Bagaimana peran bakat kemampuan dan latihan kemauan untuk menjadi seorang pemusik

Setelah mendapatkan sedikit gambaran, yang harus dilakukan selanjutnya adalah melakukan klarifikasi pada anak. Klarisikasi ini dapat dilakukan dengan menanyakan seputar kegiatan sehari-hari. Sebagai contohnya, Anda bisa menanyakan tentang apa yang sedang ia sukai. Apakah benar ia suka menyanyi, menggambar, atau mungkin bermain catur.

Jika ia suka menggambar, Anda bisa bertanya lebih jauh lagi tentang apa yang ia suka gambar, kenapa tertarik untuk menggambar, apakah ada kesulitan ketika melakukan hal tersebut, dan lainnya.

Kegiatan ini tidak hanya membantu Anda dalam menemukan bakat si kecil, namun juga bisa meningkatkan kedekatan antara orang tua dan anak.

You're Reading a Free Preview
Pages 4 to 5 are not shown in this preview.

Beberapa bulan lalu saya menemukan seorang murid yang mempunyai bakat musik cukup baik dan telah mencapai Grade 6.Murid ini mempunyai semua faktor untuk sukses belajar musik, yaitu: sebuah piano, mempunyai “BAKAT”, dan dukungan orang tua secara financial untuk terus melanjutkan belajar musik.

Semua hal POSITIF diatas ternyata hilang sirna karena anak ini TIDAK mempunyai “KEMAUAN” untuk belajar.Dari bulan ke bulan, kemajuan belajarnya amat lambat sekali, karena tidak/kurang latihan dirumah. Selain itu, anak ini sering bolos dan selalu terlambat datang ke kelas.

Karena dia telah di jenjang pendidikan SMA, orang tua murid sulit untuk menasehatinya dan pada akhirnya, anak ini menyerah dan mundur dari belajar musiknya.

Dari kejadian ini saya merenung, ternyata “KEMAUAN” lebih penting daripada “BAKAT MUSIK”. Saya telah melihat banyak kejadian orang yang mempunyai Kemauan yang kuat, selalu dapat mengalahkan orang yang Berbakat(tetapi tidak mempunyai kemauan).

Nah, bagaimana dengan pendapat Anda? Apakah anak anda mempunyai BAKAT lebih, atau Kemauan yang Keras? Atau… keduanya? Tentunya sebagai orang tua, kita ingin kedua duanya. Anak yang berbakat dan mempunyai kemauan yang tinggi.

Bagaimana apabila anda harus memilih bakat musik vs kemauan? Karena di dunia ini biasanya sulit untuk mendapatkan semuanya?

Apabilasaya harus memilih, saya ingin mempunyai anak yang mempunyai KEMAUAN lebih tinggi dan mempunyai BAKAT musik yang sedang/biasa2 saja.Karena saya percaya, dengan KEMAUAN yang tinggi, semua tantangan dapat dilewati, tetapi tidak dengan BAKAT.

Anda tidak setuju dan masih penasaran? Coba lihat sekeliling teman2 kantor atau teman SMA anda. Apakah yang sukses adalah orang2 yang mempunyai Bakat musik /kepandaian tinggi? Saya kira jawabnya tidak. Biasanya orang yang sukses adalah orang yang lebih mempunyai KEMAUAN yang tinggi daripada sekedar bakat. Maka itu, dalam belajar musik, jangan pikirkan apakah anak kita mempunyai bakat atau tidak. Yang penting, bagaimana kita secara terus menerus memelihara “KEMAUAN” yang kuat pada diri anak kita untuk terus menempuh proses belajar musik.

Saya harap contoh diatas dapat memberikan inspirasi bersama untuk terus memelihara kemauan yang kuat kepada anak didalam belajar dan melakukan sesuatu disegala bidang.

written by: Kurnia Kwik

Bakat VS Kemauan

Harmonisasi Bakat & Kemauan

JIKA kita pernah membaca bahwa persentase antara bakat (kemampuan) dan latihan (kemauan) untuk menjadi seorang pemusik yang bagus adalah 10 persen untuk bakat dan 90 persen untuk latihan. Itu berarti bahwa untuk menjadi seorang pemusik dengan tingkat keterampilan yang tinggi tidak bisa hanya bermodalkan bakat!

Namun, kita harus mengolah bakat kita yang merupakan anugerah dari Tuhan dengan berlatih dan terus berlatih dengan perbandingan 1:9. Mengapa perbandingannya seekstrem itu? Mengapa kita masih harus mengembangkan bakat musik yang kita miliki dengan latihan keras? Apakah bakat yang bagus saja tidak cukup?

Salah satu alasannya adalah, suatu bakat (dalam bidang apa pun) ibarat sebuah bibit tanaman. Sebagus apa pun bibit yang kita miliki, jika tidak pernah disiram, diberi pupuk, dan dirawat sesuai dengan apa yang dibutuhkan, bibit tersebut tidak akan bisa tumbuh, berkembang serta berbuah dengan baik.

Baca Juga :  Dibuka Diam-Diam, TB dan Wiraraja Disegel Lagi

Alasan berikutnya, bahwa bermain musik/bernyanyi menggunakan anggota tubuh kita yang digerakkan oleh otot. Otot-otot tersebut perlu kita latih supaya bisa bergerak sesuai dengan perintah dari otak, yang menerima dan memproses data dari indra yang kita miliki. Maka dari itu, kita butuh latihan.

Seorang guru besar musik sekaligus pemain biola dari Jepang Sin’ichi Suzuki mengatakan, seorang pemusik membutuhkan latihan rutin dalam 1 hari itu minimal 4 jam. Jika kita punya bakat musik yang bagus, namun otot kita tidak terlatih, maka yang terjadi adalah kita tahu bahwa permainan kita salah, tapi anggota tubuh kita tidak bisa bergerak dengan kecepatan dan ketepatan yang kita inginkan. Sehingga, tidak bisa menghasilkan bunyi/suara yang bagus seperti yang kita harapkan. Seperti pitch yang tidak tepat (fals), warna suara dan kualitas suara tidak bagus dan sebagainya.

Baca Juga :  Momentum Kebangkitan Sastra Madura

Satu hal lagi, seperti halnya atlet yang harus latihan tiap hari secara intens dan kontinu, semata-mata bertujuan membentuk teknik atau skill lebih mapan dan kuat. Disiplin latihan juga akan memengaruhi kekuatan tenaga dan otot kita. Makin banyak waktu buat latihan, akan semakin kuat juga otot kita. Dalam artian, kita tidak akan cepat merasakan capek.

Maka dari itu, pemusik juga harus latihan tiap hari untuk melatih otot-otot dari bagian tubuhnya yang digunakan untuk bernyanyi dan bermain musik agar menghasilkan suara yang bagus, nada yang tepat, dengan kecepatan/tempo seperti yang diinginkan dan tentunya akan menambah kekuatan otot-otot kita saat kita akan pentas. 

HENDRA GEMMA

Musisi asal Bangkalan

JIKA kita pernah membaca bahwa persentase antara bakat (kemampuan) dan latihan (kemauan) untuk menjadi seorang pemusik yang bagus adalah 10 persen untuk bakat dan 90 persen untuk latihan. Itu berarti bahwa untuk menjadi seorang pemusik dengan tingkat keterampilan yang tinggi tidak bisa hanya bermodalkan bakat!

Namun, kita harus mengolah bakat kita yang merupakan anugerah dari Tuhan dengan berlatih dan terus berlatih dengan perbandingan 1:9. Mengapa perbandingannya seekstrem itu? Mengapa kita masih harus mengembangkan bakat musik yang kita miliki dengan latihan keras? Apakah bakat yang bagus saja tidak cukup?

Salah satu alasannya adalah, suatu bakat (dalam bidang apa pun) ibarat sebuah bibit tanaman. Sebagus apa pun bibit yang kita miliki, jika tidak pernah disiram, diberi pupuk, dan dirawat sesuai dengan apa yang dibutuhkan, bibit tersebut tidak akan bisa tumbuh, berkembang serta berbuah dengan baik.

Alasan berikutnya, bahwa bermain musik/bernyanyi menggunakan anggota tubuh kita yang digerakkan oleh otot. Otot-otot tersebut perlu kita latih supaya bisa bergerak sesuai dengan perintah dari otak, yang menerima dan memproses data dari indra yang kita miliki. Maka dari itu, kita butuh latihan.

Seorang guru besar musik sekaligus pemain biola dari Jepang Sin’ichi Suzuki mengatakan, seorang pemusik membutuhkan latihan rutin dalam 1 hari itu minimal 4 jam. Jika kita punya bakat musik yang bagus, namun otot kita tidak terlatih, maka yang terjadi adalah kita tahu bahwa permainan kita salah, tapi anggota tubuh kita tidak bisa bergerak dengan kecepatan dan ketepatan yang kita inginkan. Sehingga, tidak bisa menghasilkan bunyi/suara yang bagus seperti yang kita harapkan. Seperti pitch yang tidak tepat (fals), warna suara dan kualitas suara tidak bagus dan sebagainya.

Baca Juga :  Jihad Bagikan 10 Ribu Nasi Bungkus Kepada Korban Banjir

Satu hal lagi, seperti halnya atlet yang harus latihan tiap hari secara intens dan kontinu, semata-mata bertujuan membentuk teknik atau skill lebih mapan dan kuat. Disiplin latihan juga akan memengaruhi kekuatan tenaga dan otot kita. Makin banyak waktu buat latihan, akan semakin kuat juga otot kita. Dalam artian, kita tidak akan cepat merasakan capek.

Maka dari itu, pemusik juga harus latihan tiap hari untuk melatih otot-otot dari bagian tubuhnya yang digunakan untuk bernyanyi dan bermain musik agar menghasilkan suara yang bagus, nada yang tepat, dengan kecepatan/tempo seperti yang diinginkan dan tentunya akan menambah kekuatan otot-otot kita saat kita akan pentas. 

HENDRA GEMMA

Musisi asal Bangkalan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA