(1)
K K K K K
C.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Menemukan Pola Barisan dan Deret
Amati dan kritisi masalah nyata kehidupan yang dapat dipecahkan secara arif dan kreatif melalui proses matematisasi. Dalam proses pembelajaran barisan dan deret, berbagai konsep dan aturan matematika terkait barisan dan deret akan ditemukan melalui pemecahan masalah, melihat pola susunan bilangan, menemukan berbagai strategi sebagai alternatif pemecahan masalah.
Kita akan mempelajari beberapa kasus dan contoh yang berkaitan dengan barisan dan deret pada bab ini. Barisan suatu objek membicarakan masalah urutannya dengan aturan tertentu. Aturan yang dimaksud adalah pola barisan. Kita memerlukan pengamatan terhadap suatu barisan untuk menemukan pola.
Masalah-6.1
Beberapa kelereng dikelompokkan dan disusun sehingga setiap kelompok tersusun dalam bentuk persegi sebagai berikut:
Gambar 6.1 Susunan Kelereng
Kelereng dihitung pada setiap kelompok dan diperoleh barisan: 1, 4, 9, 16, 25.
1 2 3 4 5
(2)Permasalahan:
Gambar 6.2 Jumlah Kelereng pada Setiap Kelompok
Dapatkah kamu temukan bilangan berikutnya pada barisan tersebut? Dapatkah kamu temukan pola barisan tersebut? Tentukan banyak kelereng pada kelompok ke-15?
(3)K
Alternatif Penyelesaian
1. Kemungkinan metode yang dapat digunakan adalah
membuat
susunan benda berikutnya dan menghitung kembali banyak kelereng pada susunan itu.
Alternatif penyelesaian ini tidak efektif dan tidak efisien karena harus menyusun kembali banyak kelereng untuk kelompok berikutnya.
6
36
Gambar 6.3 Jumlah kelereng pada kelompok ke-6
2. Alternatif penyelesaian lainnya adalah menemukan pola barisan tersebut. Perhatikan tabel berikut!
Tabel 6.1 Pola banyak kelereng pada setiap kelompok
Kelompok Banyak Kelereng Pola
K1 1 1 = 1 × 1
K2 4 4 = 2 × 2
K3 9 9 = 3 × 3
K4 16 16 = 4 × 4
K5 25 25 = 5 × 5
... ... ...
(4)6
1 5
Dengan pola barisan pada tabel di atas, bilangan berikutnya adalah K = 6 × 6
= 36 dan bilangan pada K = 15 × 15 = 225.
3. Apakah ada pola yang lain pada barisan tersebut? Silahkan amati kembali tabel berikut!
Tabel 6.2 Pola banyak kelereng pada setiap kelompok
Kelompok Banyak Kelereng Pola
K1 1 1 = 1 + 0 = 1 + 1 × 0 K2 4 4 = 2 + 2 = 2 + 2 × 1 K3 9 9 = 3 + 6 = 3 + 3 × 2 K4 16 16 = 4 + 12 = 4 + 4 × 3 K5 25 25 = 5 + 20 = 5 + 5 × 4
... ... ...
Kn ? ? = n + n × (n – 1)
180
(5)(6)1
= 6 + 6 × 5 =36 dan bilangan pada K = 15 + 15 × 14 =225.
Kamu dapat dengan mudah menentukan bilangan-bilangan berikutnya pada sebuah barisan bilangan jika dapat menemukan pola barisannya. Silahkan pelajari pola
Amatilah barisan huruf tersebut terlebih dahulu! Tentukanlah huruf pada urutan 25 × 33!
Penyelesaia n
Pertama, kita perlihatkan urutan setiap huruf pada barisan, sebagai berikut:
A B B C C C D D D D A B B C C C D D D D ... 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 ... Jika kamu amati dengan teliti, kelompok huruf ABBCCCDDDD pada urutan 1 sampai 10 berulang. Perulangan kelompok huruf terjadi pada setiap kelipatan 10 huruf pertama. Jadi, huruf pada urutan 1 sama dengan huruf pada urutan 11, urutan 21, urutan 31, dan seterusnya.
Kedua, huruf pada urutan 25 × 33 adalah huruf pada urutan 32 × 27 = 864 atau
864 = 860 + 4 = 86 × 10 + 4 sehingga perulangan kelompok huruf tersebut mengalami perulangan sebanyak 86 kali. Dengan demikian, huruf pada urutan ke-864 sama dengan huruf pada urutan ke-4 atau C. Perhatikan tabel di bawah ini!
(7)(8)un
Penyelesaian
Mari kita amati kembali barisan tersebut, sebagai berikut:
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 ... ?
↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ ↓ u1 u 2 u3 u 4 u5 u6 u7 u8 u9 u10 u11 u12 u13 u14 u15 u16 u17 u18 ... u 2004
menyatakan suku ke-n pada barisan dengan n = 1, 2, 3, 4, ...
Kita akan mencari bilangan yang menempati suku ke-2004 dengan menghitung banyak suku pada bilangan satuan, puluhan, dan ratusan sebagai berikut:
Langkah 1. Mencari banyak suku pada barisan bilangan satuan (1 sampai 9): 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9
Banyak suku pada barisan bilangan satuan adalah 1 × 9 = 9 suku.
Langkah 2. Mencari banyak suku pada barisan bilangan puluhan (10 sampai 99) 10, 11, 12, 13, ...,19 terdapat 2 × 10 suku = 20 suku
20, 21, 22, 23, ...,29 terdapat 2 × 10 suku = 20 suku ...
90, 91, 92, 93, ..., 99 terdapat 2 × 10 suku = 20 suku
Banyak suku pada barisan bilangan puluhan adalah 9 × 20 = 180 suku. Jadi, banyak suku pada barisan 1 sampai 99 adalah 9 + 180 = 189 suku.
Langkah 3. Mencari banyak suku pada barisan bilangan ratusan (100 sampai 999) Jika ratusan (100 sampai 99)
Banyak suku untuk barisan bilangan ratusan dengan ratusan 1 sampai 6 adalah 6 × 10 × 30 = 1800 suku
182
(9)Jadi terdapat sebanyak 9 + 180 + 1800 = 1989 suku pada barisan bilangan 1 sampai dengan 699 sehingga suku ke-1989 adalah 9. Suku berikutnya (suku ke-1990) adalah barisan bilangan dengan ratusan sebagai berikut.
9 7 0 0 7 0 1 7 0 2 7 0 3 7 0 4
(10)Suku ke Nilai Pola
Bilangan pada suku ke-2004 adalah 4.
(11)(12)Deret Jumlah suku-suku Nilai
Berdasarkan pola barisan un
(13)(14)n Jadi, suku ke-10 pada barisan tersebut adalah 485.
2. Menemukan Konsep Barisan dan Deret Aritmetika
Pada sub-bab di atas, kita telah membicarakan masalah pola dari barisan dan deret bilangan secara umum. Berikutnya, kita akan belajar menemukan konsep barisan dan deret aritmetika.
(15)a. Barisan Aritmetika
Masalah-6.2
Perhatikan gambar tumpukan jeruk di samping ini! Bagaimana cara menentukan atau menduga banyak buah dalam satu tumpukan?
(16)Alternatif Penyelesaian
Jika diperhatikan Gambar 6.5, maka diperoleh susunan dari beberapa jeruk. Jeruk itu dapat disusun membentuk sebuah piramida.
Jumlah jeruk pada bagian bawah tumpukan akan lebih banyak dibandingkan pada susunan paling atas. Misalkan susunan jeruk tersebut disederhanakan menjadi sebuah susunan segitiga,
seperti Gambar 6.6. Gambar 6.5 Susunan piramida jeruk
Gambar 6.6 Susunan bulatan bentuk segitiga
• Mengapa harus dengan susunan segitiga, coba lakukan dengan susunan segi empat. Apa yang kamu temukan?
Banyaknya bulatan yang tersusun dari setiap kelompok dapat dituliskan dengan bilangan, yaitu 1, 3, 6, 10, 15. Bilangan tersebut membentuk barisan perhatikan polanya pada
Gambar 6.7 berikut. Gambar 6.7. Pola susunan banyak jeruk
dalam tumpukan
186
(17)Ternyata beda antara setiap dua bilangan yang berdekatan membentuk barisan yang baru yaitu 2, 3, 4, 5,... Perhatikan skemanya pada Gambar 6.8 berikut.
Beda setiap dua bilangan yang berdekatan pada barisan 2, 3, 4, 5,... adalah tetap yaitu 1. Dengan demikian barisan 2, 3, 4, 5,... disebut
(18)n
15, ... disebut “Barisan Aritmetika Tingkat Dua”.
• Coba kamu bentuk sebuah barisan aritmetika tingkat tiga?
Masalah-6.3
Perhatikan masalah berikut!
Jika tinggi satu buah anak tangga adalah 20 cm, berapakah tinggi tangga jika terdapat 15 buah anak tangga? Tentukanlah pola barisan?
Gambar 6.9: Tangga
Alternatif Penyelesaian
Untuk menentukan tinggi tangga maka permasalahan di atas diurutkan menjadi:
Dari uraian di atas, ditemukan susunan bilangan 20, 40, 60, 80, …
(19)(20)1
Berarti tinggi tangga tersebut sampai anak tangga yang ke-15 adalah 300 cm.
Masalah-6.4
Mbak Suci, seorang pengerajin batik di Gunung Kidul, ia dapat menyelesaikan 6 helai kain batik berukuran 2,4 m × 1,5 m selama 1 bulan. Permintaan kain batik terus bertambah sehingga Mba Suci harus menyediakan 9 helai kain batik pada bulan kedua, dan 12 helai pada bulan ketiga. Dia menduga, jumlah kain batik untuk bulan berikutnya akan 3 lebih banyak dari bulan sebelumnya. Dengan pola kerja tersebut, pada bulan berapakah Mbak Suci menyelesaikan 63 helai kain batik?
Alternatif Penyelesaian
Dari Masalah-6.4, dapat dituliskan jumlah kain batik sejak bulan pertama seperti di bawah ini.
Demikian seterusnya bertambah 3 helai kain batik untuk bulan-bulan berikutnya sehingga bulan ke-n : u = 6 + (n–1).3 (n merupakan bilangan asli).
Sesuai dengan pola di atas, 63 helai kain batik selesai dikerjakan pada bulan ke-n. Untuk menentukan n, dapat diperoleh dari,
63 = 6 + (n – 1).3 63 = 3 + 3n n = 20.
Jadi, pada bulan ke-20, Mbak Suci mampu menyelesaikan 63 helai kain batik. Jika beda antara dua bilangan berdekatan di notasikan “b”, maka pola susunan bilangan 6, 9, 12, 15,…, dapat dituliskan u = a + (n – 1).b.
Definisi 6.1
Barisan aritmetika adalah barisan bilangan yang beda setiap dua suku yang berurutan adalah sama.
Beda, dinotasikan “b” memenuhi pola berikut.
b = u – u = u – u = u –
u 2 1 3 2 4 3= ... = u n – u(n–1)
n adalah bilangan asli sebagai nomor suku, u adalah suku ke-n.
188
(21)u
u12 1
Berdasarkan definisi di atas maka diperoleh bentuk umum barisan aritmetika sebagai berikut.
u 1 2 3 4 5 , u , u , u , u , …, un
Setiap dua suku yang berurutan pada barisan aritmetika memiliki beda yang sama, maka diperoleh
= a
(22)u
ke-n dari barisan tersebut dinyatakan sebagai berikut. = a + (n – 1)b a = u adalah suku pertama barisan aritmetika
b adalah beda barisan aritmetika
Masalah-6.5
Setiap hari Orlyn menabungkan sisa uang jajannya. Uang yang ditabung setiap hari selama enam hari mengikuti pola barisan aritmetika dengan suku pertama
a = 500 dan beda b = 500.
Bagaimana cara mengetahui banyaknya uang Orlyn yang ditabung pada hari ke-6?
Alternatif Penyelesaian
Penyelesaian Masalah-6.5 dapat dilakukan dengan membuat barisan aritmetika dari uang yang ditabung Orlyn kemudian menentukan suku terakhirnya.
(23)(24)6
Berarti tabungan Orlyn pada hari ke-6 adalah Rp 3000,00.
Contoh 6.5
Tentukan nilai dari suku ke-n pada barisan di bawah ini! a) 1, 2, 3, 4, 5, 6, … tentukan suku ke-15 !
b) 4, 1, – 2, – 5, – 8, … tentukan suku ke-18!
Penyelesaian
a) 1, 2, 3, 4, 5, 6, …
Dari barisan bilangan tersebut, diketahui bahwa = a = 1, u = 2, u = 3, ….
b. Induksi Matematika
Misalkan untuk setiap bilangan asli n kita mempunyai pernyataan P(n). 1. P(1) bernilai benar. induktif. Prinsip pembuktian induktif dapat diilustrasikan
dengan proses menaiki anak tangga. Gambar 6.10 Anak Tangga
190
(25)Contoh 6.6
Selidiki apakah jumlah n bilangan asli pertama, yaitu 1 + 2 + … + n sama dengan
n(n + 1) !
2
Penyelesaian
(26)Langkah 1
Menunjukkan pernyataan tersebut benar untuk n = 1, diperoleh 1(1 +
1) = 1 maka
untuk n = 1 peryataan tersebut benar. 2
Langkah 2
Anggap pernyataan tersebut benar untuk n = k
yakni:
1 + 2 + … + k = k (k + 1) . 2
Langkah 3
(27)(28)Jadi, P(n) = 1 + 2 + … + n = n(n +
1) adalah benar untuk n anggota himpunan
bilangan asli. 2
Selidiki kebenaran pernyataan 1 + 3 + 5 + 7 + ... + (2n – 1)= n2.
c. Deret Aritmetika
Masalah-6.6
Perhatikan kembali gambar di samping! Apakah kamu masih ingat tentang masalah anak tangga? Jika membuat sebuah anak tangga dibutuhkan 40 buah batu bata, berapa banyak batu bata yang dibutuhkan untuk
membuat 80 buah anak tangga? Gambar 6.11: Tangga
Alternatif Penyelesaian
Untuk menentukan banyaknya batu bata yang dibutuhkan dalam membuat anak tangga pertama sampai anak tangga yang ke 80 dapat diilustrasikan seperti gambar berikut.
Berdasarkan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa banyak batu bata yang dibutuhkan untuk membuat 80 buah anak tangga:
192
(29)(30)s
Tangga Tangga Tangga Tangga Tangga Tangga
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-... ke-80
Susunan banyak batu bata membentuk barisan aritmetika: 40, 80, 120, 160, 200, 240, 280, 320, 360, 400,….
Cukup jelas, bahwa, u = 40 dan b = 40, maka u = 3200.
Karena pertanyaan dalam masalah ini adalah banyak batu bata yang diperlukan untuk membuat 80 anak tangga, bukan banyak batu bata yang diperlukan membuat tangga ke-80 maka banyak batu bata harus dijumlahkan.
+ + 1 20 + 16 0 + 2 00 + 24 0 + 28 0 + 3 20 + 40 0 + . .. + 31 60 + 32 00
sebanyak 80 suku
adalah jumlah n suku pertama pada barisan. Perhatikan pola berikut: • s = 40 + 80 = (40 + 80) × 2
Jadi, untuk menghitung jumlah 80 suku pertama, dilakukan dengan pola di atas, = 40 + 80 + 120 + 160 + 200 + 240 + 280 + 320 + 360 + 400 + … + 3160 + 3200
• Untuk penjumlahan bilangan di atas, bagaimana cara yang kamu gunakan jika banyak bilangan yang akan dijumlahkan adalah ganjil?
Susunan jumlah suku-suku barisan aritmetika, dinyatakan sebagai berikut.
(31)(32)(33)s
Deret aritmetika adalah barisan jumlah n suku pertama barisan aritmetika,
s 1 2 3, s , s , ..., s(n–1) , s n, … dengan s n = u1 2 3+ u + u + ... + u (n–1) + un
Untuk menentukan jumlah n suku pertama, ditentukan rumus berikut: = a + (a + b) + (a + 2b) + … + (a + (n – 1)b) ………. (1) Persamaan 1) diubah menjadi
= (a + (n – 1)b) + … + (a + 2b) + (a + b) + a ……….. (2) Dengan menjumlahkan persamaan (1) dan (2), diperoleh:
2s = 2a + (n – 1)b + 2a + (n – 1)b + 2a + (n – 1)b + … + 2a + (n – 1)b
Carilah jumlah bilangan bulat antara 1 dan 100 yang habis dibagi 9!
Penyelesaian
Bilangan bulat yang habis dibagi 9 diantara 1 dan 100 adalah 9, 18, 27, …, 99
194
(34)u u
n n
Bilangan-bilangan tersebut membentuk barisan aritmetika dengan a = 9, b = 9, dan = 99. Selanjutnya akan ditentukan nilai n sebagai berikut:
= 99 ⇔ a + (n – 1)b = 99
⇔ 9 + (n – 1)9 = 99
⇔ 9 + 9n – 9 = 99
⇔ 9n = 99
⇔ n = 10
(35)s
Suku ke-n barisan bilangan di atas adalah 50, sehingga = a + (n – 1)b ⇔ 50 = a + (n – 1)1
⇔ a = 51 – n.
Jumlah n suku pertama adalah 1.139 sehingga
n
Jika nilai a bilangan bulat positif maka nilai yang memenuhi adalah n = 34 dengan nilai a = 17.
(36)(37)n
Diketahui deret aritmetika tingkat satu dengan s adalah jumlah n suku pertama. Jika = (m3 – 1) n2 – (m2 + 2) n + m – 3, maka tentukanlah suku ke-10 pada barisan
tersebut!
Penyelesaian
Dengan mengingat kembali rumus deret aritmetika tingkat satu:
n 4. Diketahui deret aritmetika dengan
suku ke-7 dan suku ke-10 berturut-turut adalah 25 dan 37. Tentukanlah jumlah 20 suku pertama!
5. Bila a, b, c merupakan suku ber-urutan yang membentuk barisan aritmetika, buktikan bahwa ketiga suku berurutan berikut ini juga membentuk barisan aritmetika
1
, 1 , 1 .
bc ca ab
196
(38)6. Tentukan banyak bilangan asli yang
kurang dari 999 yang tidak habis n
n 1
2
b. 13
23
33
.. n3
(39)2 bilangan ke 2004 ? (bilangan ke-12 adalah angka 1 dan bilangan ke-15 adalah angka 2).
8. Gunakan induksi matematika untuk membuktikan persamaan berikut ini D D ... berulang sampai tak hingga. Huruf apakah yang menempati bilangan ke 2013? (bilangan ke-12 adalah angka 1 dan bilangan ke-15 adalah angka 2).
Projek
Himpunlah minimal tiga buah masalah penerapan barisan dan deret aritmatika dalam bidang fisika, teknologi informasi, dan masalah nyata di sekitarmu. Ujilah berbagai konsep dan aturan barisan dan deret aritmatika di dalam pemecahan masalah tersebut. Buatlah laporan hasil kerjamu dan sajikan di depan kelas!