Dream warriors, baik itu dalam dunia kerja maupun kuliah, mudah sekali untuk kita merasa panik ketika melihat list pekerjaan yang semakin panjang dan waktu untuk mengerjakan yang semakin pendek. Bisa dipastikan kamu akan merasa stres, tidak bisa berpikir dengan jernih dan menjadi tidak produktif. Kunci untuk bisa menyelesaikan permasalahan tersebut adalah dengan menyusun skala prioritas. Show Ada sebuah teknik manajemen yang disebut Eisenhower Decision Matrix, yang diciptakan oleh Dwight Eisenhower. Inti dari teknik ini adalah bagaimana kita bisa melakukan manajemen waktu dengan lebih baik, dengan memisahkan hal-hal yang kita lakukan ke dalam empat buah kategori. Eisenhower Decision Matrix (Photo source: Increasemyefficiency.com) Kuadran 1: Penting dan Mendesak Dalam kuadran ini, kamu hanya boleh memasukkan hal-hal yang sangat penting dan wajib kamu selesaikan hari itu. Memasukkan terlalu banyak pekerjaan ke dalam Kuadran ini akan membuat kamu tidak produktif. Mana yang perlu dikerjakan lebih dulu, presentasi untuk minggu depan atau menyiapkan data riset untuk dua minggu ke depan? Untuk menentukan skala prioritas, coba belajar untuk fokus pada pekerjaan yang paling mendesak dan paling penting. Biasakan untuk meninjau kembali list yang sudah kamu buat dan mempertimbangkan ulang mana saja pekerjaan yang paling mendesak di antara pekerjaan mendesak lainnya. Dengan menyelesaikan hal yang paling benar-benar harus diselesaikan terlebih dahulu, pekerjaan mendesak lainnya akan lebih ringan untuk diselesaikan. Kuadran 2: Penting namun Tidak Mendesak Masukkan tugas dan pekerjaan yang penting dan dapat kamu cicil secara bertahap di dalam kuadran ini. Walaupun tidak mendesak, namun kamu tetap harus menentukan target penyelesaian agar pekerjaan ini bisa berjalan sesuai rencana. Hal yang harus diwaspadai adalah budaya menunda-nunda waktu. Proses mencicil dalam pekerjaan yang tidak mendesak sangat penting agar kamu tidak keteteran ketika tenggat waktu sudah dekat, sehingga menerapkan istilah ‘lebih cepat lebih baik’. Kuadran 3: Mendesak namun Tidak Penting Kuadran ini berisi hal-hal yang tidak penting namun tetap harus dikerjakan. Contohnya adalah follow up jadwal rapat lewat telepon atau email, kumpul dan diskusi dengan teman kuliah atau rekan kerja, dll. Tanya juga ke diri kamu, apakah pekerjaan ini bisa didelegasikan dengan teman atau rekan kerja? Kalau tidak bisa didelegasikan, kamu bisa melakukan hal-hal yang masuk di kategori pekerjaan Kuadran 3, hanya jika memiliki waktu luang setelah menyelesaikan pekerjaan yang penting dan utama, serta waktunya disesuaikan dengan kapasitas waktu kamu. Kuadran 4: Tidak Penting dan Tidak Mendesak Nah, kebanyakan dari kita sering sekali terjebak berlama-lama ada di dalam kegiatan Kuadran 4. Seperti apa sih kegiatannya? Main media sosial di tengah waktu kuliah atau kerja, kumpul berlama-lama dengan teman hanya untuk bergosip, sibuk depan smartphone tanpa tujuan yang jelas. Kalau kamu terjebak dalam kegiatan ini, segera hentikan dan buat skala prioritas kamu. Menyusun skala prioritas memang tidak semudah kelihatannya dan bagi kamu yang belum terbiasa pastinya menjadi tantangan sendiri. Apalagi ketika kamu sedang banyak sekali dihadapkan dengan pekerjaan dan deadline. Coba terapkan teknik manajemen dengan 4 skala kuadran prioritas di atas untuk bisa mengatur prioritas pekerjaan kamu dengan lebih baik sehingga kamu lebih produktif. Jangan lupa, menjadi produktif adalah kunci utama untuk bisa sukses #KejarMimpi. Yuk bergabung di media sosial Kejar Mimpi untuk mendapatkan tips dan motivasi harian untuk lebih produktif dalam mengejar cita-cita dan mimpi kamu. YouTube Kebutuhan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan manusia untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya secara alamiah melalui pencapaian kesejahteraan. Kebutuhan dapat dibedakan berdasarkan tingkat intensitas, waktu, sifat, dan subjeknya. Pemenuhan kebutuhan dapat berupa barang, jasa, sesuatu yang berwujud maupun sesuatu yang tidak berwujud. Berdasarkan skala prioritasnya, pemenuhan kebutuhan sekolah yaitu
Urutan pemenuhan kebutuhan yang benar berdasarkan skala prioritas adalah 3 - 5 - 1 - 4 - 2 Jadi, jawaban yang tepat adalah Poin C.
Hal-hal kecil yang biasa terjadi dalam kehidupan setiap orang tentu ada skala prioritasnya masing-masing. Setiap orang tentu tidak akan bisa lepas dari hal tersebut yang mana memiliki daftar yang beragam dengan bentuk yang beragam. Untuk itu berikut di bawah ini adalah cara menyusun, faktor penyebab, serta pengertian dari skala prioritas itu sendiri. Pengertian Skala PrioritasSebelum masuk ke bagaimana cara menyusun serta faktor yang mendukung, akan lebih baik jika mengerti bagaimana pengertian skala prioritas. Sebuah daftar yang sudah disusun berisi ukuran kebutuhan dengan tingkat kebutuhan seseorang merupakan pengertian dari skala prioritas. Biasanya ukuran ini dimulai dari yang paling mendesak sampai yang tidak terlalu mendesak. Adanya takaran skala prioritas ini dapat mempengaruhi seseorang untuk dapat mengetahui kebutuhan apa saja yang harus didahulukan. Hal ini tentu sangat penting bagi seseorang yang ingin mengelola dirinya menjadi lebih baik. Selain itu, adanya ukuran kebutuhan ini juga menghindarkan seseorang dari kebutuhan yang tidak penting serta bersifat konsumtif. Menurut Merriam Webster, rangkaian aktivitas yang penting dan dilakukan pertama kali menjadi dasar dari pengertian dari skala prioritas. Jika sudah selesai mengerjakan aktivitas yang pertama dilakukan baru dilanjutkan dengan pekerjaan berikutnya. Dengan melakukan hal yang terpenting terlebih dahulu dan merencanakan semua sesuai skala prioritas membuat manusia seharusnya lebih produktif. Baca juga : Penyebab Kemerosotan Nilai Uang dan Hubungannya Bagi Bisnis Anda Faktor Yang MempengaruhiSeorang manusia tentunya memiliki standar skala prioritas yang bermacam-macam dan dipengaruhi beberapa faktor. Untuk itu berikut di bawah ini adalah beberapa faktor yang mempengaruhi standar skala prioritas seseorang. 1. Strata SosialDirancangnya daftar prioritas seorang manusia sangat berpengaruh pada status sosial seseorang. Contoh mudahnya adalah seorang penjahit yang mana akan lebih memprioritaskan untuk membeli alat-alat dan perlengkapan menjahit terlebih dahulu. Jika status sosial seseorang tinggi di masyarakat maka kebutuhan orang tersebut juga akan meningkat. 2. LingkunganTidak hanya status sosial saja yang jadi pengaruh, lingkungan sekitar di mana tempat seseorang hidup dan bertumbuh juga mempengaruhi penyusunan daftar prioritas. Hal ini bisa dicontohkan dengan orang yang tinggal di lingkungan mewah. Sudah pasti kebutuhan dari orang-orang tersebut adalah barang-barang mewah misalnya mobil mewah, apartemen, dan lain-lain. 3. Tingkat PendapatanHal yang paling penting dan mempengaruhi prioritas seseorang adalah tingkat pendapatan yang didapat dari pekerjaan yang dijalani. Apabila seseorang yang memiliki pendapatan yang tinggi, tentu pilihan untuk membeli barang-barang apapun akan semakin banyak. Begitu juga sebaliknya, jika pendapatannya rendah maka kebutuhan hidupnya akan terbatas. Ketika memenuhi kebutuhan, orang akan mendahulukan hal yang paling penting, mendesak, dan pokok. Jika kebutuhan primer sudah terpenuhi, maka kebutuhan sekunder dan tersier juga akan terpenuhi. Hal tersebut dilakukan agar seseorang mendapatkan kepuasan pada tingkat yang tinggi. Baca juga : Investasi adalah Kunci dalam Pengembangan Bisnis Berkelanjutan Cara Menyusun Skala PrioritasSemua orang memang harus mengetahui bagaimana cara menyusun daftar prioritas. Tujuannya tentu saja agar tidak salah melangkah dan lebih berhati-hati dalam mengelola pendapatannya. Sering kali ditemukan banyak orang yang justru memenuhi kebutuhan sekundernya dibanding kebutuhan primer. Maka dari itu berikut adalah langkah menyusun skala prioritas. 1. Mempertimbangkan Sesuatu Dalam Membeli SesuatuPoin pertama menjadi poin yang penting dalam menyusun skala prioritas. Dalam berbelanja tentunya harus mengetahui apakah barang yang hendak dibeli ini hanya keinginan sesaat atau hal yang benar-benar dibutuhkan. Misalnya ketika seseorang sedang menjelajah sosial media ada seseorang yang menjual akun cloud drive untuk mencadangkan data dengan harga murah. Dalam contoh yang satu ini tentu orang tersebut akan dihadapkan dengan berbagai pilihan, jika membeli maka orang tersebut bisa membuat cadangan data di akun cloud drive tersebut. Jika tidak membelinya tentu saja dia tidak tahu datanya akan dicadangkan di mana. Apabila data yang ada pada harddisk sangat butuh untuk dicadangkan maka bisa membeli akun cloud drive tersebut. 2. Mengetahui Kemampuan Diri SendiriTidak hanya mempertimbangkan sesuatu dalam membeli barang, seseorang juga harus mengetahui kemampuan dari dirinya sendiri dalam menyusun skala prioritas. Dalam menentukan sebuah keputusan dalam berbelanja jika tidak diikuti dengan diri yang mampu maka daftar prioritas yang disusun akan menjadi berantakan. Maksud dari kemampuan diri sendiri ini tidak hanya mampu secara finansial saja tetapi juga mampu secara keahlian dari sesuatu yang dibeli. Contohnya ketika seseorang membeli laptop canggih dengan harga puluhan juta. Jika orang tersebut membeli namun tidak mengerti cara menggunakannya tentu saja hal ini sangat disayangkan.\ Baca juga : Anda Pebisnis? Pelajari Cara Menghitung HPP dengan Benar 3. Mengetahui Kesempatan Yang DimilikiBanyak orang yang berkata bahwa kesempatan itu hanya datang sekali saja dalam hidup dan tidak ada kesempatan kedua. Skala prioritas ini juga bisa terjadi di luar dugaan ketika seseorang memiliki kesempatan tertentu. Maka dari itu ketika memiliki kesempatan untuk memiliki sesuatu maka harus didahulukan terlebih dahulu dibanding prioritas lain. 4. Memahami Tingkat UrgensiKeharusan yang mendesak menjadi definisi dari urgensi. Tingkat urgensi sangat berpengaruh pada skala prioritas seseorang sehingga seseorang harus memahami tingkat urgensinya. Misalnya ketika seseorang yang sudah merencanakan liburannya jauh-jauh hari namun tiba-tiba keluarganya ada yang sakit. Tentu seseorang akan memprioritaskan keluarganya terlebih dahulu. 5. Mempertimbangkan Kebutuhan Ke DepanSesuatu yang sulit sering terjadi dalam diri seseorang ketika menentukan skala prioritas karena jika salah orang tersebut bisa menyesal. Misalnya ketika memilih kuliah di mana bagi pelajar yang ingin melanjutkan kuliah. Mereka tentu akan melihat prospek ke depan dari jurusan kuliah yang dia pilih. Baca juga : Pengertian Kebijakan Moneter dan Pengaruhnya Terhadap Bisnis Anda KesimpulanSkala prioritas adalah beragam daftar yang harus didahulukan terlebih dahulu dibanding kebutuhan yang lain. Hal tersebut tentu memiliki faktor penyebab mulai dari lingkungan tempat ia tinggal, pendapatan per bulan, bahkan hingga strata sosialnya. Dalam menyusun daftar prioritas memang harus berhati-hati agar nantinya tidak menyesal di kemudian hari. Bagi Anda pemilik bisnis, membuat skala prioritas juga merupakan hal yang sangat penting terutama saat membuat perencanaan bisnis. Hal yang perlu diperhatikan juga adalah dengan kesehatan keuangan usaha Anda. Jika seluruh proses dan manajemen keuangan Anda berjalan baik, membuat perencanaan bisnis akan jauh lebih baik karena semua data keuangan yang Anda butuhkan tersaji secara faktual. Atas dasar ini, lakukanlah proses pembukuan pada usaha yang Anda bangun dengan software akuntansi yang mudah digunakan, sesuai kebutuhan, dan memiliki harga terjangkau seperti Accurate Online. Anda bisa mencoba Accurate Online secara gratis selama 30 hari melalui tautan di bawah ini: |