Batas mandi wajib saat puasa jam berapa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Salah satu perkara yang bisa membatalkan puasa adalah hubungan intim. Karenanya, hubungan suami istri tersebut hanya boleh dilakukan saat malam hari selama bulan Ramadan. 

Lalu, bagaimana hukumnya jika setelah berhubungan intim belum sempat mandi junub alias mandi besar hingga masuk waktu subuh? Apakah seseorang bisa langsung berpuasa?

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Bahjah Cirebon Buya Yahya mengatakan bahwa jika ada pasangan suami istri belum sempat mandi besar atau junub hingga masuk waktu subuh, puasanya tetap sah. Sebab, hubungan suami-istri dilakukan sebelum puasa. Hanya mandi besarnya saja yang dilakukan setelah subuh.

"Puasanya sah dan tidak mengurangi pahala sedikitpun," kata Buya dalam postingan Instagramnya @buyayahya_albahjah.

Menurut Buya Yahya, ada satu hadits yang meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah dalam kondisi junub dan beliau tetap berpuasa seperti biasa.

"Yang tidak boleh adalah dosa besar melakukan hubungan suami istri saat berpuasa."

Lebih lanjut, Buya mengatakan bahwa hukum yang sama juga berlaku bagi wanita yang telah berhenti menstruasi namun belum sempat mandi wajib saat masuk waktu subuh. Ia bisa langsung berpuasa dan mandi wajib selepas subuh.

[Gambas:Video CNBC]

Artikel Selanjutnya

Yuk Sahur, Berikut Jadwal Imsak & Subuh Hari Ini 3 April 2022

(hsy/hsy)

JawaPos.com – Mandi wajib tentu saja berbeda dengan mandi biasa karena ada aturan yang harus ditaati. Selain harus mengucapkan niat dalam hati untuk menghilangkan hadas besar, saat mandi wajib, air harus menyentuh pada semua bagian dari tubuh yang masih bisa terlihat.

Air juga harus menyentuh bagian lipatan telinga yang masih terlihat oleh pandangan mata. Bahkan vagina yang terlihat ketika perempuan sedang dalam keadaan duduk jongkok juga harus dialiri dengan air ketika melaksanakan mandi wajib.

Ada kalanya kita mengalami mimpi basah atau melakukan hubungan suami-istri pada malam bulan Ramadan, namun tidak sempat mandi wajib pada malam harinya. Sementara pada siang hari harus tetap melakukan ibadah puasa Ramadan.

Apakah mandi wajib pada siang hari membatalkan puasa kita ?

Terkait pertanyaan tersebut, Dosen Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al Qur’an (PTIQ), Dr. Abdul Muid Nawawi menyampaikan bahwa mandi wajib pada siang hari bulan Ramadan tidak membatalkan ibadah puasa. “Mandi wajib tidak membatalkan puasa. Puasanya tetap sah. Cuma kalau mandinya di siang hari, berarti nggak salat Subuh dong. Karena untuk bisa salat Subuh harus suci dari hadas kecil dan hadas besar,” kata Abdul Muid Nawawi kepada JawaPos.com.

Dia menganjurkan untuk mandi wajib sebelum waktu Subuh tiba supaya tetap dapat melaksanakan ibadah wajib yaitu salat Subuh. Sekalipun mandi wajib tidak membatalkan puasa, sebaiknya lebih berhati-hati saat mandi supaya air tidak masuk ke dalam tubuh.

Karena salah satu batalnya puasa adalah dengan masuknya sesuatu ke dalam tubuh melalui sejumlah lubang. Yaitu lubang mulut, telinga, hidung, dan yang lainnya. Ketika sudah berhati-hati saat mandi wajib namun masih ada aliran air yang masuk ke dalam tubuh, hal itu tidak masalah atau puasanya tetap sah.

Dalam kasus ini mirip dengan orang yang menggosok gigi pada siang hari saat berpuasa, sudah berhati-hati supaya tidak ada air yang masuk, namun nyatanya tetap ada sisa-sisa yang masuk. Hal itu tidak membantalkan puasa yang kita laksanakan.

SEMARANG, AYOSEMARANG.COM-- Melakukan mandi junub atau mandi besar wajib hukumnya jika seseorang telah melakukan hubungan intim dengan pasangan.

Selama bulan Ramadhan, pasangan suami istri yang melakukan hubungan intim diharuskan mandi junub sebelum menjalankan ibadah puasa.

Lantas, kapan batas waktu mandi junub setelah berhubungan intim? Jawabannya yakni setelah sahur atau sebelum imsak dan sebelum sholat Subuh.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Mandi Wajib Sebelum Puasa Ramadhan

Kemudian, bagaimana jika kita kesiangan menunaikan mandi junub? Misalnya baru melaksanakan mandi saat pagi atau siang hari karena ketiduran?

Mengutip situs Nahdlatul Ulama, puasa seseorang tetap sah meski mandi junub dilakukan sehabis fajar terbit. Mandi junub kesiangan ternyata tidak membatalkan puasa

Hal ini merujuk pada Hadits Riwayat Bukhari dan Hadits Riwayat Muslim yang menceritakan pengalaman Rasulullah SAW yang masih dalam kondisi junub saat pagi hari puasa sebagaimana keterangan istrinya.

Baca Juga: Tata Cara Minum Obat saat Puasa Ramadhan Agar Tak Batal

"Dari Aisyah RA dan Ummu Salamah RA, Nabi Muhammad SAW pernah pagi hari dalam kondisi junub karena jimak, kemudian beliau mandi dan terus berpuasa.” (HR Muttafaq Alaih)

Terkini