Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Banyak kekhawatiran yang dialami para ibu saat mulai menyusui. Salah satunya adalah apakah jumlah ASI-nya bisa mencukupi kebutuhan bayi. Sebenarnya, berapa banyak sih kebutuhan ASI bayi baru lahir?

Kebutuhan air susu ibu (ASI) bayi bari lahir berbeda-beda. Namun, bayi baru lahir umumnya hanya membutuhkan ASI dalam jumlah yang sedikit. Jumlah ASI yang dibutuhkan oleh bayi akan terus bertambah dalam beberapa hari pertama.

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Takaran ASI yang Dibutuhkan Bayi Baru Lahir

Seorang ibu baru mungkin mengharapkan bayinya menyusu lama dan mengisap ASI dalam jumlah banyak agar dia kenyang. Namun, faktanya tidak demikian. Bayi baru lahir biasanya hanya menyusu sekitar 20 menit pada tiap payudara.

Jumlah ASI yang dikonsumsi bayi baru lahir setiap kali menyusu juga berbeda-beda, tergantung usianya. Sebagai gambaran, berikut adalah rata-rata jumlah ASI yang dibutuhkan bayi setiap kali menyusu dalam satu minggu pertama:

  • Hari pertama, sebanyak 15 ml.
  • Hari kedua, sebanyak 20 ml.
  • Hari ketiga, sebanyak 30
  • Hari keempat, sebanyak 45
  • Hari ketujuh, sebanyak 60

Pada bulan pertamanya, bayi menyusu sebanyak 8-12 kali per hari. Saat bayi berusia 1-2 bulan, frekuensi menyusunya akan berkurang menjadi 7- 9 kali sehari. Frekuensi menyusu bayi yang mendapatkan ASI berbeda dengan bayi yang diberikan susu formula. Hal ini karena ASI lebih mudah dicerna, sehingga bayi lebih cepat lapar.

Jika Si Kecil mudah merasa lapar dan sering menyusu, Bunda tidak perlu takut suplai ASI Bunda tidak mencukupi kebutuhannya. Seiring meningkatnya frekuensi menyusui, produksi ASI secara alami juga akan mengalami peningkatan, terutama dalam beberapa minggu pertama.

Tanda Bayi Baru Lahir Cukup ASI

Untuk mengetahui apakah Si Kecil sudah mendapatkan cukup ASI, Bunda dapat memerhatikan tanda-tanda berikut ini:

  • Si Kecil melepaskan payudara Bunda dengan sendirinya.
  • Si Kecil mengeluarkan bunyi menelan saat menyusu.
  • Setelah menyusu, Si Kecil terlihat tenang dan tidak rewel.
  • Payudara Bunda terasa lembut karena air susu telah terkuras.
  • Si Kecil kencing tiap beberapa jam.
  • Kotoran Si Kecil berubah warna dari warna gelap menjadi kekuningan dan teksturnya lembut.

Kebutuhan ASI bayi baru lahir umumnya hanya sedikit. Jadi, bila ASI Bunda masih belum banyak, tidak perlu khawatir. Yang penting, Si Kecil mau tetap menyusu dan terlihat kenyang setelah menyusu. Untuk mencukupi kebutuhan Si Kecil, Bunda disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat agar produksi ASI melimpah.

Jika Bunda merasa khawatir Si Kecil tidak mendapatkan ASI yang cukup, konsultasikanlah dengan dokter anak atau dengan dokter kandungan dan konsultan laktasi untuk mengetahui cara menyusui yang tepat.

Sama halnya seperti membangunkan orang dewasa yang sedang tidur nyenyak, Anda juga bisa berusaha untuk mengajak bayi bicara sebagai cara agar mau menyusui.

Cara ini bertujuan agar saat Anda membangunkan si kecil bisa sadar dari tidurnya hingga kemudian bangun perlahan-lahan. Cara membangunkan bayi untuk menyusui biasanya tidak selalu sama.

Meski begitu, tidak ada salahnya untuk memanggil nama bayi dengan lembut sembari mengatakan bahwa ini sudah masuk jadwal menyusui sebagai cara membangunkan dirinya.

Dengan mendengar suara ibunya sebagai cara membangunkan ini, bayi bisa saja langsung tersadar dan terbangun untuk siap menyusu.

2. Sentuh si kecil perlahan-lahan

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Terkadang memanggil namanya dan mengajaknya bicara saja tidak mempan untuk membangunkan bayi. Jika tidak berhasil, Anda bisa mencoba untuk menyentuhnya perlahan.

Jika satu atau dua kali sentuhan tidak kunjung bisa menyadarkannya, coba gerakkan tubuh bayi perlahan-lahan tubuhnya sebagai salah satu cara membangunkan saat ia tertidur lelap.

Anda juga dapat mengusap-usap bagian lengan, kaki, maupun punggungnya untuk membantu membangunkan bayi dari tidur.

3. Bawa dan arahkan bayi ke payudara

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Sudah bingung dan hampir menyerah karena si kecil tidak kunjung mau bangun? Cobalah cara yang lain dari biasanya supaya ia mau bangun.

Untuk membangunkannya, cobalah menggendongnya saat ia masih tertidur, kemudian arahkan tubuhnya ke dekat payudara Anda seperti hendak menyusu.

Walaupun kondisi bayi masih tertidur, coba dekatkan mulut bayi tepat di depan puting susu Anda dan sentuh sedikit demi sedikit.

Selain itu, Anda juga bisa menyentuh pipi bayi sambil menggendongnya seolah memberi “kode” bahwa ini sudah saatnya untuk menyusu.

Refleks rooting alami pada bayi mungkin dapat membuatnya terbangun dan sadar untuk menyusu, meski masih dalam keadaan mengantuk.

4. Ganti popok bayi mendekati jadwal menyusui

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Adanya gerakan dan perubahan posisi tubuh saat Anda berusaha menggantikan popok si kecil dapat membuatnya terbangun.

Ini alasan mengapa Anda bisa mencoba cara membangunkan si kecil untuk menyusui.

5. Pangku dan bangunkan bayi sesuai jadwal menyusui

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Cara lain untuk membangunkan bayi yang bisa Anda coba yakni dengan mengangkat tubuhnya dan kemudian meletakkannya di pangkuan Anda.

Cara ini bisa dilakukan dengan menidurkan bayi di atas paha Anda dengan posisi kaki di dekat perut dan kepalanya di atas lutut.

Langkah selanjutnya, angkat tubuhnya ke posisi duduk secara perlahan seperti sedang melakukan sit-up.

Ulangi gerakan ini beberapa kali sampai bayi benar-benar tersadar. Sembari melakukan gerakan tersebut, Anda juga bisa mengajak bayi bicara.

Cara mengetahui saat bayi sedang lapar dan sudah kenyang

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Selain memahami jadwal menyusui bayi setiap harinya, tak kalah penting juga untuk mengenali berbagai tanda yang menunjukkan bayi sedang lapar dan sudah kenyang.

Berikut berbagai petunjuk yang sebaiknya Anda ketahui saat bayi sedang lapar dan sudah kenyang:

Tanda bayi sedang lapar ingin menyusu

Beberapa perilaku di bawah ini merupakan tanda sudah masuk jadwal untuk menyusui bayi:

  • Mengecapkan bibirnya
  • Mengisap kepalan tangannya
  • Menjulurkan lidahnya
  • Membuka dan menutup mulut berkali-kali
  • Melakukan gerakan rooting reflex atau refleks rooting yakni bayi spontan membuka mulut ketika pipinya disentuh
  • Mengarahkan kepala ke payudara Anda seolah mencari-cari sesuatu
  • Tampak tidak nyaman
  • Rewel dan merengek
  • Menangis kencang
  • Menunjukkan gerakan tubuh seperti gelisah

Tanda bayi sudah kenyang menyusu

Beberapa perilaku di bawah ini merupakan tanda saat bayi sudah cukup menyusu di jadwal menyusui:

  • Tampak puas dan senang setelah menyusu.
  • Tidak lagi menunjukkan tanda-tanda sedang gelisah dan tak nyaman.
  • Tidak lagi rewel, merengek, bahkan menangis kencang.
  • Pergerakan mulut saat mengisap payudara Anda terlihat melambat ketimbang di awal saat sedang lapar.
  • Pegangan tangan bayi pada payudara Anda perlahan-lahan dilepas.
  • Bayi terlihat jauh lebih nyaman daripada sebelumnya saat rewel dan kelaparan.

Dengan melihat berbagai tanda-tanda di atas, setidaknya Anda jadi lebih paham mengenai jadwal bayi menyusui setiap harinya.

Jika produksi ASI terlalu banyak tetapi bayi sudah menunjukkan tanda kenyang menyusu, Anda bisa menggunakan pompa ASI kemudian menyimpannya.

Namun, tetap perhatikan cara menyimpan ASI agar tidak mudah basi.

Mungkinkah bayi muntah setelah menyusu?

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Ada beberapa hal yang bisa menjadi penyebab bayi muntah setelah menyusui.

Penyebab bayi muntah setelah menyusu meliputi terlalu banyak menyusu di jadwal menyusui, alergi makanan atau minuman tertentu, dan mengalami gastro-esophageal reflux (GERD).

GERD pada bayi terjadi ketika gas dan asam lambung dari dalam perut bayi naik kembali ke kerongkongan.

Bayi yang muntah setelah menyusu atau minum ASI biasanya ditangani dengan cara yang berbeda-beda tergantung penyebabnya.

Bila muntah setelah bayi menyusu atau minum ASI muncul karena jumlah ASI yang diminum terlalu banyak, otomatis solusinya adalah mengurangi jumlahnya.

Bukan berarti Anda harus membatasi jumlahnya. Hanya saja, pastikan bayi menyusu secukupnya, agar tidak membuatnya merasa kekenyangan hingga akhirnya muntah.

Selain itu, jika muntah yang dialami bayi disebabkan oleh GERD, biasanya si kecil bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.

Namun, Anda bisa membantu memperbaiki asam lambung yang naik, dengan menempatkan bayi pada posisi duduk saat menyusui.

Usahakan bayi tetap dalam posisi duduk sekitar 30 menit setelah menyusu. Berbeda lagi apabila kondisi muntah karena sensitif terhadap makanan dan minuman tertentu.

Dalam hal ini, sebaiknya cari tahu makanan atau minuman apa yang mengganggu bayi sehingga membuatnya muntah setelah minum ASI.

Sebab makanan dan minuman yang Anda konsumsi bisa ikut tercampur bersama ASI.

Jadi, ada baiknya untuk mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman yang sensitif pada bayi guna mencegahnya muntah setelah minum ASI.

Mungkinkah bayi tidak mau minum susu?

Bayi dikatakan sedang dalam kondisi tidak mau minum susu saat ia menolak ketika Anda menyuguhkan payudara. Padahal, mungkin beberapa waktu sebelumnya si kecil sempat menyusu dengan sangat baik.

Kondisi bayi yang tidak mau menyusu ini bisa berlangsung kapan saja dan selama beberapa waktu. Entah itu berlangsung sebentar atau bahkan bisa selama beberapa hari.

Biasanya, menolak menyusu hanyalah cara bayi memberi tahu Anda bahwa ada sesuatu yang membuatnya tidak nyaman. Ini karena si kecil belum mampu berbicara secara terang-terangan mengenai apa yang sedang ia rasakan dan alami.

Jadi, jangan berkecil hati dan berpikir bahwa bayi yang enggan menyusu berarti tidak membutuhkan Anda.

Sebab pada dasarnya, kondisi ini justru harusnya membuat Anda lebih ‘peka’ dengan kondisi yang mungkin sedang dialami si kecil.

Penyebab bayi tidak mau minum susu

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Berbagai penyebab bayi tidak mau minum susu padahal sudah masuk jadwal menyusui, yakni:

1. Sulit mengisap puting payudara

Bayi yang baru lahir biasanya masih belum terbiasa sehingga mengalami kesulitan dalam mengisap puting payudara ibu.

Ketika cara bayi mengisap atau perlekatan (latch on) antara mulut bayi dengan puting payudara kurang tepat, otomatis ASI akan sulit keluar.

Padahal, mungkin saja di saat tersebut bayi sudah sangat lapar dan ingin segera menyusu. Semakin bayi merasa lapar, akan semakin sulit baginya untuk mengisap puting dan menyusu dengan baik.

Dengan kata lain, si kecil bisa saja merasa gemas karena tidak kunjung dapat mengisap puting dengan tepat. Kondisi inilah yang kemudian membuat bayi tidak mau menyusu langsung pada payudara.

2. Rasa ASI berubah

Perubahan rasa ASI biasanya disebabkan oleh pengaruh dari makanan dan minuman harian Anda. Hal ini juga berlaku ketika Anda merokok saat menyusui yang sedikit banyak akan membuat rasa ASI berubah.

Selain itu, perubahan hormonal juga ternyata turut berpengaruh terhadap rasa ASI, mengutip dari Mayo Clinic.

Perubahan hormonal yang bisa Anda alami meliputi kembalinya menstruasi setelah melahirkan, hamil lagi, atau sedang rutin minum KB untuk ibu menyusui.

Ketika bayi tidak begitu menyukai rasa ASI, ada kemungkinan ia enggan menyusu.

3. Bayi mengalami nyeri

Rasa nyeri dan tidak nyaman pada mulut, seperti tumbuh gigi, sakit gusi, demam, atau sariawan bisa menjadi salah satu penyebab bayi enggan menyusu.

Selain itu, infeksi telinga juga dapat menimbulkan tekanan atau nyeri saat menyusui sehingga menjadi penyebab bayi tidak mau minum ASI.

4. Bayi stres

Bayi juga bisa mengalami stres karena perubahan lingkungan seperti ikut perjalanan jauh, menyusu di ruang yang berisik, hingga pindah ke rumah baru.

Reaksi ibu yang berlebihan saat bayi menggigit puting juga bisa membuatnya takut dan menolak untuk menyusui.

Cara mengatasi bayi susah minum susu

Berapa kali menyusu bayi 10 bulan?

Selain itu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi bayi yang tidak mau minum susu di jadwal menyusui, yaitu:

  • Cobalah menyusui saat bayi Anda sangat mengantuk. Banyak bayi yang menolak untuk menyusui saat mereka terjaga.
  • Cobalah untuk mengubah posisi menyusui dan cari yang membuat bayi merasa nyaman. Bayi bisa saja merasa nyaman pada salah satu posisi dan tidak nyaman dengan posisi lainnya.
  • Menyusui bayi Anda sambil mengayunkan atau berjalan mungkin membuat bayi lebih nyaman.
  • Menyusui di tempat yang bebas gangguan, seperti di ruangan dengan pencahayaan yang remang-remang dan sepi, jauh dari suara radio atau televisi.
  • Berikan bayi Anda kontak dari kulit ke kulit, contohnya dengan menyusui tanpa mengenakan baju.

Penyebab bayi susah minum susu bisa juga karena sudah masuk saatnya ia untuk disapih. Pahami cara menyapih anak yang tepat agar lebih mudah saat dipraktikkan nantinya.

Pemberian susu formula, terlebih di atas usia enam bulan, dapat menggantikan ASI bila bayi tidak memungkinkan lagi untuk mendapat ASI.

Akan tetapi, ada baiknya untuk tidak memberikan ASI campur susu formula (sufor) di dalam satu botol yang sama.

Jika ada masalah ibu menyusui meski terlihat sepele sekali pun, tidak ada salahnya untuk tetap berkonsultasi dengan dokter.

Dokter dapat mencari tahu penyebab, penanganan, serta memberikan obat yang aman untuk ibu menyusui bila memang diperlukan.

Berapa kali anak 10 bulan menyusu?

10 bulan: Beri 4-6 kali sehari dengan total 709-887 ml ASI, atau 3-5 botol sehari dengan masing-masing 207-236 ml susu formula. 11 bulan: Beri 3-4 kali sehari dengan total 709 ml atau kurang dari ASI dan susu formula dalam sehari. 12 bulan: 709 ml atau kurang dari ASI dan susu formula dalam sehari.

Bolehkah bayi 10 bulan makan 2 kali sehari?

Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), frekuensi makan bayi usia 10 bulan yakni sekitar 3-4 kali setiap harinya. Selain makanan utama, Anda juga bisa rutin memberikan makanan selingan atau camilan untuk bayi 10 bulan sebanyak 1-2 kali.

Berapa kali sehari bayi 9 bulan minum ASI?

Untuk bayi berusia 9 bulan, IDAI dan WHO merekomendasikan pemenuhan asupan gizi sebanyak 50% berasal dari ASI dan 50% lainnya berasal dari MPASI. Jadi, Mama bisa meningkatkan pemberian MPASI 9 bulan jadi sebanyak 3-4 kali dalam sehari dengan takaran per porsinya setengah mangkuk berukuran 250 ml untuk satu kali makan.

Bayi umur 10 bulan boleh makan apa saja?

Memasuki usia 10 bulan, bayi sudah boleh diperkenalkan dengan makanan yang dicincang atau dipotong kecil. Waktu makan bayi usia ini, sebanyak tiga kali sehari dengan camilan sehat.