Berapa lama minum antibiotik pasca caesar

Merawat luka dan nyeri pasca operasi caesar adalah sebuah tantangan. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk memulihkan luka bekas operasi caesar?

Klikdokter.com, Jakarta Operasi caesar adalah prosedur yang dilakukan untuk melahirkan bayi melalui perut dengan cara membuat sayatan pada perut dan rahim ibu. 

Metode ini dipilih apabila ada indikasi medis di mana persalinan normal akan berisiko untuk ibu maupun bayi. Selain itu, metode ini juga bisa dipilih jika ada keinginan dari ibu dan sudah berdiskusi dengan dokter.

Pada prosedur operasi, biasanya ibu akan diberikan bius untuk setengah badan ke bawah, tetapi terkadang bisa juga diberikan bius umum.

Dokter kemudian akan membuat sayatan sepanjang 10-20 cm secara horizontal di perut bagian bawah atau vertikal di bagian bawah pusar. 

Lalu, berapa lama luka operasi caesar akan sembuh? Pemulihan karena operasi caesar umumnya membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan persalinan normal. Untuk lebih jelasnya, mari simak penjelasan di bawah ini. 

Artikel lainnya: Ibu Operasi Caesar, Siapkan Sejumlah Barang Ini Sebelum Persalinan

Berapa Lama Luka Caesar Bisa Sembuh Total?

Dalam melakukan operasi caesar, dokter akan membuat sayatan secara berlapis-lapis, sesuai dengan jumlah lapisan kulit perut, jaringan bawah kulit, otot perut, hingga akhirnya membuat sayatan pada rahim. 

Setelah bayi dilahirkan dan plasenta dikeluarkan, dokter akan menjahit kembali selapis demi selapis. 

Oleh karena itu, benang yang digunakan adalah benang yang akan diserap oleh tubuh dan menyatu dengan jaringan baru dalam waktu 2-3 minggu atau 40-70 hari pasca operasi, tergantung jenis benang yang digunakan. 

Luka operasi perlu melewati tiga tahap penyembuhan hingga sembuh sempurna. Tahap-tahap tersebut adalah:

Fase yang pertama ini berlangsung selama 4-6 hari pertama dan terjadi respons tubuh berupa peradangan. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk penyembuhan luka. 

Fase kedua terjadi mulai hari ke-4 hingga ke-14. Pada fase ini, mulai terbentuk jaringan-jaringan baru untuk menyembuhkan luka. 

Fase ini merupakan fase yang terakhir, dimulai pada satu minggu pasca operasi dan berlangsung hingga satu tahun. Pada fase ini, jaringan baru yang sudah terbentuk semakin diperkuat.

Pada satu minggu pasca operasi, kekuatan jaringan pada luka baru mencapai 3%, pada minggu ke-3 mencapai 30%, dan mencapai 80% pada bulan ke-3 dan seterusnya. 

Namun bagaimanapun, jaringan tidak akan sekuat seperti sebelum operasi. 

Artikel lainnya: Benarkah Tidak Boleh Tidur Setelah Operasi Caesar?

Tanda-Tanda Luka Caesar yang Akan Sembuh

Berapa lama pemulihan pasca operasi caesar? Tanda-tanda luka akan sembuh mulai muncul setelah melewati fase inflamasi atau peradangan.  

Selama fase inflamasi, wajar apabila ibu mengalami nyeri sedang hingga berat. Luka operasi pun bisa tampak bengkak, merah, serta terasa hangat.

Memasuki minggu kedua, berikut tanda-tanda luka bekas operasi caesar akan sembuh:

Ibu mungkin merasakan nyeri yang tajam seperti tertusuk di area luka, ini bisa jadi tanda bahwa fungsi saraf di kulit sudah mulai kembali. Nyeri ini seharusnya semakin ringan dan semakin jarang dirasakan seiring berjalannya waktu. 

Selain itu, seiring bertambah kuatnya jaringan baru pada luka, nyeri semakin berkurang dan luka kian sembuh. 

Jaringan penyembuhan yang terbentuk dengan baik membuat luka tampak kering dan menyatu. Luka operasi juga bisa tampak menebal dan kemerahan.

Selama tidak ada tanda infeksi, warna merah pada luka ini bisa jadi hanyalah tanda penyembuhan. 

Artikel lainnya: Tips Berhubungan Seksual Setelah Melahirkan secara Caesar 

Seiring berjalannya waktu, luka yang tadinya menebal dan berwarna merah akan semakin rata. 

Tak hanya itu, warnanya akan semakin serupa dengan warna kulit, kecuali apabila terjadi keloid (bekas luka yang menonjol dari permukaan kulit). 

Rasa gatal bisa dirasakan seiring dengan penyembuhan luka. Anda tidak perlu khawatir, karena ini adalah hal yang wajar. 

Yang penting, hindari menggaruk atau menggosok luka operasi terlalu keras karena jaringan yang baru terbentuk belum kuat.

Tanda-Tanda Luka Caesar yang Bermasalah

Selama masa penyembuhan luka, terutama pada beberapa minggu awal pasca operasi, ibu perlu memperhatikan keadaan luka dan melihat apakah ada tanda-tanda luka bermasalah seperti berikut:

  • Tampak kemerahan, bengkak, atau teraba hangat di luka operasi dan kulit sekitarnya lebih dari 4-6 hari pasca operasi.
  • Demam lebih dari 38 oC atau menggigil.
  • Keluar cairan bening, nanah, atau darah dari luka operasi.
  • Luka operasi berbau tidak sedap.
  • Nyeri di area luka operasi secara konsisten terus bertambah dan tidak hilang dengan pemberian obat antinyeri.
  • Nyeri hanya di satu titik tertentu di area luka.
  • Luka tampak terbuka atau tidak rapat.
  • Warna luka tampak putih, kuning, atau hitam.

Baca Juga

Itulah penjelasan mengenai berapa lama luka operasi caesar akan sembuh. Pemulihannya memang memakan waktu lebih lama jika dibandingkan dengan pemulihan luka karena persalinan normal. 

Untuk itu, perawatan luka bekas operasi caesar harus diperhatikan dengan baik. Segera hubungi dokter yang merawat Anda jika ditemukan tanda-tanda luka yang bermasalah.

Jika Anda masih punya pertanyaan mengenai topik ini, jangan ragu konsultasi dengan dokter via fitur Live Chat di aplikasi KlikDokter.

[RS]

Halodoc, Jakarta - Semua jenis luka memiliki potensi untuk menjadi infeksi, terutama jika ada kesalahan dalam perawatannya. Infeksi pun dapat terjadi pada luka operasi, yang juga dikenal dengan sebutan infeksi luka operasi. Infeksi ini terjadi pada luka bekas sayatan operasi, dan umumnya terjadi pada 30 hari pertama setelah operasi. 

Sebelumnya, perlu diketahui bahwa dalam prosedur operasi, dokter bedah biasanya akan membuat sayatan pada kulit dengan menggunakan pisau bedah, sehingga menimbulkan luka operasi. Meski telah sesuai dengan prosedur dan melalui berbagai tindakan pencegahan, kemungkinan munculnya infeksi pada luka operasi akan selalu ada. 

Ada 3 tempat yang memungkinkan terjadi infeksi luka operasi, yaitu:

  • Infeksi luka operasi sayatan dangkal (superficial). Infeksi terjadi hanya di area sayatan kulit.

  • Infeksi luka operasi sayatan dalam (deep). Infeksi terjadi pada sayatan di otot.

  • Organ atau rongga. Tipe infeksi ini dapat terjadi di organ dan rongga daerah operasi.

Baca juga: Faktor Risiko Infeksi Luka Operasi yang Perlu Diketahui

Infeksi luka operasi bisa menimbulkan beberapa gejala, seperti:

  • Ruam kemerahan.

  • Demam.

  • Rasa sakit.

  • Perih.

  • Luka terasa panas.

  • Pembengkakan

  • Proses penyembuhan yang lama.

  • Terbentuknya nanah.

  • Luka operasi mengeluarkan bau.

Disebabkan oleh Bakteri

Infeksi luka operasi (ILO) umumnya disebabkan oleh bakteri. Contohnya adalah Staphylococcus, Streptococcus, dan Pseudomonas. Luka operasi dapat terinfeksi oleh bakteri-bakteri tersebut melalui berbagai bentuk interaksi, antara lain:

  • Interaksi antara luka operasi dengan kuman yang ada di kulit.

  • Interaksi dengan kuman yang tersebar di udara.

  • Interaksi dengan kuman yang telah ada di dalam tubuh atau organ yang dioperasi.

  • Interaksi dengan tangan dokter dan perawat.

  • Interaksi dengan alat-alat operasi.

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami infeksi luka operasi adalah:

  • Menjalani prosedur operasi yang membutuhkan waktu lebih dari 2 jam.

  • Menjalani operasi bagian perut.

  • Menjalani operasi segera (cito).

  • Orang lanjut usia.

  • Mengidap kanker.

  • Memiliki diabetes.

  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah.

  • Obesitas.

  • Perokok.

Baca juga: Bahayakah Infeksi Bekas Luka Operasi?

Metode Pengobatan untuk Atasi Infeksi

Ada beberapa metode pengobatan yang digunakan untuk mengobati infeksi luka operasi, yaitu:

1. Pemberian Antibiotik 

Obat ini digunakan untuk mengobati sebagian besar luka infeksi dan menghentikan penyebarannya. Lamanya waktu pengobatan dengan antibiotik bervariasi, namun biasanya berlangsung paling sedikit 1 minggu. Jika luka atau area infeksi kecil dan dangkal, maka antibiotik yang digunakan bisa berbentuk krim, seperti fusidic acid. 

Antibiotik juga dapat diberikan dalam bentuk suntikan atau tablet. Beberapa jenis antibiotik yang paling umum dipakai, antara lain:

  • Co-amoxiclav.

  • Clarithromycin.

  • Erythromycin.

  • Metronidazole.

Beberapa luka yang terinfeksi oleh bakteri methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA) akan tahan terhadap antibiotik yang umumnya digunakan. MRSA membutuhkan antibiotik khusus untuk mengobatinya.

2. Prosedur Operasi Invasif 

Terkadang, dokter bedah perlu melakukan operasi kembali untuk membersihkan luka. Tindakan tersebut meliputi:

  • Membuka luka operasi dengan melepas jahitan.

  • Melakukan tes kulit dan jaringan pada luka untuk mendeteksi jika ada infeksi dan jenis pengobatan antibiotik apa yang akan digunakan.

  • Membersihkan luka dengan menghilangkan jaringan mati atau terinfeksi pada luka (debridement).

  • Membersihkan luka dengan larutan garam atau saline.

  • Mengalirkan nanah atau abses jika ada.

  • Menutup luka (jika berlubang) dengan kassa steril yang dibasahi oleh larutan saline.

Baca juga: Begini Prosedur Diagnosis Infeksi Luka Operasi

Itulah sedikit penjelasan tentang infeksi luka operasi. Jika kamu membutuhkan informasi lebih lanjut soal hal ini atau gangguan kesehatan lainnya, jangan ragu untuk mendiskusikannya dengan dokter pada aplikasi Halodoc, lewat fitur Talk to a Doctor, ya. Dapatkan juga kemudahan membeli obat menggunakan aplikasi Halodoc, kapan dan di mana saja, obatmu akan langsung diantar ke rumah dalam waktu satu jam. Yuk, download sekarang di Apps Store atau Google Play Store!

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA