Berikan satu contoh keadaan dimana biaya informasi lebih tinggi daripada manfaat informasinya


Berikan satu contoh keadaan dimana biaya informasi lebih tinggi daripada manfaat informasinya
Berikan satu contoh keadaan dimana biaya informasi lebih tinggi daripada manfaat informasinya
Berikan satu contoh keadaan dimana biaya informasi lebih tinggi daripada manfaat informasinya
Berikan satu contoh keadaan dimana biaya informasi lebih tinggi daripada manfaat informasinya

KUALITAS INFORMASI

Ketika pengembang sistem -baik pengguna maupun spesialis informasi- mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan setidaknya empat dimensi utama dasar informasi. Keempat dimensi ini akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut.

Dengan kata lain, untuk mengukur apakah informasi tersebut memiliki kualitas atau tidak, kita dapat mengujinya dengan empat dimensi tersebut, yaitu : relevansi informasi, akurasi informasi, ketepatan waktu dan kelengkapan informasi.

  • Relevansi. Suatu informasi tidak akan ada gunanya, apabila tingkat relevansinya dengan keadaan yang sedang dianalisis sangat tipis. Relevansi suatu informasi akan menjadi penting karena hal itu bisa menjadi variabel-variabel yang menentukan pengambilan keputusan oleh organisasi. Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut memiliki hubungan dengan masalah yang dihadapi. Pengguna haruslah dapat memilih data yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak berhubungan.
  • Akurasi. Informasi yang diterima organisasi harusnya dapat dipercaya adanya. Dengan demikian penting kiranya kita mengetahui sumber pertama pembawa informasi tersebut. Apabila kita tidak mengetahui siapa pembawa pertama informasi tersebut, maka ini akan berbahaya karena tidak ada yang bertanggung jawab sehubungan dengan akibat yang ditimbulkan oleh adanya informasi tersebut. Informasi yang akurat juga akan menjadi tolok ukur ketepatan dan keberhasilan pengambilan keputusan.

Seharusnya seluruh informasi adalah akurat. Akan tetapi, hal-hal yang memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya dari sistem informasi tersebut. Oleh karenanya, para pengguna informasi seringkali harus menerima informasi dengan tingkat akurasi kurang dari 100 persen.

  • Ketepatan waktu. Seyogyanya, informasi harus tersedia pada saat pengambilan keputusan sebelum situasi yang genting atau hilangnya peluang yang ada. Informasi yang datang setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai. Ketepatan waktu juga amat penting artinya bagi datangnya informasi yang dibutuhkan oleh keadaan tertentu. Semakin up to date suatu informasi yang ada, maka akan semakin berguna informasi tersebut. Sebaliknya, semakin kadaluarsa suatu informasi, maka akan semakin tidak ada artinya.
  • Kelengkapan. Para pengguna harus memperoleh informasi yang menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap apabila memiliki jumlah rincian agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan diambil.

NILAI INFORMASI

Informasi akan memiliki nilai yang tinggi apabila ia memiliki manfaat bagi penggunanya, sebaliknya apabila informasi tidak memiliki manfaat, ia tidak mempunyai nilai.

Setiap informasi akan memiliki arti penting yang berbeda tergantung siapa yang memerlukan informasi tersebut. Sebagai contoh, angka pertumbuhan ekonomi suatu Negara tentu akan dibutuhkan oleh para pelaku bisnis, pemimpin perusahaan, pengamat ekonomi dan lain-lain yang membutuhkan informasi mengenai angka pertumbuhan ekonomi tersebut. Akan tetapi, informasi tersebut tidak akan ada artinya bagi tukang mie ayam, tukang ojek atau tukang warteg misalnya.

Suatu informasi akan sangat bernilai jika dikaitkan dengan bagaimana ia berkorban untuk mendapatkan informasi tersebut. Semakin mahal ia mendapatnya, maka ia akan semakin bernilai tinggi. Sebaliknya, apabila ia mendapatkannya dengan sangat murah maka informasi tersebut menjadi tidak bernilai. Contohnya adalah, informasi mengenai rahasia perusahaan yang mungkin diperoleh dengan cara membajak manajer perusahaan pesaing, tentu akan memiliki arti yang sangat penting bagi perusahaan tersebut. Akan tetapi, apabila ia mendapatkan informasi perusahaan pesaing dari gosip di majalah hiburan misalnya, maka informasinya menjadi tidak bernilai apa-apa selain hiburan semata.

Buku: Sistem Informasi Manajemen Edisi 2, Penulis: Ais Zakiyudin, SE., MM.

Berikan satu contoh keadaan dimana biaya informasi lebih tinggi daripada manfaat informasinya

SiStem informaSi dan Pengendalian internal BAB I SEKILAS SISTEM INFORMASI 1.1 Definisi Sistem Informasi Sistem informasi terdiri dari dua kata yaitu sistem dan informasi, sistem yang berarti kumpulan dari komponen-komponen yang saling berinteraksi dan memiliki tujuan yang sama, informasi, merupakan fakta dari data yang sudah diproses yang memiliki kegunaan bagi penggunanya dalam proses pengambilan keputusan. Secara umum sistem informasi bertujuan untuk mengumpulkan, memproses kemudian menyebarkan informasi kepada pihak-pihak yang membutuhkan, misalnya untuk pengambilan keputusan. Sebagian besar sistem terdiri dari sistem-sistem yang lebih kecil yang disebut dengan subsistem, dan secara umum setiap sistem juga berfungsi sebagai unsur pendukung dari sistem yang lebih besar. Setiap subsistem di desain untuk mendukung satu atau lebih tujuan organisasi, setiap perubahan dalam satu sub sistem tidak dapat dilakukan tanpa memperhitungkan dampaknya terhadap subsistem yang lain dan keseluruhan sistem. Dalam kegiatan sehari-hari dapat saja terjadi pertentangan tujuan atau goal conflict, hal ini terjadi karena tidak konsistennya antara tujuan yang ingin dicapai oleh satu subsistem dengan sistem yang lain maupun DOKUMEN sistem dalam suatu organisasi sebagai kesatuan. Sementara selain dapat terjadi goal conflict keadaan ideal yang diperlukan dalam perusahaan atau organisasi adalah adanya goal congruence, dimana setiap subsistem memiliki kesamaan tujuan dengan subsistem yang lain maupun organisasi secara keseluruhan. Sumber daya manusia selalu menjadi bagian dari sistem informasi, apakah itu sebagai seseorang yang IAI memasukkan data, merekam, memproses atau menerima laporan dari hasil proses yang berada dalam suatu sistem informasi. Manusia memiliki keterbatasan dalam mengolah informasi yang diterimanya dalam suatu waktu, apabila informasi tersebut berlebih atau berada di atas batas kemampuannya maka terjadilah apa yang disebut dengan information overload, pada saat information overload terjadi maka hal-hal yang dapat terjadi diantaranya adalah penurunan mutu pengambilan keputusan serta kenaikan biaya dalam penyediaan informasi. Sistem informasi pada dasarnya memiliki banyak komponen, salah satunya adalah teknologi informasi, yang dapat digunakan untuk melakukan penyaringan dan pemampatan data serta pengolahan data dengan lebih efisien. Dalam penyediaan informasi terutama dalam hal efisiensi perlu di hitung apa yang disebut dengan value of information, dalam value of information diperhitungkan manfaat atau benefit informasi dikurangi dengan biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menghasilkan informasi tersebut. Manfaat atau benefit dari informasi adalah berkurangnya ketidakpastian, meningkatnya kualitas keputusan, peningkatan kemampuan untuk merencanakan dan menjadwalkan kegiatan. Sementara untuk biaya-biaya untuk menghasilkan informasi adalah: waktu dan sumberdaya yang dihabiskan untuk menghasilkan informasi. Biaya dan manfaat dari suatu informasi bukanlah hal yang mudah untuk di kuantifisir, dan sulit untuk menetapkan manfaat dari suatu informasi sebelum informasi itu dihasilkan dan digunakan. Karakteristik dari informasi yang berguna dan memiliki arti adalah: relevan (relevant), andal (reliable), lengkap (complete), tepat waktu (timely), dapat dimengerti (understandable), dapat diverifikasi (verifiable) dan dapat digunakan/diakses (accessible). Karakteristik relevan (relevant) dari informasi artinya informasi tersebut dapat mengurangi ketidakpastian, meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan, atau dapat mengkonfirmasi dan memperbaiki ekspektasi yang dibuat sebelumnya, keandaalan (reliable) artinya informasi yang ada bebas dari galat (error) atau bias dan secara akurat merepresentasikan kejadian-kejadian yang ada dalam organisasi maupun aktivitas. Karakteristik lengkap (complete) artinya informasi yang ada tidak meninggalkan aspek-aspek penting dari suatu kejadian atau aktivitas yang diukurnya. Tepat waktu (timely) artinya informasi tersedia pada saat diperlukan oleh pengguna untuk pengambilan keputusan. Dapat 2 Ikatan Akuntan Indonesia