JAKARTA, KOMPAS.com - PT Angkasa Pura (AP) II (Persero) tengah menyiapkan layanan yang diberi nama "travellin Lane". Dengan adanya layanan ini nantinya calon penumpang pesawat tak perlu lagi repot membawa dokumen yang dibutuhkan saat hendak masuk ke area bandara untuk melakukan perjalanan.
travelinLane adalah layanan jalur khusus bagi calon penumpang pesawat dalam memproses keberangkatan bebas repot tanpa menunjukkan kartu identitas dan boarding pass fisik pada saat pemeriksaan di Security Check Point 2 (SCP 2). Calon penumpang cukup menunjukkan wajah di alat face recognition untuk memverifikasi diri.
Direktur Utama PT AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya menghadirkan layanan berstandar global adalah dengan mengintegrasikan layanan online dengan layanan offline.
Baca juga: Cara Beli Tiket World Superbike Mandalika Lewat Aplikasi Travelin
"Satu layanan baru berstandar global yang didukung aplikasi travelin untuk menghadirkan seamless journey experience akan kami luncurkan rencananya pada Januari 2022 di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, yaitu travelinLane," ujar Awaluddin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/11/2021).
Dia menambahkan, layanan travelinLane selain meningkatkan customer experience juga dibuat untuk memperkuat aspek keamanan.
Saat ini layanan travelinLane dalam tahap uji coba dan juga proses verifikasi oleh Direktorat Keamanan Penerbangan Kementerian Perhubungan untuk memastikan proses ini memenuhi aspek keamanan penerbangan.
AP II berharap layanan seperti travelinLane termasuk sistem face recognition ini juga dapat menjadi standar baru layanan di sektor kebandarudaraan di dalam negeri, untuk membawa transportasi udara nasional dapat selalu memenuhi global best practice.
"Dengan sistem face recognition maka aspek keamanan di Bandara Soekarno-Hatta akan semakin meningkat ke level berikutnya. Secara bertahap travelinLane termasuk sistem face recognition dan autogate ini akan kami terapkan juga di bandara-bandara AP II lainnya.” kata Awaluddin.
Baca juga: Ingat, Penumpang Pesawat dengan Vaksin Dosis Dua yang Bisa Gunakan Antigen
Cara Menggunakan Layanan travelin Lane
- Mengunduh aplikasi travelin di perangkat berbasis iOS atau Android, dan melakukan proses login.
- Pada aplikasi travelin, pilih menu travelinPass untuk kemudian melakukan verifikasi data diri dan biometrik (wajah) yang akan divalidasi ke sistem Dukcapil. Setelah proses validasi usai dilakukan, maka traveler dapat melakukan proses untuk mendapatkan travelinPass.
- Traveler yang ingin mendapatkan travelinPass harus dipastikan sudah melakukan check-in di konter, kiosk self check-in, website, atau mobile check-in, serta memastikan data vaksin dan hasil tes kesehatannya tersedia pada sistem PeduliLindungi.
- Pada menu travelinPass, pilih menu Perjalanan, lalu tambah Perjalanan, dan isi tanggal keberangkatan, nama maskapai, nomor penerbangan, serta kode pemesanan/tiket. Aplikasi akan melakukan verifikasi ke sistem Maskapai/Common Use Passenger System serta sistem PeduliLindungi. Apabila seluruh persyaratan terpenuhi, maka traveler akan mendapatkan travelinPass (berupa QRCode) yang menandakan traveler sudah dapat menuju travelinLane.
- Traveler kemudian menuju SCP 2, dan memilih jalur travelinLane, di mana tidak perlu menunjukkan dokumen KTP dan boarding pass, namun cukup menunjukkan wajah ke alat face recognition untuk membuka autogate. Sistem face recognition mengenali wajah dan juga data-data penerbangan yang terdapat pada travelinPass.
- Traveler menuju boarding lounge untuk menunggu jadwal boarding/naik ke pesawat.
Baca juga: Aturan Baru PPKM, Kini Naik Pesawat Bisa Pakai Tes Antigen
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
KOMPAS.com - Sarah Beatrice Alomau (19), warga Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT), kaget saat tahu namanya tertera dalam dalam daftar penumpang Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).
Dari penelusuran Sarah, ternyata teman kos sekaligus rekan kerjanya di Tangerang, Selvin Daro, menggunakan KTP Sarah untuk pergi ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Kuasa hukum Sarah, Richard Riwoe mempertanyakan bagaimana Selvin bisa masuk ke bandara dan naik ke pesawat.
“Ada CCTV semestinya ini bisa dicek kembali, dan mestinya untuk persyaratan terbang harus menunjukkan KTP asli. Apalagi juga ada persyaratan terbang rapid antigen. Kenapa ini bisa lolos terbang?” ujar Richard saat dihubungi, Selasa (12/1/2021).
Baca juga: Sarah Beatrice Alomau Kaget Namanya Tiba-tiba Ada dalam Manifes Sriwijaya Air SJ 182
Richard menegaskan, KTP asli dan semua identitas masih ada di tangan Sarah.
Richard memastikan bahwa selama bergaul dengan Selvin, Sarah tidak pernah meminjamkan identitasnya.
”Pertanyaannya, Selvin Daro ini pakai apa. Kalau pakai fotokopi atau foto dalam handphone, apa sesuai aturan?" kata Richard.
Baca juga: Lebih Baik Saya Disuntik Dulu, biar kalau Terjadi Apa-apa, Pak Pangdam, Wakil Wali Kota Aman
Sarah yang kebingungan melihat namanya ada di manifes Sriwijaya juga menghubungi sejumlah saudaranya yang tergabung dalam perkumpulan keluarga Alor dan NTT di Jabodetabek.
Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Komunikasi Masyarakat (FKM) Flobamora (NTT) Jabodetabek Fridrik Makanlehi mengatakan, dia telah berkomunikasi langsung dengan Sarah dan menanyakan secara detail terkait hal itu.
"Adik kami Sarah ini kaget setelah pulang kantor dan melihat di televisi kalau namanya ada dalam manifes pesawat. Menurut Sarah, tanda pengenalnya diduga dipakai oleh seorang rekan kerjanya bernama Selvin Daro dari Kabupaten Ende untuk berangkat ke Pontianak," kata Fridrik.
“Sekali lagi saya tegaskan bahwa adik Sarah Beatrice Alomau yang disebutkan dalam kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 masih hidup dan tidak ikut dalam penerbangan tersebut. Kini, Ia berdomisili di Tangerang,” kata Fridrik.
Tanggapan Sriwijaya Air
Terkait dugaan penggunaan KTP palsu tersebut, Senior Manager Corporate Communication Sriwijaya Air Theodora Erika mengaku belum bisa memberikan pernyataan.
"Nanti pasti ditanggapi secara resmi ya," kata Theodora melalui pesan WhatsApp.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link //t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.