Devisa yang didapat dari kegiatan penjualan jasa wisata disebut devisa

Devisa adalah salah satu materi dalam mata pelajaran ekonomi terkait alat pembayaran internasional. Lantas, apa itu devisa?

Devisa dapat dipahami lewat contoh sederhana seperti berikut: Apabila ada orang Indonesia yang membeli barang dari luar negeri, ia tidak bisa melakukan pembayaran dengan mata uang rupiah, melainkan dengan mata uang yang diakui negara asal barang tersebut atau alat pembayaran lain yang dapat diterima secara internasional. Alat pembayaran internasional inilah yang dimaksud devisa.

Pengertian Devisa

Mengutip "Modul Pembelajaran SMA Ekonomi" oleh Sri Nur Mulyati, devisa adalah alat yang dapat dipergunakan untuk pembayaran dalam lingkup internasional. Devisa dapat berupa valuta asing, yaitu sejumlah mata uang asing yang sudah diakui secara internasional. seperti dollar (Amerika), yen (Jepang), dan sebagainya.

Walaupun tercatat sebagai mata uang asing, tidak semua mata uang asing dapat disebut devisa. Devisa adalah mata uang yang telah tercatat secara resmi di Bank Sentral.

Selain valuta asing, devisa dapat berupa emas atau surat berharga yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran.

Sementara itu, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), devisa adalah alat pembayaran luar negeri yang dapat ditukarkan dengan uang luar negeri. Sederhananya, tujuan devisa adalah untuk melakukan transaksi pembelian dan penjuaan antarnegara.

Jenis Devisa

Devisa atau valuta asing dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

1. Devisa Umum

Devisa umum diperoleh dari hasil ekspor barang atau dari penjualan jasa dan transfer. Tingkat kurs sumber devisa ini ditentukan oleh penawaran dan permintaan valuta asing di pasar valuta asing. Adapun yang termasuk devisa umum, antara lain ekspor barang, penyelenggaraan jasa, dan wisatawan asing yang berkunjung ke dalam negeri.

2. Devisa Kredit

Devisa ini berasal dari kredit atau pinjaman luar negeri. Tingkat kursnya ditentukan oleh pemerintah yang bertindak sebagai debitur. Adapun yang terasuk dalam devisa kredit, antara lain pinjaman dari luar negeri dan penerimaan bunga dan deviden dari luar negeri.

Bentuk Devisa

Devisa memiliki tiga bentuk, yaitu surat-surat berharga, surat-surat wesel luar negeri, dan valuta asing.

1. Surat-surat berharga

Adapun yang dimaksud surat-surat berharga adalah dokumen-dokumen yang mempunyai nilai dan dilindungi oleh hukum dan negara, seperti saham dan obligasi.

2. Surat-surat wesel luar negeri

Surat wesel adalah sesuatu yang dikirimkan dari luar negeri oleh para Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

3. Valuta asing

Tidak sema mata uang dalam negeri bisa digunakan sebagai alat transaksi internasional. Oleh karena itu, ketika melakukan perdagangan internasional, suatu negara harus menggunakan valuta asing, yaitu mata uang kedua yang dapat digunakan dalam transaksi perdagangan internasional. Bentuk devisa ini bisa didapat dari kredit luar negeri, devisa kredit, dan sebagainya.

Cadangan Devisa

Mengutip "Modul Belajar Mandiri", baik pemerintah maupun swasta dalam melakukan perdagangan internasional harus memiliki cadangan devisa untuk menjaga stabilitas moneter dan ekonomi makro suatu negara.

Cadangan devisa merupakan indikator moneter yang menunjukan kuat lemahnya ekonomi suatu negara.

Cadangan devisa adalah sejumlah valuta asing yang dicadangkan Bank Indoneia untuk keperluan pembiayaan dan pembayaran kewajiban terhadap luar negeri, seperti pembiayaan utang kepada pihak asing dan pembiayaan impor.

Dalam perkembangan perekonomian nasional, terdapat dua terminologi cadangan devisa, yaitu:

  1. Official foreign exchange reserve: cadangan devisa milik negara yang dikelola oleh bank sentral.
  2. Country foreign exchange reserve: Seluruh devisa milik badan, perseorangan, lembaga, terutama lembaga keuangan nasional yang secara moneter merupakan bagian dari kekayaan nasional.

Sumber Devisa

Devisa negara dapat diperoleh melalui sumber berikut:

  • Kegiatan ekspor.
  • Kegiatan pariwisata.
  • Kegiatan perdagangan jasa.
  • Pinjaman luar negeri.
  • Pendapatan warga negara Indonesia yang bekerja di luar negeri.
  • Hibah dan hadiah dari luar negeri.
  • Bunga atau pendapatan dari investasi.

Fungsi Devisa

Devisa bisa menajdi semacam indikator kuat atau lemahnya perekonomian suatu negara. Sebab, devisa memiliki fungsi sebaga berikut:

Alat pembayaran utang

Devisa digunakan pemerintah untuk membayar cicilan utang luar negeri. Untuk itu, devisa perlu dikelola dengan baik supaya tidak cuma digunakan untuk pembayaran utang, namun bisa dialokasikan ke keperluan lainnya, seperti pembangunan nasional.

Alat transaksi perdagangan internasional

Devisa digunakan sebagai alat perdagangan internasional. Contohnya, jika pemerintah ingin membeli alutsista dari Rusia, pemerintah akan menggunakan devisa negara untuk membiayai pembelian tersebut.

Membangun relasi internasional

Devisa juga mencakup aktivitas hubungan internaional dengan negara sahabat.

Sederhananya, pengertian devisa adalah beberapa valuta asing atau emas yang bisa dimanfaatkan untuk dijadikan transaksi pembayaran dengan negeri lain yang diakui dan diterima oleh dunia internasional.

Beberapa ahli ada yang berpendapat bahwa pengertian devisa adalah suatu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh negara dalam bentuk mata uang asing ataupun barang yang bisa digunakan untuk keperluan transaksi dagang dengan negara lain di mata internasional.

Tapi, tidak semua mata uang yang ada di Indonesia bisa dikatakan devisa, yang disebut devisa adalah mata uang asing yang beredar di dalam negeri dan Bank Sentral atau BI memiliki catatan kurs resmi di dalamnya. Beberapa contoh bentuk devisa adalah surat surat berharga, dan mata uang asing seperti US Dollar, Euro, Poundsterling, dll.

Jenis-Jenis Devisa

Devisa bisa dibedakan berdasarkan kategori tertentu. Berdasarkan penjelasan tentang pengertian devisa sebelumnya, maka berikut ini adalah jenis-jenis devisa:

1. Jenis Devisa Berdasarkan Sumbernya

  • Devisa Kredit, adalah devisa yang sumbernya didapat dari pinjaman luar negeri, contohnya Pemerintah meminjam dana dari Bank Dunia, yang nantinya pinjaman tersebut akan dialirkan ke masyarakat dalam bentuk devisa kredit.
  • Devisa Umum, adalah bentuk devisa yang didapat dengan disertai kewajiban dalam mengembalikannya, seperti ekspor, penerimaan modal, pengadaan jasa, dll.

2. Jenis Devisa Berdasarkan Wujudnya

Berdasarkan wujudnya, jenis devisa terbagi menjadi devisa kartal dan devisa giral. Devisa kartal adalah devisa berbentuk uang kertas dan uang logam. Sedangkan devisa giral merupakan jenis devisa yang berbentuk surat berharga, seperti cek, wesel, Internasional Money Order (IMO), dll

Bentuk-Bentuk Devisa

Saat perusahaan Anda melakukan kegiatan perdagangan dengan negara lain, maka Anda tidak bisa memaksakan mata uang Anda sebagai alat transaksi. Dalam hal ini, Anda harus menggunakan mata uang asing yang digunakan sebagai alat pembayaran yang bisa diterima di dunia internasional. Nah, mata uang asing itulah yang disebut dengan valuta asing.

Jenis devisa ini bisa didapatkan dari hasil ekspor devisa umum atau kredit luar negeri atau devisa kredit. Sebagai contoh, seorang pengusaha dari Jakarta ingin membeli mesin pabrik dari jepang, dan pengusaha jepang ingin dibayar dalam satuan yen. Lantas, bagaimana jika perusahaan tersebut hanya memiliki rupiah saja?

Maka faktanya, pihak asing akan selalu minta bayaran dalam bentuk mata uang dollar amerika, atau valas asing lain yang nilainya relatif lebih stabil, seperti poundsterling atau yen Jepang. Untuk itu, perusahaan dari jakarta itu bisa menghubungi bank devisa untuk membeli valas yang dibutuhkan dan akan dibayar dalam bentuk rupiah.

Beberapa contoh surat berharga antara lain adalah saham, commercial papers, dan obligasi.

Surat wesel adalah apa yang dikirim oleh para tenaga kerja Indonesia yang bekerja di luar negeri untuk keluarganya yang ada di Indonesia. karena besarnya nilai devisa yang dikirim para TKI yang masuk ke negara, maka para TKI tersebut sering dijuluki sebagai pahlawan devisa.

Baca juga: Sistem Ekonomi Liberalis: Pengertian, Ciri-ciri, Tujuan dan Dampaknya bagi Negara

Fungsi Devisa secara Umum

Devisa bisa dimanfaatkan sebagai suatu indikator kekuatan ekonomi pada suatu bangsa. Selain itu, devisa juga memiliki fungsi lain untuk negara, yaitu:

1. Alat Pembayaran Perdagangan Internasional

Devisa mampu membantu proses transaksi perdagangan internasional atau ekspor impor. Artinya, devisa bisa dijadikan sebagai mata uang kedua untuk suatu negara saat melakukan perdagangan dengan negara lain.

2. Alat Pembiayaan Hubungan Internasional

Dalam melakukan hubungan antar negara, pastinya memerlukan suatu biaya tertentu. Pembiayaan berbagai operasional yang berhubungan dengan dunia internasional ini berasal dari devisa negara. Contohnya saja seperti kegiatan diplomatik antar negara, perjalanan dinas ke negara lain, atau kegiatan luar negeri lainnya.

3. Alat Pembayaran Utang Luar Negeri

Suatu negara bisa memanfaatkan kekayaannya untuk berbagai kepentingan perekonomian dalam negeri, seperti untuk mempercepat pembangunan atau membayar tagihan utang luar negeri. Oleh karena itu, devisa bisa dijadikan sebagai alat untuk membayar utang luar negeri.

4. Sumber Pendapatan Negara

Selain bisa dijadikan sebagai sumber pembayaran, devisa juga memiliki fungsi menjadi salah satu sumber keuangan negara. Dalam hal ini, devisa berguna untuk pembangunan nasional dan peningkatan ekonomi negara.

Manfaat Devisa

Berdasarkan penjelasan terkait fungsi devisa di atas, dan mengacu pada pengertian devisa dan fungsi devisa, maka bisa kita simpulkan bahwa devisa memiliki manfaat untuk membantu proses pengadaan atau penjualan barang dari dan keluar negeri, membantu pembayaran utang luar negeri, membiayai berbagai kegiatan perdagangan di luar negeri, membayar biaya dinas para pejabat ke luar negeri, atau mengakomodasi atlet di luar negeri.

Baca juga: Pasar Uang Adalah: Pengertian, Instrumen, dan Bedanya dengan Pasar Modal

Sumber Devisa Adalah

Terdapat beberapa kegiatan internasional yang bisa dijadikan sumber devisa. Berikut ini adalah sumber-sumber devisa untuk negara:

Kegiatan ini adalah salah satu sumber devisa yang paling besar untuk negara. Negara akan melakukan kegiatan ekspor barang dan jasanya ke luar negeri dan akan mendatangkan keuntungan karena kegiatan tersebut. Semakin banyak barang dan jasa yang diekspor, maka pendapatan negara yang berasal dari devisa akan semakin besar.

Terdapat beberapa negara tertentu yang menjual jasanya pada negara lain, seperti Singapura. Negara ini adalah salah satu negara yang sangat mengandalkan jasa perdagangannya sebagai sumber devisa, contoh jasa yang dihasilkan dari negara ini adalah jasa pengiriman barang, pelabuhan kapal laut, perbankan, dll.

Berbagai turis mancanegara tentu akan menukarkan mata uang negaranya dengan mata uang yang saat itu sedang dikunjunginya. Dalam proses penukaran mata uang tersebut, nantinya akan ada pemotongan dengan nilai tertentu yang nantinya akan menjadi sumber devisa negara.

Selain itu, uang turis tersebut juga bisa digunakan untuk berbagai kegiatan para turis di negara yang saat itu sedang dikunjungi. Sehingga, semakin banyak turis, maka akan semakin banyak pemasukan untuk negara.

Pungutan Bea Masuk adalah sejumlah biaya untuk berbagai barang yang masuk ke dalam negeri yang datang dari luar negeri. Untuk hal ini, banyaknya barang yang masuk akan meningkatkan pendapatan pungutan bea masuk negara.

Untuk beberapa negara yang masuk dalam kategori negara berkembang, adanya pinjaman dari luar negeri akan tercatat sebagai devisa. Walaupun nantinya pinjaman tersebut wajib dikembalikan, namun utang luar negeri tersebut masih akan tercatat sebagai sumber devisa.

Adanya bantuan, hadiah, atau hibah dari luar negeri dalam bentuk uang akan dinilai sebagai sumber devisa negara. Sedangkan jika yang diterima dalam bentuk barang, maka akan membantu negara dalam menghemat devisa, karena negara tidak perlu mengeluarkan modal lagi untuk membeli barang tersebut.

Baca juga: Produk Domestik Bruto (PDB) adalah: Pengertian, Sejarah, dan Manfaatnya untuk Negara

Pengaruh Cadangan Devisa Terhadap Kurs

Biasanya, valas akan tercatat secara resmi dalam bank sentral negara yang bersangkutan. Mata uang yang sering dimanfaatkan sebagai alat pembayaran dan juga kesatuan hitung dalam melakukan transaksi ekonomi internasional ini sering disebut sebagai hard currency. Sedangkan mata uang yang jarang dimanfaatkan sebagai alat pembayaran karena nilainya yang tidak stabil disebut sebagai soft currency.

Nah, jumlah valas yang dikantongi oleh pemerintah dan pihak swasta di dalam negeri ini disebut cadangan devisa. Cadangan devisa ini terdiri dari devisa resmi dan devisa nasional.

Cadangan devisa resmi adalah jumlah valas yang secara resmi menjadi milik bank sentral yang didapat dari pengurangan aktiva luar negeri bruto, dengan berbagai kewajiban bank sentral dalam valas yang antara lain adalah sebagai berikut:

  • Gross liability, adalah kewajiban valas dengan masa jatuh tempo hingga satu tahun, termasuk pemanfaatan dana dari IMF.
  • Net-forward position, adalah kewajiban bank Indonesia dalam hal valas terhadap penduduk dan bukan penduduk dalam wujud transaksi forward.
  • Divisi perbankan yang terdapat dalam bank sentral harus memenuhi peraturan Giro Wajib Minimum atau Fractional Reserve.

Baca juga: Sistem Ekonomi Indonesia: Pengertian, Sejarah, dan Karakteristiknya

Penutup

Berdasarkan penjelasan di atas, bisa disimpulkan bahwa pengertian devisa adalah suatu bentuk kekayaan yang dimiliki oleh negara dalam bentuk mata uang asing ataupun barang yang bisa digunakan untuk keperluan transaksi dagang dengan negara lain di mata internasional.

Namun, bentuk devisa yang diakui adalah devisa adalah mata uang asing yang beredar di dalam negeri dan Bank Sentral atau BI memiliki catatan kurs resmi di dalamnya.

Salah satu sumber devisa adalah aktivitas perusahaan dalam menjual produk barang atau jasanya keluar negeri. Nah, jika perusahaan Anda adalah salah satu yang melakukan kegiatan tersebut, maka tentunya Anda memerlukan manajemen produk dan manajemen keuangan yang tepat agar kondisi perusahaan bisa stabil dan berkembang.

Untuk itu, software akuntansi dari Accurate Online hadir untuk memudahkan manajemen keuangan, manajemen produk dan sistem akuntansi perusahaan Anda.

Dengan Accurate Online, Anda bisa mengatur biaya produk, mengontrol stok barang, dan memantau laporan keuangan bisnis Anda secara mudah dan real time. Tertarik? Anda bisa mencoba menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan pada gambar di bawah ini: