Apa yg dimaksud dengan aktiva

Pengertian aktiva lancar adalah aset yang mudah dikonversi menjadi kas seperti saham, persediaan, surat berharga, investasi jangka pendek, deposito, pendapatan yang masih harus dibayar, saldo bank, debitur, tagihan piutang, biaya dibayar dimuka dll.

2. Aktiva Tetap

Aktiva tetap bersifat tetap dalam konteks bahwa aktiva ini sulit untuk dikonversi menjadi kas. Mereka membutuhkan prosedur yang rumit dan waktu untuk penjualan mereka untuk dikonversi menjadi kas. Tanah, bangunan, pabrik, mesin, peralatan dan furnitur adalah beberapa contoh dari aktiva tetap.

Eksistensi Fisik

Klasifikasi aset yang didasarkan pada keberadaan fisik mereka. Menurut klasifikasi ini, aset adalah aset berwujud atau aset tidak berwujud.

1. Aktiva Berwujud (Tangible Assets)

Pengertian aktiva berwujud adalah aset-aset yang dapat kita sentuh, lihat dan rasakan seperti uang tunai.

2. Aktiva Tidak Berwujud (Intangible Assets)

Aktiva tidak berwujud tidak dapat dilihat, dirasakan atau disentuh secara fisik. Beberapa contoh aset tidak berwujud adalah perjanjian waralaba, paten, hak cipta, merek, dan merek dagang.

Penggunaan

Klasifikasi ketiga dibagi menjadi aktiva operasional dan aktiva dan non-operasional, klasifikasi ini didasarkan pada penggunaan aset untuk operasi bisnis.

1. Aktiva Operasional

Semua aset yang diperlukan untuk transaksi bisnis sehari-hari saat ini dikenal sebagai aktiva operasi.

2. Aktiva Non-Operasional

Semua aset yang tidak ada hubungannya untuk operasi bisnis sehari-hari tetapi sangat penting untuk pembentukan bisnis dan untuk kebutuhan masa depan bisnis disebut sebagai non-operasional.

Bagikan

“Aktiva dalam bentuk uang tunai atau barang berharga lain yang sewaktu-waktu dengan mudah dapat dijadikan uang tunai dalam bahasa inggris dikenal current asset.”

Otoritas Jasa Keuangan

“Kas, bank, dan sumber lain yang dapat dicairkan, dijual, atau dinilai dengan uang atau dipakai habis dalam satu tahun atau dalam siklus kegiatan normal jika melampaui satu tahun.”

Kamus Besar Bahasa Indonesia

Aktiva lancar adalah segala kekayaan yang dimiliki oleh suatu perusahaan, yang dimaksud dengan kekayaan ini adalah sumber daya yang dapat berupa benda atau hak yang dikuasai yang sebelumnya diperoleh perusahaan melalui transaksi atau kegiatan di masa lalu. Banyak yang mengatakan bahwa aktiva lancar merupakan manfaat kegiatan ekonomi yang cukup pasti.

Aktiva lancar merupakan jenis aktiva yang mempunyai manfaat dalam kurun waktu yang relatif singkat yakni kurang lebih satu tahun yang kemudian dapat diubah.

  1. Kas atau cash: semua aktiva yang tersedia di dalam kas perusahaan ataupun setara kas yang disimpan di bank yang bisa diambil setiap kapan saja dengan mudah.
  2. Piutang Dagang: tagihan dari perusahaan kepada yang diajukan kepada pihak lain (debitur) yang disebabkan karena penjualan barang atau jasa secara kredit.
  3. Piutang pendapatan: jenis pendapatan yang berupa hak namun belum dibayarkan.
  4. Piutang Wesel: surat perintah penagihan pada seseorang atau badan untuk dapat membayar sejumlah uang di tanggal yang telah ditentukan, pada orang yang namanya sudah ada di dalam surat tersebut.
  5. Surat Berharga: kepemilikan saham atau juga obligasi perusahaan lain yang mempunyai sifat sementara, yang dapat dijual kembali.
  6. Beban Dibayar di Muka: pembayaran beban yang dibayar di muka, namun belum menjadi suatu kewajiban pada periode selanjutnya.
  7. Persediaan Barang Dagang: barang yang dibeli dengan tujuan dapat dijual kembali.
  8. Inventaris: inventaris terdiri dari barang-barang yang dimiliki sebuah perusahaan yang dalam bisnis perusahaan menjual barang-barang tersebut.

  1. Perusahaan mengharapkan untuk menggunakan atau mengeluarkan (menjual) aktiva dalam kurun siklus normal kurang dari satu tahun buku.
  2. Perusahaan mempunyai aktiva yang ditujukan untuk diperdagangkan.
  3. Perusahaan akan merealisasikan aktiva dalam rentang waktu periode satu tahun buku setelah laporan

Definisi Aktiva atau Harta adalah suatu sumber daya ekonomi perusahaan yang juga meliputi berbagai biaya yang terjadi akibat dari transaksi sebelumnya serta juga memiliki mafaat dimasa yang akan datang.

Harta adalah suatu kekayaan yang dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk dapat menjalankan kegiatan operasionalnya.

Kali ini Finansialku akan membahas definisi aktiva dan jenis-jenis aktiva.

Apa Itu Aktiva?

Yang dimaksud dengan aktiva yaitu semua jenis aset yang dimiliki suatu pihak, dalam hal ini adalah sebuah perusahaan.

Kepemilikan atas aset tersebut sepenuhnya menjadi hak perusahaan dan harus bisa diukur menggunakan satuan mata uang.

Aset diperoleh dari kegiatan yang dilakukan di masa lalu dan dapat digunakan untuk keperluan masa depan.

Oleh karena itu, tidak heran jika aktiva merupakan salah satu unsur penting dalam sebuah perusahaan yang membawa manfaat ekonomik.

Manfaat ekonomik merupakan sifat dan fungsi aktiva yang diperlukan suatu perusahaan.

Berbagai macam transaksi seperti pembelian, penjualan, utang, piutang, penerbitan saham, kontrak, maupun investasi sebuah perusahaan dapat memiliki sebuah peluang untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Hal inilah yang menjadi fungsi aktiva.

Jenis-Jenis Aktiva

Karena jangkauan dari aset sangat luas, maka aktiva dikelompokkan berdasarkan jenisnya.

Dari pengelompokan ini, perusahaan bisa memetakan dari mana aktiva tersebut diperoleh, dan membedakan aktiva mana yang bersifat jangka pendek atau jangka panjang.

Jadi, kegiatan yang dilakukan dapat sesuai dengan jenis serta ciri dari aktiva tersebut.

Jika hal ini dilaksanakan secara tepat, maka perkembangan perusahaan pun bisa lebih maksimal.

#1 Aktiva Lancar (Current Assets)

Aktiva lancar atau current assets merupakan jenis aktiva yang prediksi proses pencairannya kurang dari atau maksimal 1 tahun, sesuai dengan namanya.

Satu siklus akuntansi merupakan periode yang umum digunakan untuk pencairan aktiva lancar.

Ada beberapa contoh aktiva lancar yang banyak ditemukan secara umum sebagai berikut:

  • Dana kas atau cash, di mana sifat kas adalah dapat diambil kapan saja jika dibutuhkan secara mendadak. Pada umumnya sebuah perusahaan menyimpan uang kas di bank.
  • Investasi jangka pendek atau temporary investment yang hasilnya dapat diperoleh dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun.
  • Surat berharga seperti bukti kepemilikan saham maupun dokumen obligasi dari perusahaan lain yang dapat dijual lagi kapan saja.
  • Dokumen piutang dagang yang berupa surat tagihan dari antara 2 pihak akibat suatu transaksi misalnya kredit atau jual beli.
  • Piutang wesel atau notes receivable yang berbentuk surat perintah penagihan atas kewajiban salah satu pihak terbeban untuk membayar sejumlah uang sesuai tanggal dan ketentuan lain.

[Baca Juga: Paytren Aset Manajemen Targetkan Dana Kelola Rp1 Triliun Pasca Kantongi Izin Dari OJK]

  • Piutang pendapatan dagang atau accounts receivable yang menyatakan pembayaran tetapi belum diterima.
  • Pembayaran barang di muka atau prepaid expenses, misalnya jika ada customer yang membayar sebuah cicilan atau tagihan lain di awal waktu sebelum periode pembebanan.
  • Perlengkapan yang pada umumnya bersifat habis pakai.
  • Persediaan barang dagang atau inventories yang sudah dibeli tetapi belum dijual lagi dan ada tujuan untuk menjualnya sehingga dapat memperoleh keuntungan kurang dari 1 tahun.

#2 Investasi Jangka Panjang (Long Term Investment)

Seperti namanya, long term investment atau investasi jangka panjang merupakan aset yang tidak bisa dirasakan manfaatnya dalam 1 atau 2 tahun. Butuh waktu lebih lama untuk bisa menuai hasil dari investasi yang satu ini.

Mengapa demikian?

Karena setelah aktiva dibeli maka selama bertahun-tahun secara prediktif tidak akan ada proses menjual kembali karena memang penggunaanya tidak bersifat sementara.

Contoh investasi jangka panjang adalah ketika terjadi kerja sama dengan perusahaan lain sebagai investor dan keuntungannya untuk beberapa tahun ke depan.

Setelah proses penanaman modal maka keuntungan tidak bisa langsung diambil dan harus melewati proses panjang untuk memutar modal terlebih dahulu.

[Baca Juga: Apakah Tabungan Merupakan Aset? Atau Hanya Sebagai Liabilitas?]

#3 Aktiva Tetap (Fixed Assets)

Sifat dari aktiva tetap atau fixed assets adalah tidak untuk dijual dan proses pembeliannya dilakukan demi kelancaran operasional perusahaan.

Aset yang satu ini tidak ditujukan untuk dikomersilkan karena daya gunanya lebih dibutuhkan.

Berikut ini adalah contoh hal atau benda yang menjadi aktiva tetap sehingga kepemilikannya jarang berpindah:

  • Tanah
  • Bangunan
  • Alat-alat bermesin
  • Furnitur serta alat-alat keperluan kantor
  • Furniture atau alat-alat keperluan di toko
  • Media atau alat pengantar objek

[Baca Juga: Kenali Investasi DIRE, Reksa Dana Penyertaan Terbatas dan KIK Efek Beragun Aset dalam Dunia Investasi]

Karakteristik dari Aktiva Tetap atau Fixed Assets antara lain:

  • Tidak untuk dijual kembali.
  • Memiliki wujud fisik.
  • Memiliki nilai material, harga dari aset cukup signifikan misalnya seperti: harga tanah, harga mesin, harga bangunan dan lain sebagainya.
  • Memiliki periode manfaat dengan jangka waktu yang panjang (lebih dari 1 tahun).
  • Dapat memberikan banyak manfaat di masa yang akan datang.
  • Aset dapat digunakan secara efektif dalam aktivitas normal perusahaan (tidak untuk dijual kembali seperti halnya produk, persediaan dan investasi).
  • Dimiliki oleh perusahaan namun tidak sebagai instrument investasi.

#4 Aktiva Tetap Tak Berwujud (Intangible Fixed Assets)

Karena sifatnya  yang tidak berwujud, maka investasi ini sangat aman dari pencurian atau tindak kejahatan.

Tetapi perlu diketahui bahwa saat ini plagiasi kerap muncul, sehingga meskipun tidak memiliki wujud tetapi buah pemikiran ini juga harus didaftarkan untuk perlindungannya.

Berikut adalah contoh aktiva tetap tak berwujud atau intangible fixed assets:

  • Hak cipta atau copyrights, di mana ketika seseorang mengembangkan ide baru tentang apa saja yang belum pernah dimiliki siapapun atau pengembangan secara konstruktif dari teori lama, maka hak kekayaan intelektualnya harus diperoleh. Untuk mendapatkan royalti dari sini maka yang bersangkutan harus mendaftar terlebih dahulu.
  • Goodwill, yaitu value lain yang spesial dari suatu perusahaan yang tidak dipunyai perusahaan lain.
  • Hak paten adalah sebuah hak eksklusif yang dikeluarkan oleh perusahaan hak paten yang memberikan kewenangan kepada penerima hak paten untuk memproduksi, menjual atau mengendalikan penemuan untuk jangka waktu tertentu sejak pemberian hak paten tersebut. Hak paten tidak dapat diperbarui, perusahaan hanya dapat memperpanjang umur paten dengan mendapatkan hak paten yang baru atas pengembangan dari rancangan awal. Harga perolehan hak paten adalah kas yang dibayarkan untuk mendapatkan paten tersebut.
  • Merek dagang atau trademark yang merupakan suatu lambang atau identitas sebuah produk karena telah mendaftar ke Dirjen HAKI secara sah dan dilindungi undang-undang.
  • Leasehold atau hak sewa. Untuk aset yang satu ini bisa juga berasal dari proses kontrak sehingga dapat disebut hak kontrak.
  • Waralaba atau franchise, karena usaha ini sudah cukup terkenal, maka banyak orang berlomba-lomba membeli SOP, teknik dan produk untuk dijual sesuai standar masing-masing outlet.

Jenis aktiva yang mana paling cocok dengan perusahaan Anda? Kapan Anda akan mulai memaksimalkan aset dalam segala bidang?

Jawablah pertanyaan tersebut dan jelaskan lebih banyak tentang aktiva melalui informasi penting ini kepada para rekan, terima kasih.

Sumber Referensi:

  • Dina Amalia. 17 Oktober 2017. Pengertian dan Jenis-Jenis Aktiva dalam Akuntansi. Bibliotika.com – //goo.gl/PFptxQ
  • Admin. Pengertian Aktiva dan Jenis Aktiva. Jurnal.id – //goo.gl/Qh4pzW
  • Sandy Makruf. Pengertian Aktiva: Lancar & Tidak Lancar. Pengertianahli.com – //goo.gl/3NeC19
  • Admin. Apa Perbedaan Aktiva Tetap, Aktiva Lancar, dan Aktiva Produktif? Akuntansilengkap.com – //goo.gl/UoXLri

Sumber Gambar:

  • Aktiva – //goo.gl/3XNuPM
  • Aktiva 2 – //goo.gl/qAfRhB
  • Aktiva 3 – //goo.gl/gN5Pjy

keyboard_arrow_leftPrevious

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA