Beredar akun facebook diduga milik audrey

ABDUL AZIZ,1,abu tours,10,ACT,3,agus,1,ahmad dhani,62,Ahok,397,ahoker,1,amien rais,4,Anies,16,AniYudhoyono,13,anti virus,1,asian games 2018,2,bahar smith,3,bbm,1,Bela Islam,4,Berita,3427,Berita Islam,14,bom bunuh diri,1,bom medan,12,bom surabaya 13 Mei,29,bpjs,4,corona,278,Daerah,72,data corona,59,debat capres,8,deddy,2,demo,1,demokrat,3,djarot saiful hidayat,21,dki,736,dpr,1,DPR/DPRD,19,Ekonomi,17,enter,1,entertainment,1804,erick tohir,1,fadli zon,42,fahri hamzah,17,farhat,5,first travel,8,FPI,189,ganti presiden,12,garuda,66,gempa bumi,1,gempa palu,6,gerindra,2,Gibran,44,guru honorer,1,habib bahar,1,habib rizieq,4,hatespeech,13,Hukum,239,ILC,17,intermezzo,3,Internasional,322,investasi bodong,2,Iriana Jokowi,4,Isu,1,Jakarta,119,jogja,1,Jokowi,197,jonru,2,Jusuf Kalla,8,Kaesang,49,Kahiyang,9,kampanye akbar Jokowi,1,kasus 22 mei,10,kasus ektp,3,kasus jessica,1,kasus sepakbola,6,kecelakaan,8,keraton agung sejagat,26,Kesehatan,1,Kontroversi,112,korban,1,KPK,1,Kriminal,16,leasing,1,lina sule,82,lion air,62,lucinta luna,71,mafia bola,1,Mario Teguh,3,mata najwa,13,mca,13,menteri susi,10,mudik,1,MUI,12,mulan jameela,1,mustafa nahra,1,najwa,1,nanggala402,12,nas,1,nasioanal,3,nasiona,7,Nasional,4618,News,3,Novel Baswedan,19,NU,46,NUSRON WAHID,3,ojol,3,Olahraga,13,Opini,244,PAN,1,papua,1,Partai,15,pdip,1,pemilu2019,1,Pendidikan,8,Peristiwa,44,Pilgub DKI,203,pilgub sumut,1,pilkada,5,pilkada2018,10,pilpres2019,48,PKB,1,pks,7,poli,1,polirik,1,polisi,1,polit,1,politi,4,Politik,7026,politiki,1,poliyik,1,POLRI,17,prabowo,2,pssi,1,raga,2,Ragam,2798,ragan,3,ratna sarumpaet,103,realcount,2,Revisi UU,1,ridwan kamik,1,ridwan kamil,1,risma,6,s,1,sandiaga uno,11,saracen,1,SBY,39,sehat,1,sejarah,1,sele,2,Seleb,1315,serba serbi,1,setnov,2,sidang MK 2019,35,sinovac,2,SJ182,18,sport,1,sunda empire,14,surat ahmad dhani,4,syilviana,2,T,1,telkomsel,1,Teror,9,teroris riau,2,Tips,2,TNI,10,tol cipularang,8,tommy soeharto,1,topic netizen,758,tragedi 9 mei 2018,22,tre,1,trending topik,1853,UAS,27,UN,1,Unik,1,vaksin,3,zodiak,16,

Mendapat fakta itu, PSI justru mengatakan kalau pihaknya tidak akan mengubah sikap.

Table of Contents

  • Dari Akun Facebook Diduga Milik Audrey Beredar hingga Kata Psikolog
  • Bohong atau Fakta: Kasus Audrey Penganiayaan Siswi SMP Oleh Siswi SMA
  • OPINI Woro Seto: Daripada Menghujat Pelaku, Mending Mikir Agar Tidak Ada Korban Seperti Audrey Lagi
  • Motif 3 Tersangka Pelaku Kasus Audrey Siswi SMP Pontianak Berbeda-beda, Ada Gara-gara Hutang
  • PROMOTED CONTENT
  • Video Pilihan

Menurut mereka, pihaknya akan tetap membela Audrey sebagai anak dan permpuan korban kekerasan.

"Terlepas benar atau bukan akun tersebut milik A, prioritas kami saat ini adalah A sebagai anak dan perempuan korban kekerasan fisik, psikis dan seksual.

Itu yang darurat. Yang lain, kita pikirkan nanti," tulisnya.

Pelaku Ditetapkan Tersangka

Polisi menetapkan tiga siswi SMA terduga pelaku pengeroyokan siswi SMP berinisial AD (14), siswi SMP di Kota Pontianak, sebagai tersangka, Rabu (10/4/2019).

Ketiganya masing-masing berinisial FZ alias LL (17), TR alias AR (17) dan NB alias EC (17).

Kapolresta Pontianak Kombes Pol Anwar Nasir mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dan menerima hasil rekam medis dari Rumah Sakit Pro Medika Pontianak.

"Dalam pemeriksaan terhadap pelaku, mereka juga mengakui perbuatannya menganiaya korban," kata Anwar dalam konferensi pers yang digelar di Mapolresta Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu malam.

Menurut dia, ketiga tersangka dikenakan Pasal 80 Ayat 1 Undang-undang tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara tiga tahun enam bulan.

  • Dari Akun Facebook Diduga Milik Audrey Beredar hingga Kata Psikolog

    Akun Facebook yang diduga milik Audrey itu tampak membagikan beberapa tulisan di akunnya yang akhirnya menimbulkan kontroversi.

    Jumat, 12 April 2019

  • Bohong atau Fakta: Kasus Audrey Penganiayaan Siswi SMP Oleh Siswi SMA

    Kasus dugaan pengeroyokan oleh sejumlah remaja putri berstatus siswi SMA terhadap korban bernama Audrey, remaja putri status siswi SMP

    Jumat, 12 April 2019

  • OPINI Woro Seto: Daripada Menghujat Pelaku, Mending Mikir Agar Tidak Ada Korban Seperti Audrey Lagi

    HARI Selasa, pemberitaan dihebohkan dengan sosok Audrey yang menjadi korban bullying oleh 12 Siswi SMA. Berita tersebut lantas viral.

    Jumat, 12 April 2019

  • Motif 3 Tersangka Pelaku Kasus Audrey Siswi SMP Pontianak Berbeda-beda, Ada Gara-gara Hutang

    Kepolisian sudah mendapatkan motif penganiayaan dalam kasus Audrey siswi SMP Pontianak oleh beberapa pelajar SMA.

    Kamis, 11 April 2019

Kapanlagi Kepo - Kasus Audrey Pontianak belakangan berhasil mencuri perhatian dunia maya. Bahkan tagar #JusticeForAudrey sempat menjadi TTWW (Trending Topic WorldWide) di Twitter beberapa waktu lalu. Kini kasusnya perlahan-lahan mulai berkembang dan memancing banyak fakta yang baru keluar.

Berbagai versi pengakuan korban hingga pelaku membuat netizen jadi pusing dan bertanya-tanya. Siapa yang salah, siapa yang benar, mana yang fakta, mana yang hoax sih sebenarnya?

Di tengah-tengah rasa penasaran itu, kini isu tentang Audrey semakin berkembang. Secara mengejutkan, sebuah akun Facebook yang diduga adalah milik Audrey jadi sorotan netizen. Bukan karena foto-foto, namun statusnya yang dianggap tidak pantas diunggah oleh anak berusia 14 tahun.

Artikel ini merupakan tulisan pembaca KapanLagi.com. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Jika Anda keberatan dengan tulisan yang dimuat di KapanLagi Kepo atau memiliki kabar dan tulisan untuk dimuat di KapanLagi Kepo, silakan menghubungi Redaksi KapanLagi.com melalui kepo[@]kapanlagi[dot]net atau membaca Syarat dan Ketentuan.

Tribun Pontianak

Masalah pengeroyokan Audrey berawal dari media sosial. Cyberbullying bisa memunculkan pemikiran bunuh diri.

GridHEALTH.id - Kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh siswi-siswi SMA di Pontianak, terhadap seorang siswi SMP juga di Pontianak bernama Audrey di Pontianak menarik perhatian dunia.

Hingga kini, polisi masih terus melakukan penyelidikan guna mengungkap duduk permasalahan kasus penindasan atau bullying ini.

Informasi terakhir, sebanyak 7 remaja putri terduga pelaku pengeroyokan akhirnya menyampaikan klarifikasi di Mapolresta Pontianak pada Rabu (10/4/2019).

Baca Juga : Keenakan Makan Olahan Darah Babi, Setelahnya Pria Ini Alami Infeksi Hingga Harus Mengamputasi Kakinya

Didampingi Komisi Perlindungan dan Pengawasan Anak Darah (KPPAD) Kalimantan Barat, ketujuh siswi tersebut menceritakan kronologi terjadinya penindasan ini.

Menurut pengakuan salah seorang terduga pelaku, semua ini berawal dari saling sindir di media sosial.

"Pada awal mulanya, saudari Audrey dan saudara Popo menyindir saya di instagram. saat itu saya chatting Popo, namun tidak dibalas. Lalu saya chatting Audrey, saya bilang mau menyelesaikan masalah," tutur salah seorang pelaku berkerudung putih kepada awak media yang dilansir dari tayangan siaran langsung Tribun Pontianak di Facebook.

Setelah Audrey mengiyakan ajakan terduga pelaku, mereka bertemu di salah satu tempat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Baca Juga : Pelaku Pengeroyokan Audrey Seakan Tidak Merasa Menyesal, Peneliti; 'Pelaku Bullying 2 Kali Lebih Besar Idap Gangguan Kesehatan Mental'

Tak hanya itu dari keterangan klarifikasi di Mapolresta Pontianak tersebut terungkap, saat itu Audrey berkomentar di laman Facebook kakak sepupunya.

Baca Juga : Gatal dan Muntah Akibat Susu Sapi, Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Alergi pada Anak

Nah, komentar Audrey itu menyinggung salah satu diantara siswi-siwi SMA tersebut.

Instagram

Unggahan salah satu terduga pelaku, F, di instagram story-nya

"Permasalahan awal karena masalah cowok. Menurut info, kakak sepupu korban merupakan mantan pacar dari pelaku penganiayaan ini. Di media sosial mereka saling komentar, sehingga pelaku menjemput korban karena kesal terhadap komentar itu," kata  pada Senin (8/4/2019).

Baca Juga : Keenakan Makan Olahan Darah Babi, Setelahnya Pria Ini Alami Infeksi Hingga Harus Mengamputasi Kakinya

Sebelum pengakuan ini, kabar yang beredar pemicu pengeroyokan ini juga berasal dari komentar di media sosial yang dianggap saling sindir.

Menurut informasi yang dijelaskan oleh Wakil Ketua Komisi Pengawasan dan Perlindungan Anak Daerah (KPPAD) Kalbar, Tumbur Manalu, kasus ini adalah masalah asmara antara kakak sepupu korban dan salah satu pelaku pengeroyokan.

Dari informasi tersebut dapat kita jadikan contoh bagaimana media sosial bisa dijadikan 'media' untuk menindas orang lain.

Menurut sebuah penelitian terbaru, seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktu mereka di media sosial berisiko mengalami cyberbullying.

Peneliti yang menyurvei lebih dari 12.000 remaja di Jerman, Polandia dan Rumania, menemukan mereka yang menggunakan situs jejaring sosial selama lebih dari dua jam sehari berisiko lebih tinggi terhadap cyberbullying.

Baca Juga : Sembelit Saat Puasa Membuat Tubuh Tidak Nyaman, Kenali Penyebabnya!

"Ini adalah temuan penting yang menantang penelitian sebelumnya yang menyarankan bahwa hanya dengan memiliki, daripada menggunakan berlebihan, profil situs jejaring sosial meningkatkan risiko menjadi korban cyberbullying," kata rekan penulis studi Dr. Artemis Tsitsika, seorang asisten profesor bidang pediatri di National and Kapodistrian University di Athena, Yunani.

Instagram

Viral meme dan tagar Justice for Audrey, yang ternyata belum terungkap kebenaran informasi yang selama ini beredar.

Penelitian yang diterbitkan di jurnal BMC Public Health ini juga menyatakan kurangnya pengawasan dan latar belakang literasi digital juga bisa menyebabkan cyberbullying ini.

Baca Juga : Indonesia Urutan 5 Jumlah Bayi Prematur Terbanyak di Dunia, Risiko ROP

"Dalam semua kasus, penggunaan sehari-hari yang lebih tinggi tanpa pengawasan dan latar belakang literasi digital dapat menyebabkan remaja mengunggah informasi pribadi dan bertemu orang asing secara online," kata Tsitsika, melansir Web MD.

Sedangkan menurut analisis terbaru yang diterbitkan pada JAMA Pediatrics, cyberbullying seperti ini bisa menyebabkan korbannya mempunyai pikiran bunuh diri.

Baca Juga : Sakit Kepala Saat Puasa, Inilah 4 Penyebabnya yang Harus Dijauhi

Namun dalam analisis yang dilansir dari itu juga mengatakan hal ini tergantung pada asal negara mereka. 

Untuk kasus Audrey ini, sayangnya hingga kini belum diketahui bagaimana bentuk sindiran tersebut hingga membuat terduga pelaku tega melakukan pengeroyokan.

Walaupun demikian kasus Audrey ini menjadi pelajaran dan cerminan kita semua, tak terkecuali orangtua dalam mengawasi anak yang berinteraksi dengan media sosial.

Baca Juga : Baby-Led Weaning Berbahaya Bagi Bayi, Jangan Asal Ikut Trend!

Gunakan media sosial dengan sehat., atau media sosial akan membuat kita sakit.

Disadari atau tidak, pengguna media sosial jika tak bisa menggunakan media sosial dengan sehat, maka dirinya akan terinfeksi oleh banyak hal negatif yang dapat memengaruhi jiwa juga jalan pikirannya.(*)

Baca Juga : Kepala Siswi SMP Pontianak yang Dikeroyok 12 Siswi SMA Dibenturkan ke Aspal, Risiko Cedera Kepala yang Dialaminya Bisa Fatal!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

PROMOTED CONTENT

Video Pilihan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA