Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan
Lihat Foto

Youtube/SmartPoint TV

Tangkapan layar

KOMPAS.com - Program Belajar dari Rumah TVRI pada Kamis, 10 September 2020 membahas mengenai Cara Membaca Puisi untuk siswa SD Kelas 4-6.

Dalam tayangan tersebut, terdapat tiga pertanyaan. Berikut soal pertama dan jawabannya:

Soal: Jelaskan yang dimaksud dengan puisi dan tuliskan ciri-cirinya!

Jawaban:

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait.

Puisi juga dikenal sebagai seni tertulis yang isinya merupakan ungkapan pikiran, perasaan, mengandung pesan, dan bahasanya indah.

Puisi merupakan sastra yang membangkitka kesadaran imajinatif dan fokus pada pengalaman atau emosional melalui bahasa yang dipilih. Diatur dengan makna, suara, dan ritme.

Ciri-ciri puisi sebagau berikut:

  • Teridiri atas kumpulan kata-kata yang tersusun menjadi baris-baris
  • Baris-baris tersebut terkumpul menjadi beberapa bagian
  • Setiap baris terakhir berbunyi kata vokal terkadang berupa huruf konsonan.
  • Setiap baris terakhir bunyi vokal kata teratur
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

Fimela.com, Jakarta Dalam memahami ciri-ciri puisi, maka langkah awal yang perlu dilakukan ialah memahami pengertian puisi terlebih dahulu. Puisi adalah suatu karya sastra tertulis yang mana isinya adalah ungkapan perasaan seorang penyair dengan menggunakan bahasa yang bermakna semantik dan mengandung irama, rima serta ritma pada penyusunan larik maupun baitnya.

Selain itu, menurut HB Jassin, puisi adalah suatu karya sastra yang diucapkan dengan sebuah perasaan yang didalamnya mengandung suatu fikiran-fikiran dan sebuah tanggapan-tanggapan. Puisi bisa mengungkapkan pikiran dan perasaan penyair secara imajinatif dan disusun dalam mengonsentrasikan kekuatan bahasa dengan struktur fisik dan struktur batinnya.

Advertisement

BACA JUGA

Mengenal Jenis dan Ciri Puisi Lama

Museum Masa Kecil, Kumpulan Puisi Karya Avianti Armand

Inilah 5 Alasan Mengapa Harus Membaca Puisi

Sebagai suautu karya sastra, puisi-puisi berkualitas nan melegenda pun telah dihasilkan oleh para penyair ternama seperti, Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Djoko Damono, hingga Joko Pinurbo dengan gaya bahasanya masing-masing.

Nah, untuk kamu yang penasaran dengan karya sastra yang satu ini, Fimela.com akan mengulas ciri-ciri puisi, lengkap beserta unsur dan jenisnya. Dilansir dari Liputan6.com. Simak ulasan selengkapnya berikut ini.

Puisi memiliki beberapa ciri diantaranya menggunakan pilihan kata/ diksi, untuk puisi lama seperti pantun memiliki rima dan baris ketiga serta keempat merupakan isi.

Jadi, jawaban yang tepat adalah pilihan A. 

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Ilustrasi puisi. (dok. Foto Álvaro Serrano/Unsplash)

Bola.com, Jakarta - Puisi adalah satu di antara bentuk karya sastra yang banyak disukai karena disajikan dalam bahasa yang indah dan sifatnya imajinatif.

Puisi juga dianggap sebagai rangkaian kata-kata yang menggambarkan perasaan penulisnya. Pesan yang ingin disampaikan penyair dirangkai dengan kata-kata yang indah, yang berbeda dengan bahasa sehari-hari.

Bahkan, bahasa dalam puisi juga berbeda dengan bahasa karya sastra lainnya, seperti drama atau prosa. Hal tersebut yang membuat banyak orang menyukai puisi.

Indonesia memiliki banyak penyair besar yang telah menghasilkan karya-karya puisi yang fenomenal, seperti Chairil Anwar, WS Rendra, Taufik Ismail, Sapardi Djoko Damono, Joko Pinurbo, dan lain sebagainya.

Beberapa sastrawan tersebut memiliki gaya bahasa masing-masing saat menulis dan membaca puisi.

Dalam membuat tentunya tidak mudah. Ada aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam membuat atau menyusun puisi.

Untuk mengenal lebih dalam mengenai puisi, kamu perlu memahami ciri-ciri, unsur, jenis hingga contohnya.

Berikut ini hasil rangkuman ciri-ciri, jenis dan contoh puisi, seperti dilansir dari Gurupendidikan dan ZonaReferensi, Rabu (5/8/2020).

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Ilustrasi Penulis. (sumber: unsplash)

Ciri-Ciri Puisi secara Umum

1. Penulisan puisi dituangkan dalam bentuk bait yang terdiri atas baris-baris, bukan bentuk paragraf.

2. Diksi yang dipakai dalam puisi biasanya bersifat kiasan, padat, dan indah.

3. Penggunaan majas sangat dominan dalam bahasa puisi.

4. Pemilihan diksi yang digunakan mempertimbangkan adanya rima dan persajakan.

5. Dalam puisi, setting, alur, dan tokoh tidak begitu ditonjolkan dalam pengungkapan.

Ciri-Ciri Puisi Lama

1. Anonim atau tidak diketahui siapa nama penulis puisi.

2. Terikat pada jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi, dan sebagainya.

3. Memiliki gaya bahasa yang statis/tetap dan klise.

4. Merupakan sastra lisan karena disampaikan dan diajarkan dari mulut ke mulut.

Ciri-Ciri Puisi Baru

1. Nama pengarang atau penulis puisi diketahui.

2. Tidak terikat jumlah baris, rima, dan irama.

3. Mempunyai gaya bahasa yang dinamis atau berubah-ubah.

4. Puisi cenderung bersifat simetris atau memiliki bentuk rapi.

5. Lebih menggunakan sajak syair atau pola pantun.

6. Puisi biasanya berbentuk empat seuntai.

7. Terdiri dari kesatuan sintaksis atau gatra.

8. Pada tiap gatra terdiri dari 4 sampai 5 suku kata.

9. Isi puisi baru umumnya berisi tentang kehidupan.

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Ilustrasi menulis. (dok. pixabay.com/Asnida Riani)

Diksi

Diksi adalah pilihan kata yang pas dan selaras dalam puisi. Pilihan kata yang pas, akan menghidupkan situasi, perasaan, serta keindahan dari puisi.

Majas

Majas adalah satu gaya bahasa yang berbentuk kiasan. Pengarang puisi biasanya memakai bahasa kiasan agar puisi yang ditulis terlihat indah serta menarik.

Bahasa kiasan mempunyai tujuan untuk mengemukakan secara otomatis tentang arti yang disebut oleh pengarang puisi.

Rima atau Unsur Bunyi

Rima atau unsur bunyi abisa disebut sebagai sajak. Jadi, rima merupakan satu pengulangan bunyi yang berselang, baik di dalam larik sajak atau pada akhir larik di sajak.

Pengulangan bunyi ini ditujukan untuk menambah nilai merdu dari puisi yang ditulis.

Citraan atau Imajinasi

Citraan dipakai untuk memancing imajinasi dari pembaca. Pengarang puisi bakal memakai kata yang biasa dipakai untuk mengungkap pengalaman imajinasinya.

Kata-kata yang dipakai itu memberi kesan pada panca indra untuk pembaca. Jenis-jenis citraan dalam puisi antara lain, citraan pandang, citraan dengar, citraan rasa, serta citraan pengecap.

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Ilustrasi menulis. /Photo by The Journal Garden | Vera Bitterer on Unsplash

Puisi memiliki beragam jenis, namun umumnya puisi dibagi menjadi tiga jenis, yakni puisi lama, puisi baru, dan puisi kontemporer. Masing-masing jenis puisi tersebut memiliki karakteristik yang berbeda-beda, berikut ulasannya.

1. Puisi lama

Puisi lama merupakan puisi yang dihasilkan sebelum abad ke-20 sehingga puisi ini cenderung memiliki aturan dan bermakna yang sering digunakan saat upacara adat. Puisi ini terbagi menjadi beberapa jenis, seperti pantun, talibun, syair, dan gurindam.

2. Puisi baru

Puisi baru merupakan sebuah karya sastra berisi ungkapkan perasaan serta pikiran dengan menggunakan bahasa yang memperhatikan irama, mantra, penyusunan lirik hingga makna dalam puisi tersebut.

3. Puisi kontemporer

Puisi kontemporer adalah puisi yang selalu berusaha menyesuaikan perkembangan zaman atau keluar dari ikatan konvensional. Umumnya jenis puisi ini tidak lagi mementingkan irama serta gaya bahasa seperti puisi lama dan puisi baru.

Adapun klasifikasi puisi kontemporer meliputi puisi konkret, puisi lama dan puisi mbeling atau puisi yang tidak mengikuti aturan umum.

Berikut yang bukan keterikatan puisi dengan ciri ciri adalah terikat dengan

Ilustrasi menulis. (dok. Pixabay.comStockSnap/Putu Elmira)

Aku Ingin

Karya: Sapardi Djoko Damono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

1989

Hujan Bulan Juni

Karya: Sapardi Djoko Damono

tak ada yang lebih tabah

dari hujan bulan Juni

dirahasiakannya rintik rindunya

kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak

dari hujan bulan Juni

dihapusnya jejak-jejak kakinya

yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif

dari hujan bulan Juni

dibiarkannya yang tak terucapkan

diserap akar pohon bunga itu

Sumber: GuruPendidikan, ZonaReferensi