Apa yang terjadi jika standar deviasi rendah?

Liputan6.com, Jakarta Standar deviasi adalah sebuah perhitungan yang sering digunakan dalam bidang ilmu statistika. Rumus yang diperkenalkan oleh Karl Pearson pada 1894 ini, juga biasa digunakan untuk melihat sebaran statistik secara lazim. Dengan rumus ini, kita bisa mencari rata-rata jarak penyimpangan pada data yang telah didapatkan.

Perhitungan standar deviasi adalah digunakan sebagai indikator seberapa jauh data statistik menyimpang. Namun secara umum, standar deviasi adalah nilai statistika yang digunakan untuk menentukan bagaimana persebaran data dalam suatu sampel dan melihat seberapa dekat data-data tersebut dengan mean atau rata-rata dari sampel tersebut.

Semakin rendah nilai standar deviasi, maka semakin mendekati rata-rata, sedangkan jika nilai standar deviasi semakin tinggi, artinya semakin lebar rentang variasi datanya. Sehingga standar deviasi adalah ukuran besarnya perbedaan dari nilai sampel terhadap rata-rata.

Lantas, apa sebenarnya standar deviasi dan bagaimana cara menghitungnya? Berikut ini ulasannya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (24/6/2021).

Rumus Standar Deviasi

Apa yang terjadi jika standar deviasi rendah?

Rumus Standar Deviasi

Standar deviasi adalah rumus dalam statistika yang dapat digunakan untuk mendapatkan data dari suatu populasi. Standar deviasi atau yang biasa disebut simpangan baku ini disimbolkan dengan alfabet Yunani sigma σ atau huruf latin S.

Dalam pembentukan rumus standar deviasi didasarkan pada rumus variansi. Sebab, standar deviasi adalah akar kuadrat dari variansi. Dalam mencari variansi, selisih dari tiap elemen data dengan mean data dihitung.

Dalam rumus ini, variansi dibagi menjadi dua, yaitu variansi sampel (S2) dan variansi populer (σ2). Hal ini juga berlaku dalam standar deviasi, yang merupakan akar kuadrat variansi. Sehingga, standar deviasi juga turut dibedakan menjadi dua, standar deviasi sampel (S) dan standar deviasi populasi (o).

Cara Menghitung Standar Deviasi

Apa yang terjadi jika standar deviasi rendah?

Ilustrasi Kalkulator

Cara menghitung standar deviasi bisa dibedakan menjadi dua, yakni menghitung standar deviasi data individu dan data kelompok. Baik data individu maupun data kelompok, cara menghitungnya adalah mencari nilai rata-rata atau mean. Setelah itu dilanjutkan dengan menghitung selisih setiap data dengan nilai rata-rata, dan memasukkan data-data yang ada ke dalam rumus deviasi. Berikut ini cara menghitung dengan menggunakan kalkulator dan Excel, yaitu :

Lanjutkan membaca

1. Cara Menghitung Standar Deviasi dengan Kalkulator

Cara menghitung standar deviasi juga bisa dilakukan dengan kalkulator. Tentu saja, kalkulator yang bisa digunakan adalah kalkulator sains. Berikut cara menghitung standar deviasi menggunakan alat bantu kalkulator, yaitu :

a. Langkah pertama, buka kalkulator dan klik tombol Mode yang ada di ujung kanan atas.

b. Setelah itu, pilih mode statistik dan tekan tombol nomor 1 (VAR-1).

c. Masukkan data yang ingin dihitung dengan cara memasukkan angka, tekan tombol sama dengan, masukkan angka lagi, dan begitu seterusnya.

d. Tekan tombol AC.

e. Setelah itu, tekan tombol SHIFT.

f. Untuk mengetahui hasil akhir, tekan tombol 1 (STAT), 4 (VAR), (σ x). Kemudian tekan tombol sama dengan.

2. Cara Menghitung Standar Deviasi dengan Excel

Cara menghitung standar deviasi juga bisa dilakukan dengan Microsoft Excel. Untuk menggunakan software microsoft excel dibutuhkan komputer atau laptop yang sudah terinstal software aplikasi tersebut. Rumus atau formula untuk menghitung standar deviasi di Excel adalah STDEV, ketik :

= STDEV (number1, number2,…)

Number1, number2, … adalah 1-255 argumen yang sesuai dengan sampel populasi. Dapat juga menggunakan array tunggal atau referensi ke array, bukan argumen yang dipisahkan oleh koma.

Keterangan :

a. STDEV mengasumsikan bahwa argumen adalah contoh dari populasi. Jika data anda mewakili seluruh populasi, untuk menghitung deviasi standar menggunakan STDEVP.

b. Standar deviasi dihitung menggunakan metode “n-1” .

c. Argumen dapat berupa nomor atau nama, array, atau referensi yang mengandung angka.

d. Nilai-nilai logis dan representasi teks dari nomor yang Anda ketik langsung ke daftar argumen akan dihitung.

e. Jika argumen adalah sebuah array atau referensi, hanya nomor/angka dalam array atau referensi yang akan dihitung.

f. Sel kosong, nilai-nilai logis, teks, atau nilai-nilai kesalahan dalam array atau referensi akan diabaikan.

g. Argumen yang kesalahan nilai atau teks yang tidak dapat diterjemahkan ke dalam nomor atau angka akan menyebabkan kesalahan.

h. Jika ingin memasukkan nilai-nilai logis dan representasi teks angka dalam referensi sebagai bagian dari perhitungan, gunakan fungsi STDEVA.

Manfaat Standar Deviasi

Apa yang terjadi jika standar deviasi rendah?

Ilustrasi Kalkulator

Ada beberapa manfaat standar deviasi yang perlu Anda ketahui, diantaranya :

1. Statistik

Dalam ilmu statistik dapat digunakan untuk memberikan gambaran tentang :

a. Persebaran data terhadap data rata-rata.

b. Kualitas data sampel yang diperolehnya.

c. Nilai ketidakpastian pada saat melakukan pengukuran berulang.

2. Penelitian

Rumus ini bisa mempermudah seseorang ketika melakukan sebuah penelitian, dengan rumus ini maka dapat dicari rata-rata jarak penyimpangan pada data yang telah didapatkan.

3. Dunia Investasi

Selain digunakan pada analisis statistik, standar deviasi juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah risiko dan volatilitas terkait dengan investasi tertentu. Investor dapat menghitung standar deviasi tahunan pengembalian investasi dan menggunakan angka itu untuk menentukan seberapa stabil investasi tersebut. Angka standar deviasi yang lebih besar akan berarti investasi yang lebih berisiko, dengan asumsi stabilitas itu adalah hasil yang diinginkan.

4. Cuaca

Contoh dalam menentukan suhu tinggi harian rata-rata untuk dua kota, satu daratan dan satu di dekat laut. Standar deviasi dapat membantu untuk memahami bahwa kisaran suhu tinggi harian untuk kota-kota di dekat laut lebih kecil daripada untuk kota-kota di pedalaman. Kedua kota ini masing-masing dapat memiliki suhu tinggi harian rata-rata yang sama, namun standar deviasi suhu tinggi harian untuk kota pantai akan lebih kecil daripada kota pedalaman.

5. Dunia Balap Motor

Dalam balap motor, dilakukan pengukuran terhadap waktu yang dibutuhkan pengemudi untuk menyelesaikan setiap putaran didalam trek. Pengemudi dengan standar deviasi rendah maka waktu putaran akan lebih konsisten daripada pengemudi dengan standar deviasi yang lebih tinggi. Informasi yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu memahami bagaimana cara pengemudi dapat mengurangi waktu untuk menyelesaikan putaran.

6. Manajemen Keuangan

Dalam Keuangan, standar deviasi dapat berarti risiko bahwa harga akan naik atau turun seperti contoh mengenai : saham, obligasi, properti, dan lainnya. Hal ini juga dapat berarti ada risiko bahwa sekelompok harga akan naik atau turun (reksa dana yang dikelola secara aktif, reksa dana indeks, atau ETF).

Apa yang terjadi jika standar deviasi lebih kecil dari mean?

Standar deviasi yang lebih kecil dari mean menunjukan sebaran dari variabel data yang kecil atau tidak adanya kesenjangan yang cukup besar dari rasio ROA terendah dan tertinggi.

Apa yang terjadi jika standar deviasi tinggi?

Semakin besar nilai standard deviation maka semakin beragam nilai-nilai pada item atau semakin tidak akurat dengan mean, sebaliknya semakin kecil standard deviation maka semakin serupa nilai-nilai pada item atau semakin akurat dengan mean.

Kapan standar deviasi dikatakan baik?

Apabila nilai dari standar deviasi lebih kecil dibandingkan nilai rata-ratanya maka kinerja dapat dikatakan baik.

Standar deviasi menggambarkan apa?

Secara umum, pengertian standar deviasi adalah suatu uji statistik guna mengetahui bagaimana deviasi atau sebaran data dalam suatu kumpulan data. Dengan kata lain, standar deviasi digunakan untuk melihat jauh dekatnya sebaran data tersebut dari rata-rata atau mean.