Apakah dosa jika tidak sholat subuh?

Jakarta -

Sholat lima waktu adalah kewajiban bagi setiap muslim dan meninggalkannya tanpa uzur yang jelas akan berdosa. Dosa meninggalkan sholat lima waktu ini sangat besar.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan dalam Kitab Ash Shalah, kaum muslimin sepakat bahwa meninggalkan sholat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras.

Lebih lanjut ahli fikih kenamaan yang hidup pada abad ke-13 M ini menjelaskan, orang yang meninggalkan sholat akan mendapat hukuman dan kemurkaan Allah SWT serta mendapatkan kehinaan di dunia dan di akhirat.

Ibnu Abbas mengatakan bahwa yang dimaksud dosa besar adalah setiap dosa yang Allah SWT menjanjikan neraka kepada orang-orang yang melakukannya atau Allah SWT marah dan melaknat orang-orang yang melakukan perbuatan tersebut atau Dia berjanji akan mengazabnya.

Dosa meninggalkan sholat ini juga dijelaskan dalam salah satu firman-Nya yang berbunyi,

۞ فَخَلَفَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ خَلْفٌ اَضَاعُوا الصَّلٰوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوٰتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًّا ۙ ٥٩

Artinya: "Kemudian, datanglah setelah mereka (generasi) pengganti yang mengabaikan sholat dan mengikuti hawa nafsu. Mereka kelak akan tersesat." (QS Maryam: 59)

Selain itu, dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa orang yang meninggalkan sholat termasuk orang kafir. "Perjanjian antara kami dan mereka (orang kafir) adalah mengenai sholat, barang siapa meninggalkannya maka dia kafir," (HR Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Imam Ahmad juga meriwayatkan dalam haditsnya yang lain, "Siapa yang menjaga sholat lima waktu, baginya cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang tidak menjaganya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, bukti, dan juga tidak mendapat keselamatan. Pada hari kiamat, ia akan bersama Qorun, Fir'aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf."

Sholat Adalah Awal Perkara yang Dihisab pada Hari Kiamat

Samir al-Qarni dalam Dahsyatnya Shalat Subuh menjelaskan, sholat adalah perkara yang pertama kali dihisab kelak di hari kiamat. Pendapat ini bersandar pada sebuah hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Sesungguhnya awal sesuatu yang diperhitungkan dari amal seorang hamba di hari kiamat adalah sholatnya. Jika sholatnya baik maka dia beruntung dan selamat. Jika sholatnya rusak maka dia merugi. Jika kewajiban fardhunya ada sesuatu yang kurang maka Allah berfirman, 'Lihatlah apakah hamba-Ku ini memiliki amalan sunnah.' Maka amalan sunnah itu menyempurnakan kekurangan amalan fardhu. Kemudian semua amalnya menjadi seperti itu," (HR Abu Dawud).

Sholat Dapat Mencegah Perbuatan Dosa

Allah SWT telah berfirman dalam surah Al-Ankabut ayat 45, bahwa sholat dapat mencegah perbuatan dosa.

اُتْلُ مَآ اُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتٰبِ وَاَقِمِ الصَّلٰوةَۗ اِنَّ الصَّلٰوةَ تَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ ۗوَلَذِكْرُ اللّٰهِ اَكْبَرُ ۗوَاللّٰهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ٤٥

Artinya: "Bacalah (Nabi Muhammad) Kitab (Al-Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu dan tegakkanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Sungguh, mengingat Allah (sholat) itu lebih besar (keutamaannya daripada ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."

Imam Muslim juga meriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"(Melaksanakan) sholat lima waktu, (melakukan) satu sholat Jumat diikuti dengan sholat Jumat yang berikutnya, (melakukan) puasa Ramadan diikuti dengan puasa Ramadan yang berikutnya dapat menghapus dosa-dosa kecil yang ada di antara amalan-amalan ibadah tersebut jika dia menjauhi dosa-dosa besar."

Menurut Prof Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir, hadits tersebut menjelaskan bahwa jika seseorang rajin melaksanakan sholat dan dalam waktu yang bersamaan tidak pernah melakukan perbuatan dosa besar, maka dosa-dosa kecilnya akan dihapus.

Selain itu, hadits tersebut menunjukkan bahwa orang yang meninggalkan sholat wajib juga termasuk dosa besar.

Bagaimana Jika Lupa Mengerjakan Sholat? >>

Saling berargumentasi Agama Islam

Dosa nggak Sholat Shubuh dan Dhuhur pada ketika Ashar ?

Kita kenal bahwa sholat Subuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya' yaitu kewajiban untuk umat Islam dan adalah Rukun Islam ke dua.

Wajib itu berfaedah sekiranya TIDAK DILAKSANAKAN hendak berdosa, dan sekiranya DILAKSANAKAN hendak mendapat pahala.

Untuk aku pribadi, menerapkan sholat untuk 2 tujuan :

1. Aku menerapkan sholat tidak untuk mengejar pahalanya. Tetapi untuk MENGHILANGKAN DOSANYA, maksud aku agar tidak berdosa, bukan agar mendapat pahala. Aci aku sholat karena aku "takut" untuk Allah SWT., sekaligus sebagai rasa syukur untuk Beliau.
Sekiranya soal pahala, aku tidak mencarinya dari sholat, tetapi dari kegiatan/ibadah lainnya, seperti beramal, membantu orang, menyebarkan pengetahuan, memudahkan orang mendapat informasi, berupaya agar orang mampu sampai cita2nya, dsb-nya. Yaa, sebanyak mungkin berbuat benar lah dengan sarana/prasarana/titipan yang diberikan Allah SWT (baik itu berupa harta, pikiran, pengetahuan, dsb-nya, seluruhnya itu khan bukan milik kita, tapi sekedar titipan Allah SWT untuk kita amalkan. Milik kita cuman "ruh/roh" aja). Dan berupaya keras untuk tidak melaksanakan keburukan (hal2 yang dilarang).

2. Aku menerapkan sholat, agar tubuh (badan) dan bathin (hati) atau pikiran bawah sadar aku (refleks saya) atau mindset aku TIDAK MENYIMPANG, ketika pikiran aku memahami hal yang berlainan.
Maksud aku begini, misalkan ketika pikiran aku berpendapat, nggak sholat itu nggak masalah kok. Nah pada ketika yang bersamaan, badan dan perasaan aku hendak bertindak lainnya, yaitu tetap menerapkan sholat, walau pun pikiran aku aneh2.

Mungkin kira-kira sulit dipahami, untuk gampangnya benar contoh negatif begini. Misalkan anda seorang perokok. Pikiran Anda khan kenal bahwa merokok itu tidak sehat. Namun badan dan perasaan Anda tetap melaksanakan hal itu, yaitu tetap merokok, walau pun pikiran Anda kenal bahwa merokok itu tidak benar untuk kesehatan. Kira2 seperti itu, namun ini contoh yang negatif. Tapi ruang lingkupnya mirip dengan hal itu.

Aci 2 hal itulah tujuan utama aku sholat. yang intinya
1. AGAR TIDAK BERDOSA plus RASA SYUKUR,
2. AGAR TIDAK MENYIMPANG dari kepastian Allah SWT.

Namun bukan berati aku aci seenaknya menerapkan sholat, bukan begitu. Aku tetap berupaya untuk sholat tepat masa dan sebaik mungkin, itu pasti. Dan Alhamdulillah, semenjak itu sholat wajib aku nggak pernah "bolong" (sesuai ruang lingkup "bolong" aku, he he he).
Hasil evaluasi ke diri aku, bahwa sholat WAJIB itu benar banyak unsur pendidikan dan latihan buat badan serta jiwa kita, juga mindset kita.
Benar itu untuk kesehatan badan (olah raga), kesehatan jiwa (doa, dsb), kedisiplinan masa, kedisiplinan target, latihan pegang komitmen, dsb-nya, yang pasti positif seluruh, nggak benar negatifnya.

Tulisan2 di atas itu sebagai latar belakangan pertanyaan aku berikut ini.
Peristiwanya begini :

Aku sedang mengerjakan program tertentu sehingga 2-3 hari aku tidak tidur.
Lantas aku mulai tidur jam 2 malam. Alhamdulillah, oleh Allah, ruh aku ditahan cukup lama, sehingga tidurnya aci lumayan lama nggak bangun2. Oh iya, di Al-Qur'an khan diterangkan bahwa orang tidur itu, ruh/roh-nya khan diambil oleh Allah untuk ditahan sejenak, kemudian dikembalikan lagi.

Sekitar jam 15.30, ruh aku dikembalikan Allah, alias aku susunan tidur. Berfaedah sholat Shubuh dan Dhuhur terlewatkan.

Begitu susunan, aku mandi dahulu biar segar sekaligus wudhu. Kemudian aku lakukan sholat Shubuh, begitu berakhir aku berdoa sebentar. Lalu aku lanjutkan sholat Dhuhur, lantas doa sebentar. Dan terakhir aku lakukan sholat Ashar.

Jadi, terpaksa Sholat Shubuh, Dhuhur, aku lakukan pada masa Ashar.
Di pikiran aku muncul pertanyaan. Dosa nggak yaa ?

Pernah juga aku terlewat sholat Ashar dan masa ketika itu sudah memasuki masa Magrib.
Karena sepengetahuan aku bahwa masa selang matahari terbenam dan sholat Magrib itu kita nggak boleh melaksanakan sholat lainnya.
Karenanya ketika itu yang aku lakukan yaitu sholat Magrib dahulu, lalu sesudah berdoa sebentar aku lanjutkan dengan sholat Ashar. Aku pikir itu semakin sip karena tidak dilarang (tidak melanggar).
Di pikiran aku juga muncul pertanyaan. Dosa nggak yaa ?

Ok, ini kisah nyata aku. Dan sekiranya pertanyaan itu dilempar ke aku. Tentu jawaban aku "ITU NGGAK BERDOSA" he he he.
Kenapa ? karenanya masuk kategori "KHILAF" sekaligus "TERPAKSA", sehingga "terpaksa" kita melaksanakan tidak berdasarkan dengan masanya.
Yang namanya khilaf itu nggak berdosa, juga yang namanya terpaksa itu pun tidak berdosa.
Yang jauh semakin pasti yaitu "Allah SWT itu Maha Kenal tentang NIAT KITA". Aci ujung2nya ke Niat kita. Sekiranya niat kita memang terpaksa dan khilaf, berfaedah kita melaksanakan itu bukan mau melanggar kepastian Allah, namun justru karena mau menjalankan perintah Beliau. Logikanya yaa nggak berdosa.

Tapi ini khan argumen aku pribadi.
Sekiranya menurut rekan2 neter, bagaimana?
Ditulis oleh Dani Fajar Nasrulloh
Cibinong, Bogor, 6 April 2009  Jam 16:46:10


Saran / Komentar Pengunjung


Sodik - Jember
8 April 2009  Jam 16:43:41

Wah urusan dosa itu khan urusan Allah SWT, kita hanya diberi tuntunan yang benar dalam Alquran & Hadist.

Setahu aku sih tentang Sholat itu a.l :
1. karena wajib, karenanya sekiranya tidak mengerjakan tentunya berdosa.
2. Urutan Masanya itu : Dhuhur, Ashar, Maghrib, Isyak & Subuh.

Nah sekiranya seperti kasus anda itu yang "mengerjakan sholat tidak berdasarkan masanya, tapi urutannya sesuai" aku juga bingung lho ... .. hehehe.
Sekiranya memang khilaf sih, InsyaAllah dimaafin Allah.



Daffa Aulia - Bogor
15 April 2009  Jam 8:42:20

Mohon maaf pemahaman anda tentang Agama islam khususnya Shalat sedikit kacau. Aku menyarankan anda banyak berwawancara pada berbakatnya. Untuk para ulama, ustads atau baca buku tentang Sholat. Jangan sampai anda menari2 di atas pikiran anda sendiri. Yang lama-kelamaan membawa anda pada pelaksanaan ibadah yang sesat. Mungkin saja setan sedang menggerogoti pikiran anda. Sekali lagi aku srankan anda banyak ikut pengajian, berwawancara pada berbakatnya.



hendro - chibeunying kidul,bandung
19 April 2009  Jam 6:15:38

emm sholatkan benar dua ruang lingkup sekiranya diatas pd point satu tdk dosa & rasa sukur sholat juga benar sholat ritual yang sudah ditentukan pakem wktunya dan sholat aktual tidak dibatasi masanya nah sekarang tinggal anda memaknai termasuk yang mana anda kerjakan he...he jdi menurut sy sholat itu wajib tapi sekiranya benar sesuatu hal kita tdk dpt tepat masa mending dikosor berdasarkan masanya dhuhur-asar/sebaliknya kalu subuh harus dikosor pd masa subuh juga orang jawa bilang biar lamabt asal selamat aci jangan dipakaskan klau tdk berdasarkan masanya lagi pula subuh tapi kita harus ingat punya niat tulus krna kilaf dan hendak nengantinya keesokan harinya nah dari niat ini anda udah niat sholat subuh yang ketingal tadi.



denjuneng - banjarnegara
23 April 2009  Jam 15:23:31

klo boleh tau apa anda tiap hari makan 3 kali..? terus bila anda merasakan kasus seperti di atas apa makan dan minum juga di jamak...? aci 3/2 kali (klo biasa 1 porsi kenyang sekarang 2/3 porsi) ini tanggapan sederhananya
anda cukup fanatik dan aku ykn Niat anda benar, aku bkn Berbakat Sareat tapi tidak seluruh niat Benar di restui....



cute - madiun
24 April 2009  Jam 8:45:07

klo menurut aku sich sholat kan dah da wktunya masing2
Isya:setelah azan isya sampai menjelang malam
Subuh:ketika azan subuh dan matahari mulai terbit
Luhur:siang kira2 setengah 12-jam 3 wib
Ashar:ketika azhan ashar sampai matahri terbenam
Maghrib:ketika azan magrib dan sesudah matahari terbenam

dan sepengetahuan aku sholat hanya dapat dijamak bila melaksanakan perjalanan jah/di dalam kendaraan tapi maf juga aku hanya tw itu.jika benar yang salah mohon kritikanya ya tmn2.



heru - bekasi
26 April 2009  Jam 11:07:36

Shollat lima masa itu memang wajib Rasul Muhammad juga menerapkannya.

Shollat tepat pada masanya bukan wajib tapi keutamaan

Yang tidak aci menurut Alloh dalam Al'qur'an yaitu:orang yang sehat kelicikannya namun tidak menerapkan shollat. ini bukan argumen manusia lho.....?!



syauqii.Lc. - jakarta
29 April 2009  Jam 15:20:10

bila ditilik dari sudut ilmu ushulfiqh, pembagian masa shalat sudah ditentukan oleh syar'i(Allah SWT). adapun kelupaan hendak menerapkan ibadah tersebut dapat dikategorikan untuk dua hal. pertama apakah hal itu disengaja, atau tidak. bila memang disengaja, karenanya tentu menerapkan dua masa shalat, maupun semakin, dalam satu masa dikategorikan telah berbuat maksiat (lihat Syarah asnawi atas Baidhawi dalam Minhajus suul bab "Al-Wujuub"). sekalipun rukun dan syarat-syarat terpenuhi dapat aci shalat tersebut sah menurut syariat, namun ketelodaran mukallaf dalam proses masa dikategorikan sebagai maksiat, dan belum tentu makbul oleh Allah SWT (karena diterimanya shalat maupun tidak bukan urusan mukallaf). sedangkan bila mukallaf tidak dengan sengaja meninggalkan shalat, karena ketiduran, lupa, maupun lain sebagainya yang termasuk hal-hal yang dimaafkan oleh syariat, karenanya itu dapat dimaklumi. sebagaimana rasulullah bersabda, "telah dinaikkan dosa hendak umatku yang diakibatkan oleh kesalahan (ketidaksengajaan) dan lupa. semoga berguna. terimakasih. H.syauqii L.c.



Semar - Nganjuk
3 Mei 2009  Jam 17:12:38

Sholat yaitu kewajiban utama setiap umat Islam. Tentang masa sholat sudah ditentukan oleh Nabi Muhammad. Bila benar kelupaan yg tdk disengaja, itu yaitu fitrah dr manusia, yg tak lepas sama sekali dr lupa.

Kita sebagai umat muslim memang harusnya sholat tepat masa. Lebih2 perbanyak sholat sunah. Tetapi disini janganlah kita sholat karena dikejar2 oleh masa, tapi dirikanlah sholat dimanapun kamu berada setiap ketika setiap masa dalam kondisi apapun. Karna orang yg benar2 mendirikan sholat hendak terhindar dr keji dan munkar.

Aci inilah yg dinamakan sholat yg sebenar2nya. Sholat yg tidak terbelenggu oleh masa.

Bingung ya......... hehehe.... ya maafff....

mmmm........ begini.... kita jgn memaknai sholat sebagai pengerjaan kewajiban dan rukun Islam saja. Tetapi dibalik itu seluruh terkandung jalan hidup yg amat terang.... berdasarkan dg apa yg dituturkan Allah dlm Al-Quran...
Jadi, perlu kita seluruh ketahui jg ruang lingkup sejatinya sholat itu apa.... di samping pengerjaan sholat sehari2.



zacky - Indonesia
27 Mei 2009  Jam 12:37:27

assalamualaikum...
maaf ane bukannya mw ngatain ni
setahu aku sholat pada masanya /tepat masa yaitu pakerjaan yg disukai allah swt....
kalo liat kisah ente aku aci bersyukur untung allah kasih perintah sholat cuma lima kali sehari...coba kalo sampe 500 kali sehari....kapan masa buat isteri.....
semoga allah memaafkan kesalahan kita yg disengaja.....kalo ga sengaja kan ga dosa he..he...
wassalam..............



Aku setuju dengan sebagian agung tanggapan rekan2 seluruh.
Lebih2 argumen Pak Syaugii.Lc. dan Pak Semar.

Sekiranya aku baca artikelnya Pak Dani, karenanya sesungguhnya Pak Dani telah menerapkan sholat yang sebenar-benarnya sholat. Dari artikel tsb, sangat terlihat bahwa setiap detiknya Bapak telah melaksanakan sholat yang sesungguhnya, juga telah melaksanakan dzikir yang paling tinggi tingkatannya, yaitu senantiasa ingat untuk Allah SWT. Bahwa ilah Pak Dani benar2 Allah SWT. Sehingga Pak Dani oleh Allah otomatis dijauhkan dari perbuatan negatif. Orang yang begini ini sangat jarang dan sangat sulit ditemukan. Aku pribadi berupaya yang seperti Pak Dani amalkan, tapi memang sulit sekali, dan aku belum berhasil seperti yang Bapak lakukan.

Oleh karenanya, menjadi tidak masalah lagi, apakah ketika susunan tidur kemudian menerapkan sholat secara rangkap2, ataukah meninggalkan sholat yang telah lewat masanya. Itu sudah tidak masalah lagi. Bapak kerjakan atau tidak, sudah nggak masalah lagi. Bergantung dari perasaan Bapak sendiri ketika itu (sreg tidaknya). Karena pada ketika tidur yang lama tsb, sebenarnya Allah sangat mengasihi Bapak, sehingga oleh Allah susunannya dihasilkan lama. Dan itu berkah dari Allah SWT.



i2p - Batam
6 Juni 2009  Jam 16:48:45

Maap....
aku bukan mau ngomentari pndpat anda.
aku cuma sedikit bingung dengan argumen anda diatas.
shalat n masanya kan sudah ditentukan masing2....
jadi..klo anda mengerjakan ashar sehabis magrib..
itu salah kaprah donkz...masalahnya belum pernah tuh dengar ceramah sapa gitu...yg sependapat dengan anda ^_^
maap klo aku salah...
so.... aku juga minim pengetahuannya tentang agama,
khususnya shalat......o_o ... ...... ... ...



Sekiranya aku baca komentar/tanggapan dari beberapa rekan neter di atas, bahwa sholat wajib sudah ditentukan masanya. Sekiranya jawabannya seperti itu sih, MAAF, menurut aku seluruh orang Islam juga sudah kenal. Demikian pula dengan Bung Dani menurut aku juga sudah faham sekiranya sholat wajib itu sudah ditentukan masanya.

Masalah yang dikatakan Bung Dani itu, bagaimana andai katanya masanya terlewat karena tidur (atau misalkan karena pingsan, dsb-nya).

Dari buku2 dan kitab2 yang aku baca, maupun dari dosen2 agama islam yang aku dengar. Karenanya tanggapan dari Sodik, Hendro, Syaugii.Lc., Semar, dan Muhammad Kusmanto, sudah aci. Bahwa sekiranya terlewat karena tidur/pingsan dan itu tidak direncanakan (masuk kategori khilaf). Karenanya terserah anda, karenanya sifatnya "BONUS" dari Allah SWT. Seperti halnya ketika berpuasa, tiba2 lupa lalu minum dan makan, karenanya nggak masalah, karenanya masuk kategori "Bonus" dari Allah SWT.

Karenanya sifatnya BONUS, karenanya terserah Anda. Apakah bonus tsb hendak dikembalikan (yg berfaedah anda melaksanakan sholat yang tertinggal tsb). Ataukah bonus tsb anda terima (yg berfaedah anda abaikan saja yang telah terlewat).

Aci terserah Anda, mana yang hendak anda lakukan. Allah SWT tidak pernah mempersulit abdinya.



znal - Indonesia
23 Juni 2009  Jam 19:54:04

Apakah aci seseorang boleh meninggalkan sholat karena lupa atau tertidur..? Tapi rasanya ga enak banget klo ga sholat ato sholat kita benar yang bolong. Meskipun terlambat sebaiknya sholat itu tetap dilakukan sebagai wujud kecintaan seorang abdi untuk RabbNya.



Johan - Jakarta
27 Juni 2009  Jam 21:06:24

Bgs banget Pak Znal ini ... .. itu menunjukkan kalo holat sudah menjadi kebutuhan untuk Pak Znal ... .. wah mantap banget kalo sholat sudah aci kebutuhan



hartoyo - jakarta
29 Juni 2009  Jam 10:13:27

hai kenalan teman perlu anda ketahui bahwa kita dalam beragama tdk boleh berdasarkan argumen kita sendiri,berdasarkan penelitian kita hal ini yang hendak membuat anda tersesat beragamanya seorang muslim itu harus berdasarkan dalil dari alquran dan assunnah



Budiarto - Jakarta
30 Juni 2009  Jam 13:00:17

Hartoyo emang aci ... .. masalahnya yg ditulis Dani itu secara eksplisit NGGAK ADA di Assunnah ... ...... ... ..... lagi pula di Al-Quran. Aku sudah buka2 seluruh pustaka ... .. dan memang tidak benar, bahkan fatwa pun juga nggak benar tentang itu secara eksplisit.
Jadi, pada kondisi dan kondisi seperti ini sebaiknya menggunakan hati nurani plus kelicikan ... .. untuk menentukan bagaimana yg terbaik.
Allah Maha Kenal niat benar kita ... .. sekiranya niat kita benar2 karena mencintai/taat untuk Allah SWT ... .. insyaAllah ... ...... ... ..... apa pun pilihan gerakan kita terhadap kasus tsb ... .. hendak diridhoi.



cus - Indonesia
3 Desember 2009  Jam 13:02:51

menurut aku sekiranya masalah dosa allah yang tau...
untuk mengerjakan sholat itu wajib untuk kita dan sekiranya benar masalah seperti itu JANGAN DI PERSULIT JANGAN DI PERSULIT kerjakan slama kamu punya niat kapan pun itu kerjakan bila kamu meninggalkan dengan sengaja baru kamu hendak berdosa....



harismarkano - bekasi
24 Desember 2009  Jam 9:23:19

sederhana aja, ini mau diteliti dari kacamta fiqih atau sufi. manusia makhluk yg punya kekurangan allah mahasempurna. diberi hati tuk merasa, otak tuk berfikir. pintu ampunan buka luas selama insan serius istighfar. aku yakin benar karena benar dampak. amal dan dosa/kelalaian benar imbal baliknya. cuma manusia benar yg sadar dan tidak ttg soal ini. wa'llahu a'lamu bisshawab



Abdurrahman - Bogor
11 Januari 2010  Jam 11:58:53

iya ... .. setuju banget dng budiarto, cus, harismarkano, dani, juga beberapa komentar lainnya.
Allah SWT itu benar2 Maha Mengetahui yg benar di hati kita, mengetahui NIAT kita.
Aci ... .. menurut aku sudah aci yg dilakukan Dani itu.



Echie.... - pekanbaru
19 April 2010  Jam 12:39:22

waaaaaaaaaah....
aku juga begitu lho. seriiiing banget ketinggalan sholat subuh krn tidur!! ( he...he.... aku imsomnia )
satu kali benar P'ustad blg, pd ketika terbangun itu, sgera kerjakan sholat subuhnya, tp aku gak pernah ngerjainnya stlh lewat zuhur lho........ ^_^



masalah agama,keyakinan,dan disiplin.Intinya kesadaran.teman-teman seprinsip dan seide silahkan email aku di ; . untuk kemajuan bersama. Mudah-mudahan bermamfaat!



roni - jember
15 April 2012  Jam 19:35:27

unutuk masalah solat...
udur solat benar 2:
1.tidur(memang tidak susunan, dan bukan disengaja tidak bangun)
2.karna lupa
intinya memang gag disengaja...

mungkin tu cukup buat pegangan.... karna tu yang aku tau(yang mampu diliat juga di kitab manapun)



roni - jember
15 April 2012  Jam 19:35:27

unutuk masalah solat...
udur solat benar 2:
1.tidur(memang tidak susunan, dan bukan disengaja tidak bangun)
2.karna lupa
intinya memang gag disengaja...

mungkin tu cukup buat pegangan.... karna tu yang aku tau(yang mampu diliat juga di kitab manapun)



Tika - Palembang
7 Juli 2021  Jam 20:52:32

Ini kok sy aci cenat cenut yaa...sepengetahuan aku Nabi kita mencontohkan tepat masa. Kecuali pas perang (itu juga sebagai contoh buat kita) dan sholat subuh (juga contoh buat kita)

Saran aku : pola tidur dirubah kak, sehingga sholatnya tepat masa dan tertib..

Allah itu tidak butuh sholat kita, sholat sebagai wujud penghambaan kita untuk Allah

Semoga Allah segera memberikan hidayah..Aamiin



Silvi - Pekanbaru
8 Juli 2021  Jam 12:58:20

Ada2 saja, yuk berupaya sholat tepat masa berdasarkan syariat



Telp Bebas Pulsa
0800 1234 000

Kategori Debat / Forum

Lihat lengkap seluruh kategori


Apa dosa tidak sholat subuh?

Artinya, orang tersebut tidak berdosa namun tetap harus menunaikan sholat subuh dengan mengqadla. Sementara, bagi orang yang sengaja melalaikan atau meninggalkan sholat subuh, maka baginya adalah hukum dosa dan dituntut untuk segera melakukan qadla sholat subuh.

Bagaimana jika kita kesiangan sholat subuh?

Hukum Shalat Subuh saat Kesiangan Melansir dalamislam.com, para ulama berpendapat berdasarkan hadis Rasulullah SAW, bahwa orang yang terlambat bangun, wajib hukumnya untuk tetap melakukan shalat Subuh.

Apakah tidak sholat itu dosa?

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah mengatakan dalam Kitab Ash Shalah, kaum muslimin sepakat bahwa meninggalkan sholat lima waktu dengan sengaja adalah dosa besar yang paling besar dan dosanya lebih besar dari dosa membunuh, merampas harta orang lain, berzina, mencuri, dan minum minuman keras.

Apakah boleh sholat subuh jam 7 pagi?

Apakah pukul 06.00 atau 07.00 masih bisa salat Subuh? Melaksanakan salat Subuh pukul 06.00 atau 07.00 bisa saja, tetapi tentu pahalanya tidak sama dengan orang yang berusaha bangun dan melawan kemalasannya untuk salat Subuh. Baik ketiduran tidak sengaja atau sengaja, wajib bagi muslim untuk melaksanakan salat Subuh.