Apa yang dimaksud dengan menentukan harga berdasarkan biaya produksi

Skip to content Private Cloud Mengetahui Pentingnya Penetapan Harga Secara Lengkap bagi BisnisDalam sebuah kegiatan bisnis atau jual-beli tentu pasti akan berkaitan soal harga baik itu harga jual maupun harga beli. Harga menjadi pemeran yang sangat penting agar terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen. Oleh sebab itu, penetapan harga secara lengkap sangat penting bagi perjalanan bisnis karena harga menjadi sebuah cara perusahaan untuk mencapai target.

Strategi Penetapan Harga

Karena harga sangat penting artinya bagi bisnis dan perusahaan, maka setiap perusahaan akan melakukan berbagai strategi dalam menetapkan harga yang terbaik. Dalam strategi untuk menetapkan harga, umumnya dibagi berdasarkan jenis produknya, produk baru atau produk yang sudah beredar. Berikut ini adalah penjelasan singkat strategi dalam melakukan penetapan harga

1. Cost Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan biaya)

Merupakan cara paling umum yang banyak digunakan oleh perusahaan, yakni dengan penetapan harga jual berdasar biaya-biaya yang dikeluarkan untuk produksi dan menambahkan suatu prosentase tertentu sebagai labanya. Terdapat tiga kelompok dalam melakukan penetapan harga model ini yakni :

  • Cost Plus Pricing Method (Metode Penetapan Harga Biaya-Plus), yakni penetapan biaya yang banyak dilakukan oleh perusahaan produksi. Penghitungannya dengan cara harga jual per unit produk dihitung dengan menjumlahkan seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu sebagai laba yang dikehendaki. (Rumus: Biaya Total + laba = Harga jual)
  • Mark-up pricing (Metode Penetapan Harga Mark-Up), merupakan penetapan harga yang dilakukan hanya dengan menambah laba, cara ini banyak dilakukan oleh pedagang perantara karena mereka tidak ada biaya-biaya produksi.(Rumus: Harga Beli + MarkUp = Harga Jual)
  • Target pricing, merupakan penetapan harga yang dilakukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi (ROI) yang diinginkan.

Baca juga : Apa itu Capital Expenditure? Mari Mengetahuinya secara Lengkap

2. Demand-Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan kebutuhan/permintaan)

Menurut Djaslim Saladin (2003:96) Demand-Oriented Pricing adalah Penentuan harga dengan mempertimbangkan keadaan permintaan, keadaan pasar dan keinginan konsumen. Demand-oriented pricing mendasarkan kepada tingkah laku demand, misalnya harga tinggi apabila demand sangat kuat dan harga rendah bilamana demand lemah.

Untuk menanggapi aneka macam konsumen yang mengiinginkan suatu produk, maka cara yang biasa ditempuh adalah dengan mengadakan diskriminasi harga. Macam-macam diskriminasi harga yang dapat dilakukan misalnya adalah diskriminasi terhadap teritorial (wilayah), kelompok customer (pelanggan), Waktu dan kualitas atau bentuk produk.

3. Competition Oriented Pricing (Penetapan harga berdasar pendekatan persaingan)

Competition oriented pricing merupakan penetapan harga yang didasarkan kepada harga yang ditetapkan oleh pesaing, hal ini dilakukan terutama untuk produk-produk yang bersifat homogen. Beberapa metode penetapan harga yang dapat disebutkan sebagai berikut:

  1. Perceived value pricing, yaitu penetapan harga dimana perusahaan berusaha menetapkan harga setingkat dengan rata – rata industri.
  2. Sealed bid pricing yaitu suatu penetapan harga didasarkan pada tawaran yang diajukan oleh pesaing.

Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Komponen Gaji Karyawan pada Bisnis Anda

Tujuan Penetapan Harga

Setiap perusahaan pasti bertujuan untuk mendapatkan keuntungan yang sudah diperhitungkan dari produk atau jasa yang dijualnya. Sehingga untuk mencapai tujuannya tersebut, sebuah perusahaan akan melakukan penetapan terhadap harga bagi produk atau jasa yang dimiliki. Selain itu ada beberapa tujuan dari penetapan harga yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan, yakni:

1. Memaksimalkan Keuntungan atau Laba

Memaksimalkan keuntungan atau laba yang ingin diraih oleh sebuah perusahaan adalah tujuan utama penetapan harga produk atau jasa. Untuk mendapatkan keuntungan atau laba secara maksimal, sebuah perusahaan tentu harus menetapkan range yang cukup besar dari harga beli dan harga produksi suatu barang. Semakin besar range, semakin besar pula keuntungannya.

Namun dalam menentukan range dan harga tentu tidak bisa dilakukan semudah itu, karena akan berdampak pada beberapa faktor lain seperti kemampuan pasar dalam membeli produk atau jasa yang dijual. Sehingga sebuah perusahaan harus memperhitungkan dengan cermat harga jual yang tepat untuk dilepas ke pasar agar bisa mendapatkan keuntungan secara maksimal.

2. Mendapatkan dan Mempertahankan Pasar

Meraih daya tarik dan mendapatkan pasar juga menjadi salah satu tujuan sebuah perusahaan dalam menentukan harga yang akan dilepas. Sebuah perusahaan harus memetakan target dan daya beli pasar. Sehingga perusahaan dapat menentukan harga yang tepat untuk dilepas di pasaran karena menetapkan harga yang tepat juga bisa menarik perhatian pasar.

Meski tetap berkiblat pada tujuan awal untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya, tetapi sebuah perusahaan tetap harus melihat kemampuan pasar untuk membeli sesuai dengan harga yang sudah ditetapkan, sehingga perusahaan dapat menarik perhatian pasar. Mendapatkan dan mempertahankan pasar yang sudah dimiliki juga berarti yang penting bagi sebuah perusahaan untuk mendapatkan keuntungan.

Baca juga : Manajemen Strategis: Pengertian, Tujuan, Proses, dan Manfaatnya Dalam Bisnis

3. Melakukan Return of Investment atau Pengembalian Modal Usaha

Selain mendapatkan keuntungan, sebuah perusahaan juga pasti memiliki tujuan untuk dapat melakukan pengembalian modal usaha dengan cepat. Sebuah perusahaan tentu mengincar cara untuk mendapatkan tingkat Return of Investment yang tinggi. Sehingga perusahaan dapat segera memiliki keuntungan bersih seperti yang menjadi tujuan awalnya. Caranya agar mendapatkan return of investment yang tinggi tentu dengan mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya.

Untuk mendapatkan keuntungan yang besar, tentu angka penjualan yang harus dicapai oleh perusahaan harus besar pula. Namun, agar dapat mencapai angka penjualan yang besar, perusahaan tentu tidak menetapkan harga tinggi yang mengakibatkan pasar tidak mampu menjangkau. Bila hal tersebut terjadi, alih-alih mendapatkan keuntungan dan melakukan ROI, perusahaan justru bisa merugi.

4. Melakukan Stabilitas Harga

Menetapkan harga jual suatu produk juga bertujuan agar dapat melakukan stabilitas harga. Sebagai ilustrasi, bila dalam sebuah pasar, suatu perusahaan melakukan penurunan harga jual maka secara tidak langsung akan memaksa pesaingnya untuk melakukan hal yang sama. Hal ini bisa berdampak positif maupun negatif, terutama bagi beberapa industri yang sangat sensitif seperti minyak bumi.

Stabilitas harga tidak hanya berdampak pada sebuah perusahaan tetapi juga pada perusahaan lainnya yang bergerak pada industri yang sama. Pentingnya stabilitas harga adalah untuk mencegah perang harga yang bisa saja terjadi. Selain itu dengan stabilitas harga juga dapat mempertahankan keutuhan sebuah perusahaan dan memunculkan persaingan yang sehat.

5. Menjaga Kelangsungan dan Keutuhan Perusahaan

Sebuah perusahaan bisa saja menentukan harganya dengan titik ekstrem yang sangat rendah dengan tujuan untuk menggaet pasar sebanyak-banyaknya dan mengalahkan pesaing. Atau sebaliknya titik ekstrem yang sangat tinggi agar bisa mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya. Namun tindakan seperti itu justru sangat berbahaya karena dapat mengancam kelangsungan dan keutuhan perusahaan.

Baik dalam titik ekstrem mana pun, meski tujuannya baik, tetapi bisa berdampak negatif pada perusahaan. Titik harga ekstrem yang sangat rendah membuat perusahaan tidak dapat menutup harga operasional. Sementara titik harga yang terlalu tinggi membuat perusahaan tidak mendapatkan pasar. Inilah yang menjadikan penetapan harga yang tepat menjadi sangat penting.

Baca juga : Mempelajari Konsep Promosi secara Mendalam untuk Pengembangan Bisnis

Kesimpulan

Penetapan harga pada sebuah bisnis adalah sangat penting , terutama untuk menjaga keberlangsungan operasional bisnis. Dengan perencanaan yang baik, Anda bisa menentukan harga yang akan saling mengntungkan baik bagi bisnis Anda, maupun bagi konsumen. Hal terpenting yang harus Anda lakukan adalah mencatat semua biaya atau cost pada setiap produk atau jasa yang Anda jual.

Merasa kesulitan? Anda bisa mencoba menggunakan software akuntansi yang memiliki fitur pembuatan laporan keuangan yang akan bisa Anda gunakan untuk pertimbangan menentukan harga terbaik seperti Accurate Online.

Accurate Online adalah software akuntansi berbasis cloud yang sudah digunakan 300 ribu pengguna dari berbagai jenis bisnis dan memudahkan proses pembukuan pada bisnis. Hanya 200 perbulan, Anda bisa meraskan fitur terlengkap dari software akuntansi terbaik di Indonesia seperti multi mata uang, penghitungan pajak otomatis, multi cabang, otomatisasi lebih dari 100 jenis laporan keuangan, dan masih banyak lagi.

Tertarik? Anda bisa menggunakan Accurate Online secara gratis selama 30 hari dengan mengklik gambar di bawah ini :

Apa yang dimaksud dengan menentukan harga berdasarkan biaya produksi

Bagikan info ini ke temanmu!

Page load link

Bagaimana menentukan harga jual berdasarkan biaya produksi?

RUMUSNYA: HARGA JUAL = MODAL (BIAYA PRODUKSI) + LABA Setelah berhasil menjumlahkan semua biaya tersebut, kita dapat membaginya dengan proyeksi jumlah produk yang akan kita jual.

Apa yg dimaksud dengan penetapan harga berdasarkan biaya?

Apa itu penetapan harga berdasarkan biaya? Penetapan harga biaya-plus adalah metode umum penetapan harga berbasis biaya dan menggunakan total harga pokok penjualan (COGS) sebagai dasar utama penetapan harga barang dan jasa.

Apa tujuan utama dalam menentukan harga produk?

Tujuan utama dari menetapkan harga produk adalah menghindari perang harga dengan kompetitor, caranya memastikan harga produk stabil dan tetap. Harga yang stabil meminimalisir terjadinya penurunan harga ketika permintaan produk sedang menurun sehingga menguntungkan kamu sekaligus konsumen yang membutuhkan produk.