Apa yang dimaksud teknologi produksi

Teknologi Tepat Guna adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah, murah serta menghasilkan nilai tambah baik dari aspek ekonomi maupun lingkungan hidup. Teknologi Tepat Guna (TTG) bidang pertanian merupakan teknologi dengan cakupan yang luas dan bersifat dinamis.

Table of Contents Show

  • Penelitian dan Produk Teknologi Tepat Guna
  • Angggota Kelompok Riset Teknologi Tepat Guna
  • Hasil Riset: Teknologi Tepat Guna
  • KARAKTERISASI TEKNOLOGI BIOKONVERSI LIMBAH BERBASIS HERMETIA ILLUCENS SEBAGAI PUPUK ORGANIK DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTI MIKROBA

Peran Teknologi Tepat Guna (TTG) dalam pertanian masa depan (future agriculture) sangatlah besar dan akan menjadi perhatian utama dalam pemenuhan kebutuhan pangan penduduk yang berjumlah besar. Dalam upaya mengatasi berbagai hambatan dalam peningkatan produktivitas pertanian, kunci utama terletak pada teknologi. Penciptaan dan pengembangan teknologi merupakan faktor kunci untuk pertanian industrial yang berwawasan lingkungan. Teknologi baru dan tepat guna diharapkan mampu meningkatkan hasil panen dengan masukan produksi yang efisien dan tidak merusak lingkungan. Teknologi ini juga diharapkan mampu menekan dampak negatif perubahan iklim, seperti kekeringan, serangan hama dan penyakit, dan tahan terhadap cekaman fisik.

Penelitian dan Produk Teknologi Tepat Guna

1. Teknologi Sistem Pertanian

Mata Kuliah yang sesuai dengan tema tersebut adalah

Irigasi MikroPertanian Urban

Mata kuliah ini menjelaskan tentang teknologi irigasi mikro mulai dari konsep irigasi mikro, prinsip- prinsip umum, hubungan air, tanah dan tanaman, kebutuhan air, penjadwalan irigasi dan kinerja irigasi mikro, macam- macam tipe irigasi mikro sampai dengan aplikasi irigasi mikro pada tanaman pertanian

Pembelajaran pada MK Pertanian Urban ini meliputi definisi pertanian urban, dimensi pertanian urban, kendala dan peluang pertanian urban, keamanan pangan dan nutrisi serta manajemen risiko kesehatan terkait pertanian urban, kajian kemanan lingkungan pertanian urban tipe-tipe pertanian urban, kajian sosial ekonomi pertanuian urban, pembuatan kebijakan pertanian urban

2. Teknologi Pengelolahan Limbah

Mata Kuliah yang sesuai dengan tema tersebut adalah :
Teknologi Pengelolaan Limbah Pertanian
Mata kuliah ini meliputi macam, karakter dan prinsip-prinsip pengelolaan (managing), penanganan (handling), perlakuan (treating) limbah pertanian (tanaman dan ternak). Topik yang diberikan meliputi karakterisasi limbah, sistem dan teknologi, persiapan perencanaan pengelolaan limbah, biokimia dan biologi proses, pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan dan kesehatan

3. Teknologi Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman

Mata kuliah yang sesuai dengan tema tersebut :
Teknologi Produksi Biopestisida dan Biofertilizer
Mata kuliah ini dirancang bagi mahasiswa program studi agroteknologi yang meliputi kajian pada konsep dasar tentang pengertian, teknologi produksi dan ruang lingkup dari biopestisida meliputi biopestisida hama (predator dan parasitoid), jamur entomopatogen, agen biokontrol dari berbagai bakteri, cendawan, virus dan nematoda, mekanisme penghambatan biokontrol, pestisida nabati dan feromon. biofertilizer yang meliputi : fenomena pengaruh pemupukan kimia terhadap kesuburan tanah, dampak pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi produksinya. bahasan biofertilizer mencakup bakteri pemfiksasi nitrogen, plant growth promoting rizobacteria, peran kompos sebagai biofertilizer, mikoriza, cara produksi dan aplikasi biofertilizer. serta beberapa review beberapa jurnal yang berkaitan dengan pemanfaatan biofertilizer dan biopestisida pada tanaman hortikultura, tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun hutan tanaman industri

4. Teknologi Pertanian Hidroponik

Mata kuliah yang sesuai dengan tema tersebut :
Teknologi Produksi Biopestisida dan Biofertilizer
mata kuliah ini dirancang bagi mahasiswa program studi agroteknologi yang meliputi kajian pada konsep dasar tentang pengertian, teknologi produksi dan ruang lingkup dari biopestisida meliputi biopestisida hama (predator dan parasitoid), jamur entomopatogen, agen biokontrol dari berbagai bakteri, cendawan, virus dan nematoda, mekanisme penghambatan biokontrol, pestisida nabati dan feromon. biofertilizer yang meliputi : fenomena pengaruh pemupukan kimia terhadap kesuburan tanah, dampak pestisida terhadap lingkungan dan kesehatan manusia serta teknologi produksinya. bahasan biofertilizer mencakup bakteri pemfiksasi nitrogen, plant growth promoting rizobacteria, peran kompos sebagai biofertilizer, mikoriza, cara produksi dan aplikasi biofertilizer. serta beberapa review beberapa jurnal yang berkaitan dengan pemanfaatan biofertilizer dan biopestisida pada tanaman hortikultura, tanaman pangan, tanaman perkebunan maupun hutan tanaman industri

5. Teknologi Alat dan Mesin Pertanian

Mata Kuliah yang sesuai dengan tema tersebut :
Alat dan Mesin Pertanian
Mata kuliah Alat dan Mesin pertanian adalah salah satu matakuliah wajib di Program Studi Agroteknologi yang bertujuan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, kemampuan analisis dan kemampuan merancang kebutuhan alat dan mesin pertanian pada variasi sistem kegiatan budidaya pertanian pada berbagai tahapan : dari pra tanam (pengolahan tanah tahap pertama dan kedua), saat tanam (penanaman benih, penyiraman, dan penyiangan) dan pemanenan

6. Teknologi Sederhana Berbasis Android dan Internet

Mata Kuliah yang sesuai dengan tema tersebut:

Teknologi Spasial untuk PertanianPertanian PresisiDSS (Decision Support Systems)/ Sistem Pendukung KeputusanSurvey dan Pemetaan Digital

Matakuliah Teknologi Spasial bidang Pertanian (PNE1532) ini merupakan matakuliah yang terutama ditujukan untuk memberikan kemampuan analisis dan sintesis mahasiswa dalam memberikan alternatif pemecahan permasalahan bidang pertanian dengan menggunakan teknologi-teknologi spasial (spatial technologies). Bahan kajian yang digunakan dalam perkuliahan ini adalah berhubungan dengan faktor-faktor produksi tanaman yang memiliki konteks keruangan (spatial): tanah, air, iklim, hama dan penyakit tanaman, dan praktek-pratek agronomis, dengan melibatkan terutama bahan kajian perkembangan teknologi informasi (Sistem Informasi Geografis, Penginderaan Jauh, drones, dan jenis jenis teknologi spasial lainnya).

Mata kuliah ini terutama dirancang bagi mahasiswa PS Agroteknologi yang meliputi kajian-kajian: Konsep-kosep dasar pertanian presisi, prosedur dalam pertanian presisi, alat alat yang digunakan dalam pertanian presisi. Konsep dan teori berkaitan dengan penilaian variabilitas, pengelolaan variabilitas, evaluasi pertanian presisi dan hubungan antara pertanian presisi dengan dampak terhadap lingkungan akan dibahas dalam mata kuliah ini. Mata kuliah ini terdiri atas 2 SKS tatap muka dan 1 SKS praktikum.

Mata kuliah ini dirancang bagi mahasiswa Program Studi Agroteknologi yang meliputi kajian pada konsep dasar sistem pendukung keputusan (SPK), komponen dan bentuk SPK, alat dan metode untuk SPK, pengelolaan data besar, penambangan data, serta penerapan SPK dalam berbagai aplikasi pada teknologi spasial, kecerdasan buatan dan model prediksi yang berkaitan di bidang pertanian.

Mata kuliah ini merupakan mata kuliah lanjut pada Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Jember yang terutama akan mengkaji aplikasi digital dalam survey dan pemetaan dalam bidang pertanian. Pada mata kuliah ini : aspek-aspek yang dibahas meliputi konsep-konsep dasar survey dan peteaan digital, teknologi untuk peetaan digital serta penggunaan teknologi tersebut untuk survey dan pemetaan digital pada bidang pertanian.

7. Teknologi yang mengkondisikan alam

Mata Kuliah yang sesuai dengan tema tersebut :
Agrometeorologi
Mata kuliah Agrometeorologi merupakan mata kuliah yang membahas karakteristik atmosfer dan unsur pendukungnya, gejala atmosfer, cuaca dan iklim, interaksi cuaca iklim dan tanaman, kebutuhan air tanaman, sistem informasi iklim dan adaptasi perubahan iklim dalam bidang pertanian sehingga mahasiswa mampu menganalisis dan menginterpretasikan data dan informasi cuaca dan iklim dan mampu merancang mampu merancang sistem pertanian berbasis data dan informasi cuaca dan iklim untuk meningkatkan produksi tanaman

Angggota Kelompok Riset Teknologi Tepat Guna

No.NamaNIPAktivitas KeRis1Drs. Yagus Wijayanto, MA., PhD196606141992011001Mengajukan proposal hibah Pengabdian Kepada masyarakat skema Program Pengabdian Kemitraan (Ketua), Mengajukan proposal hibah Penelitian Dosen Pemula sebagai pembimbing pada tiga proposal2Dr. Arthur Frans Cesar Regar, M.Sc., Ag.195809171986011001Mengakomodasi pembuatan proposal hibah penelitian dan pengabdian sebagai anggota3Tri Wahyu Saputra, S.T.P., M.Sc.198906292019031008Mengajukan proposal hibah penelitian (Pemula) sebagai ketua dan mengajukan proposal hibah pemula pengabdian kepada masyarakat sebagai ketua4Suci Ristiyana, S.T.P., M.Sc.198801212019032011Mengajukan proposal hibah penelitian (Pemula) sebagai ketua dan mengajukan proposal hibah pemula pengabdian kepada masyarakat sebagai ketua5Ika Purnamasari, S.Si., M.Si.199108032019032024Mengajukan proposal hibah penelitian (Pemula) sebagai ketua dan mengajukan proposal hibah pemula pengabdian kepada masyarakat sebagai ketua6Agung Sih Kurnianto, S.Si., M.Ling.199009172019031012Mengajukan proposal hibah penelitian (Pemula) sebagai ketua dan mengajukan proposal hibah skema Program Pengabdian Kemitraan (Ketua) kepada masyarakat sebagai ketua

Adapun luaran dari Kelompok Riset ini ialah sejumlah teknologi potensial yang akan dibuat. Jenis teknologi tepat guna yang akan dihasilkan sedapat mungkin mengacu pada kesederhanan jenis teknologi tepat guna tanpa harus meninggalkan pertimbangan pertimbangan kemajuan ilmu, pengetahuan dan teknologi informasi dan komunikasi (ICT). Selain itu, kolaborasi (kerjasama kemitraan) dengan stakeholders terkait teknologi tepat guna baik di pemerintahan maupun swasta. Kemitraan akan dilaksanakan dengan institusi pemerintah (dinas terkat) atau swasta dalam penyusunan teknologi Tepat Guna. SertaWorking paper sebagai hasil berbagai macam kajian dan pengembangan TTG yang telah dilakukan.

Hasil Riset: Teknologi Tepat Guna

Sistem Monitoring Kondisi Tanah dan Lingkungan Pertanian Berbasis Multi Sensor dan Model Regresi Linier Berganda Sebagai Dasar Penerapan Pertanian Presisi

Pertanian presisi merupakan mekanisme untuk menentukan perlakuan yang tepat pada askpek vairabilitas spasial dan temporal yang mensyaratkan teknologi untuk memonitor suatu lokasi atau lahan. Sistem monitoring ini bertujuan untuk mengetahui atau mendapatkan sebuah informasi pada sebuah keadaan atau kondisi tertentu, sehingga mengurangi resiko gagal panen dan diharapkan mampu meningkatkan produktivitas tanaman yang dibudidayakan. Sistem monitoring berkembang seiring perkembangan sistem kontrol dan sensor. Informasi terkait suhu, kelembaban dan kondisi tanah yang tepat dinilai mampu meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pengembangan sistem monitoring pada kondisi tanah dan lingkungan perlu dilakukan sehingga dapat dinilai kesesuaian karakteristik lahan untuk suatu budidaya pertanian. Monitoring ini akan dilakukan dengan perangkat mikrokontroler dan sensor-sensor yang mendukung. Kesatuan sistem monitoring ini akan menjadi dasar dalam penerapan pertanian presisi. Penggunaan automatic weather sensor atau sensor pengukur cuaca otomatis dapat menunjang kerja manusia dalam pengambilan data cuaca secara realtime dan dalam waktu singkat. Hasil uji coba menunjukkan pengambilan data sensor yang terekam secara offline setiap 1 menit sekali sedangkan yang terekam secara online sebesar 10 menit sekali. Alat ini juga telah mendukung teknologi Internet of Things (IoT) dalam pengiriman data cuaca sehingga hasil pengukuran sensor dapat langsung diamati oleh pengguna melalui platform atau website thingspeak.com.Bentuk alat yang akan dibuat serta alat dan bahan yang diperlukan dalam pembuatan sistem monitoring adalah :

Apa yang dimaksud teknologi produksi

abcdef

Gambar 1. Rangkaian weather station yang telah disusun : tampak depan (a) dan tampak belakang (b) sensor lengas tanah (c), sensor intensitas cahaya matahari (d), sensor curah hujan (e), sensor suhu dan kelembaban lingkungan (f)

Gambar 2. Pemasangan alat Sensor weather station di lahan

KARAKTERISASI TEKNOLOGI BIOKONVERSI LIMBAH BERBASIS HERMETIA ILLUCENS SEBAGAI PUPUK ORGANIK DAN POTENSINYA SEBAGAI ANTI MIKROBA

Solusi terhadap permasalahan limbah merupakan isu utama yang dihadapi oleh pemerintah saat ini. Salah satu permalahan limbah yang sangat menonjol sampai saat ini adalah limbah organik. Telah terdapat berbagai teknologi yang digunakan untuk penanganan limbah organik ini, namun patut diakui bahwa, sejauh ini limbah organik yang terdekompoisis dengan teknologi saat ini baru mencapai 1.15%, yang bisa disebut sebagai sangat rendah. Salah satu agen yang belum banyak diteliti adalah agen biokonversi lalat Hermetia illucens atau dikenal dengan nama Black Soldier Fly (BSF). Agen BSF ini menjadi salah satu agen biokonversi potensial karena dari segi waktu dekomposisi lebih cepat, tidak menimbulkan bau dan bukan merupakan vektor penyakit. Disamping itu agen ini memiliki produk sampingan berupa pupuk organik baik padat maupun cair serta larvae maggot yang sangat berpotensi menjadi alternatif pakan ternak. Mengingat potensi yang dimiliki oleh agen BSF tersebut, maka sangat perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahuai perwatakan (characteristics) dari BSF yang mendalam. Oleh karena itu, peneltian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari H. illucens sebagai teknologi biokonversi limbah dan potensinya dalam menghasilkan pupuk organik dan sebagai penghasil senyawa antimikroba. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Agroteknologi, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian. Pada penelitian ini akan diuji karakteristik lalat Hermetia illucens sebagai agen biokonversi limbah organik dan sebagai penghasil pupuk organik dan potensinya sebagai penghasil senyawa anti-mikroba. Metodologi penelitian akan dilakukan dengan mengujikan lalat Hermetia illucens pada beberapa jenis limbah yaitu limbah hasil pertanian, kulit singkong, ampas tahu dan limbah pasar. Selanjutnya, pengujian akan dilakukan pada mutu hasil dekomposisi limbah sebagai pupuk organic dengan menggunakan metode pengujian standard. Kajian terhadap potensinya sebagai penghasil senyawa antimikroba merupakan tahapan selanjutnya yang akan dilaksanakan pada penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa H. illucens mampu mendekomposisi limbah organik dengan baik dan dalam waktu yang relative cepat kisaran 21 hari. Karakter jenis limbah organik memengaruhi dari perkembangan larva H. Illucens. Jenis limbah memengaruhi kandungan protein kasar larva H. Illucens dengan rentang 50.33 73.00 %. Residu limbah ampas tahu, limbah buah dan limbah sayur hasil dekomposisi larva H. illucens layak untuk dijadikan sebagai pupuk organik karena nilai N,P dan K tinggi melebihi standar pupuk kompos SNI 19-7030-2004.

Gambar 1. Proses budidaya larva Hermetia Illucens

Gambar 2. Hasil dekomposisi bahan organik dan larva Hermetia Illucens

Apa yang dimaksud dengan teknologi produksi?

Teknologi produksi adalah cara meningkatkan produksi dan produktivitas yang dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa.

Apa yg dimaksud dengan teknologi produksi dan contohnya?

Teknologi produksi: Cara meningkatkan produksi dan produktivitas yang dapat diterapkan secara luas dalam industri manufaktur dan jasa. Contohnya: Modern : industri pupuk, semen,perakitan, kertas, tekstil.

Teknologi produksi digunakan untuk apa?

Jawaban: -untuk menciptakan suatu nilai barang atau jasa. -untuk menambah suatu nilai barang atau jasa. -untuk menciptakan barang sebanyak yang dibutuhkan dan untuk mengahasilkan kualitas suatu produk.

Apa yang kamu ketahui tentang teknologi peralatan rumah tangga dan teknologi produksi?

Jawaban. teknologi peralatan rumah tangga merupakan teknologi yg digunakan untuk membantu kegiatan rumah tangga. teknologi produksi merupakan teknologi yg digunakan untuk memproduksi atau menghasilkan suatu barang. teknologi transportasi merupakan teknologi yg digunakan untuk berpindah tempat.