Bagi kalian seorang pelajar perilaku toleran terhadap keberagaman sosial budaya dapat dilaksanakan dengan contoh seperti apa coba dijelaskan?

KOMPAS.com - Penduduk Indonesia sangat beragam dari sisi suku bangsa, agama, ras, bahasa, budaya dan lainnya.

Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terwujud akibat sikap dan perilaku toleran warga negaranya. Jika tidak ada sikap toleransi, maka Indonesia akan terancam.

Tahukah kamu apa itu toleransi?

Pengertian toleransi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan arti toleransi yaitu sifat atau sikap toleran.

Toleran adalah bersifat atau bersikap menenggang (menghargai, membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan dan sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan pendirian sendiri.

Toleransi juga disebut tenggang rasa, yaitu dapat ikut menghargai (menghormati) perasaan orang lain.

Dikutip dari Menumbuhkan Sikap Toleran pada Anak (2016), toleransi merupakan sikap menenggang dan menghargai pendapat, pandangan, kepercayaan, kebiasaan serta perilaku yang berbeda atau bertentangan.

Baca juga: Indahnya Toleransi Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral

Sikap dan perilaku toleransi terhadap keberagaman masyarakat merupakan kunci untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan.

Toleransi juga dapat untuk mencegah timbulnya perpecahan dalam masyarakat, bangsa dan negara Indonesia.

Mengapa perlu memahami toleransi?

Tuhan menciptakan alam semesta dengan berbagai isinya yang beragam, termasuk manusia, hewan dan tumbuhan.

Indonesia memiliki keanekaragaman budaya, bahasa, suku bangsa, agama dan ras yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Keanekaragaman yang ada di Indonesia adalah sebuah kekayaan dan keindahan bangsa.

Perbedaan itu merupakan rahmat, kekuatan dan karunia yang diwujudkan melalui sikap saling menghormati.

Menghormati keanekaragaman akan menumbuhkan sikap toleran. Salah satu wujud dari toleransi adalah melakukan kerja sama dengan orang lain.

Baca juga: Hangatnya Toleransi di Lereng Gunung Merbabu yang Dingin

Sikap toleran terhadap keberagaman

Dalam masyarakat majemuk atau beragam, sikap dan perilaku toleran wajib dijaga dan dikembangkan.

Tanpa sikap dan perilaku yang saling toleransi, maka kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa tak mungkin terwujud.

Oleh karena itu walaupun bangsa Indonesia sangat beragam, tetapi keberagaman itu diikat oleh satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, sikap dan perilaku saling toleransi dapat diterapkan dalam kehidupan beragama, keberagaman suku, ras, serta keberagaman sosial budaya di Indonesia.

Berikut ini penjelasannya:

Baca juga: Tapanuli Utara, Destinasi Wisata yang Junjung Toleransi

  • Sikap toleran dalam kehidupan beragama

Setiap orang tentu meyakini salah satu agama atau kepercayaan yang ada. Pemerintah Indonesia mengakui enam agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Sikap toleran dalam kehidupan beragama di antaranya diwujudkan dalam bentuk, antara lain:

  1. Melaksanakan ajaran agama dengan baik.
  2. Menghormati agama yang diyakini oleh orang lain.
  3. Tidak memaksakan keyakinan agama kita kepada orang yang berbeda agama.
  4. Bersikap toleran terhadap keyakinan dan ibadah yang dilaksanakan oleh yang memiliki keyakinan dan agama yang berbeda.
  5. Tidak memandang rendah dan tidak menyalahkan agama yang berbeda.
  • Sikap toleran terhadap keberagaman suku dan ras

Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam etnis atau suku bangsa dan ras. Perbedaan suku bangsa dan ras hendaknya dipandang bukan sebagai hambatan.

Perbedaan suku dan ras hendaknya menjadi sumber kekuatan dalam membangun persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia maupun dalam pergaulan antarbangsa di dunia.

Perbedaan tidak menjadikan suatu etnis dan ras tertentu lebih tinggi derajatnya dibanding etnis lain. 

Hal yang membedakan adalah baik atau buruknya sikap dan perilaku seseorang, bukan etnis atau suku bangsa dan rasnya.

Sikap toleran terhadap keberagaman suku dan ras diwujudkan dalam bentuk, antara lain:

  1. Mengembangkan semangat persaudaraan sesama manusia dengan menjunjung nilai-nilai kemanusiaan.
  2. Bersikap baik kepada semua orang tanpa memandang perbedaan.

Baca juga: Ganjar: Rembugan Jadi Obat Toleransi di Jawa Tengah

  • Sikap toleran terhadap keberagaman sosial budaya

Sikap dan semangat kebangsaan merupakan sumber kekuatan dalam mempertahankan keberagaman budaya bangsa.

Sikap toleran terhadap keberagaman sosial budaya dapat dilakukan melalui:

  1. Mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia.
  2. Mempelajari dan menguasai seni budaya sesuai minat dan bakat.
  3. Merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri.
  4. Menyaring budaya asing

Keberagaman dalam kehidupan sosial bukan hanya menyangkut sosial budaya tetapi juga menyangkut keberagaman sosial ekonomi maupun politik.

Perbedaan kondisi ekonomi maupun politik dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat hendaknya tidak menyebabkan perpecahan.

Sebaliknya, keberagaman justru menjadi pendorong untuk lebih memperkuat kerukunan, persatuan dan kesatuan bangsa dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

tirto.id - Salah satu penerapan nilai Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia adalah melalui perilaku toleransi. Indonesia memiliki ragam kekayaan budaya dan perbedaan kelas sosial. Untuk bisa damai sejahtera, kita harus saling toleransi, menghargai, dan menghormati perbedaan sosial budaya tersebut. Keragaman dan perbedaan merupakan anugerah Tuhan yang harus disyukuri. Perbedaan sosial dan budaya yang beragam menjadikan masyarakat Indonesia sebagai kelompok yang plural.

Dari sisi bahasa, toleransi berasal dari kata Latin "tolerare" yang artinya sabar atau menahan. Berdasarkan hal itu, pengertian toleransi adalah sikap saling menghormati, sabar, saling menghargai individu, ras, kelompok, hingga perbedaan sosial budaya satu sama lain.



Sebagai misal, orang Bali memiliki tari tradisional khas yaitu tari Pendet, sedangkan orang Sumatera memiliki tari Piring. Dua jenis tari tradisional itu tidak selayaknya dibandingkan, lalu menyatakan salah satu lebih baik daripada yang lain. Sikap toleransi terhadap keragaman budaya (misalnya, dalam contoh tari tradisional di atas) akan menjadikan kita lebih bijak dan tidak memandang rendah salah satu budaya daerah, lalu meninggikan budaya daerah lainnya.

Baca juga: Contoh Perilaku Toleran Terhadap Keberagaman Suku & Ras



Lukman Surya Saputra, Aa Nurdiaman, dan Salikun dalam Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (2017) menuliskan sejumlah contoh perilaku toleran yang dapat diterapkan terhadap keberagaman sosial budaya di Indonesia.

1. Mengetahui keanekaragaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia

Untuk bisa toleran terhadap suatu budaya, kita harus mengenal budaya lain. Kemudian, barulah bisa menimbang budaya tersebut berdasarkan konteksnya. Sebagai misal, orang Sunda atau Yogyakarta cenderung lembut dalam berbicara. Sementara itu, orang Batak cenderung keras ketika berkomunikasi. Ketika kelompok-kelompok masyarakat itu tidak saling mengenal budaya komunikasi satu sama lain, bisa jadi orang Sunda akan menganggap orang Batak kasar dan suka marah-marah, padahal gaya berbicaranya memang demikian. Di sisi lain, orang Batak mungkin akan menganggap orang Yogyakarta atau orang Sunda tidak tegas dan tidak percaya diri. Nihilnya pengetahuan mengenai keragaman budaya akan membuat kita berpikir keliru dan cenderung gegabah dalam mengambil kesimpulan.

2. Mempelajari dan menguasai salah satu seni budaya sesuai dengan minat dan kesenangannya

Mempelajari secara mendalam suatu budaya tertentu menjadikan seseorang peka dan sangat menghargai pengetahuan mengenai budaya tersebut. Ketika rasa penghargaan itu muncul, tentu kita tidak ingin orang lain merendahkan budaya yang kita senangi. Dengan demikian, kita juga seharusnya tidak merendahkan budaya lain, sebab kita akan turut merasakan betapa tidak nyamannya ketika budaya yang kita senangi dianggap remeh orang lain.

3. Merasa bangga terhadap budaya bangsa sendiri

Indonesia merupakan salah satu negara dengan keadaan sosial budaya paling beragam di seluruh dunia.

Sebagai misal, Indonesia memiliki 652 bahasa daerah, tidak termasuk dialek dan subdialek, dilansir Kemdikbud.

Kekayaan budaya itu sudah cukup membuat kita bangga sebagai orang Indonesia. Belum lagi ragam budaya lain yang tak kalah banyaknya.

4. Menyaring budaya asing yang masuk ke dalam bangsa Indonesia

Budaya asing yang masuk ke Indonesia melalui internet dan media massa memiliki dampak positif dan negatif. Di satu sisi, ada kalanya, budaya asing itu menggerus budaya asli Indonesia. Contohnya, mengenakan busana batik atau kopiah merupakan budaya asli Indonesia, atau juga lagu dangdut adalah musik khas Indonesia, namun sebagian orang menganggapnya sebagai selera kampungan dan sudah ketinggalan zaman.


Baca juga artikel terkait TOLERANSI atau tulisan menarik lainnya Abdul Hadi