, akhirnya mereka memutuskan untuk meninggal korban di kuburan. Mayat korban akhirnya ditemukan warga sekitar pada Kamis 30 April 2009 dini hari.

Kepolisian Resort Jakarta Timur telah menangkap tujuh pelaku berinisial AA,BR,MI,ET MA,Y dan AKA, yang tidak lain adalah teman korban sendiri.

Mereka diduga kuat telah memaksa Desia untuk menenggak obat tidur dan meminum minuman keras.

Kapolres Metro Jakarta Timur, Komisaris Besar Hasanudin mengatakan, korban terpaksa menenggak semua obat tidur karena dipaksa.

"Akan diteliti luka pada leher Desya, apakah karena cekikan atau paksaan untuk menelan obat tidur," ujarnya Rabu 6 Mei 2009, saat jumpa pers dalam penangkapan para tersangka.

Para tersangka teracam pasal 78 junto 88 undang-undang no 23 tentang perlindungan anak. Tujuh pelaku segera dikirim ke Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur.

Selamat malam, F

Terima kasih atas pertanyaannya.

Kesulitan untuk tidur dapat menyebabkan dampak negatif bagi tubuh seperti cepat lelah, tidak konsenstrasi saat bekerja, sering sakit kepala.  Sulit tidur umumnya disebabkan oleh stres, banyak pikiran, terlalu sering minum kafein, serta makan besar sesaat sebelum tidur.

Obat lelap adalah salah satu jenis obat herbal yang sering digunakan untuk mengurangi sulit tidur atau insomnia.  Herbal yang terkandung pada obat ini terdiri ekstrak akar valerian, pala, serta ginseng.  Akar valerian dikatakan memiliki efek dapat memperbaiki pola tidur yang bermasalah dan dapat meredakan gejala cemas berlebihan.  Walaupun begitu itu, obat herbal ini juga memiliki beberapa efek samping.

Efek samping obat lelap :

  • Mengalami mimpi yang seperti nyata, terkadang mimpi buruk.
  • Denyut jantung yang meningkat.
  • Mulut menjadi kering.
  • Perut yang kurang nyaman.
  • Sakit kepala.
  • Bingung.

Obat lelap dikonsumsi sesuai anjuran dokter atau sesuai anjuran yang tercantum di kemasan penggunaan tetapi alangkah lebih baiknya jika digunakan jika perlu saja karena efek samping yang dapat dialami pada beberapa orang. 

Tips untuk mempermudah tidur :

  • Kondisikan ruangan menjadi nyaman dengan mematikan lampu dan udara yang sejuk.
  • Meletakkan barang elektronik jauh dari jangkauan tangan.
  • Kelola stres dengan mengosongkan pikiran saat akan tidur.

Bila cara tersebut tidak dapat membantu pola tidur dan membuat Anda menjadi ketergantungan obat tidur, sebaiknya konsultasikan dengan psikiater untuk terapi lanjutan.  

Semoga penjelasan ini bermanfaat.

Salam sehat,

dr. Farah

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi obat tidur kerap dipilih bagi mereka yang mengalami kesulitan tidur atau insomnia. Mereka berpikir bahwa obat tidur mampu memberikan apa yang diinginkan, yaitu tidur dengan lelap. Namun kenyataannya, obat tidur tidak dapat mengobati kondisi tersebut, bahkan hanya memperburuk masalah saja.

Di bawah ini beberapa jenis masalah terkait dengan pil tidur dan penggunaan yang terlalu berlebihan, seperti dikutip Health Me Up, Senin (11/8/2014):

1. Efek samping dari obat tidur dapat membuat orang yang meminumnya merasa lupa, merasa pusing, bingung, dan sulit untuk berpikir keesokan harinya.

  • Penyebab Sebenarnya Mengigau Saat Tidur, Bukan karena Lupa Baca Doa
  • 8 Alasan Tetap Lelah Setelah Bangun Tidur, Simak Cara Mengatasinya
  • Coronasomnia, Gangguan Tidur Selama Pandemi COVID-19 yang Bikin Menderita

2. Berlebihan dalam mengonsumsinya, akan memaksa Anda untuk meningkatkan asupannya agar Anda benar-benar tertidur. Sudah jelas, akan menimbulkan efek samping yang lebih besar.

3. Terlalu sering mengonsumsi obat tidur akan membuat Anda ketergantungan yang berkepanjangan. Tidur lelap secara alami, tampaknya hanya mimpi yang jauh dari angan, yang hanya akan membuat Anda mengalami sulit tidur dan kerap merasa cemas.

4. Jika Anda berhenti mengonsumsinya, secara perlahan tubuh akan menggigil, berkeringat, dan mual.

5. Anda harus tahu bahwa obat tidur akan memengaruhi proses dari obat jenis lainnya yang sedang Anda konsumsi. Apakah itu obat pusing, demam, dan lain-lain.

6. Kondisi akan semakin parah, saat Anda menggabungkannya dengan obat penghilang rasa sakit atau obat penenang.

7. Anda harus menyadari bahwa masalah tidur mungkin menjadi pemicu terjadinya beberapa penyakit kesehatan mental, yang mendasari terjadinya gangguan tidur. Dan obat tidak selalu menjadi pilihan yang tepat.

Apa yang terjadi jika minum obat tidur terlalu banyak?

Efek berbahaya dari obat tidur yaitu kejang hingga sesak napas. Beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, mual, dan bengkak. Beberapa dari efek samping ini bisa menyebabkan overdosis yang mematikan.

Berapa lama efek dari obat tidur?

Umumny obat tidur akan memberikan reaksi 30 menit - 2 jam setelah dikonsumsi. Lamanya obat tidur memberikan efek tergantung dari besar dosis yang dikonsumsi dan kondisi pasien. Obat tidur tersedia di apotik apotik namun memerlukan resep dokter untuk pembeliannya.

Apakah orang yang minum obat tidur bisa terbangun?

Pasalnya, ada obat tidur yang hanya memberikan efek jangka pendek. Ini artinya jika Anda merasa harus bisa tidur cukup (sekitar 7-8 jam), minum obat tidur jangka pendek akan rentan membuat Anda terbangun di tengah malam karena efek obatnya habis.

Apakah obat tidur lelap berbahaya?

Efek samping obat lelap : Denyut jantung yang meningkat. Mulut menjadi kering. Perut yang kurang nyaman. Sakit kepala.