Berapa lama hormon kembali normal setelah melahirkan

Siang dok, Tgl 15 Jan 2020 sya persalinan SC ank kedua. Selama nifas darah yg keluar itu sangat sedikit dan sampai saat ini sya blm juga haid dok, kemarin sya sempat demam, kepala pusing, mual, lemas, BAB nya air, dan saya selalu buang angin (kentut), malam nya saya pergi berobat kata dokternya sya hanya kecapekan dan masuk angin. Kalau saya boleh tahu itu kenapa iya dok? Apakah saya hamil lagi atau bagaimana? Soalnya saya untuk saat ini tidak mau hamil lagi. Mohon solusinya dok. Terima kasih.

Namun, mungkin Anda merasa kesulitan untuk buang air kecil. Proses persalinan yang panjang dapat membuat Anda tidak merasakan dorongan untuk buang air kecil di hari-hari pertama setelah melahirkan. Jika Anda mempunyai masalah buang air kecil, ini akan membuat rahim kesulitan untuk berkontraksi, menyebabkan Anda mengalami kram dan perdarahan yang lebih. Jika Anda tidak dapat buang air kecil dalam beberapa jam setelah melahirkan, mungkin akan dipasang kateter dalam tubuh Anda untuk mengeluarkan urin dari kandung kemih. Sebaiknya segera bicarakan dengan dokter atau perawat jika Anda mempunyai masalah buang air kecil.

Anda juga mungkin mengalami kesulitan buang air besar atau sembelit setelah melahirkan. Hal ini wajar terjadi karena Anda merasakan sakit dan nyeri setelah melahirkan. Sebaiknya Anda minum yang banyak dan konsumsi makanan yang tinggi serat untuk memudahkan Anda buang air besar.

Perubahan pada vagina

Pada saat Anda melahirkan secara normal, vagina dan perineum (daerah antara rektum dan vagina) akan meregang, bengkak, memar. Perineum Anda mungkin sobek dan memerlukan beberapa jahitan. Seberapa besar peregangan pada vagina ini tergantung dari ukuran bayi, genetika, otot-otot vagina, keadaan saat melahirkan, dan sudah berapa kali Anda melahirkan normal.

Rasa sakit pada vagina dan perineum ini membuat Anda tidak nyaman saat duduk. Untuk meringankan rasa sakitnya, mungkin Anda perlu mandi dan merendamnya dalam air, atau Anda bisa mengompresnya dengan air es untuk meringankan pembengkakan dan rasa sakit. Selama beberapa hari setelah melahirkan, pembengkakan pada vagina Anda akan mulai berkurang dan otot-otot vagina akan kembali mengencang.

Perdarahan

Setelah melahirkan normal atau melalui operasi caesar, Anda akan mengalami perdarahan atau biasa disebut dengan lokia, yang terdiri dari sisa darah, lendir, dan juga sisa jaringan dari lapisan rahim. Pada banyak wanita, perdarahan akan sangat banyak pada 3-10 hari pertama setelah melahirkan, bahkan kadang lebih banyak daripada perdarahan pada saat menstruasi, tetapi ini adalah normal dan akan berkurang selama beberapa minggu selanjutnya. Anda juga tidak perlu khawatir jika tiba-tiba darah keluar atau terjadi pembekuan darah, ini juga normal terjadi. Namun, jika Anda berpikir bahwa perdarahan terjadi tidak normal, sebaiknya segera sampaikan ke dokter Anda.

Perubahan pada payudara

Setelah melahirkan, ASI Anda mungkin tidak langsung keluar. Butuh waktu 3-4 hari setelah melahirkan sampai ASI Anda keluar. Segera setelah Anda melahirkan, payudara Anda akan memproduksi sedikit kolostrum, yaitu ASI pertama yang konsentrasinya lebih kental. Dua jam pertama setelah bayi lahir merupakan waktu yang tepat untuk menyusui bayi pertama kali atau melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) karena pada saat ini bayi baru lahir cenderung masih terbangun.

KOMPAS.com –  Tubuh perempuan akan mengalami perubahan pada saat hamil dan juga setelah melahirkan. Banyak pertanyaan akan timbul pada ibu baru. Seperti, kapan berat badan turun? Apakah perasaan sedih itu normal? Kapan boleh berolahraga lagi? Hingga keraguan, kapan bisa bercinta kembali?

Nah, untuk meredakan sedikit kebingunan pada Anda calon ibu baru, berikut sedikit gambaran umum yang akan terjadi pada tubuh Anda setelah melahirkan.

1. Segera setelah melahirkan:  
Bobot tubuh Anda bisa turun 9 hingga 12 kg. Dengan asumsi Anda tidak lagi membawa bayi dengan berat kira-kira 3 hingga 4 kg bayi,  setengah atau 1 kg berat plasenta, dan 1 kg darah dan cairan ketuban.

2. Dua sampai tiga hari:
Hingga 80 persen wanita mengalami baby blues, perasaan kesepian, sedih, dan takut bahwa tidak akan mampu melakukan tugas dengan baik. Hal ini normal. Namun jika baby blues Anda tidak pergi atau memburuk, beritahu dokter Anda. Anda bisa saja mengalami depresi postpartum, yang bisa berdampak serius.

3. Tiga hari:
ASI seharusnya sudah tersedia sekarang,  Jika Anda tidak menyusui, payudara Anda akan mulai merasa kurang penuh dan akan berhenti memproduksi susu dalam waktu sekitar seminggu.

4. 10 hari:
Darah berlebih dan jaringan dari rahim Anda, yang  tumpah keluar setelah melahirkan, akan berkurang dalam volume dan warna.

5. Tiga minggu:
Otot-otot Anda akan mulai kembali mengencang. Jika Anda memiliki bebas komplikasi pada persalinan normal dan sudah rutin olah raga sebelum dan pada saat kehamilan, Anda mungkin dapat latihan ringan sekarang. akan tetapi lakukan setelah pemeriksaan oleh dokter Anda.

6. Empat sampai enam minggu:
Setelah rahim tumbuh dan membesar dengan ukuran semangka selama kehamilan, masa ini rahim akan menyusut kembali ke ukuran biasa. sedangkan, penurunan kadar estrogen dapat menyebabkan rambut menipis selama waktu ini. Tenang, ini hanya terjadi sementara. Dalam beberapa bulan, rambut akan tumbuh dan menebal kembali.

7. Lima minggu:
Anda sudah aman dan bisa melakukan hubungan seks kembali. Bila ragu dan masih takut bicarakan segala keprihatinan dengan ahli kandungan pada minggu ke enam pemeriksaan Anda. Termasuk jika ingin mulai menggunakan kontrasepsi, tanyakan pada dokter Anda yang aman bagi ibu menyusui.

8. Enam minggu:
Waktu untuk pemeriksaan postpartum Anda. Ahli kandungan akan memeriksa vagina dan perut untuk memastikan Anda telah pulih sejak proses melahirkan. Dokter mungkin akan  membahas kondisi emosional Anda. Kecuali ada komplikasi, ia juga akan memberikan izin untuk mulai berolahraga lagi (pada kecepatan yang moderat). Pastikan untuk mendiskusikan pilihan kontrasepsi yang nyaman buat Anda.

9. Enam sampai delapan minggu:Meskipun semua orangtua baru kurang tidur, jika Anda merasa terlalu lelah, mintalah dokter untuk memeriksa anemia. Kondisi lain yang dapat menyebabkan kelelahan merupakan gangguan tiroid autoimun postpartum, yang dialami  oleh 10 persen dari perempuan.


10.Tiga bulan:


Hormon Anda harus kembali ke tingkat yang sama sebelum kehamilan, yang berarti siklus menstruasi Anda harus dimulai rutin lagi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Editor: Hesti Pratiwi

Halodoc, Jakarta - Selama kehamilan terjadi kurang lebih sembilan bulan, ibu tidak akan mengalami menstruasi. Biasanya, menstruasi akan kembali terjadi setelah ibu melahirkan. Namun, kapan waktu terjadinya menstruasi bisa berbeda setiap masing-masing ibu, karena waktu yang dibutuhkan tubuh untuk menyesuaikan terhadap perubahan hormon pun tidak sama.

Lalu, Kapan Seharusnya Kembali Menstruasi Setelah Melahirkan?

Sayangnya, tidak diketahui pasti kapan ibu akan kembali mengalami menstruasi setelah melahirkan sang buah hati. Kondisi ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya kondisi tubuh ibu, perubahan hormon setelah melahirkan, dan bagaimana ibu melakukan proses menyusui Si Kecil.

Jika ibu memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama pada anak, menstruasi pertama setelah melahirkan bisa terjadi kembali dalam waktu yang lebih lama, bahkan bisa mencapai enam bulan. Terlebih jika bayi sangat aktif menyusu dan ASI ibu terproduksi dengan lancar atau tanpa adanya kendala.

Baca juga: Fase Menstruasi Tidak Teratur Usai Melahirkan, Normalkah?

Sebaliknya, jika ibu tidak menyusui, menstruasi mungkin terjadi dalam waktu yang lebih cepat setelah melahirkan, biasanya beberapa minggu bayi lahir. Ibu yang tidak menyusui Si Kecil bisa saja mendapatkan menstruasi pertama dalam waktu tiga sampai 10 minggu setelah melahirkan, dengan rata-rata menstruasi pertama terjadi pada 45 hari setelah melahirkan.

Memang benar, apakah ibu menyusui bayi atau tidak bisa menjadi penentu seberapa cepat ibu akan kembali menstruasi setelah melahirkan. Meski begitu, jika ibu memiliki periode menstruasi yang tidak normal selama kurang lebih tiga, hingga empat bulan setelah melahirkan, ibu bisa bertanya pada dokter kandungan. Gunakan aplikasi Halodoc untuk memudahkan ibu tanya jawab seputar masalah kesehatan dengan dokter atau buat janji berobat di rumah sakit.

Periode menstruasi yang masih belum teratur antara satu, hingga tiga bulan setelah melahirkan masih bisa dikatakan normal. Pasalnya, pada waktu ini, tubuh masih terus beradaptasi dengan hormon yang kembali berubah setelah ibu melahirkan sang buah hati.

Baca juga: 4 Perubahan Bagian Tubuh pada Wanita Pasca Melahirkan

Ibu Menyusui akan Menstruasi Lebih Telat

Ibu yang menyusui bayinya secara eksklusif setelah melahirkan biasanya akan cenderung lebih lama mengalami menstruasi pertamanya sejak proses kelahiran terjadi. Lagi-lagi, kondisi ini dikaitkan dengan kondisi hormon di dalam tubuh ibu. Ketika menyusui, hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi ASI, seperti hormon prolaktin akan mengalami peningkatan dan bisa menghambat produksi hormon reproduksi yang memicu terjadinya menstruasi.

Pada periode ini, tubuh tidak akan melakukan proses ovulasi atau pelepasan sel telur, sehingga menstruasi tidak terjadi dan kemungkinan ibu untuk mendapatkan kehamilan kembali lebih kecil. Inilah mengapa, menyusui bayi secara eksklusif bisa menjadi alat kontrasepsi alami guna mencegah terjadinya kehamilan.

Waspada, Kehamilan Tetap Bisa Terjadi

Meski begitu, ibu tetap perlu ingat bahwa tubuh akan melepaskan sel telur pertama setelah melahirkan sebelum ibu mendapatkan menstruasi kembali pascamelahirkan. Jadi, jika ibu melakukan hubungan intim pada periode ini, meski menstruasi belum terjadi, kemungkinan hamil tetap bisa terjadi.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat untuk Hamil Kembali Setelah Caesar?

Meski ibu belum mendapatkan menstruasi kembali setelah melahirkan, bukan berarti ibu tidak berada dalam kondisi subur. Inilah mengapa tidak sedikit ibu yang terkejut dengan kehamilan kembali yang tidak direncanakan setelah melahirkan. Jadi, supaya lebih aman, gunakanlah alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan, seperti IUD atau pil KB. Pasalnya, ASI eksklusif masih dirasa kurang efektif untuk mencegah kehamilan, meski disebut dengan alat kontrasepsi alami.

Referensi:Baby Center. Diakses pada 2020. First Period After Pregnancy: What to Expect.Healthline Parenthood. Diakses pada 2020. What to Expect from Your First Period After Pregnancy.What to Expect. Diakses pada 2020. First Period Postpartum.

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA