Apa yang terjadi jika jumlah tempat pakan dan tempat minum tidak mencukupi

    Keterlambatan tumbuh kembang yang di alami ayam broiler bukan hal yang asing di dengar dan sering menakutkan peternak. Kasus ini biasa disebut dengan Slow Growth. Kejadian slow growth sering terlihat mulai umur ayam 14 hari. Biasanya kasus ini ditandai dengan berat badan ayam tidak tercapai, rendahnya kenaikan berat badan per hari, dan keseragaman (uniformity) yang rendah. 

    Slow growth terbagi menjadi 2, yaitu runting dan stunting. Runting bersifat kerdil permanen, terjadi pada ayam yang mengalami kegagalan dalam pertumbuhan (3%-5% dari populasi) dengan berat badan lebih rendah 50%-75% dari standar. Stunting bersifat kerdil temporary atau sementara, terjadi pada ayam yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan (50% dari populasi) dengan berat badan lebih rendah 75%-90% dari standar. Penyebab Slow growth antara lain:

1. Faktor Non Infeksius

a. Kualitas DOC

DOC yang baik berasal dari induk ayam umur 25-55 minggu. Umur induk ayam berpengaruh pada berat telur, berat kuning telur, dan berat kerabang. Saat induk ayam berumur kurang dari 25 minggu, ukuran telur masih kecil dan makanan untuk embrio ayam kurang terpenuhi. Apabila induk berumur lebih dari 55 minggu, telur yang dihasilkan memiliki kerabang yang rapuh dan tipis. Kerabang yang tipis menyebabkan air mudah masuk ke dalam kantung udara telur melalui pori-porinya sehingga terjadi kelebihan cairan dalam telur yang bisa menyebabkan kematian embrio. Selain berdasarkan umur induk, kualitas DOC juga dipengaruhi oleh kelengkapan vaksinasi induk ayam di Breeder yang akan diturunkan ke DOC berupa maternal antibody.

b. Uniformity

Uniformity atau keseragaman berat badan dalam suatu populasi perlu diperhatikan agar perkembangan organ tubuh ayam optimal. Keseragaman yang buruk bisa menyebabkan penyakit dan sifat kanibal. Keseragaman dipengaruhi oleh kualitas DOC, grade dan strain yang tercampur di masa pemeliharaan, kepadatan ayam, jumlah tempat pakan dan minum, kenyamanan kandang dan seleksi saat memisahkan ayam yang berbeda ukuran belum optimal.

c. Manajemen brooding

14 hari pertama adalah waktu terpenting bagi kehidupan anak ayam. Dalam 14 hari pertama ayam mengalami hiperplasi (perbanyakan sel) kemudian ayam mengalami hipertropi (pembesaran sel) organ saluran pencernaan/gastrointestinal, perkembangan saluran pernapasan dan perkembangan sistem kekebalan. Pada saat periode brooding pastikan anak ayam makan dan minum dengan nyaman. Pertahankan suhu kandang 29-32⁰C. Pemberian pakan di awal waktu DOC tiba mampu mempercepat perkembangan, ukuran, dan fungsi usus, menstimulasi dan mengoptimalkan organ pankreas untuk mensekresikan enzim pencernaan, mengoptimalkan penyerapan kuning telur sumber antibodi maternal dan meningkatkan daya hidup ayam. Kegagalan saat perode brooding mengakibatkan performa ayam tidak optimal.

2. Faktor infeksius

a. Infeksi Reovirus

Infeksi Reovirus atau Helicopter disease sering disebut sebagai penyebab Runting Stunting Syndrom (RSS). Infeksi reovirus menyebabkan peradangan pada usus dan proventrikulus sehingga mengakibatkan gangguan penyerapan di saluran pencernaan.

b. Necrotic Enteritis

Necrotic Enteritis disebabkan oleh bakteri Clostridium perfringens. Bakteri Clostridium perfringens merupakan bakteri pembusuk normal berada di saluran pencernaan ayam bagian belakang. Dalam kondisi saluran cerna tidak normal maka bakteri Clostridium perfringens menjadi bakteri patogen dan menyebabkan peradangan usus sehingga mengakibatkan gangguan penyerapan di saluran pencernaan.

c. Mikotoksin

Mikotoksin adalah metabolit sekunder yang dihasilkan oleh jamur (Aspergillus, Fusarium dan Penicilium), bersifat toksik dan berdampak negatif terhadap performa atau produktivitas ternak. Bahaya mikotoksikosis yaitu imunosupresif sehingga ayam mudah terinfeksi penyakit, penurunan feed intake, pertumbuhan ayam terhambat, target berat badan ayam tidak tercapai, menyebabkan penurunan produksi dan kualitas telur.

d. Koksidiosis

Koksidiosis disebabkan oleh protozoa Eimeria sp. Ayam yang mengalami koksidiosis biasa ditandai dengan adanya darah dalam feses (berak darah), bobot badan tidak optimal, dan FCR yang tinggi serta resiko adanya infeksi sekunder hingga menyebabkan kematian. Koksidiosis akan memberikan peluang terjadinya infeksi Clostridium perfringens sehingga terjadi penyakit Necrotic Enteritis.

    Gejala klinis Slow Growth yang terlihat yaitu ayam kerdil, pertumbuhan bulu tidak normal, berat badan tidak tercapai, kenaikan berat badan per hari rendah dan uniformity rendah. Kejadian slow growth menjadikan ayam mudah terinfeksi penyakit karena organ kekebalan tidak berkembang optimal. Perubahan patologis saat bedah bangkai (nekropsi) menunjukkan ukuran organ lebih kecil daripada ayam seumurnya, usus tidak berkembang (tipis dan kecil seperti karet/pentil) dan pankreas tidak berkembang. Slow growth mengakibatkan kerugian ekonomi karena tidak tercapainya standar berat badan, Feed Conversion Rate (FCR) meningkat dan angka afkir/culling ayam meningkat.

Upaya pencegahan slow growth dapat dilakukan dengan cara:

(1) Memilih DOC yang berkualitas.

Menilai kualitas DOC dapat dilakukan melalui Pasgar Score dengan melihat kondisi pusar, kaki, sendi, reflek, dan ada tidaknya cacat tubuh DOC yang dikelompokkan menjadi 3 golongan (Excellent, Acceptable, Culling). DOC yang berkualitas excellent memiliki pusar bersih dan tertutup sempurna (tidak omphalitis), kaki bersih, tidak lemah dan tidak kering, sendi tidak memar, dan tidak ada cacat fisik. Induk yang sudah melewati masa produktif disarankan diberi PRO-EGGVITA atau Introvit-AD3E WS untuk meningkatkan kualitas telur.

(2) Mengoptimalkan periode brooding.

Sebelum DOC chick-in pastikan ketersedian air, pakan, listrik, ventilasi, suhu kandang sudah sesuai dan jumlah tempat pakan dan minum mencukupi kebutuhan ayam. Berikan pakan dan minum seawal mungkin saat DOC tiba. Saat DOC tiba dapat diberikan TM-VITA atau VIT-ECO, mengandung multivitamin, trace mineral, dan elektrolit yang mampu mengatasi segala bentuk stress, menjaga stamina tubuh ayam, dan membantu fungsi normal pankreas untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Setelah 8 jam lakukan pemeriksaan tembolok. Tembolok harus lembut dan lentur. Jika tembolok keras indikasi anak ayam kekurangan air sedangkan jika tembolok bengkak dan penuh air indikasi anak ayam kekurangan makan.

(3) Pemberian multivitamin dan asam amino serta selenium.

Introvit 4+ WS atau Introvit Oral mengandung 13 Vitamin, 18 asam amino dan 1 senyawa organik yang penting untuk mempercepat pertumbuhan, pertambahan berat badan ayam. Pemberian Introvit-E-Selen WS yang mengandung master antioksidan dapat membantu mengatasi stress oksidatif akibat pengaruh lingkungan dan penyakit, khususnya Reo virus.

(4) Pemberian antibiotik broad spectrum.

Antibiotik seperti TYLOQUIN, ERI-PLUS, Intramox-200 WS dan Interspectin-L WS untuk mengatasi infeksi bakteri penyebab Necrotic Enteritis.

(5) Program koksidosis dengan Amprolin-300 WS.

(6) Menerapkan biosecurity yang ketat seperti celup kaki dan semprot badan sebelum masuk ke dalam kandang dengan BENZAKLIN atau INTERCIDE untuk mencegah masuknya agen infeksi patogen dari luar ke dalam kandang.

DISNAK SUMBAR   27 Mei 2019

Apa yang terjadi jika jumlah tempat pakan dan tempat minum tidak mencukupi

Seperti bisnis ternak ayam lainnya, budidaya ayam joper membutuhkan perawataan intensif agar hasilnya lebih maksimal. Selain itu juga membutuhkan suhu kandang yang hangat pada pekan pertama.  Ketelatenan dan keuletan dalam menjalankan bisnis budidaya ayam joper penting dibutuhkan. Paling penting sebelum melakukan bisnis usaha ayam joper ini Anda terlebih dahulu mengetahui informasi analisa usahanya.

Keuntungan beternak ayam joper yaitu ayam joper memiliki kemampuan tumbuh lebih cepat dari pada ayam kampung biasa sehingga masa panennya pun lebih cepat, harga jual ayam Joper di pasaran cenderung tinggi dan stabil sehingga bisa memberikan keuntungan lebih pada peternak.  Karena kelebelihan yang dimiliknya, sehingga masyarakat banyak yang tertarik untuk terjun dalam usaha ternak ayam Joper. Beternak ayam Joper sebenarnya tidaklah sulit. Anda sebagai pemula pun bisa melakukannya. Hanya saja memang dibutuhkan kerja keras dan ketekunan dalam memeliharanya.

Dilansir dari ayam joper.id, Bagi pemula, berikut cara beternak ayam Joper yang dapat menjadi referensi Anda:

Kandang & Peralatannya

Pemanas
Untuk DOC ayam dengan jumlah 100-300 ekor cukup menggunakan lampu bohlam ukuran 60-100 watt, per 100 ekor 1 bohlam Untuk DOC ayam lebih dari itu lebih baik menggunakan pemanas LPG.

Tempat Pakan
Untuk tempat pakan, lebih baik menggunakan yang ukuran kecil, namun jumlahnya banyak, agar ayam bisa mendapatkan pakan secara merata dan tidak rebutan.

Tempat Minum
Sama seperti tempat pakan, lebih baik menggunakan ukuran kecil namun jumlahnya banyak daripada yang besar namun jumlah terbatas

Untuk ayam yang masih kecil, tempat minum di berikan kerikil/batu kecil-kecil agar ayam hanya bisa mengambil minum, tanpa harus masuk ke dalam tempat minum (Jika ayam sering masuk ke tempat minum, ditakutkan terkena virus atau mungkin kedinginan, sehingga menyebapkan kematian)

Ukuran kandang
Untuk masa grower, 1 meter persegi sudah cukup untuk 100 ekor ayam, nanti semakin lama semakin besar ukuran ayam, pindah ke kandang yang lebih besar. Untuk ukuran rata rata, ayam joper umur 2 bulan per 1 m2 kandang, cukup menampung 9-10 ekor ayam

Lantai kandang

Untuk masa Breeding, gunakan sekam lalu di campur dengan pasir untuk menyerap kotoran dan agar tidak bau. Bisa juga di bawah sendiri dikasih kertas koran.  Untuk masa pembesaran dan masa finisher, pindahkan ke kandang yang lebih luas dan yang memiliki lantai kandang sekam + pasir yang lebih tebal

Pemilihan Bibit Yang Tepat

Kesuksesan beternak ayam joper, sangat ditentukan oleh bibit ayam yang bagus. Jika di persentasi, bibit menyumbang 40% kesuksesan beternak, Karena seahli apapun peternak, kalau pas dapat bibit yang kurang bagus, bisa dipastikan akan ada kegagalan.  Untuk anda yang membutuhkan bibit ayam joper, bisa menghubungi ayamjoper.id, kami selalu berusaha untuk memberikan bibit yang terbaik untuk para peternak kami.

Pemilihan Pakan Ayam

Yang sering di tanyakan oleh peternak pemula kepada kami adalah “Pakannya pake apa ya? kira kira kebutuhan pakannya sampai panen berapa banyak?”

Baik, secara umum, ayam joper menggunakan pakan persis ayam broiler. Dikarenakan ada beberapa fase dalam pertumbuhan ayam : fase starter, fase pembersaran, fase finisher. Setiap masa membutuhkan kebutuhan nutrisi / vitamin sendiri sendiri sehingga kebutuhan pakannya pun berbeda

Untuk masa starter bisa menggunakan pakan starter seperti 511 , … ,… , Untuk masa pembesaaran bisa menggunakan pakan pembesaran. Kebutuhan pakan mulai dari umur 1-60 hari, per 100 ekor ayam joper membutuhkan 2 kwintal / 4 karung pakan.

Persiapan DOC Pertama Kali Datang

Setelah kandang dan pakan siap, dan sudah ada jadwal DOC pesanan anda dikirim, maka anda harus bersiap siap. Yang palin penting adalah mengecek apakah pemanas, tempat pakan dan minum sudah siap?, Kalau sudah siap berarti kandang siap di isi DOC.

Sebelum DOC datang anda harus menyiapkan air gula merah, air gula ini nanti akan diberikan kepada ayam pertama kali setelah ayam melalui perjalanan yang jauh. Tujuan dari pemberian air adalah untuk memulihkan tenaga ayam. Pemberian air gula ini cukup sekali saja, setelah 1/2 – 1 jam setelah itu baru di berikan pakan dan minumnya.

Masa Breeding

Masa breeding adalah fase ayam umur 1-10 harian. Pada fase ini ayam harus “dimanjakan” karena sangat mempengaruhi fase selanjutnya. Jika penanganan ayam di masa ini salah, maka gampang terjadi kematian atau kalau ndak gitu pertumbuhan ayam di fase selanjutnya sangat lambat.

Pada masa ini yang paling urgent adalah pemanas. Pemanas yang di pasang untuk ayam harus cukup. Kalau ayam jumlahnya 100-300 box cukup pakai pemanas bohlam. Jika ayam lebih dari itu disaran kan menggunakan pemanas sejenis kompor. Selama 1-10 harian, pemanas tersebut harus di nyalakan.

Masa Pembesaran

Pada masa ini, ayam sudah mulai di lepas di kandang umbaran / kandang liter. Ayam harus di rawat dengan baik, seperti pemberian pakan dan lain lain harus teratur.

Harga jual budidaya ayam joper

Patokan harga untuk budidaya ayam joper dapat Anda buat dalam hitungan per ekor dimana harga mulai Rp 40.000 hingga Rp 80.000. Ini tergantung dari harga ayam joper yang ada di pasaran.

Keuntungan dalam menjalankan bisnis budidaya ayam joper

Keuntungan bila Anda memilih terjun dalam peluang bisnis budidaya ayam joper ini yakni merupakan bisnis peternakan ayam joper yang paling menguntungkan. Sebab pemasaran ayam joper terbilang mudah.

Kekurangan bisnis budidaya ayam joper

Segi kekurangan bisnis budidaya ayam joper ialah budidaya ayam joper memiliki tingkat persaingan yang tinggi dan ketat.

Kebersihan kandang, tempat minum, tempat pakan juga harus benar benar dijaga karena sangat rentan tersebar penyakit dari kandang yang kotor.

Akan lebih baik jika anda punya probiotik khusus untuk kandang, kita punya rekomendasi menggunakan produknya bapak Betha Sutrisno dari bumi ternak klaten yaitu sebuat racikan khusus untuk pembersihak kandang, yang bisa di pakai beerapa hari sekali dengan cara di semprot ke alas kandang.

Panen

Ayam joper bisa di panen umur 60-75 hari, tergantung perawatan dan ingin dipanen pada bobot berapa. Anda harus sudah bersiap siap mencari bakul ayam jika usia dan bobot ayam dirasa sudah mencukupi.

Ingat, anda telat panen beberapa hari saja sudah bisa mempengaruhi kalkulasi, karena pakan harus anda keluarkan setiap hari.


Komentar Anda