Berapa lama batuk kering akan sembuh

Jakarta -

Batuk terus-menerus yang berkepanjangan dan tidak kunjung sembuh adalah kondisi yang tidak normal dan perlu diwaspadai. Sebab, hal ini bisa jadi pertanda adanya penyakit asma, asam lambung, tuberkulosis, hingga kanker paru-paru.

Batuk terus-menerus ini tentunya sangat menyusahkan karena berdampak pada aktivitas sehari-hari, seperti mengganggu tidur, makan jadi tidak nyaman, sulit bernapas, hingga membuat kelelahan karena batuk yang tidak kunjung berhenti.

Pada orang dewasa, batuk terus-menerus berlangsung lebih dari delapan minggu, atau lebih dari tiga minggu pada anak-anak dikategorikan sebagai batuk kronis.

Batuk terus-menerus sebenarnya mudah untuk diatasi jika penyebabnya sudah diketahui. Berikut 11 cara mengatasi batuk terus-menerus serta penyebabnya yang dirangkum detikHealth:

Cara mengatasi batuk (H2)

1. Obat Asma

Ada salah satu jenis asma di mana batuk kering dan terjadi terus-menerus merupakan gejala utamanya. Pengobatan yang efektif untuk mengatasi batuk terus-menerus yang diakibatkan asma adalah kortikosteroid dan bronkodilator.

2. Antihistamin dan Dekongestan

Apabila batuk terus-menerus disebabkan oleh alergi dan postnasal drip, obat di atas merupakan cara yang efektif untuk menghentikannya. Namun, akan lebih baik jika berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

Postnasal drip sendiri merupakan kondisi ketika hidung atau sinus memproduksi lebih banyak lendir yang kemudian masuk ke bagian belakang tenggorokan.

3. Antibiotik

Jika batuk terus-menerus terjadi karena infeksi bakteri atau jamur, dokter kemungkinan besar akan memberikan resep antibiotik untuk mengobati infeksi.

4. Atasi GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah kondisi ketika asam lambung kembali mengalir ke saluran yang menghubungkan lambung dengan tenggorokan. GERD juga merupakan salah satu penyebab batuk terus-menerus di malam hari. Untuk mengatasi GERD kalian bisa mengubah gaya hidup atau meminum obat yang bisa memblokir produksi asam lambung.

5. Minum Madu

Sebuah studi menunjukkan bahwa madu dapat membantu meredakan batuk, bahkan terbukti lebih efektif dibandingkan dextromethorphan yang kerap digunakan untuk meredakan batuk kering. Konsumsi madu sebanyak satu sendok teh secara rutin, tapi jangan berikan madu ke anak di bawah usia 1 tahun karena mengandung bakteri jahat untuk bayi.

6. Konsumsi Minuman Hangat

Perbanyak mengonsumsi cairan hangat seperti air putih hangat atau teh hangat. Minuman hangat bisa mengencerkan lendir yang ada di tenggorokan sekaligus meringankan batuk. Selain itu, makanan berkuah hangat seperti sup juga bisa untuk menenangkan tenggorokan.

7. Hisap Permen Pereda Batuk

Cara lain untuk meredakan batuk terus-menerus bisa dengan menghisap permen pereda batuk. Umumnya, permen pereda batuk mengandung bahan aktif mirip obat yang bisa mengusir gejala radang tenggorokan serta rasa tidak nyaman akibat tenggorokan kering, perih, dan gatal.

8. Gunakan Penyaring Udara

Alergi debu merupakan salah satu penyebab batuk yang umum terjadi, terutama di malam hari. Untuk mengatasi alergen dan debu dari luar, coba gunakan penyaring udara agar udara di kamar selalu bersih dan tidak menyebabkan batuk. Jika kamar atau ruangan kalian menggunakan karpet, gunakan penyedot debu untuk membersihkannya.

9. Uap Air Hangat

Untuk menghentikan batuk terus-menerus coba gunakan uap air hangat. Caranya, alirkan air hangat di kamar mandi dan biarkan uapnya menyelimuti kamar mandi. Lakukan selama 20 menit untuk membantu bernapas lebih mudah dan meringankan batuk.

10. Gunakan Humidifier

Udara yang kering bisa membuat tenggorokan dan saluran pernapasan menjadi iritasi. Untuk itu, atasi udara yang kering menggunakan humidifier yang bisa membuat ruangan terasa dingin dan lembab sekaligus membuat tenggorokan terasa lebih nyaman.

11. Hindari Asap Rokok

Merokok atau menghirup asap rokok bisa membuat paru-paru menjadi iritasi dan memperburuk batuk hingga sulit sembuh. Jika kalian merokok, sebaiknya segera berhenti, dan sebisa mungkin hindari asap rokok agar tidak mengganggu pernapasan dan tenggorokan.

12. Ubah Posisi Tidur

Jika mengalami batuk terus-menerus di malam hari, cobalah tidur dengan posisi kepala yang lebih tinggi beberapa sentimeter dengan menggunakan beberapa bantal sekaligus. Saat berbaring di tempat tidur, benda asing yang bisa mengakibatkan iritasi bisa lebih mudah masuk ke tenggorokan dan memicu batuk.

Simak Video "Makan Es Krim Bikin Anak Batuk dan Flu? Begini Faktanya!"



(kna/kna)

Berbagai iritan yang berasal dari lingkungan seperti polusi udara, debu, asap kendaraan bermotor, dan jamur dapat mengiritasi saluran pernapasan dan menyebabkan batuk kering. Produk yang mengandung bahan-bahan kimia seperti sulfur dioksida, nitrik oksida, juga dapat menjadi penyebab batuk kering.

2. Kebiasaan merokok

Asap rokok termasuk iritan yang dapat menyebabkan munculnya batuk, baik yang disertai dengan keluarnya dahak maupun tidak. Oleh sebab itu, perokok aktif yang terbiasa merokok dan perokok pasif yang kerap menghirup asap rokok amat rentan mengalami batuk.

Selain menjadi penyebab batuk kering, bahaya merokok juga berpotensi menimbulkan kerusakan permanen pada sistem pernapasan.

3. Konsumsi obat ACE Inhibitor

Angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors merupakan obat yang biasa diberikan oleh dokter untuk hipertensi dan gagal jantung. Tujuan obat ini adalah menurunkan tekanan darah.

Terdapat beberapa kasus di mana pasien yang mengonsumsi obat ini memperlihatkan ACE inhibitor menjadi penyebab batuk menerus.

Meskipun mekanisme penyebab terjadinya batuk kering dari konsumsi obat ini belum diketahui secara lebih jelas. Namun salah satu kemungkinan terbesarnya adalah ACE inhibitor bisa memicu zat bradykinin di dalam tubuh untuk merangsang terjadinya batuk.

Diagnosis

Bagaimana cara dokter mendiagnosis penyebab batuk ini?

Untuk menentukan penyebab utama batuk kering, biasanya dokter akan mulai menanyakan gejala-gejala yang muncul berikut dengan rekam jejak medis penderitanya.

Setelah informasi diperoleh, barulah dokter akan melakukan pemeriksaan fisik sederhana. Jika dari pemeriksaan fisik, dokter belum bisa mendiagnosis penyebabnya, dokter akan melakukan sejumlah langkah pemeriksaan lebih lanjut, yang mencakup:

  • Rontgent dada atau CT scan
  • Spirometri
  • Bronkoskopi

Obat dan pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana cara mengobati batuk kering?

Sejumlah metode pengobatan bisa mengatasi jenis batuk ini, baik dengan pengobatan mandiri dengan obat nonresep, mengonsumsi obat batuk dari dokter maupun mencoba obat batuk alami.

Secara umum gejala batuk ringan dapat diatasi dengan mengonsumsi obat over-the-counter (OTC) yaitu obat-obatan yang bisa dibeli secara langsung di apotek tanpa resep dokter. Namun, tidak semua jenis obat batuk OTC ampuh untuk meredakan batuk tanpa dahak.

Tujuan dari pemberian obat adalah untuk meringankan rasa sakit dan menekan frekuensi batuk sehingga kondisi kesehatan lebih membaik. Berikut adalah pilihan obat batuk yang aman dikonsumsi sekaligus efektif menyembuhkan jenis batuk kering:

1. Antitusif

Antitusif merupakan golongan obat batuk supresan yang berfungsi meredakan batuk. Khususnya batuk kering yang muncul pasca infeksi di saluran napas seperti pilek atau flu.

Cara kerja obat ini adalah dengan menekan refleks batuk yang diperintahkan oleh otak. Selain itu, obat batuk ini juga bersifat anlagesik sehingga mengurangi rasa sakit saat batuk kering berlangsung dan memberi efek lega di tenggorokan.

Terdapat beberapa jenis antitusif yang umumnya digunakan sebagai obat batuk tanpa dahak, kebanyakan merupakan golongan opioid yang memberikan efek samping seperti rasa kantuk dan ketergantungan, seperti dextromethorphan dan kodein.

Kemudian, ada pula obat batuk dengan kandungan bahan aktif Dextromethorphan HBr dan Doxylamine Succinate yang diformulasikan secara khusus untuk memberikan rasa hangat di tenggorokan serta membantu meringankan empat gejala batuk dan pilek.

2. Dekongestan

Obat batuk dekongestan, seperti phenylephrine dan pseudoephedrine dapat membantu meredakan batuk kering yang disebabkan oleh alergi, virus flu, dan kondisi postnasal-drip.

Dekongestan kerap dikombinasikan dengan kandungan obat lain untuk mengatasi gejala flu. Dekongestan juga tersedia dalam bentuk obat semprot yang berguna mengatasi penyumbatan akibat lendir berlebih di dalam hidung.

Efek samping yang timbul dari konsumsi dari dekongestan adalah mengantuk, pusing, pandangan kabur, mual, dan tenggorokan kering. Bagi penderita penyakit jantung, diabetes, tiroid, dan gangguan prostat disarankan untuk berkonsultasi terlebih dahulu sebelum mengonsumsi obat batuk ini.

3. Antihistamin

Antihistamin bekerja dengan menghambat histamin yang dilepaskan oleh tubuh pada sistem saraf pusat akibat reaksi alergi. Histamin sendiri merupakan asam amino yang memicu reaksi seperti mata berair, hidung berlendir, dan batuk.