Bagaimana Cara Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit jika dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan?

Cari soal sekolah lainnya

KOMPAS.com - Kamu pasti pernah meminum larutan elektrolit yang baik bagi kesehatan tubuh. Namun apakah sebenarnya larutan elektrolit itu dan apa perbedannya dengan larutan non-elektrolit? Simak penjelasan berikut ini.

Larutan Elektrolit

Larutan elektrolit adalah senyawa kimia yang mengasilkan ion-ion saat dilarutkan kedalam air. Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik selayaknya konduktor karena memiliki ion. 

Dilansir dari Encyclopedia Britannica (1998), saat dilarutkan dalam pelarut, senyawa elektrolit mengalami disosiasi menjadi partikel-partikel bermuatan positif dan negative. Partikel-partikel tersebutlah yang disebut sebagai ion.

Sehingga dapat diketahui bahwa senyawa elektrolit terbentuk dari ikatan ion. Contoh larutan elektrolit adalah larutan asam, basa, dan garam.

Baca juga: Larutan Elektrolit dan Ikatan Kimia

Larutan elektrolit dibedakan berdasarkan kekuatannya dalam menghantarkan listrik menjadi larutan elektrolit lemah dan larutan elektrolit kuat. Larutan elektrolit tinggi memiliki derajat ionisasi (α) yang mendekati 1, berarti zat terlarut hampi semuanya terionisasi.

Adapun larutan elektrolit lemah memiliki derajat ionisasi jauh dibawah 1, berarti zat terlarut yang berubah menjadi ion hanya sedikit. Hal ini menyebabkan larutan elektrolit lemah menghantarkan listrik dengan kurang baik.

Shutterstock Ilustrasi

Larutan Non Elektrolit

Larutan nonelektrolit adalah kebalikan dari larutan nonelektrolit. Larutan non-elektrolit terbentuk dari senyawa nonpolar yang dilarukan kedalam pelarut. Larutan non-elektrolit adalah larutan yang tidak bisa memproduksi ion-ion saat dilarutkan kedalam air.

Karena tidak memiliki ion-ion, larutan nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik. Bebeda dengan senyawa elektrolit, senyawa nonelektrolit tersusun dari ikatan kovalen. Contoh dari larutan nonelektrolit adalah larutan sukrosa, larutan glukosa, dan larutan etana.

Baca juga: Apa itu Elektrolit? Apa Fungsinya bagi Tubuh?

Pada gambar terlihat bahwa larutan elektrolit dapat mengahntarkan listrik karena ion-ion didalamnya, sedangkan larutan non-elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik sama sekali.

Ada lampu yang menyala dengan redup hal ini berarti larutan tersebut adalah larutan elektrolit lemah yang memiliki sedikit ion.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Cari soal sekolah lainnya


 BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT?

Bagaimana Cara Membedakan larutan elektrolit dan non elektrolit jika dilihat dari hasil pengamatan yang dilakukan?

Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit

Larutan elektrolit dan non elektrolit dapat dibedakan dengan jelas dari sifatnya yaitu kemampuan menghantarkan listrik.

 a) Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.

Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius (1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.

Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam. Contoh larutan elektrolit kuat : HCl, HBr, HI, HNO3, dan lain-lain. Contoh larutan elektrolit lemah : CH3COOH, Al(OH)3 dan Na2CO3.

b)  Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

     Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion (tidak terionisasi). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Contoh larutan non elektrolit: Larutan Gula (C12H22O11), Etanol (C2H5OH), Urea (CO(NH2)2), Glukosa (C6H12O6), dan lain-lain.


 1.4       Kekuatan Elektrolit
Kekuatan suatu elektrolit ditandai dengan suatu besaran yang disebut derajat ionisasi (α)

 Keterangan :

Elektrolit kuat memiliki harga α = 1, sebab semua zat yang dilarutkan terurai menjadi ion

Elektrolit lemah memiliki harga α<1, sebab hanya sebagian yang terurai menjadi ion.

Adapun non elektrolit memiliki harga α = 0, sebab tidak ada yang terurai menjadi ion.

  • Elektrolit kuat : α = 1(terionisasi sempurna)
  • Elektrolit lemah : 0 < α < 1 (terionisasi sebagian)
  • Non Elektrolit : α = 0 (tidak terionisasi)

Reaksi Ionisasi Elektrolit Kuat

Larutan yang dapat memberikan lampu terang, gelembung gasnya banyak, maka laurtan ini merupakan elektrolit kuat. Umumnya elektrolit kuat adalah larutan garam. Dalam proses ionisasinya, elektrolit kuat menghasilkan banyak ion maka α = 1 (terurai seluruhnya), pada persamaan reaksi ionisasi elektrolit kuat ditandai dengan anak panah satu arah ke kanan. Perlu diketahui pula elektrolit kuat ada beberapa dari asam dan basa.

Contoh :

  • NaCl (aq) à Na+(aq) + Cl-(aq)
  • KI (aq) à K+ (aq) + I - (aq)
  • Ca(NO3)2 (g) à Ca 2+ (aq) + 2NO3 - (aq)

Di bawah ini diberikan kation dan anion yang dapat membentuk elektrolit kuat.

Kation : Na+, L+, K+, Mg2+, Ca2+, Sr2+, Ba2+, NH4+
Anion   : Cl‑, Br-, I-, SO42-, NO3-, ClO4 -, HSO4 -, CO3 2-, HCO3 -

Cobalah kamu buatkan 5 macam garam lengkap dengan reaksi ionisasinya sesuai dengan kation dan anion pembentuknya seperti di bawah ini.

No

Kation

Anion

Reaksi Ionisasi

Garam

1

Mg2+

Br -

2

Ca2+

ClO4 -

3

NH4+

Cl -

4

Mg2+

Br -

5

Ca2+

ClO4 -

6

Ba2+

NO3 -

7

Na+

SO42-

Reaksi Ionisasi Elektrolit Lemah

Larutan yang dapat memberikan nyala redup ataupun tidak menyala, tetapi masih terdapat gelembung gas pada elektrodanya maka larutan ini merupakan elekrtolit lemah. Daya hantarnya buruk dan memiliki α (derajat ionisasi) kecil, karena sedikit larutan yang terurai (terionisasi). Makin sedikit yang terionisasi, makin lemah elektrolit tersebut. Dalam persamaan reaksi ionisasi elektrolit lemah ditandai dengan panah dua arah (bolak-balik) artinya tidak semua molekul terurai (ionisasi tidak sempurna)

 Contoh:

  • CH3COOH (aq) » CH3COO - (aq) + H+(aq)
  • NH4OH(g) » NH4+(aq) + OH - (aq)

Di bawah ini diberikan beberapa larutan elektrolit lemah, tuliskanlah reaksi ionisasinya.

No

Larutan Elektrolit Lemah

Reaksi Ionisasi

1.

H2S (aq)

2.

H3PO4 (aq)

3.

HF(g)

4.

HCOOH(aq)

5.

HCN(aq)

Jenis-jenis larutan berserta sifatnya sebagai kesimpulan dari penjelasan di atas diperlihatkan pada Tabel 1.1

 Tabel 1.1: Perbedaan sifat larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah dan non elektrolit

Jenis Larutan

Sifat dan Pengamatan Lain

Contoh Senyawa

Reaksi Ionisasi

Elektrolit Kuat

- terionisasi sempurna - menghantarkan arus listrik - lampu menyala terang

- terdapat gelembung gas

NaCl, HCl, NaOH,

H2SO4,KCl

NaCl  Na+ + Cl-
NaOH  Na+ + OH-
H2SO4  2 H+ + SO42-
KCl  K+ + Cl-

Elektrolit Lemah

- terionisasi sebagian - menghantarkan arus listrik - lampu menyala redup

- terdapat gelembung gas

NH4OH,
HCN, Al(OH)3

NH4OH  NH4+ + OH-
HCN  H+ + CN-
Al(OH)3  Al3+ + 3OH-

Non Elektrolit

- tidak terionisasi - tidak menghantarkan listrik - lampu tidak menyala

- tidak terdapat gelembung gas

C6H12O6, C12H22O11,
CO(NH2)2 C2H5OH

C6H12O6,C12H22O11,
CO(NH2)2

 C2H5OH