Bagaimana sistem perekonomian masyarakat yang hidup di lingkungan Candi Borobudur

Afri Listiana, 3414000046 (2005) Pengaruh Obyek Wisata Candi Borobudur Terhadap Perilaku Sosial Ekonomi Pedagang di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang. Under Graduates thesis, Universitas Negeri Semarang.

PDF (Pengaruh Obyek Wisata Candi Borobudur Terhadap Perilaku Sosial Ekonomi Pedagang di Kawasan Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang.) - Published Version
Download (309kB) | Preview

Abstract

Bangsa Indonesia memiliki kekayaan alam yang menjadi sumber daya dan modal yang besar artinya bagi usaha penanganan dan peningkatan kepariwisataan. Dengan adanya pembangunan di bidang pariwisata dapat memperluas lapangan kerja dan membantu meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat. Taman Wisata Candi Borobudur sebagai obyek wisata yang menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitarnya dengan bekerja sebagai pedagang di Taman Borobudur. Adanya para wisatawan dan minat usaha yang besar dari para pedagang akan mempengaruhi perilaku social ekonomi yang tampak dari cara-cara dan aktivitas-aktivitas pedagang dalam kegiatan ekonomi mereka sebagai pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur. Sebagai makhluk social para pedagang juga melakukan interaksi social yang terjalin dalam kehidupan social pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur. Dalam berinteraksi social para pedagang, selain akan terjalin kerjasama-kerjasama juga tidak lepas dari benturan-benturan dan konflikkonflik yang dikarenakan perbedaan kepentingan diantara para pedagang. Permasalahan yang diangkat dalam skripsi ini adalah (1) bagaimanakah pengaruh Obyek Wisata Candi Borobudur terhadap perilaku social ekonomi pedagang di Taman Borobudur, (2) bagaimanakah pola interaksi social para pedagang di Taman Borobudur . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran secara umum tentang pengaruh obyek wisata candi borobudur terhadap perilaku social ekonomi pedagang dan pola-pola interaksi social pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan mengambil lokasi di Taman Wisata Candi Borobudur Kabupaten Magelang. Fokus dalam penelitian ini adalah perilaku social ekonomi pedagang dan pola interaksi social dalam berbagai aspek kehidupan. Sumber data dalam penelitian ini yaitu pegawai PT Taman Wisata Candi Borobudur dan para pedagang di Taman Wisata Candi Borobudur. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Dalam penelitian ini teknik pemeriksaan keabsahan data yang digunakan yaitu teknik triangulasi sumber, sedangkan metode analisis data yang digunakan yaitu model analisis interaktif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku social ekonomi pedagang tampak dalam cara-cara dan aktivitas-aktivitas para pedagang dalam kegiatan ekonomi mereka sebagai pedagang yang meliputi kegiatan pengadaan barang dagangan, pembagian barang dagangan, penentuan harga barang dagangan, penawaran barang dagangan, penjualan barang dagangan, pembagian tempat berdagang, kerjasama ekonomi dan pemanfaatan peluang ekonomi. Dalam interaksi social tampak dalam pola interaksi social pedagang yang terbagi menjadi dua pola yaitu pola interaksi social asosiatif yang berupa kerjasama dalam berbagai aspek kehidupan yaitu ekonomi, social, agama, kebersihan lingkungan, hokum, keamanan dan ketenangan lingkungan serta adanya akomodasi dan asimilasi. Pola yang kedua yaitu pola interasi social disosiatif yang berupa persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Adanya obyek wisata candi borobudur memberikan pengaruh positif bagi perilaku social ekonomi pedagang yaitu semakin luasnya kesempatan usaha, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan pendapatan dan pola piker pedagang dalam pengembangan usaha dagang. Sedangkan pengaruh negatifnya yaitu meningkatnya harga di daerah wisata, adanya persaingan dan pertentangan atau pertikaian dan pencemaran lingkungan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keberadaan taman borobudur berpengaruh terhadap perilaku social ekonomi pedagang. Proses interaksi social menghasilkan dua pola yaitu pola interaksi social asosiatif dan pola interaksi social disosiatif. Saran yang disampaikan yaitu bagi pedagang agar memiliki sikap terbuka untuk menerima perbedaan-perbedaan agar dapat menghindari persaingan dan pertentangan atau pertikaian. Bagi pihak PT Taman Borobudur agar lebih aktif memberikan penyuluhan untuk mencegah persaingan dan pertentangan atau pertikaian antara pedagng untuk menciptakan lingkungan taman yang aman dan nyaman.

Actions (login required)

View Item

Warta Ekonomi, Magelang -

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Candi Borobudur selain menjadi indikator peradaban pada zaman berdirinya, juga daya dorong pertumbuhan ekonomi zaman sekarang, khususnya bagi masyarakat sekitar candi.

"Candi Buddha ini juga banyak memberikan edukasi bagi masyarakat dalam cara berkomunikasi, bernegosiasi, dan berintegrasi dengan alam lingkungannya," kata Ganjar dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jateng, Prambudi pada Borobudur Cultural Feast 2016di Magelang, Sabtu (17/12/2016).

Oleh karena itu, katanya, dibutuhkan terobosan dan inovasi untuk lebih menggairahkan arus kunjungan wisata dan mendongkrak ekonomi warga. Pembuatan replika alat musik seperti gitar adalah salah satu bentuk konkret dalam merealisasikan relief Borobudur dalam alat petik mirip gitar.

Menurut dia, kegiatan semacam ini merupakan bagian dari upaya merawat tugas sejarah, panggilan kemanusiaan dan komersialisasi Borobudur.

"'Event' ini saya minta di-viral-kan sehingga Indonesia tahu, dunia tahu di Jawa Tengah ada Candi Borobudur, candi besar dalam ingatan, tetapi jauh lebih besar bagi kemaslahatan dan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, Borobudur menjadi salah satu konsentrasi pengembangan wisata unggulan Pemprov Jateng dan pusat serta Pemkab Magelang akan terus bekerja sama membuat Borobudur sebagai ibu kandung semua pihak khususnya kaum muda untuk terus berinovasi sehingga membuat masyarakat berseri-seri.

"Ke depan kami akan terus mendorong upaya-upaya pengembangan potensi wisata candi melalui pengembangan pariwisata sister temple antarnegara," katanya.

Menurut dia, merawat Borobudur sama halnya membangun jembatan akademik bagi masyarakat bahwa "yen ora obah ora mamah", sekaligus sebagai sumber belajar bagi siapa pun.

Deputi Menteri Sekretaris Negara, Bidang Hubungan Kelembagaan dan Kemasyarakatan, Dadang Wildan mengatakan, PT Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur, Prambanan, Rau Boko memulai sebuah itikad baik bahwa Borobudur tidak hanya sebagai warisan peninggalan sejarah dunia yang telah diakui UNESCO, tetapi juga harus memberikan makna yang amat besar bagi pengembangan potensi ekonomi masyarakat sekitarnya.

"Kita tidak ingin pariwisata hanya untuk pariwisata, kita tidak ingin Borobudur hanya dinikmati, hanya dilihat oleh setiap orang, tetapi tidak berdampak besar pada lingkungan masyarakat sekitarnya," katanya. (Ant)

Baca Juga: Mau Dikenang Sebagai Apa Nanti Jokowi Setelah Jadi Presiden? Ali Syarief Sarankan Hal Ini: Mumpung Masih Ada Waktu 2 Tahun

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA