Lantas apa itu SDLC? Apa fungsinya? Bagaimana cara pengerjaannya serta peran-peran orang dibaliknya? Nah, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kamu harus tetap membaca artikel ini. Kami akan menjelaskan pengertian, fungsi, serta tahapannya.
Pengertian Software Development
Dalam bahasa Indonesia, software development disebut dengan pengembangan perangkat lunak. Maksudnya adalah proses pengembangan produk perangkat lunak, agar menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan memenuhi nilai guna.
SDLC mengacu pada serangkaian aktivitas ilmu komputer untuk menciptakan, mendesain, menyebarkan, dan mendukung software atau perangkat lunak.
Fungsi Software Development
Penggunaan software development sendiri memiliki beragam tujuan, yakni:
- Sebagai alat komunikasi antar tim developer. Software development merupakan pekerjaan tim yang terdiri dari beragam peran. Dengan melakukan kegiatan software development, komunikasi dapat terus dilakukan agar menghasilkan produk yang padu dan sesuai dengan yang diinginkan
- Sebagai tolak ukur kegiatan. Dalam melakukan SDLC, input dan output dalam berbagai tahapan pengembangan yang dilakukan setiap tim dapat terlihat dengan jelas. Hal tersebut dapat menarik rasa percaya klien dan menimbulkan kredibilitas pengembang.
Di balik Layar Sebuah Software
Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, software development merupakan pekerjaan tim yang menjalankan tugasnya masing-masing. Tim software developer terdiri dari UI/UX Designer, Front End dan Back End Developer.
UI/UX Designer bertugas untuk merancang desain awal untuk software.
Front End Developer bertugas untuk menerjemahkan desain tersebut ke dalam bahasa pemrograman hingga dapat tampil berupa gambar, teks, dan lain sebagainya.
Back End Developer bertugas untuk membuat database dan menyiapkan server sehingga dapat dioperasikan.
Ada pula Full Stack Developer yang mengemban tugas front end dan back end sekaligus. Karena itulah setiap software developer dituntut untuk dapat menggunakan bahasa dan algoritma pemrograman.
Tahapan Dalam Software Development Life Cycle (SDLC)
Software development melewati banyak tahapan sebelum menghasilkan produk software yang berkualitas. Tahapan tersebut dikerjakan dalam jangka waktu tertentu tergantung dari kompleksitas software.
- Identifikasi Masalah
Tahap identifikasi masalah melibatkan beberapa stakeholder, seperti project manager, developer, user atau costumer dan lain sebagainnya.
Para stakeholder tersebut dapat menyumbangkan ide terkait software, seperti kekurangan atau kelebihan sistem. Ide-ide tersebut akan dicatat untuk kemudian masuk ke dalam tahap perencanaan.
- Perencanaan
Tahap perencanaan meliputi ruang lingkup software. Dalam tahapan ini dilakukan rancangan berupa aspek biaya, bahan-bahan yang diperlukan, membuat timeline, serta menghitung resource dan risiko yang mungkin muncul dalam proses SDLC.
- Desain
Tahapan desain merujuk pada bentuk rancangan desain atau bisa juga disebut dengan Desain Dokumen Spesifikasi (DDS). Design plan memberikan gambaran bagaimana software terlihat sekaligus cara kerjanya.
- Implementasi
Tahap selanjutnya adalah merubah design plan ke dalam kode pemrograman tertentu. Dalam tahapan ini tim developer dibagi menjadi 2, yakni front end dan back end. Kedua tim tersebut bekerja sama sesuai tugas masing-masing demi menghasilkan software yang diinginkan.
- Pengujian
Tahapan pengujian dilaksanakan oleh Quality Assurance (QA) melalui metode black box atau white box. Tahapan ini berguna untuk mencari kesalahan program seperti bug, error, dan permasalahan lain yang dapat muncul ketika program dijalankan.
- Perilisan
Tahapan perilisan dilakukan ketika produk telah selesai diuji dan tidak ditemukan masalah. Biasanya produk software yang dirilis pertama kali adalah versi beta. Dalam perilisan, jika user atau customer memberikan feedback yang baik, maka produk dapat disebarluaskan lagi.
- Pemeliharaan
Tahapan pemeliharaan atau maintenance produk, bukanlah tahapan terakhir dari SDLC, sebab tim developer harus senantiasa melakukan pemeliharaan terhadap produk untuk mengatasi masalah dalam produk software.
Dalam tahap pemeliharaan, tim developer dapat memperbarui produk dengan meng-update versi software atau menambah fitur demi meningkatkan kualitas produk.
Demikian penjelasan mengenai software development. Semoga dapat bermanfaat. Kalau kamu tertarik mempelajari software development lebih lanjut, kamu dapat mengikuti kelas-kelas yang tersedia di IDS, lho. Yuk, ikuti kelasnya sekarang!
sumber: sekawanmedia.co.id