3 menit Dalam dunia bisnis, dikenal istilah break even point (BEP) untuk keperluan akuntansi. Sudahkah kamu tahu cara menghitung BEP yang benar? Show BEP berperan penting dalam pengambilan keputusan bisnis, baik itu terkait penentuan produksi hingga laba perusahaan. Maka dari itu, penghitungan ini sangat penting dilakukan untuk mengambil keputusan tepat terkait langkah-langkah bisnis yang akan dilakukan. Selain itu, BEP juga memberikan fungsi dan manfaat yang besar bagi keberlangsungan sebuah bisnis. Jadi, sebaiknya kamu mulai memahami apa itu BEP dan komponen-komponen yang termasuk di dalamnya. Simak penjelasan dan cara menghitung BEP berikut ini, yuk! Apa Itu BEP?BEP merupakan singkatan dari break even point yang merupakan titik di mana pendapatan yang diperoleh sama dengan modal yang dikeluarkan. Sederhananya, total keuntungan dan kerugian berada pada titik nol yang artinya perusahan tersebut tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Hal ini bisa terjadi ketika perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualannya hanya cukup untuk menutup biaya tetap serta biaya variabel. Apabila hasil penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap, maka perusahaan tersebut mengalami kerugian. Sebaliknya, jika penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan dalam kondisi untung. Selain penting bagi perusahaan, penghitungan BEP juga kerap digunakan dalam investasi saham untuk menganalisa kapan harus membeli dan menjual saham. Fungsi Break Even Pointsumber: kajianpustaka.com Break even point memainkan fungsi penting dalam kegiatan bisnis, khususnya bagi perusahaan dalam mengevaluasi kondisi perusahaan dan menentukan keputusan untuk ke depannya. Berikut fungsi break even point:
Manfaat Break Even PointDengan melakukan penghitungan BEP, sebagai pelaku bisnis, kamu akan mendapatkan manfaat yang sangat luas guna mendukung aktivitas bisnismu. Berikut manfaat break even point:
Komponen dalam Cara Menghitung BEPsumber: legalraasta.com Dalam mempraktikkan cara menghitung BEP, ada empat komponen break even analysis yang harus kamu ketahui terlebih dahulu:
Cara Menghitung BEP Unit dan RupiahBagaimana cara menghitung break event point? Untuk itu ada dua cara yang bisa digunkan, yakni menggunakan rumus unit dan rupiah atau nominal mata uang. Berikut rumus BEP:
Contoh kasus: Pak Ruslan memiliki sebuah toko sepeda dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Cara Menghitung BEP UnitBEP = Biaya Tetap/(Harga Per Unit – Biaya Variabel Per Unit) BEP = 5.000.000/(1.500.000 – 200.000) BEP = 3,84 unit (dibulatkan menjadi 4 unit) Dengan demikian, Pak Ruslan dapat mengalami balik modal jika bisa menjual empat unit sepeda dalam satu bulan dan akan mendapatkan keuntungan jika lebih dari itu. 2. Cara Menghitung BEP RupiahBEP = Biaya Tetap/(Kontribusi Margin Per Unit/Harga Per Unit) BEP = 5.000.000/(Harga Jual – Biaya Variabel Per Unit)/Harga Per Unit BEP = 5.000.000/(1.500.000 – 200.000)/1.500.000 BEP = 5.000.000/0,9 BEP = Rp5.600.000 Dengan demikian, Pak Ruslan dapat mencapai BEP ketika angka penjualannya mencapai Rp6.250.000. Jika melewati angka tersebut, maka sudah balik modal dan bisa menghitung keuntungan. *** Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99! Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia. Kunjungi www.99.co/id dan www.rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang! Dapatkan hunian terbaik, salah satunya di LRT City Cibubur!
TRENDING | 26 Maret 2022 08:00 Reporter : Kurnia Azizah Merdeka.com - Berkutat di dunia bisnis, mungkin Anda akan tidak asing dengan cara menghitung BEP Unit dan BEP Rupiah. Secara umum, BEP Unit adalah penghitungan BEP yang dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah penjualan produk. Sedangkan BEP Rupiah adalah penghitungan BEP yang dinyatakan dalam harga penjualan (Rupiah). Jika diartikan secara bahasa, BEP atau Break-Even Point digunakan dalam penghitungan titik impas. Tapi kapan seseorang akan mencapai titik impas tersebut? Ini adalah salah satu pertanyaan terbesar yang perlu Anda jawab saat memulai bisnis. Itulah alasan penting untuk memahami cara menghitung BEP Unit dan BEP Rupiah. Termasuk penting pula untuk melakukan analisis titik impas, yang membantu Anda menentukan biaya tetap, contohnya sewa serta biaya variabel seperti bahan mentah. Sehingga Anda dapat menetapkan harga dengan tepat dan memperkirakan kapan bisnis Anda akan menjadi menguntungkan. Inti dari analisis titik impas adalah konsep titik impas (BEP) itu sendiri. Titik impas bisnis atau BEP dalam bisnis adalah tahap di mana pendapatan sama dengan biaya. Setelah Anda menentukan jumlah itu, Anda harus melihat dengan cermat semua biaya. Baik dari biaya sewa, tenaga kerja, hingga material, bahkan struktur harga. Lantas apakah harga yang Anda rilis terlalu rendah atau biaya modal terlalu tinggi untuk mencapai titik impas Anda, dalam waktu yang wajar? Beragam pertanyaan patut dijadikan sebagai acuan dan rencana dalam menghitung BEP atau titik impas. Untuk lebih jelasnya, simak mengenai cara menghitung BEP Unit dan BEP Rupiah berikut ini, seperti dihimpun dari berbagai sumber, Jumat (25/3). 2 dari 9 halaman
© Getty Images Pengertian BEP atau Break-Even Point adalah titik impas, titik di mana pendapatan perusahaan sama dengan biayanya. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa BEP Unit adalah penghitungan BEP yang dinyatakan dalam bentuk unit atau jumlah penjualan produk. Sederhananya, total keuntungan dan kerugian berada di titik nol. Ini artinya perusahan tidak mendapatkan keuntungan maupun kerugian. Hal ini biasa terjadi saat perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap dan volume penjualan yang cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel. Melansir dari Fresh Books, menghitung BEP dapat dilakukan dengan salah satu dari dua cara; pertama adalah menentukan jumlah unit yang perlu dijual, atau yang kedua adalah jumlah penjualan, dalam rupiah atau dolar, yang perlu terjadi. Jika hasil penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap. Maka perusahaan bisa disebut mengalami kerugian. Sebaliknya, saat penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap, maka perusahaan sudah di kondisi untung. BEP atau titik impas memungkinkan perusahaan mengetahui target, kapan atau salah satu produknya, akan mulai menguntungkan. Jika pendapatan bisnis berada di bawah titik impas (BEP), maka perusahaan beroperasi dalam kerugian. Jika di atas BEP, maka itu beroperasi dengan untung. Selain penting untuk membangun perusahaan, memahami cara menghitung BEP Unit juga diperlukan dalam mengetahui progres investasi saham. Untuk menganalisa waktu, kapan harus membeli dan menjual saham. (mdk/kur) Baca juga: 3 dari 9 halaman
©2014 Merdeka.com/shutterstock/violetkaipa Dengan memahami cara menghitung BEP Unit dan BEP Rupiah, sebagai pelaku bisnis Anda akan mendapatkan manfaat yang sangat luas dalam mendukung aktivitas berbisnis. Beirkut ini sejumlah manfaat dari mengetahui cara menghitung BEP Unit seperti dilansir dari Analytics Steps: 1. Memahami Harga Analisis BEP adalah teknik yang sangat berharga bagi sebuah perusahaan, dan memiliki banyak manfaat. Ini menunjukkan berapa banyak barang yang harus dijual dan mendapatkan untung. Ini menentukan suatu produk layak dijual atau terlalu berisiko untuk dipasarkan. Ini menunjukkan berapa banyak uang yang akan dihasilkan perusahaan pada setiap tingkat output. 2. Mendapatkan Dana Dalam hal mengumpulkan pembiayaan, analisis BEP biasanya merupakan bagian penting dari strategi perusahaan. Jika Anda ingin mendapatkan pendanaan untuk perusahaan atau startup, maka Anda hampir pasti perlu melakukan studi impas. Selain itu, titik impas yang rendah kemungkinan akan membantu merasa lebih nyaman untuk mengambil utang atau pendanaan tambahan. 3. Mengurangi Risiko Beberapa konsep perusahaan menggunakan cara menghitung BEP Unit untuk membantu mengurangi risiko dengan memandu, menjauh dari investasi atau lini produk yang tidak mungkin berhasil. 4. Menetapkan Target Pendapatan Analisis BEP juga dapat menjadi alat yang berguna untuk menentukan sasaran penjualan yang tepat untuk tim Anda. Jika Anda memiliki jumlah dan kerangka waktu yang tepat, biasanya lebih mudah untuk memutuskan sasaran pendapatan. 4 dari 9 halaman
©Shutterstock.com/Pressmaster Biaya terkadang dapat diklasifikasikan sebagai biaya tetap dan variabel. Hal ini dapat membuat perhitungan menjadi sulit. Anda hampir pasti harus memasukkannya ke dalam salah satu dari keduanya. Data yang benar diperlukan agar BEP akurat. Anda tidak akan mendapatkan hasil yang dapat dipercaya jika Anda tidak memasukkan data yang baik ke dalam perhitungan. 6. Membayar Biaya Tetap Kebanyakan pebisnis berpikir tentang harga dalam hal berapa biaya untuk membuat produk mereka. Ini disebut sebagai biaya variabel. Anda tetap harus membayar pengeluaran tetap seperti asuransi dan pengembangan web. Anda dapat mencapai ini dengan melakukan analisis BEP. 7. Mengabaikan Pesaing Sebagai pendatang baru di dunia bisnis, Anda akan berdampak pada saingan dan sebaliknya. Mereka mungkin mengubah harga mereka, memengaruhi permintaan barang Anda dan memaksa untuk menyesuaikan harga milikmu juga. Jika mereka berkembang dengan cepat dan sumber daya mentah yang Anda berdua gunakan menjadi langka, harganya bisa naik. Akhirnya, analisis BEP akan memberi Anda pengetahuan yang kuat tentang prasyarat untuk sukses. Ini harus dimiliki. Namun, ini bukan satu-satunya studi yang harus Anda lakukan sebelum memulai atau mengubah perusahaan. 8. Membuat Pilihan yang Lebih Baik Terkadang seorang pengusaha akan membuat keputusan berdasarkan emosi mereka. Jika mereka antusias dengan perusahaan baru, mereka akan mengejarnya. Penting untuk mengetahui cara mengatur perasaan Anda sebelum bertindak. Pengusaha yang sukses membuat penilaian berdasarkan fakta, salah satunya dengan hasil BEP Unit. Ketika Anda telah berusaha dan memiliki data yang berarti, membuat keputusan akan jauh lebih mudah. Baca juga: 5 dari 9 halaman
Langkah selanjutnya setelah Anda memahami pengertian dari BEP itu sendiri. Simak selengkapnya mengenai rumus cara menghitung BEP Unit berikut ini: BEP = Biaya Tetap ÷ (Harga Per Unit – Biaya Variabel Per Unit) BEP = Biaya Tetap ÷ (Kontribusi Margin Per Unit/Harga Per Unit) 6 dari 9 halaman
©2022 Merdeka.com/Freepik
Selanjutnya, berikut ini langkah dari cara menghitung BEP Unit yang perlu Anda ketahui, seperti dikutip dari Wallstreet: 1. Biaya tetap. Pertama, biaya variabel per unit harus dihitung berdasarkan biaya variabel dari akun laba rugi dan kuantitas produksi. Biaya variabel akan bervariasi dalam kaitannya langsung dengan produksi atau volume penjualan. Biaya variabel terutama meliputi biaya bahan baku, biaya bahan bakar, biaya pengemasan, dan biaya lainnya yang berbanding lurus dengan volume produksi. Biaya tetap juga termasuk biaya yang dibayarkan untuk layanan seperti desain grafis, periklanan, dan hubungan masyarakat. 2. Kemudian, biaya tetap harus dihitung dari laporan laba rugi. Biaya tetap tidak berubah sesuai dengan volume produksi. Biaya tetap termasuk (tidak lengkap) beban bunga, pajak yang dibayar, sewa, gaji tetap, beban penyusutan, biaya tenaga kerja, dan sejenisnya. 3. Sekarang, harga jual per unit dihitung dengan membagi total pendapatan operasional dengan unit produksi. 4. Margin kontribusi. Lalu margin kontribusi per unit dihitung dengan mengurangi biaya variabel per unit dari harga jual per unit. 5. Rasio margin kontribusi. Angka rasio margin kontribusi biasanya dinyatakan sebagai persentase, dihitung dengan mengurangkan biaya tetap Anda dari margin kontribusi. Dari sana, Anda dapat menentukan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai BEP, seperti memotong biaya produksi atau menaikkan harga. 6. Akhirnya, titik impas unit atau BEP Unit diperoleh dengan membagi biaya tetap pada langkah 2 dengan margin kontribusi per unit yang dihitung pada langkah 4. Laba yang diperoleh setelah BEP. Setelah penjualan Anda sama dengan biaya tetap dan biaya variabel, Anda telah mencapai titik impas, dan perusahaan akan melaporkan laba atau rugi bersih. Baca juga: 7 dari 9 halaman
©2014 Merdeka.com/shutterstock/EDHAR Seorang pengusaha bernama Tumhareha memiliki sebuah toko emas dengan ketentuan sebagai berikut:
Cara Menghitung BEP Unit BEP = Biaya Tetap/(Harga Per Unit – Biaya Variabel Per Unit) BEP = 5.000.000/(1.500.000 – 200.000) BEP = 3,84 unit (dibulatkan menjadi 4 unit) Dengan demikian, Pak Tumhareha bisa mendapatkan balik modal jika mampu menjual empat unit emas dalam satu bulan dan akan mendapatkan keuntungan jika lebih dari itu. Cara Menghitung BEP Rupiah BEP = Biaya Tetap/(Kontribusi Margin Per Unit/Harga Per Unit) BEP = 5.000.000/(Harga Jual – Biaya Variabel Per Unit)/Harga Per Unit BEP = 5.000.000/(1.500.000 – 200.000)/1.500.000 BEP = 5.000.000/0,9 BEP = Rp5.600.000 Dengan demikian, Pak Tumhareha bisa mencapai BEP saat angka penjualannya mencapai Rp6.250.000. Jika berhasil melewati angka tersebut, maka sudah balik modal dan bisa menghitung keuntungan yang diperoleh. 8 dari 9 halaman
©2016 Merdeka.com Keuntungan dari memahami titik impas atau cara menghitung BEP Unit, seperti dikutip dari Marketing91:
9 dari 9 halaman
©2014 Merdeka.com/shutterstock/violetkaipa Sementara untuk kekurangan dari titik impas atau BEP itu sendiri, di antaranya adalah:
Baca juga: |