Apakah nama lain dari kitab bhagawadgita

Bhagawadgita (Sanskerta: भगवद् गीता; Bhagavad-gītā) adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Syair ini merupakan interpolasi atau sisipan yang dimasukkan kepada “Bhismaparwa”.

Mengapa Bhagawadgita disebut juga sebagai Pancama Weda?

Bhagavad Gita dikenal sebagai Pancamo Veda atau Veda Kelima. Selain itu, Bhagavad Gita dikenal sebagai Pancamo Veda juga karena ia merupakan wejangan langsung oleh Tuhan YME, sama seperti turunnya langsung ajaran Catur Veda dari Tuhan YME sehingga Catur Veda dikenal sebagai kitab Wahyu langsung dari Tuhan.

Berapa bab dan sloka dalam kitab Bhagawadgita?

2.1. Bhagawadgita: Isi Ringkas. Bhagawadgita terdiri dari 700 sloka yang dijalin membentuk XVIII Bab, secara garis besar Bhagawadgita terbagi kedalam tiga bagian sebagai berikut: 1) Bab I berjudul Arjuna wasada yoga.

Apakah isi dari kitab suci Bhagavad Gita bab 11?

BAB II Ringkasan isi Bhagavad-gita, menguraikan tentang Arjuna menyerahkan diri sebagai murid kepada Sri Krishna, kemudian Sri Krishna memulai pelajaran-Nya kepada Arjuna dengan menjelaskan perbedaan pokok antara badan jasmani yang bersifat sementara dan sang roh yang bersifat kekal.

Ajaran Bhagawadgita disampaikan oleh Sri Krishna kepada siapa?

bhagawan Gita adalah ajaran yang disampaikan oleh Sri Krishna kepada Arjuna ketika Arjuna – Brainly.co.id.

Apa arti kata Upanisad?

Selain secara harafiah Upanisad diartikan sebagai “duduk dekat di bawah guru”, juga karena imajinasi atas dialog mendalam antara guru dan murid, meskipun isi pokok Upanisad telah melampui pengertian dasarnya ini. Kata Kunci: Upanisad, Catur Weda Samhita, Wedanta, Sraddha, Filsafat Hindu, Kitab Suci.

Kitab apa yang disebut sebagai Pancama Weda?

Bhagavadgita, nyanyian Devata, adalah salah satu suplemen kitab Veda. Ia sering menamakan sebagai Veda kelima, Pancamo Veda. Tidak jelas mengapa dinamakan demikian, karena kalau dilihat dari aspek kodifikasi kitab suci agama Hindu yang disebut Veda, secara tradisional disebut catur Veda.

Kenapa Mahabharata dikatakan erat kaitannya dengan Weda?

Mahabharata adalah salah satu bagian dari Veda Smerti yaitu itihasa yang artinya demikianlah kejadiannya sesungguhnya. Sebagai bagian dari Veda Smerti ia memilki kedudukan penting karena didalamnya memuat ajaran Agama Hindu terlebih lagi terdapat Bhagawad Gita dalam Bisma Parwa.

Kitab suci Bhagawadgita terdiri atas 18 bab dan pada masing masing bab terdiri atas berapa?

JAWABAN: Bhagawadgita terdiri atas 18 bab dan 600 sloka.

Berisi tentang apakah BAB XV pada kitab Bhagawadgita?

Jawaban: BAB XV Purusottama Yoga, menguraikan beryoga pada purusa yang Maha Tinggi, Hakikat Ketuhanan, Tujuan utama pengetahuan veda adalah melepaskan diri dari ikatan terhadap dunia material dan mengerti Krishna sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.

Apa saja isi dari bhagawadgita?

Bhagawad Gita adalah sabda yang disampaikan oleh Sri Kresna kepada Arjuna dalam perang Bharata Yudha.

  • Hidup adalah tantangan, sambutlah.
  • Hidup adalah anugerah, syukurilah.
  • Hidup adalah petualangan, tantanglah.
  • Hidup adalah duka-cita, tanggulangilah.
  • Hidup adalah tragedi, hadapilah.

Apa nama lain dari kitab Bhagawadgita?

Bhagavad Gita atau disebut sebagai Weda Kelima yang berarti nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagavad Gita diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa.

Apakah Bhagavad-Gita diakui tanpa penafsiran manusia?

Bhagavad-gita sebaik Veda, karena disabdakan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, pengetahuan ini adalah apauruseya, atau melampaui kekuatan manusia. Oleh karena ajaran Veda diakui menurut aslinya tanpa penafsiran manusia, Bhagavad-gita juga harus diakui tanpa penafsiran duniawi.

Apakah sebelum lahir Bhagavad-Gita?

Mengingat bahwa sebelum Manu dilahirkan Bhagavad-gita sudah disampaikan oleh Krishna kepada murid-Nya, yaitu dewa matahari yang bernama Vivasvan, diperkirakan bahwa Bhagavad-gita disabdakan sekurang-kurangnya 120.400.000 tahun yang lalu; dan Bhagavad-gita sudah ada dalam masyarakat manusia sejak dua juta tahun yang lalu.

Apakah Krishna menjelaskan sejarah Bhagavad-Gita?

Krishna menjelaskan sejarah Bhagavad-gita sejak zaman purbakala, tujuan dan makna Dia sewaktu-waktu menurun ke dunia ini, serta pentingnya mendekati seorang guru kerohanian yang sudah insaf akan dirinya.

Apakah Bhagawadgita merupakan bagian dari Mahabharata?

Bhagawadgita. Bhagawadgita ( Sanskerta: भगवद् गीता; Bhagavad-gītā) adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Dalam dialog ini, Sri Krishna, personalitas Tuhan Yang Maha Esa adalah pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran filsafat vedanta, sedangkan Arjuna,

Dalam hubungannya dengan kitab suci Veda, maka diketengahkan pembahasan nama-nama lain kitab suci Veda mengingat dalam membaca kitab suci Veda maupun susastra Hindu yang lain, baik yang berbahasa Sanskerta maupun yang berbahasa Jawa Kuno, dijumpai berbagai nama atau istilah untuk menyebutkan kitab suci umat Hindu ini. Adapun nama-nama lain dari kitab suci Veda itu antara lain:

Kitab Sruti. Kitab Sruti menunjukkan bahwa isi kitab itu merupakan wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para maharsi. Seorang maha resi disebut Mantradrasta yang artinya karena kesucian diri pribadinya mampu merekam sabda Tuhan Yang Maha Esa yang disebut Apauruseya, atau Tuhan Yang Maha Esa yang bukan berwujud manusia dan di dalam susastra berbahasa Jawa Kuno kita sering menemukan istilah Sang Hyang Sruti, yang maksudnya tidak lain adalah untuk memuliakan kitab suci Veda yang merupakan wahyu Tuhan Yang Maha Esa.

Kitab Catur Veda. Nama Catur Veda dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa Veda itu merupakan himpunan [Samhita] dari Rgved, YajurVeda, SamaVeda dan AtharvaVeda. Tiga yang pertama diyakini umumya jauh lebih tua. Sesungguhnya Veda dapat dikelompokkan dalam 2 jenis yaitu RgVeda dan AtharvaVeda, karena 2 kitab lainnya [YajurVeda dan SamaVeda] bersumber pada RgVeda. Di dalam susastra Jawa Kuno kita jumpai istilah Sang Hyang Catur Veda.

Kitab Rahasya. Kata Rahasya artinya bahwa Veda mengandung ajaran yang bersifat rahasia, yakni ajaran Moksa atau kalepasan. Ajaran Veda yang meliputi ajaran Ketuhanan serta penciptaan alam semesta yang penuh misteri dan selalu menjadi pertanyaan serta usaha untuk bersatu dengannya merupakan tujuan tertinggi agama Hindu.

Kitab Agama. Kitab Agama menunjukkan bahwa kebenaran Veda adalah mutlak dan harus diyakini kebenarannya. Kata Agama merupakan salah satu istilah Pramana yaitu tiga cara untuk menentukan kebenaran sesuatu, yaitu: Agama Pramana, Aniimana Pramana dan Pratyaksa Pramana yang masing-masing berarti kebenaran yang disampaikan oleh orang¬orang suci yang sangat diyakini kesucian pribadinya, kebenaran yang berdasarkan pertimbangan analisis yang sistematis dan kebenaran berdasarkan pengamatan. Kebenaran Veda yang bersifat mutlak ini karena merupakan wahyu Tuhan Yang Maha Esa yang diterima oleh para maharsi. Tuhan Yang Maha Kuasa disebut Satyasya Satya yaitu kebenaran sejati.

Kitab Mantra. Kitab Mantra adalah riat-riat dari kitab Veda. Nama ini diberikan karena Veda memang berbentuk Mantra atau puisi [syair] yang dapat pula dilagukan. Mantra artinya ucapan yang keluar dari pikiran [manah] dan pikiran merupakan saluran membentuk rupa atau wujud yang dapat dibayangkan. Seluruh kitab Sruti syairnya pada umumnya disebut Mantra meliputi seluruh kitab-kitab Samhitha [Catur Veda], Brahmana, Aranyaka dan kitab-kitab Upanisad di luar kitab tersebut syair¬syairnya disebut Sloka, seperti kitab-kitab Itihasa [Ramayana dan Mahabharata] termasuk kitab Bhagavadgita dan lain-lain. Di Bali umat Hindu menyebut setiap syair berbahasa Sanskerta disebut mantra sedang doa pujaan yang menggunakan bahasa Bali disebut "Sehe".

Demikian beberapa nama lain kitab suci Veda yang dalam khasanah susastra Jawa Kuno atau Kawi disebut Sang Hyang Veda menunjukkan bahwa kitab suci itu bagi agama Hindu diyakini sebagai ajaran suci yang mendapatkan kedudukan yang sangat terhormat dan tentunya ditempatkan pada tempat yang dipandang layak untuk itu.

I Made Titib, Pengantar Veda, [Hanuman Sakti, Jakarta, 2001]. Zaenal Ariffin Abbas, Perkembangan Pikiran Terhadap Agama, [Pustaka al­Husna, Jakarta, 1984]. Abujamin Roham, Agama wahyu dan Kepercayaan, [Media Da’wah, Jakarta, 1992].

Bhagawadgita [Sanskerta: भगवद् गीता; Bhagavad-gītā] adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Syair ini merupakan interpolasi atau sisipan yang dimasukkan kepada “Bhismaparwa”.

Mengapa Bhagawadgita disebut juga sebagai Pancama Weda?

Bhagavad Gita dikenal sebagai Pancamo Veda atau Veda Kelima. Selain itu, Bhagavad Gita dikenal sebagai Pancamo Veda juga karena ia merupakan wejangan langsung oleh Tuhan YME, sama seperti turunnya langsung ajaran Catur Veda dari Tuhan YME sehingga Catur Veda dikenal sebagai kitab Wahyu langsung dari Tuhan.

Berapa bab dan sloka dalam kitab Bhagawadgita?

2.1. Bhagawadgita: Isi Ringkas. Bhagawadgita terdiri dari 700 sloka yang dijalin membentuk XVIII Bab, secara garis besar Bhagawadgita terbagi kedalam tiga bagian sebagai berikut: 1] Bab I berjudul Arjuna wasada yoga.

Apakah isi dari kitab suci Bhagavad Gita bab 11?

BAB II Ringkasan isi Bhagavad-gita, menguraikan tentang Arjuna menyerahkan diri sebagai murid kepada Sri Krishna, kemudian Sri Krishna memulai pelajaran-Nya kepada Arjuna dengan menjelaskan perbedaan pokok antara badan jasmani yang bersifat sementara dan sang roh yang bersifat kekal.

Ajaran Bhagawadgita disampaikan oleh Sri Krishna kepada siapa?

bhagawan Gita adalah ajaran yang disampaikan oleh Sri Krishna kepada Arjuna ketika Arjuna – Brainly.co.id.

Apa arti kata Upanisad?

Selain secara harafiah Upanisad diartikan sebagai “duduk dekat di bawah guru”, juga karena imajinasi atas dialog mendalam antara guru dan murid, meskipun isi pokok Upanisad telah melampui pengertian dasarnya ini. Kata Kunci: Upanisad, Catur Weda Samhita, Wedanta, Sraddha, Filsafat Hindu, Kitab Suci.

Kitab apa yang disebut sebagai Pancama Weda?

Bhagavadgita, nyanyian Devata, adalah salah satu suplemen kitab Veda. Ia sering menamakan sebagai Veda kelima, Pancamo Veda. Tidak jelas mengapa dinamakan demikian, karena kalau dilihat dari aspek kodifikasi kitab suci agama Hindu yang disebut Veda, secara tradisional disebut catur Veda.

Kenapa Mahabharata dikatakan erat kaitannya dengan Weda?

Mahabharata adalah salah satu bagian dari Veda Smerti yaitu itihasa yang artinya demikianlah kejadiannya sesungguhnya. Sebagai bagian dari Veda Smerti ia memilki kedudukan penting karena didalamnya memuat ajaran Agama Hindu terlebih lagi terdapat Bhagawad Gita dalam Bisma Parwa.

Kitab suci Bhagawadgita terdiri atas 18 bab dan pada masing masing bab terdiri atas berapa?

JAWABAN: Bhagawadgita terdiri atas 18 bab dan 600 sloka.

Berisi tentang apakah BAB XV pada kitab Bhagawadgita?

Jawaban: BAB XV Purusottama Yoga, menguraikan beryoga pada purusa yang Maha Tinggi, Hakikat Ketuhanan, Tujuan utama pengetahuan veda adalah melepaskan diri dari ikatan terhadap dunia material dan mengerti Krishna sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa.

Apa saja isi dari bhagawadgita?

Bhagawad Gita adalah sabda yang disampaikan oleh Sri Kresna kepada Arjuna dalam perang Bharata Yudha.

  • Hidup adalah tantangan, sambutlah.
  • Hidup adalah anugerah, syukurilah.
  • Hidup adalah petualangan, tantanglah.
  • Hidup adalah duka-cita, tanggulangilah.
  • Hidup adalah tragedi, hadapilah.

Apa nama lain dari kitab Bhagawadgita?

Bhagavad Gita atau disebut sebagai Weda Kelima yang berarti nyanyian suci merupakan sebuah kitab yang memiliki kedudukan penting dalam tradisi Hindu. Ajaran universal dalam kitab Bhagavad Gita diperuntukkan untuk seluruh umat manusia, sepanjang masa.

Apakah Bhagavad-Gita diakui tanpa penafsiran manusia?

Bhagavad-gita sebaik Veda, karena disabdakan oleh Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Karena itu, pengetahuan ini adalah apauruseya, atau melampaui kekuatan manusia. Oleh karena ajaran Veda diakui menurut aslinya tanpa penafsiran manusia, Bhagavad-gita juga harus diakui tanpa penafsiran duniawi.

Apakah sebelum lahir Bhagavad-Gita?

Mengingat bahwa sebelum Manu dilahirkan Bhagavad-gita sudah disampaikan oleh Krishna kepada murid-Nya, yaitu dewa matahari yang bernama Vivasvan, diperkirakan bahwa Bhagavad-gita disabdakan sekurang-kurangnya 120.400.000 tahun yang lalu; dan Bhagavad-gita sudah ada dalam masyarakat manusia sejak dua juta tahun yang lalu.

Apakah Krishna menjelaskan sejarah Bhagavad-Gita?

Krishna menjelaskan sejarah Bhagavad-gita sejak zaman purbakala, tujuan dan makna Dia sewaktu-waktu menurun ke dunia ini, serta pentingnya mendekati seorang guru kerohanian yang sudah insaf akan dirinya.

Apakah Bhagawadgita merupakan bagian dari Mahabharata?

Bhagawadgita. Bhagawadgita [ Sanskerta: भगवद् गीता; Bhagavad-gītā] adalah sebuah bagian dari Mahabharata yang termasyhur, dalam bentuk dialog yang dituangkan dalam bentuk syair. Dalam dialog ini, Sri Krishna, personalitas Tuhan Yang Maha Esa adalah pembicara utama yang menguraikan ajaran-ajaran filsafat vedanta, sedangkan Arjuna,

Written By Bang Sin Wednesday, March 18, 2020

MUTIARAHINDU.COM -- Bhagawadgita artinya “Nyanyian Tuhan” atau” nyanyian suci.” Bhagawadgita juga bernama “Gitopanisad.” Bhagawadgita adalah hakekat segala pengetahuan Weda. Jiwa Bhagawadgita ada pada Bhagawadgita sendiri. Bhagawadgita juga disebut dengan nama lain yaitu Upanishad, merupakan bagian terakhir dari Weda. Bhagawadgita juga disebut weda yang ke lima atau Pancamo Weda. Kitab Bhagawadgita mempunyai perbedaan dengan buku-buku suci yang lain. Jika buku-buku suci yang lainnya adalah merupakan pencatatan dari ajaran-ajaran yang disampaikan di tempat-tempat suci atau di tempat-tempat lain. Sedangkan Bhagawadgita adalah ajaran yang disampaikan oleh Shri Kishna kepada Arjuna, ketika Arjuna mengalami keragu-raguan di medan Kuru Ksetra, dimana saat itu berhadap-hadapan antara dua pasukan yaitu pasukan Korawa dan Pandawa, [Sumarni dan Raharjo, 2015:100].

Bhagawadgita hendaknya dipahami, diterima, dan dirasakan sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh yang menyabdakan Bhagawadgita itu yaitu Shri Krishna. Bhagawadgita adalah merupakan pengetahuan suci yang abadi, diajarkan oleh Shri Krishna sebagai Awatara Wisnu kepada umat manusia. Ajaran itu diajarkan berulang dari jaman ke jaman, bila dunia mengalami kegelapan, dimana manusia melupakannya, dan adharma merajalela di dunia ini, demi untuk kesucian jiwa dan kesempurnaan hidup. Bhagawadgita menekankan pada Tuhan atau Sang Hyang Widhi sebagai Mahadewa yang menciptakan dunia ini. Membaca Bhagawadgita dapat memberi berkah dan kebahagiaan yang besar pada jiwa kita.

Isi dari Kitab Suci Bhagawadgita

Secara garis besarnya kitab suci Bhagawadgita terdiri dari 18 bab, dan pada masing-masing bab terdiri dari beberapa seloka yaitu :

Bab I, berisi tentang Arjuna dalam keragu-raguan dan kehilangan harapan, terdiri dari 47 seloka

Meninjau tentara-tentara di medan perang Kuru Ksetra Tentara-tentara kedua belah pihak siap siaga untuk bertempur. Arjuna, seorang kesatria yang perkasa, melihat sanak keluarga, guru-guru dan kawan-kawannya dalam tentara-tentara kedua belah pihak siap untuk bertempur dan mengorbankan nyawanya. Arjuna tergugah kenestapaan dan rasa kasih sayang, sehingga kekuatannya menjadi lemah, pikirannya bingung, dan dia tidak dapat bertabah hati untuk bertempur.

Bab II, berisi tentang teori Samkhya dan Pelaksanaan Yoga, teridiri dari 72 seloka

Arjuna menyerahkan diri sebagai murid kepada Shri Krishna, kemudian Krishna memulai pelajaran-Nya kepada Arjuna dengan menjelaskan perbedaan pokok antara badan jasmani yang bersifat sementara dan sang roh yang bersifat kekal. Shri Krishna menjelaskan proses perpindahan sang roh, sifat pengabdian kepada Tuhan Yang Maha Kuasa tanpa mementingkan diri sendiri dan ciri-ciri orang yang sudah insaf akan dirinya, [Sumarni dan Raharjo, 2015:101].

Bab III,  berisi tentang karma Yoga, terdiri dari 43 seloka

Semua orang harus melakukan kegiatan di dunia material. Tetapi perbuatan dapat mengikat diri seseorang pada dunia ini atau membebaskan dirinya dari dunia. Seseorang dapat dibebaskan dari hukum karma dan mencapai pengetahuan rohani tentang sang diri dan Yang Maha Kuasa dengan cara bertindak untuk memuaskan Yang Maha Kuasa, tanpa mementingkan diri sendiri.

Bab IV, berisi tentang jalannya Pengetahuan, terdiri dari 42 seloka 

Pengetahuan rohani tentang sang roh, Tuhan Yang Maha Esa, dan hubungan antara sang roh dengan Tuhan – menyucikan dan membebaskan diri manusia. Pengetahuan seperti itu adalah hasil perbuatan bhakti tanpa mementingkan diri sendiri [karma yoga]. Krishna menjelaskan sejarah Bhagawadgita sejak jaman purbakala, tujuan dan makna Beliau ketika menurun ke dunia material, serta pentingnya mendekati seorang guru kerohanian yang sudah insaf akan dirinya.

Bab V,  berisi tentang melepaskan diri dari ikatan, terdiri dari 29 seloka

Perbuatan dalam Kesadaran akan Krishna Orang bijaksana yang sudah disucikan oleh api pengetahuan rohani, secara lahiriah melakukan segala kegiatan tetapi melepaskan ikatan terhadap hasil perbuatan dalam hatinya. Dengan cara demikian, orang bijaksana dapat mencapai kedamaian, ketidakterikatan, kesabaran, penglihatan rohani dan kebahagiaan

Bab VI, berisi tentang Yoga yang Sejati, terdiri dai 47 seloka 

Astangga-yoga, jenis latihan meditasi lahiriah, pengendalian pikiran dan indria-indria dan memusatkan perhatian kepada Paraman [Roh yang utama yang bersemayam di dalam hati]. Puncak latihan ini adalah samadhi. Samadhi berarti kesadaran sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Bab VII, berisi tentang Tuhan dan Dunia, terdiri dari 30 seloka

Shri Krishna adalah Kepribadian Yang Paling Utama, Penyebab yang paling utama dan kekuatan yang memelihara segala sesuatu, baik material maupun rohani. Roh-roh yang sudah maju menyerahkan diri kepada Krishna dalam pengabdian suci bhakti, sedangkan roh yang tidak saleh mengalihkan pikirannya kepada obyek-obyek sesembahan yang lain, [Sumarni dan Raharjo, 2015:102].

Bab VIII, berisi tentang Jalannya evolusi dari kosmos, terdiri dari 28 seloka

Seseorang dapat mencapai tempat tingal Krishna, Kepribadian Yang paling Utama, di luar dunia material, dengan cara ingat kepada Shri Krishna dalam bhakti semasa hidupnya, dan khususnya pada saat meninggal.

Bab IX, berisi tentang Tuhan adalah Melebihi dari ciptaannya, terdiri dari 34 seloka

Krishna adalah Tuhan Yang Maha Esa dan tujuan tertinggi kegiatan sembahyang. Sang roh mempunyai hubungan yang kekal dengan Krishna melalui pengabdian suci bhakti yang bersifat rohani. Dengan menghidupkan kembali bhakti yang murni, seseorang dapat kembali kepada Shri Krishna di alam rohani.

Bab X, berisi tentang Tuhan adalah sumber dari segalanya, terdiri dari 42 seloka

Segala fenomena ajaib yang memperlihatkan kekuatan, keindahan, sifat agung atau mulia, baik di dunia material maupun di dunia rohani, tidak lain dari pada perwujudan sebagian tenaga-tenaga dan kehebatan rohani Tuhan, Shri Krishna. Sebagai sebab utama segala sebab serta sandaran dan hakekat segala sesuatu. Krishna, Tuhan Yang Maha Esa, adalah tujuan sembahyang tertinggi bagi para mahluk.

Bab XI,  berisi tentang Arjuna berkata, terdiri dari 55 seloka

Shri Krishna menganugrahkan penglihatan rohani kepada Arjuna. Krishna memperlihatkan bentuk-Nya yang tidak terhingga dan mengagumkan sebagai alam semesta. Dengan cara demikian, Krishna membuktikan secara meyakinkan identitas-Nya sebagai Yang Maha Kuasa. Krishna menjelaskan bahwa bentuk-Nya sendiri yang serba tampan dan dekat dengan bentuk manusia adalah bentuk asli Tuhan Yang Maha Esa. Seseorang dapat melihat bentuk ini hanya dengan bhakti yang murni.

Bab XII, berisi tentang Tuhan dalam Saguna, Iswara lebih dekat dari pada yang Nirguna, terdiri dari 20 seloka

Bhakti-yoga, pengabdian suci yang murni kepada Shri Krishna, adalah cara tertinggi dan paling manjur untuk mencapai cinta bhakti yang murni kepada Krishna, tujuan tertinggi kehidupan rohani. Orang yang menempuh jalan tertinggi ini dapat mengembangkan sifat-sifat suci

Bab XIII, berisi tentang lanjutan dari Bab XII, terdiri dari 34 seloka

Orang yang mengerti perbedaan antara badan, dengan sang roh dan Roh Yang Utama yang melampaui badan dan roh, akan mencapai pembebasan dari dunia material, [Sumarni dan Raharjo, 2015:103].

Bab XIV,  berisi tentang Yoga Perincian Tri Guna, terdiri dari 27 seloka

Semua roh terkungkung dalam badan di bawah pengendalian tiga sifat alam material; kebaikan, nafsu dan kebodohan. Shri Krishna menjelaskan arti sifat-sifat alam tersebut, bagaimana sifat-sifat itu mempengaruhi diri kita, bagaimana cara melampaui sifat-sifat alam serta ciri-ciri orang yang sudah mencapai keadaan rohani

Bab XV, Berisi tentang Yoga dan Purusottama, terdiri dari 20 seloka

Tujuan utama pengetahuan Veda adalah melepaskan diri dari ikatan terhadap dunia material dan mengerti Shri Krishna sebagai Kepribadian Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang mengerti identitas Krishna yang paling utama menyerahkan diri kepada Krishna dan menekuni pengabdian suci kepada Krishna.

Bab XVI,  berisi tentang Alam pikiran Ketuhanan dan Kesetanan, terdiri dari 24 seloka

Orang yang mempunyai sifat-sifat jahat dan hidup sesuka hatinya, tanpa mengikuti peraturan Kitab Suci, dilahirkan dalam kehidupan yang lebih rendah dan diikat lebih lanjut secara material. Tetapi orang yang memiliki sifat-sifat suci dan hidup secara teratur, dengan mematuhi kekuasaan Kitab Suci, berangsur-angsur mencapai kesempurnaan rohani.

Bab XVII, berisi tentang Tri Guna dalam fenomena keagamaan, terdiri dari 28 seloka

Ada tiga jenis keyakinan, yang masing-masing berkembang dari salah satu di antara tiga sifat alam. Perbuatan yang dilakukan oleh orang yang keyakinannya bersifat nafsu dan kebodohan hanya membuahkan hasil material yang bersifat sementara, sedangkan perbuatan yang dilakukan dalam sifat kebaikan, menurut Kitab Suci, menyucikan hati dan membawa seseorang sampai tingkat keyakinan murni terhadap Shri Krishna dan bhakti kepada Krishna.

Bab XVIII, berisi tentang Kesimpulan, terdiri dari 78 seloka.

Krishna menjelaskan arti pelepasan ikatan dan efek dari sifat-sifat alam terhadap kesadaran dan kegiatan manusia. Krishna menjelaskan keinsafan Brahman, kemuliaan Bhagawadgita, dan kesimpulan utama Bhagawadgita; jalan kerohanian tertinggi berarti menyerahkan diri sepenuhnya tanpa syarat dalam cinta bhakti kepada Shri Krishna. Jalan ini membebaskan seseorang dari segala dosa, membawa dirinya sampai pembebasan sepenuhnya dari kebodohan dan kemungkinan ia kembali ke tempat tinggal rohani Krishna yang kekal, [Sumarni dan Raharjo, 2015:104].

Sumarni, Ni Wayan dan Raharjo, Sukirno Hadi. 2015. Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti                     Kelas VI. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.