Show
Menurut data Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP) pada 30 November 2021, ditemukan bahwa dari 270.768 perusahaan yang terdaftar, terdapat 12 persen atau sekitar 33.304 belum memiliki struktur skala upah. Jika dijumlahkan, 12 persen perusahaan tersebut menaungi karyawan sekitar 1,4 juta orang. Padahal, tanpa kepastian upah, kesejahteraan hidup karyawan pun bisa saja terancam. Di sisi lain, salah satu fungsi struktur skala upah yang tertuang pada pasal 20 ayat (1) PP 36/2021 adalah menjamin kepastian upah. Maka, penting bagi tim HR untuk memahami tentang struktur skala upah serta menyusunnya sesuai dengan kebijakan ataupun regulasi pemerintah yang berlaku di Indonesia. Ikuti artikel ini yang akan membahas tentang struktur skala upah dan langkah-langkah menyusunnya. Apa yang Dimaksud Dengan Struktur Skala Upah?Berdasarkan Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2017, struktur skala upah merupakan susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai yang terendah, yang memuat kisaran nominal upah dari yang terkecil sampai dengan yang terbesar untuk setiap golongan jabatan. Selanjutnya, Permenaker tersebut dijadikan sebagai dasar regulasi dalam penyusunan struktur skala upah oleh perusahaan di Indonesia. Permenaker juga menjelaskan bahwa setiap perusahaan wajib membuat struktur skala upah bagi karyawannya. Pasal 21 ayat (1) PP 36/2021 tertulis bahwa pengusaha wajib menyusun dan menerapkan struktur dan skala upah di perusahaan dengan memperhatikan kemampuan dan produktivitas perusahaan. Di dalam perusahaan, tim HR yang bertanggung jawab menyusun struktur skala upah. Selain mempertimbangkan regulasi yang berlaku, HR perlu menyesuaikan dengan kebijakan perusahaan. Dalam prakteknya, serikat pekerja atau serikat buruh dapat dilibatkan dalam penyusunan struktur skala upah melalui jalan perundingan. Free download: Fungsi dan Manfaat Struktur Skala UpahFungsi dan manfaat pembentukan struktur skala upah, bukan hanya untuk karyawan. Melainkan juga bermanfaat bagi perusahaan. Merujuk pada pasal 20 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 36 tahun 2021 tentang Pengupahan, struktur skala upah memiliki beberapa fungsi dan manfaat sebagai berikut.
Selain itu, struktur skala upah menjadi simbol perlindungan dan penghargaan dari perusahaan kepada karyawan, khususnya bagi mereka yang sudah bekerja lebih dari satu tahun. Langkah Membuat Struktur Skala UpahUntuk membuat struktur skala upah, apa saja unsur yang memengaruhinya? Secara umum, dua unsur yang berpengaruh terhadap struktur skala upah. Mereka adalah kemampuan perusahaan serta produktivitas. Selain itu, mengacu pada pasal 21 ayat (3) PP 36/2021, paling tidak struktur skala upah wajib memperhitungkan unsur golongan jabatan dari karyawan. Adapun untuk menyusun struktur skala upah, tim HR dapat menggunakan salah satu dari tiga metode ini. Setiap metode memiliki langkah yang berbeda. Berikut ini, langkah menyusun struktur skala upah: #1 Metode Ranking sederhanaBerdasarkan Permenaker, langkah-langkah penyusunan struktur dan skala upah dengan metode rangking sederhana dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
#2 Metode Dua TitikMetode dua titik adalah metode yang menghubungkan dua titik dalam bidang koordinat sumbu absis (x) yang merupakan golongan jabatan dan sumbu ordinat (Y) yang merupakan upah. Keduanya membentuk sebuah garis lurus yang mempunyai persamaan garis lurus Y= a+b(x). Garis lurus yang terbentuk dari dua titik tersebut merupakan garis kebijakan upah. Langkah-langkah penyusunan struktur dan skala upah dengan menggunakan metode dua titik, yaitu:
#3 Metode Poin FaktorSementara itu, langkah-langkah penyusunan struktur dan skala upah dengan menggunakan metode poin adalah: Analisis jabatantahap pertama adalah melakukan analisis jabatan. Caranya dengan mengumpulkan informasi jabatan, menguraikan dan menelaah, serta menganalisis suatu jabatan. Hasil analisis jabatan yaitu uraian jabatan. Evaluasi jabatanTahap selanjutnya adalah mengevaluasi jabatan. Hasil evaluasi jabatan yaitu daftar jabatan dan total poin. Tahap penentuan struktur dan skala upah:
Dalam hal jabatan-jabatan yang mempunyai total poin terkecil, terdapat upah yang berbeda-beda. Maka penentuan upah terendah dihitung berdasarkan rata-rata dari upah yang berbeda-beda tersebut. Tentukan upah tengah tertinggi dari golongan jabatan tertinggiUntuk jabatan-jabatan yang mempunyai total poin terbesar, terdapat upah yang berbeda-beda. Jadi, penentuan upah tertinggi dihitung berdasarkan rata-rata dari upah yang berbeda-beda tersebut.
Contoh Struktur Skala UpahUntuk memahami penyusunan struktur skala upah, cek contoh di bawah ini. Mengutip dari Online Pajak sesuai dengan Permenaker, berikut struktur skala upah berdasarkan metodenya: Metode ranking sederhana
Metode dua titik
Metode poin faktor
PenutupStruktur skala upah adalah hal esensial bagi perusahaan maupun karyawan. Perusahaan yang tidak menyusun struktur skala upah akan mendapatkan sanksi administratif. Menurut Permenaker Nomor 20 Tahun 2006, sanksi berupa teguran tertulis, pembatasan kegiatan usaha, hingga penghentian kegiatan usaha sementara ataupun secara total. Sebagai tim HR, Anda dapat menjembatani upaya perusahaan menjalankan bisnis sekaligus memberikan hak upah kepada karyawan sesuai regulasi. Apa yang dimaksud dengan struktur dan skala upah?Struktur dan skala upah adalah susunan tingkat upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi atau sebaliknya yang memuat kisaran nilai nominal upah dari yang terkecil sampai yang terbesar untuk setiap golongan jabatan.
Apakah yang disebut dengan struktur gaji?Struktur gaji adalah hierarki pekerjaan dan rentang gaji yang harus selaras dengan organisasi dan mendukung tingkat gaji yang kompetitif dan ekuitas internal dari suatu organisasi. Struktur gaji menyediakan pondasi untuk keputusan kebijakan gaji dan kerangka kerja untuk gaji yang adil dan konsisten.
Bagaimana menyusun struktur dan skala upah?Langkah-langkah penyusunan struktur dan skala upah dengan menggunakan metode dua titik, yaitu: Siapkan daftar jabatan dan upah yang terdiri dari kolom nomor urut, nama, jabatan, dan upah. Urutkan upah dari yang terendah sampai dengan yang tertinggi. Identifikasi upah yang rendah dan upah yang tertinggi.
Mengapa perlu menyusun struktur dan skala upah?Bagi perusahaan, struktur atau skala gaji berguna sebagai pedoman untuk penetapan upah berdasarkan satuan waktu. Sementara bagi karyawan, struktur dan skala gaji bisa menjamin kepastian upah setiap pekerja serta mengurangi kesenjangan antara upah terendah dan tertinggi di perusahaan.
|