Apakah pesan moral yang dapat kamu terapkan dari sikap tokoh tersebut

Home » Kelas IV » Pembelajaran 6 Tema 4 Subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan

Pada Pembelajaran 6 Tema 4 Subtema 1 Jenis-jenis Pekerjaan akan mempelajari tentang menilai unsur-unsur cerita (tokoh, konflik, pesan moral) menggunakan pendapat pribadi. Menyajikan pendapat pribadi tentang unsur-unsur cerita (tokoh, konflik, pesan moral) dengan benar. Menganalisis sikap tokoh-tokoh dalam cerita dengan nilainilai yang terkandung dalam Pancasila. Menyajikan hasil analisis tentang sikap tokoh-tokoh dalam cerita dan mengaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Memahami prosedur pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni bela diri .Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor dan non-lokomotor untuk membentuk gerak dasar seni. Sebagai catatan tulisan ini hanya sebagai panduan saja ketika mengikuti kegiatan pembelajaran bersama Bapak/Ibu guru.

Ayo Membaca

Baca kembali teks tentang ‘Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur’ yang terdapat  dalam pembelajaran 4 dalam hati.

Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur

Ida, teman sebangku aku. Mungil, berkulit hitam manis, tidak banyak bicara, dan pandai. Ia seorang anak yang sederhana. Ayahnya sudah lama meninggal. Ia tinggal bersama ibu dan adiknya.

Ida anak yang sangat pandai. Nilai-nilainya yang selalu bagus, memberinya kesempatan meneruskan sekolah tanpa biaya. Semua buku pelajaran dan perlengkapan ditanggung oleh sekolah. Ida tak pernah malu dengan kondisi keluarganya. Bahkan ia semakin rajin belajar dan terus berprestasi. Ida juga selalu menjadi tempat bertanya jika teman-temannya mengalami kesulitan dalam pelajaran. Teman-teman memilih Ida sebagai ketua kelas. Pandai, tenang, dapat berkomunikasi dengan baik, serta mampu menjaga ketertiban kelas menjadi modal utamanya.

Hari ini, Ibu Tati mengingatkan tentang ulangan matematika. Sebagian siswa tidak siap. Termasuk Gugut, si jagoan bola, yang duduk di belakang kami. “Waduh, saya belum belajar, Bu! Kemarin saya seharian bermain bola sampai sore. Pulang ke rumah langsung tidur, Bu!” protesnya.

Ulangan tetap berlangsung. Gugut resah. Ia menengok ke kiri dan ke kanan. Tiba-tiba, ditendangnya kursi Ida dari belakang. “Ssstt..Ida! Bantu aku dong! Geser sedikit ke kiri, agar aku bisa melihat jawaban di kertas ulanganmu!” pinta Gugut.

Ida bergeming. Ia hanya menggelengkan kepala pelan, tanpa menengok ke belakang. Gugut mengganggunya lagi.

“Ayo dong, Ida. Sekali ini saja. Nanti aku beri kamu uang sepuluh ribu rupiah. Kamu bisa jajan kue di kantin” rayunya.

Gugut tahu benar Ida tidak pernah jajan di kantin. Ibunya tidak memberinya bekal uang jajan. Ida selalu membawa sebungkus nasi dan lauk dari rumah.

Namun, di luar dugaan Gugut, Ida tidak terusik. Sekali lagi ia menggeleng pelan. Sampai waktu berakhir, Gugut terpaksa menyerahkan kertas ulangannya dengan lunglai.Pada waktu istirahat

Ida menghampiri Gugut.“Maaf ya, Gugut. Aku bukan tidak ingin membantumu. Menyontek dan memberi contekan kepada teman, adalah perbuatan tidak jujur. Bahkan, perbuatan tersebut bisa dianggap sebagai korupsi kecil-kecilan” katanya kepada Gugut.

“Ah, Ida. Masa menyontek sekali saja dianggap korupsi? Setahuku korupsi nilainya milyaran, dan hanya dilakukan oleh pejabat berkuasa” kata Gugut. “Gugut, justru kita harus melatih diri. Korupsi dan menyontek sama-sama mengambil hak orang lain. Bernilai kecil atau besar, tetap saja tidak jujur.

Kita membiasakan diri bertingkah laku lurus, mudah-mudahan ketika besar nanti kita tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Dalam bentuk apapun!” Ida menambahkan dengan panjang lebar.Aku dan teman-teman sekelas yang ikut mendengarkan percakapan Ida dan Gugut terdiam setuju. Memang tidak salah kami memilih Ida sebagai pemimpin di kelas. Tidak sekedar pandai, Ida juga patut dijadikan teladan.

1. Tuliskan pendapatmu tentang masing-masing tokoh yang terdapat dalam cerita. 

Ida anak cerdas, sederhana, dan jujur sehingga dia patut dijadikan teladan di sekolah. Sedangkan Gugut anak yang malas belajar dan tidak jujur ketika ulangan. Sikap Gugut pada cerita di atas tidak patut untuk ditiru.

2. Tuliskan pendapatmu tentang konflik yang terjadi.

Ketika melaksanakan ulangan di sekolah kita harus berlaku jujur. Walaupun menolong dengan memberikan jawaban kita kepada teman yang lain, tindakan tersebut salah karena ketika ulangan kita tidak boleh tolong menolong dengan saling memberikan jawaban ulangan.

3. Tuliskan pendapatmu tentang pesan moral yang terdapat dalam cerita.

Kejujuran harus dibiasakan sejak dini karena dengan belaku jujur dari kecil mudah-mudahan ketika dewasa tidak akan tergoda untuk melakukan korupsi. Ketidakjujuran akan merugikan diri-sendiri dan orang lain,

Kejujuran juga sangat diperlukan dalam kegiatan olah raga misalnya saja olah raga Pencak Silat. Selanjutnya kamu akan berlatih gerakan pukulan dalam pencak silat. Amati gambar dan baca penjelasannya!

Tahukah kamu bahwa kejujuran juga sangat diperlukan dalam bidang olahraga.Ayo, kita berlatih silat!

Ayo Berlatih

Sebelumnya kamu telah belajar tentang langkah dasar dalam pencak silat. Apakah kamu masih ingat cara melakukannya. Diskusikan dan peragakan 

secara berpasangan.Kali ini kamu akan berlatih gerakan pukulan dalam pencak silat.Amati gambar dan baca penjelasannya!

Pukulan dalam Pencak Sil

  1. Pukulan Lurus. Posisi tangan saat memukul lurus dan mengepal ke depan tepat di dada lawan
  2. Pukulan tegak. Posisi tangan kanan memukul tegak lurus dan mengepal dengan sasaran tepat ke bahu bagian kanan lawan.
  3. Pukulan bandul. Pukulan yang diambil dari bawah dengan sasaran tepat ke arah ulu hati.
  4. Pukulan melingkar. Pukulan berbentuk lingkaran dengan sasaran ke arah pinggang lawan

Ayo Renungkan

Setelah belajar selama satu pekan, renungkanlah!

Hal-hal penting apa saja yang kamu pelajari dalam satu pekan ini?

Dalam satu pekan ini saya telah belajar Cerita, dongeng, Sumber daya alam dan pelestariannya, dan Jenis-jenis pekerjaan

Apa manfaat pelajaran tersebut untuk dirimu, orang lain, dan lingkungan?

Dengan mempelajari sumber daya alam akan bermanfaat untuk menjaga kelestarian sumber daya alam

Nilai-nilai apa yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari?

Nilai yang saya pelajari adalah Jujur, Percaya diri, disiplin dan tanggung jawab

Kerja Sama dengan Orang Tua

Peragakan cara melakukan langkah-langkah dalam silat! Minta orang tuamu untuk menuliskan komentarny

Posted by Nanang_Ajim

Mikirbae.com Updated at: 6:02 AM

Siswa belajar dari rumah didampingi orangtua, Selasa (31/3/2020). Berikut jawaban soal tuliskan pendapatmu tentang pesan moral yang terdapat dalam cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur, Tema 4 Subtema 1.

TRIBUNNEWS.COM – Berikut ini jawaban soal tuliskan pendapatmu tentang pesan moral yang terdapat dalam cerita Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur.

Soal tuliskan pendapatmu tentang pesan moral dalam cerita ini terdapat dalam Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 edisi revisi 2017 untuk Kelas IV SD/MI Tema 4 Subtema 1 Pembelajaran 6.

Buku Tematik Terpadu Kelas 4 Tema 4 mempelajari materi berjudul Berbagai Pekerjaan.

Sementara Subtema 1 membahas tema berkaitan Jenis-jenis Pekerjaan.

Dalam artikel, terdapat kunci jawaban halaman 44, 45, dan 46 untuk Pembelajaran 6.

Pembahasan Buku Tematik Tema 4 Kelas 4 ini hanya sebagai panduan bagi orang tua dalam membimbing anak belajar.

Baca juga: Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 4 SD Halaman 38 39 40 42 Buku Tematik Subtema 1 Pembelajaran 5

Baca juga: Berapa Bagian Sawah yang Telah Dicangkul Petani? Kunci Jawaban Tema 5 Kelas 3 SD Halaman 155-161

Berikut ini kunci jawaban Tema 4 Kelas 4 Pembelajaran 6 halaman 44, 45, dan 46:

Ayo Membaca

Baca kembali teks tentang ‘Pemimpin Idola, Pemimpin Yang Jujur’ yang terdapat dalam pembelajaran 4 dalam hati.

Pemimpin Idola, Pemimpin yang Jujur

Selasa, 11 Juli 2017 Oleh : admin

Sabtu mendatang tanggal 10 November akan kita peringati sebagai hari pahlawan. Apakah pahlawan kita yang berjuang merebut dan mempertahankan kemerdekaan mengharapkan diperingati oleh seluruh bangsa Indonesia ? Tentu jawabannya TIDAK. Akan tetapi sebagai generasi penerus bangsa tentunya kita harus dapat melaksanakan harapan para pahlawan kita dengan mengisi kemerdekaan yang sudah mereka rebut dengan susah payah dengan mengorbankan harta, benda, bahkan jiwa raganya.

Sewaktu saya SD, saya masih ingat dengan guru saya yang mengajar pelajaran Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) yang mungkin diantara pembaca tidak tahu mata pelajaran tersebut. Dari penjelasan Beliau yang masih ku ingat adalah, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengingat jasa para pahlawannya”.

Tapi menurut saya, dalam situasi republik ini yang kacau balau, peringatan hari pahlawan merupakan momentum yang baik untuk meneladani pahlawan kita dan mengaplikasikannya kedalam sikap dan perilaku kita di dalam mengisi kemerdekaan ini, antara lain :

1. Semangat Nasionalisme dan Patriotisme yang tinggi.

Dewasa ini sangat sedikit dari putra putri komponen anak bangsa yang memiliki semangat nasionalisme, bahkan rasa bangga menjadi bangsa Indonesia sudah tidak ada lagi karena sedikitnya prestasi bangsa ini dimata dunia internasional. Di tingkat pemerintahanpun rasa nasionalismenya juga menurun terbukti dengan alasan ekonomi global dan untuk go publik menjadikan perusahaan milik pemerintah yang notabene untuk mensejahterakan rakyatnya dijual ke investor asing.

2. Persatuan dan Kesatuan.

Kalau dilihat sekarang rasa persatuan dan kesatuan sudah dibilang tidak ada lagi. Dari segi pemerintahan banyak kebijakan yang lebih mengutamakan golongannya saja dan tidak memperhatikan apakah kebijakan tersebut akan merugikan pihak lain. Begitu juga adanya gesekan di masyarakat seperti perkelahian pelajar maupun tawuran antar kampung sering sekali terjadi.

3. Kebersamaan dan Tanggung jawab.

Sekarang ini rasa kebersamaan juga apalagi tanggung jawab bisa dikatakan nyaris tidak ada. Sebagai contoh lihat saja suatu pemerintahan daerah banyak diantara mereka antara gubernur, bupati, maupun walikota dengan wakilnya tidak sejalan. Di samping itu juga diantara mereka kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya.

4. Cinta Tanah Air.

Kepedulian terhadap bumi pertiwi kita Indonesia Juga luntur, sebagai contoh orang yang mempunyai potensi demi kemajuan bangsa ini lebih memilih berkarir di luar negeri dengan alasan kurangnya perhatian pemerintah dan kecilnya gaji yang diperoleh.

5. Rela berkorban tanpa pamrih.

Terlebih lagi semangat rela berkorban yang dicontohkan para pahlawan yang rela berkorban apa saja bahkan nyawanya, sekarang boro-boro berkorban tapi justru yang dipikirkan bagaimana bisa dapat untung. Contohnya sangat banyak…..

Oleh karena itu mari kita sama-sama merenung dan bertindak sesuai dengan kapasitas kita masing-masing dalam mengisi kemerdekaan ini dengan meneladani para pahlawan kita. Bravo Indonesia…

sumber : //www.kompasiana.com/ibnufajar75/55193403a33311d515b65952/apa-yang-harus-kita-teladani-dari-para-pahlawan

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA